┅┅┅┅┅༻❁༺┅┅┅┅┅
Sesuai Kanaya katakan dia benar mengantarkan Hazel sampai ke rumahnya. Rumah yang bernuansa coklat muda itu terlihat sangat indah dengan beberapa tanaman hias di depannya.
Semuanya terlihat sangat mewah dan juga sangat lengkap. Bahkan terdapat beberapa akuarium yang ada di depan rumah menambah kesan nyaman ketika berada di sana ketika mendengar gemericik air yang masuk ke dalam akuarium.
Kanaya masih diam menungguuntuk Hazel keluar dari mobilnya namun Hazel sama sekali tidak keluar juga.
''Maaf, saya sudah mengantarkan anda sampai rumah apakah masih ada hal lagi yang ingin anda katakan pada saya?''
Kanaya menoleh ke arah Hazel yang masih saja terdiam jelas Kanaya sangat penasaran dengannya.
''Bukan seperti itu, sebenarnya kau benar-benar mau bertanggung jawab penuh nggak sih, atau hanya mau bertanggung jawabnya hanya setengah-setengah?''
Kembali Kanaya di buat bingung dengan Hazel, dia sudah mengantarkannya sampai rumah tapi apa lagi yang harus dia lakukan lagi?
''Apa lagi yang anda inginkan?" dengan tajam Kanaya menoleh ke arah Hazel.
''Kakiku sakit, dan sangat jelas tidak akan bisa berjalan sampai rumah. Apakah hanya mengantarkan saya sampai di depan pintu nggak bisa ya?''
Kanaya menghela nafas panjang karena permintaan Hazel. Dia tidak akan bisa secepatnya kembali ke rumahnya kalau Hazel tidak kunjung keluar dari mobilnya.
Meski sebenarnya Kanaya tidak mau melakukan itu tapi dia tak ada jalan lain. Kalau dia ingin cepat kembali dia harus secepatnya menuruti apa yang Hazel minta.
Kanaya turun dan langsung bergegas untuk membantu Hazel, sampai di samping mobilnya ternyata pintu sudah Hazel buka sendiri.
''Maaf ya tuan Dirga, saya pinjam istri anda untuk menolong saya. Tapi tenang saja ini hanya sebatas minta pertolongan saja kok nggak ada niat lain, lagian siapa juga yang akan tertarik pada wanita jutek kayak istri anda,'' kata Hazel.
Tetapi kata-kata Hazel sama sekali tidak di hiraukan oleh Kanaya yang akhirnya memilih diam dan langsung memapah Hazel yang juga langsung berjalan untuk masuk ke dalam pekarangan rumah Hazel.
Belum juga sampai di depan pintu tiba-tiba pintu itu terbuka dari dalam dan seorang wanita cantik dengan gaun berwarna marun setinggi lutut dan tanpa lengan.
''Astaga mas Hazel!'' perempuan yang entah siapa itu tiba-tiba berlari dan menghampiri Hazel. Wajahnya terlihat sangat jelas kalau dia sangat khawatir dengan pria yang sedang di papah oleh Kanaya saat ini.
Tetapi bukan hanya rasa khawatir saja yang sangat terlihat tapi juga rasa cemburu karena melihat Hazel yang bersentuhan dengan wanita lain selain dirinya.
''Saya tidak kenal dengan anda dan apa maksud anda mendekati mas Hazel.''
''Biar saya saja yang membantunya. Saya harap ini menjadi yang terakhir kali untuk kamu bersama dengannya, karena apa, karena saya adalah tunangannya,'' katanya dengan jelas dan juga sangat sinis.
Wanita itu langsung saja menyerobot di tengah-tengah antara Kanaya juga Hazel bukan itu saja tetapi dia juga mendorong Kanaya dan menggantikannya untuk memapah Hazel.
Tanpa mengatakan hal yang seperti itu Kanaya pasti akan melepaskan Hazel dengan senang hati,tidak usah berbicara dengan sinis seperti itu kan karena Kanaya juga hanya sebatas membantu saja tanpa ada niat apapun.
''Baik, dengan senang hati saya akan lakukan apa yang anda inginkan. Karena tanggung jawab saya sudah selesai jadi saya izin untuk pulang. Permisi.''
Kanaya langsung pergi dari hadapan mereka berdua, tak ada sesuatu apapun yang harus dia jelaskan karena itu juga tidak ada hak untuk dia menjelaskan pada wanita yang terlihat sangat cemburu.
Mungkin benar, dia adalah tunangan dari Hazel yang sekarang terlihat membelalakkan matanya ke arah wanita itu, apakah dia kesal atau marah?
''Berani sekali kamu mengatakan kalau kamu adalah tunangan ku?''
''Astaga mas Hazel, kan orang tua kita memang sudah tetapkan pertunangan kita, jadi bisa dong kalau mulai sekarang aku mengatakan pada siapapun kalau saya adalah tunangan mas Hazel.''
''Oh, jangan bilang kalau mas jatuh cinta dengan perempuan itu? Mas sadar kan, mas dan dia tidak seiman,'' katanya.
''Aku mengatakan hal itu bukan berarti karena aku suka padanya, Ziana. Tapi aku hanya tidak mau sampai semua orang tau akan hubungan kita yang sebenarnya belum sejauh itu. Kita bertunangan juga bukan karena cinta tapi karena perjodohan,'' ucap Hazel.
Dengan sengaja Hazel melepaskan diri dari Ziana dan mulai masuk ke dalam rumahnya meski dengan merambat pelan dari pintu dan juga dinding.
''Astaga mas, sampai kapan mas akan menerima Ziana. Cepat atau lambat Ziana akan menjadi istri mas kan dan mas mau tidak mau harus menerima Ziana,'' Ziana mengejar Hazel.
Ziana Larasati. Perempuan yang sudah di jodohkan pada Hazel sejak satu tahun yang lalu tapi belum juga ada ikatan pada mereka berdua.
Perempuan yang sangat jatuh cinta pada Hazel namun belum mendapatkan cintanya sama sekali.
Dulu pernah mendapatkannya di saat awal-awal perjodohan karena bagaimanapun Ziana sangat cantik siapapun pasti akan jatuh hati padanya. Tetapi, cinta Hazel tidak terbalas karena waktu itu Ziana masih ada kekasih dan malah meminta Hazel untuk membatalkan perjodohan.
Tetapi, setelah Hazel hampir membatalkan perjodohan Ziana di putuskan oleh kekasihnya dan sejak itu dia mulai mengejar Hazel yang sudah kadung sakit hati karena hatinya tak terbalas.
''Kan sudah aku katakan padamu, Zi. Aku akan menerima kamu kalau kita sudah benar-benar menikah. Tapi sebelum itu kamu tidak boleh mengatakan akan hal yang tidak-tidak.''
''Kenapa sih kamu tetap tidak bisa mulai mencintaiku dari sekarang?'' Ziana tetap mengejar Hazel bahkan sampai Hazel duduk di ruang tengah.
''Karena aku belum bisa percaya padamu. Bisa saja kan kalau kamu suka padaku ini hanya palsu saja atau bisa jadi hanya sebuah pelarian saja karena kamu patah hati dengan kekasihmu.''
''Astaga, Mas. Sekarang tak ada lagi laki-laki di hati Zi selain mas Hazel,'' Ziana tetap berusaha menjelaskan pada Hazel.
''Terserah apa yang kamu katakan,'' kata-kata Hazel masih saja terdengar angkuh.
Kadang Hazel akan luluh pada Ziana tapi kala Ziana selalu melakukan apa yang selalu melanggar apa yang akan dia ingin itu dia akan selalu kesal pada Ziana.
''Sudah, tidak usah bahas lagi sekarang lebih baik kita makan saja, Ziana sudah masak masakan kesukaan mas Hazel,'' secepatnya Ziana mengalihkan pembicaraan supaya tidak ada lagi pertengkaran pada mereka berdua. Ziana harus bisa sabar supaya dia bisa mudah mendapatkan hati Hazel yang sudah kadung sakit hati karena ulahnya dulu.
┅┅┅┅┅༻❁༺┅┅┅┅┅
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
@♕🍾⃝𝙾ͩʟᷞıͧvᷠεͣ shaᴍ֟፝ᴀᵉᶜw⃠𓆊
apa hazel bakal jadi gantinya Dirga ya
2023-01-04
2
Diaz
begitulah kisah Ziana Hasel 🤭
2022-12-21
2
🥑⃟𝚜𝚌𝚑𝚊𝚝𝚣𝚒🦊⃫⃟⃤ₕᵢₐₜ𝚞𝚜
tidak ada laki² lain selain hazel bhng besar 🤭🤭
2022-12-13
2