┅┅┅┅┅༻❁༺┅┅┅┅┅
"Pagi sayang," sapa seseorang yang datang ke kediaman Kanaya. Dia langsung menyapa Syifa yang sudah menunggu kepulangan Uminya yang sebentar lagi.
Syifa sudah sangat rapi, dengan baju untuk dia pergi jalan-jalan bahkan tas kecil berwarna hitam putih dengan berbentuk kepala boneka panda juga sudah dia pakai.
Rambutnya? Rambutnya yang lurus hitam panjang itu sudah di kuncir dua kanan kiri dengan pita menghiasinya. Benar-benar sangat menggemaskan.
Syifa menoleh dan tentu langsung melihat siapa yang datang yang tak lain adalah Dirga dengan setelah jasnya berwarna abu-abu.
"Om Dirga cari Umi?" sontak Syifa bertanya seperti itu karena biasanya Dirga kalau datang akan menanyakan keberadaan Kanaya, "tapi umi belum pulang Om. Paling sebentar lagi dia akan pulang," imbuhnya.
"Tidak, siapa bilang om datang untuk mencari umi, om datang untuk bertemu dengan Syifa. Hem, Syifa udah rapi emang mau kemana nih?"
"Syifa mau jalan-jalan sama umi, Om. Tapi umi belum pulang jadi Syifa nungguin dulu."
'Oh, mereka mau jalan-jalan ternyata. Hem, kesempatan untuk ku bisa ikut dan lebih dekat dengan mereka,' batin Dirga.
Dirga tersenyum penuh arti jelas dia akan membuat ini sebagai peluang bagus untuk dia bisa mendekati Kanaya juga Syifa. Dia bisa ikut dan menjaga mereka berdua, bukankah itu adalah kesempatan yang sangat bagus?
"Hem, emang mau jalan-jalan kemana?" Dirga tiba-tiba mengangkat Syifa dan di ajak ke bangku yang ada di depan rumah.
Bangku berwarna putih yang ada di bawah pohon. Dirga duduk dan juga langsung memangku Syifa dengan begitu nyaman.
Syifa sendiri juga tidak menolak dan tidak protes karena memang sudah terbiasa seperti itu. Dirga memang sangat dekat dengannya dan sering datang.
"Belum tau, Om. Umi tidak mengatakannya kamu akan jalan-jalan kemana. Yang jelas umi mengatakan kalau kami akan jalan-jalan hari ini berdua saja."
"Wow berdua saja! Hem bagaimana kalau om Dirga ikut? Om bisa jagain Syifa dan Umi, kalau Syifa capek om juga bisa gendong Syifa. Bagaimana, boleh kan?"
Berharap penuh kalau Syifa akan mengatakan 'Ya!' dan akan mengizinkan untuk ikut.
Keduanya diam. Dirga diam menunggu jawaban sementara Syifa, Syifa diam karena berpikir untuk memberikan jawaban apa.
"Hem... bagaimana, boleh kan?" Dirga terlihat sangat mendesak meski ucapannya sangat lembut.
"Hem..., nanti bilang dulu sama Umi ya, Om. Kalau Umi boleh om Dirga boleh ikutan. Tapi kalau tidak Syifa juga tidak bisa mengajak om Dirga."
Kecewa, jelas Dirga sangat kecewa. Dia pikir akan mendapatkan izin untuk ikut dari Syifa dan jika Syifa sudah mengizinkan maka tak susah untuk mendapatkan izin dari Kanaya juga, tapi ternyata?
Tetapi meski kecewa Dirga tidak ingin memperlihatkannya pada Syifa, dia harus tetap terlihat baik di hadapannya dan akan selalu bersabar. Mengikuti apa yang si kecil itu katakan.
"Baiklah, nanti om akan bilang sama Umi. Umi pasti akan mengizinkan om untuk ikut," Dirga sangat percaya diri kalau Kanaya akan mengizinkannya.
"Umi!" Syifa segera turun setelah melihat mobil yang di tumpangi Kanaya telah kembali dan sudah perlahan masuk ke tempat parkir.
Syifa begitu senang hingga dia begitu tak sabar untuk bisa segera sampai di tempat Uminya.
Sementara Dirga? Dia juga langsung beranjak dan mengikuti Syifa yang sudah berlari lebih dulu.
"Umi, kita jadi jalan-jalan kan?" antusias sekali Syifa hingga dia langsung bertanya sembari menyalami Uminya yang baru keluar dari mobil.
"Assalamu'alaikum, Sayang." ucap Kanaya yang berbeda. Syifa bertanya tapi Kanaya malah lebih dulu menyapa dengan salam dulu.
"Hehe, Wa'alaikumsalam, Umi. Bagaimana Umi, kita jadi jalan-jalan kan?" kembali Syifa bertanya sepertinya dia tidak akan berhenti sebelum mendapat jawaban dari Kanaya.
"Jadi Sayang," Kanaya membungkuk dia mengangkat Syifa dan menggendongnya, "Hem, Syifa sudah siap ya ternyata." Kanaya tersenyum.
"Iya, Umi." Syifa pun juga tersenyum membalas.
"Nay," sapa Dirga.
Meski sudah tau karena Kanaya sudah melihatnya tadi tapi dia terlihat bingung. Sebenarnya ada niat apa lagi Dirga datang pagi-pagi seperti sekarang ini. Bukankah seharusnya dia sedang bekerja?
Dirga memang bisa leluasa pergi karena dia juga bekerja di tempat usahanya sendiri. Meski itu perusahaannya sendiri tidak seharusnya kan Dirga sering meninggalkannya seperti ini.
"Mas Dirga di sini?" Kanaya mengernyit.
"Iya. Tadi tidak sengaja lewat sepulang meeting jadi mampir."
Entah benar atau tidak tapi Kanaya tidak mau ambil pusing. Dia tidak mau memikirkan apapun tentang Dirga.
"Oh, terus?"
"Hem...?"
"Umi, om Dirga mau ikutan jalan-jalan dengan kita boleh tidak Umi?"
Kanaya begitu terkejut, kali ini Kanaya yakin kalau Dirga memang datang untuk hal ini. Tapi dia tau dari mana? Bukankah tak ada yang menceritakan kalau Kanaya akan pergi jalan-jalan dengan Syifa saja?
"Boleh kan Umi?" tanya Syifa lagi.
Terdengar lewat suaranya kalau Syifa sangat ingin Dirga ikut tapi Kanaya sangat malas untuk jalan dengan laki-laki yang tidak ada hubungan dengan mereka.
"Ta_tapi, Sayang..."
Kanaya melihat mata Syifa yang begitu berharap itu membuat Kanaya tak tega hingga akhirnya dia pasrah.
"Baiklah," jawab Kanaya.
"Yeee!!" Begitu senang Syifa karena Kanaya mengizinkan.
Bukan hanya Syifa yang senang tapi Dirga lebih lagi, dia sangat senang hingga dia tersenyum sebentar namun hatinya sangat bersorak-sorai karena saking senangnya.
'Akhirnya, aku bisa jalan-jalan dengan mereka,' batin Dirga.
┅┅┅┅┅༻❁༺┅┅┅┅┅
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
@♕🍾⃝𝙾ͩʟᷞıͧvᷠεͣᵉᶜw⃠❣️
satu langkah lebih dekat lagi sama Kanaya Sama sifa ya dir
2023-01-05
2
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
Dirga tak akan putus asa berusaha dia ingin mendapatkan ibu dan anak itu tapi sayang kayak nya Kanaya ngk ada rasa atau respon tu cuma Shifa yang semangat atau Krn Shifa merindukan sosok seorang ayah ya .. kasihan juga si Dirga klu sampai Kanaya menolak nya tapi cinta kan tak dapat dipaksa...entah kayaknya si Aya bukan jodohmu Dirga disaat nanti dia tak menerima mu maka ikhlaskan
2023-01-05
3
Diaz
Dirga oh Dirga 🤭
2022-12-23
2