┅┅┅┅┅༻❁༺┅┅┅┅┅
Menyampingkan Dirga yang terus mengikuti kemanapun Kanaya dan Syifa pergi mereka berdua sangat bahagia. Tawa, canda juga bermain air bahkan bermain pasir mereka berdua lakukan.
Dengan begitu senangnya Syifa duduk di pasir basah tanpa beralaskan apapun, bermain pasir dan dua buat istana pasir di sana meski pada akhirnya akan selalu terkena ombak.
Kadang membuat lubang dan dia kubur kakinya sendiri dengan pasir, setelah ombak datang Syifa kadang akan tertawa tapi juga kadang akan mengomel karena belum selesai dan akhirnya hancur lagi apa yang dia buat.
"Ih! ombak nakal! Syifa kan belum selesai?!" omel nya dengan bibir yang monyong-monyong menggemaskan.
Kanaya yang mendengar hanya bisa terus tersenyum, hal-hal yang seperti ini yang selalu Kanaya inginkan. Kebahagiaan Syifa adalah sumber kebahagiaan Kanaya.
Tiba-tiba saja Dirga datang dan membantu Syifa untuk menutup kakinya menggunakan pasir.
"Terima kasih ya, Om. Cepet om biar ombaknya nggak keburu datang," Syifa begitu antusias, dia begitu bahagia dengan kedatangan Dirga.
Perhatian Dirga selalu saja bisa mengambil hati Syifa apalagi Syifa adalah anak yang memang mudah menerima siapapun. Tapi kenapa sangat susah untuk Kanaya menerima siapapun.
Terus Dirga dan juga Syifa melakukan itu namun dalam hitungan beberapa menit saja Syifa menatap ke arah lain. Matanya terlihat begitu fokus dengan tangan yang menghentikan semua pergerakannya.
Kanaya juga Dirga tentu sangat penasaran sebenarnya siapa yang Syifa lihat di jauh sana, apakah dia melihat seseorang yang dia kenal? atau mungkin teman se_komplek yang juga sedang berjalan-jalan ke sana.
Kanaya yang sangat penasaran akhirnya mengikuti arah pandang mata Syifa, siapa yang di lihat tentu yang tidak ingin dia lihat.
Seorang laki-laki yang berjalan di gandeng oleh seorang perempuan. Meski langkahnya terlihat sangat malas namun mereka berdua tetap berjalan dan juga terlihat mesra meski yang laki-laki terlihat terpaksa.
Pasti siapapun yang melihat akan mengatakan itu adalah hak yang romantis. Jalan-jalan dengan pasangan di pantai dengan bergandengan tangan.
Tapi, yang membuat Kanaya merasa sangat aneh adalah, Syifa benar-benar melihat mereka? apakah Syifa mengenal salah satu di antara mereka?
Yah! laki-laki dan perempuan itu adalah Hazel juga Ziana.
Ziana begitu nemplok pada Hazel seolah tak mau sampai Hazel kabur atau mungkin di ambil oleh orang lain. Dia adalah tunangannya jadi dia akan memeganginya tak akan dia lepaskan.
"Syifa sayang, kamu kenal dengan mereka?" tanya Dirga yang sangat penasaran.
Berbeda dengan Dirga yang langsung bertanya tapi Kanaya masih melihat kedua orang itu yang semakin jauh.
Syifa tidak menjawab tapi tiba-tiba saja dia beranjak dari tempat itu dan berlari untuk mengejar Hazel dan Ziana.
"Om, tunggu!"
Teriakan dari Syifa seketika menghentak lamunan Kanaya pada sosok itu. Melihat dari belakang seolah dia melihat sosok yang sangat dia rindukan. Apakah itu karena dia begitu merindukan mendiang suaminya sampai-sampai dia tak bisa melupakan dan juga melihat siapapun seolah dia adalah suaminya?
Tapi kenapa harus Hazel?
"Sayang!" melihat Syifa yang yang sudah berlari Kanaya juga cepat berlari untuk mengejar Syifa. Berarti benar, Syifa memandangi Hazel karena buktinya sekarang dia malah mengajarnya.
"Syifa, Nay!" bukan hanya Kanaya yang ikut berlari namun Dirga juga sama. Dia berlari untuk mengejar keduanya yang mengejar laki-laki asing yang belum pernah dia lihat.
"Sebenarnya siapa dia, kenapa Syifa begitu ingin mengejarnya? bisa-bisa posisi ku akan terancam kalau sampai Syifa menyukai laki-laki itu."
Jelas Dirga merasa sangat terancam karena hal ini. Dia butuh bertahun-tahun untuk bisa dekat dengan Kanaya juga Syifa tapi laki-laki itu? laki-laki itu hanya dalam hitungan detik saja sudah langsung mendapatkan perhatian dari Syifa dan juga Kanaya.
Seperti Syifa yang tak sabar untuk bisa sampai pada laki-laki itu begitu juga dengan Dirga, dia juga sangat penasaran dengan siapa sebenarnya laki-laki itu.
Tak ada henti Kanaya juga Dirga mengejar Syifa yang terus berlari dan juga berteriak memanggil laki-laki yang ada di depan sana yang sudah tidak jauh lagi.
"Om, berhenti!" teriak Syifa begitu lantang.
Langkahnya memang sedikit kesusahan karena kakinya yang masih sangat mungil, dia butuh tenaga banyak hanya untuk bisa mengejar Hazel yang berjalan dengan santai dalam gandengan Ziana.
"Om! berhenti!" sekali lagi Syifa berteriak dan kali ini berhasil membuat Hazel berhenti lalu menoleh ke arah Syifa yang masih terus berlari.
Seperti tak ada lelahnya Syifa saat ini, dia berlari hingga akhirnya berhenti di hadapan Hazel yang terdiam dengan rasa sangat bingung. Dia tidak mengenai gadis kecil di hadapannya ini sekarang.
"Om, om bisa berhenti nggak sih! apa susahnya hanya berhenti saja!" omel Syifa.
"Hem..." Hazel merasa kenal dengan nada dan kata-kata bicara itu. Bukankah kata-katanya itu keluar dari dirinya kemarin?
"Sayang, kamu kenal anak ini?" Ziana pun juga sangat penasaran, dia ning karena melihatmu Syifa yang datang dan sekarang langsung mengomel.
"Adik kecil, kamu datang ke sini dengan siapa, dan kamu mengenal om?"
"Huf huf... om, minta air mineralnya. Syifa ngab nggak kehabisan nafas," dadanya naik turun dengan tangan juga memeganginya dadanya sendiri.
Satu tangan mengambil botol yang di tangan Hazel yang sudah di sodorkannya dan setelah meneguknya Syifa mengembalikannya.
"Ini, Om." kembali Syifa memberikan.
"Om, sini," tangannya melambai memanggil Hazel untuk membungkuk padanya tentu membuat Hazel juga Ziana saling bingung.
Kenal tidak dan bertemu pun juga baru sekali tapi anak manis ini langsung berperilaku seperti dengan orang yang sudah kenal lama.
Hazel menurut, dia langsung membungkuk ke arah Syifa dan hal yang mengejutkan terjadi. Syifa langsung memeluk leher Hazel membuat dia sangat terkejut dan juga perlahan menurunkan tubuhnya hingga menjadi berjongkok di hadapan Syifa di pelukan Hazel.
Mata Ziana yang kian menyala, mana dia suka jika laki-laki yang dia pikir adalah calon suaminya tapi mendapatkan perlakuan seperti ini dari anak kecil yang asing.
Naluri Hazel membawa tangannya untuk membalas, kenapa rasanya sangat damai hatinya ketika bocah asing ini memeluknya, bahkan ada rasa terharu hingga membuat matanya mulai berkaca-kaca.
'Ada apa ini? ada hubungan apa aku dengannya?' batin Hazel yang merasa sangat bingung dengan dirinya sendiri.
Semakin erat memeluk Syifa semakin dia merasa tenang dan ada sebuah kebahagiaan yang muncul di hatinya hingga dia seolah tak ingin melepaskannya.
"Aku percaya akan melihat om, Abi telah menunjukkan ini semalam. Di peluk Om sama seperti di peluk Abi, apakah om juga mau mencium Syifa juga seperti semalam?"
Semalam? jelas Hazel sangat terhenyak karena perkataan bocah ini.
┅┅┅┅┅༻❁༺┅┅┅┅┅
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
𝕾𝖆𝖒𝖟𝖆𝖍𝖎𝖗
Laki² itu ternyata Hazel ya Syifa...?!
2023-02-09
2
@♕🍾⃝𝙾ͩʟᷞıͧvᷠεͣᵉᶜw⃠❣️
nah Lo Dirga nunjuk hazel tuh
2023-01-05
2
❤️⃟Wᵃf🍾⃝ʀͩᴏᷞsͧᴍᷠiͣa✰͜͡v᭄HIAT
wau lelaki yg di mimpi syifa trnyata hazel
2023-01-05
3