Persyaratan

Hantu itu memegangi kepalanya yang sakit karena di getok oleh Renzi sambil melayang ke samping wastafel. Suasana hening sesaat ketika hantu penghuni melirik Renzi yang seperti melihatnya, ia berjalan mundur untuk memastikan kalau Renzi benar-benar melihatnya. Ia berjalan maju dan mundur beberapa kali kemudian menyadari bahwa lelaki itu dapat melihatnya karena seharusnya hantu tidak dapat dilihat jika mereka tidak ingin menampakkan diri mereka pada manusia.

"AAAAA!!!!" Teriaknya sambil menunjuk ke arah lelaki yang melihatnya dengan tatapan yang santai.

Sedangkan Renzi memasukkan tangan kanannya ke saku celana sambil menatap heran hantu penghuni yang teriak ketakutan ketika menyadari ia dapat melihatnya padahal seharusnya sebaliknya.

"Eghem! Mau ku getok lagi?" Tanyanya sambil mengangkat gayung saktinya. Hantu itu memegangi kepalanya dan menggeleng.

"Kau...bisa melihatku?" Tanya hantu penghuni. Renzi mengangguk kemudian memintanya untuk mengobrol sebentar di ruang tamu.

"Jadi, perkenalkan namaku Renzi. Kau pasti nona Ameryl Hanvia Clara, bukan?" Tanyanya dengan mata yang tertuju pada buku yang ada ditangannya.

Hantu itu mengangguk "Panggil saja A-ra, mengerti?" Ara memejamkan matanya sambil tersenyum lebar di balik rambutnya, sedangkan Renzi tidak menghiraukannya.

"Apa kau tahu penyebab kematianmu?" Tanya Renzi dengan menyiapkan pulpen untuk menulis jawaban dari hantu itu.

Ara menggeleng kemudian mengalihkan pandangannya "Tidak ingat," jawabnya. "Aku tak ingat apapun kecuali namaku," sambungnya.

Renzi yang telah bersiap untuk menulis kecewa dengan jawaban dari hantu itu, ia meletak bukunya dan melirik Ara yang hendak berdiri. "Hei!!! Bagaimana mungkin kau tak tahu penyebab kematianmu. Kau ingat namamu, kan? Dasar aneh".

Nada bicara dari pemuda itu membuat Ara kesal sehingga ia memelototinya dengan rambut yang beterbangan, wajahnya mengerikan disertai dengan cahaya merah yang keluar dari matanya membuat Renzi terbungkam. "Dasar anak zaman sekarang!!!! Gak mungkin aku lupa namaku!!! Aku terbangun di dekat jasadku, yah jelas aku ingat namaku!" Balasnya kesal lalu mengarahkan beberapa helai rambutnya ke kening Renzi.

"Dan ingat, ya! Kau seharusnya bicara sopan padaku, aku telah lahir bahkan ibumu sebelum menikah tau!!!" Gertaknya pada Renzi.

Aura kemarahan Ara membuat tirai-tirai berkibar serta rumah itu bergetar.

"Baiklah...maafkan aku nenek." Ucap Renzi setengah meledek. Hantu itu terdiam sesaat kemudian tertawa cekikikan, Renzi yang melihatnya tertawa kebingungan "Dia hantu gak waras," gumamnya.

"Hihiihihihihihi...baiklah, nak. Terserah kau saja," Katanya menyetujui.

"Baiklah nenek berhentilah tertawa." Pintanya yang mulai merinding mendengar tawanya.

...****************...

Besok Pagi Pukul 05:30

Renzi menatap tajam Ara yang berdiri dengan rambutnya yang tergerai di mana mana dengan senyuman lebar yang mengeluarkan darah. Dirinya yang sempat kaget mulai kesal pada hantu itu yang mengganggunya "Hei, nek. Kau masih ingin mengusirku?" Tanyanya sinis.

Ara mengangguk kuat kemudian menurunkan rambutnya yang tergerai kembali menutupi wajahnya. "Nek, kumohon tidurlah." Pinta pria itu yang beranjak dari kasurnya.

Ketika ia membuka pintu kamar, seluruh ruangan menjadi gelap dan barang-barang mengeluarkan cahaya berwarna ungu kehitaman yang melayang-layang.

"Argh!!!!! Nenek, ayolah. Sudah cukup." Pintanya. "Dari pukul 00:00:15 sampai pukul 05:18:37 kau menghantuiku sebanyak 7 kali. Apa maumu?" Tanya Renzi pasrah. Ara melayang ke hadapan Renzi dan tersenyum di balik rambutnya.

"Apa ya? Coba tebak?" Suruhnya sambil menyilangkan tangannya. Renzi menunduk sedikit menggeram dengan tingkahnya.

Episodes
1 Rumah Sewa
2 Ameryl Hanvia Clara
3 Persyaratan
4 Peristiwa aneh
5 Hantu yang penuh kebencian
6 Hantu Yang Penuh Kebencian (2)
7 Hantu Yang Penuh Kebencian 3
8 Hantu Yang Penuh Kebencian 4
9 Maaf...
10 Terima Kasih
11 Pak Detektif
12 Kau Tak Takut Hantu?
13 Gak Waras?
14 Bertamu ke Rumah Renzi
15 Keusilan Ara
16 PKR (Pemuda Kayak Reog)
17 Bukti (1)
18 Bukti (2)
19 Bukti (3)
20 Tersipu
21 Gedung Kosong (1)
22 Gedung Kosong (2)
23 Gedung Kosong (3)
24 Gedung Kosong (4)
25 Gedung Kosong (5)
26 Akhirnya...
27 "Itu kalung apa?"
28 Wah...kau menyukai dia ya?
29 Mama (1)
30 Mama (2)
31 Mama (3)
32 Kalau Ada Masalah Cerita Aja
33 Tersangka Pertama
34 Penyewa Rumah
35 Mengunjungi Rumah Paman (1)
36 Mengunjungi Rumah Paman (2)
37 Mengunjungi Rumah Paman (3)
38 Mami!!!
39 Mama (4)
40 Mama (5)
41 GO TO KAMPUNG HALAMAN 1
42 GO TO KAMPUNG HALAMAN 2
43 GO TO KAMPUNG HALAMAN 3
44 GTKH 4 (MALAH JUMPA HANTU!)
45 GTKH 5 (aish! Hantu dari mana ini?!!!)
46 GTKH 6 (Gimana keluar nya?)
47 GTKH 7 (Dunia Ilusi)
48 Episode spesial
49 GTKH 8 (mata batin Yuni)
50 GTKH 9 (waktunya keluar)
51 GTKH 10 (Kakak gak diajak)
52 GTKH 11 (Hahahaha...Dasar kakak-kakak)
53 GTKH 12 (Finally!!)
54 GTKH 13 (Aku bisa mempertemukan mu dengan putrimu)
55 GTKH 14 (Misteri Kematian 1)
56 GTKH 15 (Urina~1)
57 GTKH 16 (Urina 2)
58 GTKH (Urina 3)
59 Akhirnya Sampai
60 Dia Bisa Lihat?!!
61 Deja vu
62 Cengeng
63 Lalapan Daun Sirih
64 Kesukaan Mama
65 "Kau Cantik"
66 Urina (4)
67 Urina (5)
68 Urina (6)
69 Urina (7)
70 Urina (8)
71 Urina (tamat)
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Rumah Sewa
2
Ameryl Hanvia Clara
3
Persyaratan
4
Peristiwa aneh
5
Hantu yang penuh kebencian
6
Hantu Yang Penuh Kebencian (2)
7
Hantu Yang Penuh Kebencian 3
8
Hantu Yang Penuh Kebencian 4
9
Maaf...
10
Terima Kasih
11
Pak Detektif
12
Kau Tak Takut Hantu?
13
Gak Waras?
14
Bertamu ke Rumah Renzi
15
Keusilan Ara
16
PKR (Pemuda Kayak Reog)
17
Bukti (1)
18
Bukti (2)
19
Bukti (3)
20
Tersipu
21
Gedung Kosong (1)
22
Gedung Kosong (2)
23
Gedung Kosong (3)
24
Gedung Kosong (4)
25
Gedung Kosong (5)
26
Akhirnya...
27
"Itu kalung apa?"
28
Wah...kau menyukai dia ya?
29
Mama (1)
30
Mama (2)
31
Mama (3)
32
Kalau Ada Masalah Cerita Aja
33
Tersangka Pertama
34
Penyewa Rumah
35
Mengunjungi Rumah Paman (1)
36
Mengunjungi Rumah Paman (2)
37
Mengunjungi Rumah Paman (3)
38
Mami!!!
39
Mama (4)
40
Mama (5)
41
GO TO KAMPUNG HALAMAN 1
42
GO TO KAMPUNG HALAMAN 2
43
GO TO KAMPUNG HALAMAN 3
44
GTKH 4 (MALAH JUMPA HANTU!)
45
GTKH 5 (aish! Hantu dari mana ini?!!!)
46
GTKH 6 (Gimana keluar nya?)
47
GTKH 7 (Dunia Ilusi)
48
Episode spesial
49
GTKH 8 (mata batin Yuni)
50
GTKH 9 (waktunya keluar)
51
GTKH 10 (Kakak gak diajak)
52
GTKH 11 (Hahahaha...Dasar kakak-kakak)
53
GTKH 12 (Finally!!)
54
GTKH 13 (Aku bisa mempertemukan mu dengan putrimu)
55
GTKH 14 (Misteri Kematian 1)
56
GTKH 15 (Urina~1)
57
GTKH 16 (Urina 2)
58
GTKH (Urina 3)
59
Akhirnya Sampai
60
Dia Bisa Lihat?!!
61
Deja vu
62
Cengeng
63
Lalapan Daun Sirih
64
Kesukaan Mama
65
"Kau Cantik"
66
Urina (4)
67
Urina (5)
68
Urina (6)
69
Urina (7)
70
Urina (8)
71
Urina (tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!