Hantu yang penuh kebencian

"Tidak tapi darah ini..." Ara membalikkan badannya kemudian melihat seluruh noda darah yang telah menghilang dari ruangan itu. Ia kebingungan dengan kejadian itu dan merasakan sesuatu yang menyeramkan.

Renzi yang menatap hantu yang sedang kebingungan, mengalihkan pandangannya ke ujung lorong. Terlihat berdiri sesosok perempuan dengan asap hitam yang mengerubungi tubuhnya, perempuan tiba-tiba saja melesat ke arah Renzi sehingga membuat pemuda itu terjatuh saking kagetnya. Renzi menoleh ke belakangnya, sekilas terlihat perempuan itu yang menatapnya kemudian menghilang.

"Hei, kau tak apa apa?" Tanya Ara saat melihat Renzi yang tersungkur.

Ia beranjak dari posisinya "ada roh yang penuh dendam disini," gumamnya. Gadis yang disampingnya itu terbelalak heran dengan gumaman lelaki itu.

"Apa maksud..."

Sebuah suara sirine memotong pertanyaan yang hendak diajukan oleh Ara. Suara langkah kaki yang keras terdengar menaiki tangga, Renzi yang melihat beberapa petugas medis dan polisi yang berlari menaiki tangga mulai penasaran dan mengikuti mereka.

"H...hei!!! Tunggu!!! Hah...dasar!!" Hantu itu hanya bisa menatap punggung Renzi yang berlari meninggalkannya.

Seluruh petugas berlari menuju lantai tiga, setibanya di lantai tiga ia mencium bau busuk yang sangat menyengat dari ruangan yang ada di ujung lorong. Para petugas berhenti untuk memakai masker, tak tahan dengan bau busuk yang begitu menyengat.

"Bau ini seperti bau... akh!!" Kepalanya mendadak sakit dan penglihatan aneh mulai muncul seolah ada ingatan yang memaksa masuk kedalam pikirannya, ia meringis kesakitan. "Biasanya kalau ini terjadi..." Tanpa berlama lama lagi ia berlari ke ruangan yang diduga akar dari bau busuk tersebut.

Di depan pintu ruangan itu kalung yang ia pakai bergerak tak karuan, pintu putih itu ia buka dan terlihat seorang gadis yang bergantung di depan jendela.

"Sudah kuduga," batinnya.

Para petugas yang datang ke sana segera membawa keluar jasad perempuan itu untuk di autopsi.

Renzi berjalan meninggalkan TKP (diusir sama petugas karena mengganggu) "jasad dan hantu tadi mirip jika dilihat dari rambut dan pakaian, tapi...kenapa hantu tadi penuh dengan kebencian?" Tanya Renzi bingung sambil menggosok-gosok dagunya.

Tiba-tiba saja rambut panjang melilit tubuhnya sehingga membuat pemuda itu kaget, ia berusaha lepas dari rambut yang melilitnya itu.

"Apa?!!" Tanyanya kesal saat melihat Ara yang muncul dihadapannya.

Gadis itu melepas lilitannya "ikuti aku. Aku dapat merasakan kebencian hantu itu." Kata Ara yang kemudian berjalan membelakangi Renzi.

Ia mengikuti gadis itu yang melayang menuruni tangga, tidak lama kemudian mereka berhenti saat melihat seorang gadis yang berjalan membelakangi mereka.

"Berhenti di sana!!!!" Teriak Renzi menghentikan hantu itu.

"Kau yakin, nak?" Tanya Ara ragu pada pemuda yang hendak berjalan menuju gadis yang berhenti tidak jauh di depan mereka.

Pemuda itu mengangguk mantap tanpa rasa ragu sedikitpun.

Hantu yang penuh kebencian itupun membalikkan seluruh badannya dengan kepala tertunduk dan cairan merah yang menetes netes, Ara yang berdiri di belakang Renzi merasa aneh dengan gadis itu. Ia melihat warna hitam berbentuk bola yang mengitarinya.

Mendadak gadis itu melesat ke arah pemuda itu dan berusaha mengambil alih tubuhnya. "Nak!!!" Ia terbang ke arah Renzi yang meringis kesakitan dengan asap hitam yang mengelilingi tubuhnya. "Sadarlah!!!!" pekik Ara yang berusaha menyadarkan pemuda itu.

Begitu hantu itu keluar dari tubuh Renzi karena tak dapat menguasainya, pemuda itupun pingsan tak sadarkan diri.

Episodes
1 Rumah Sewa
2 Ameryl Hanvia Clara
3 Persyaratan
4 Peristiwa aneh
5 Hantu yang penuh kebencian
6 Hantu Yang Penuh Kebencian (2)
7 Hantu Yang Penuh Kebencian 3
8 Hantu Yang Penuh Kebencian 4
9 Maaf...
10 Terima Kasih
11 Pak Detektif
12 Kau Tak Takut Hantu?
13 Gak Waras?
14 Bertamu ke Rumah Renzi
15 Keusilan Ara
16 PKR (Pemuda Kayak Reog)
17 Bukti (1)
18 Bukti (2)
19 Bukti (3)
20 Tersipu
21 Gedung Kosong (1)
22 Gedung Kosong (2)
23 Gedung Kosong (3)
24 Gedung Kosong (4)
25 Gedung Kosong (5)
26 Akhirnya...
27 "Itu kalung apa?"
28 Wah...kau menyukai dia ya?
29 Mama (1)
30 Mama (2)
31 Mama (3)
32 Kalau Ada Masalah Cerita Aja
33 Tersangka Pertama
34 Penyewa Rumah
35 Mengunjungi Rumah Paman (1)
36 Mengunjungi Rumah Paman (2)
37 Mengunjungi Rumah Paman (3)
38 Mami!!!
39 Mama (4)
40 Mama (5)
41 GO TO KAMPUNG HALAMAN 1
42 GO TO KAMPUNG HALAMAN 2
43 GO TO KAMPUNG HALAMAN 3
44 GTKH 4 (MALAH JUMPA HANTU!)
45 GTKH 5 (aish! Hantu dari mana ini?!!!)
46 GTKH 6 (Gimana keluar nya?)
47 GTKH 7 (Dunia Ilusi)
48 Episode spesial
49 GTKH 8 (mata batin Yuni)
50 GTKH 9 (waktunya keluar)
51 GTKH 10 (Kakak gak diajak)
52 GTKH 11 (Hahahaha...Dasar kakak-kakak)
53 GTKH 12 (Finally!!)
54 GTKH 13 (Aku bisa mempertemukan mu dengan putrimu)
55 GTKH 14 (Misteri Kematian 1)
56 GTKH 15 (Urina~1)
57 GTKH 16 (Urina 2)
58 GTKH (Urina 3)
59 Akhirnya Sampai
60 Dia Bisa Lihat?!!
61 Deja vu
62 Cengeng
63 Lalapan Daun Sirih
64 Kesukaan Mama
65 "Kau Cantik"
66 Urina (4)
67 Urina (5)
68 Urina (6)
69 Urina (7)
70 Urina (8)
71 Urina (tamat)
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Rumah Sewa
2
Ameryl Hanvia Clara
3
Persyaratan
4
Peristiwa aneh
5
Hantu yang penuh kebencian
6
Hantu Yang Penuh Kebencian (2)
7
Hantu Yang Penuh Kebencian 3
8
Hantu Yang Penuh Kebencian 4
9
Maaf...
10
Terima Kasih
11
Pak Detektif
12
Kau Tak Takut Hantu?
13
Gak Waras?
14
Bertamu ke Rumah Renzi
15
Keusilan Ara
16
PKR (Pemuda Kayak Reog)
17
Bukti (1)
18
Bukti (2)
19
Bukti (3)
20
Tersipu
21
Gedung Kosong (1)
22
Gedung Kosong (2)
23
Gedung Kosong (3)
24
Gedung Kosong (4)
25
Gedung Kosong (5)
26
Akhirnya...
27
"Itu kalung apa?"
28
Wah...kau menyukai dia ya?
29
Mama (1)
30
Mama (2)
31
Mama (3)
32
Kalau Ada Masalah Cerita Aja
33
Tersangka Pertama
34
Penyewa Rumah
35
Mengunjungi Rumah Paman (1)
36
Mengunjungi Rumah Paman (2)
37
Mengunjungi Rumah Paman (3)
38
Mami!!!
39
Mama (4)
40
Mama (5)
41
GO TO KAMPUNG HALAMAN 1
42
GO TO KAMPUNG HALAMAN 2
43
GO TO KAMPUNG HALAMAN 3
44
GTKH 4 (MALAH JUMPA HANTU!)
45
GTKH 5 (aish! Hantu dari mana ini?!!!)
46
GTKH 6 (Gimana keluar nya?)
47
GTKH 7 (Dunia Ilusi)
48
Episode spesial
49
GTKH 8 (mata batin Yuni)
50
GTKH 9 (waktunya keluar)
51
GTKH 10 (Kakak gak diajak)
52
GTKH 11 (Hahahaha...Dasar kakak-kakak)
53
GTKH 12 (Finally!!)
54
GTKH 13 (Aku bisa mempertemukan mu dengan putrimu)
55
GTKH 14 (Misteri Kematian 1)
56
GTKH 15 (Urina~1)
57
GTKH 16 (Urina 2)
58
GTKH (Urina 3)
59
Akhirnya Sampai
60
Dia Bisa Lihat?!!
61
Deja vu
62
Cengeng
63
Lalapan Daun Sirih
64
Kesukaan Mama
65
"Kau Cantik"
66
Urina (4)
67
Urina (5)
68
Urina (6)
69
Urina (7)
70
Urina (8)
71
Urina (tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!