“Kau setuju semua kesepakatannya kan? ini tercatat di aturan tertulis. Bahwa salah satunya, kematianmu karena menyelesaikan quest dan misi, itu diluar tanggung jawab guild petualang. Dan, ini adalah gelang tagmu.” Kata pria swordsman itu menyerahkan sebuah gelang tag berwarna coklat.
Sebagai pemula dalam bergabung di sebuah guild petualang, gelang tag berwarna coklat merupakan awal sebuah rank. Yang mana, semakin banyak quest atau tugas diselesaikan, pihak guild bisa mempertimbangkan untuk mengganti dan meningkatkan gelang tag menjadi di atasnya yaitu rank tag silver.
Leo sedikit mengerti, bahwa guild petualang sendiri tidak memandang level seseorang. Maksudnya, jika seseorang mendaftar di guild petualang dengan level tinggi, seperti level ‘4’ atau ‘5’ pihak guild tetap akan memberikan gelang rank tag pemula atau rank bronze.
Sehingga, tidak menutup kemungkinan bahwa orang seperti Leo memiliki rank tag silver atau gold karena telah bergabung semenjak lama? Yaa siapa tahu.
Lagipula dia bergabung ke dalam guild petualang agar dia memiliki komunikasi yang begitu luas. Apalagi dia sempat mendengar bahwa anggota guild menyelesaikan quest membunuh pembunuh berantai yang meresahkan warga, sehingga dengan jalur tersebut, Leo berharap dengan mudah menemukan siapa pembunuh orang tuanya.
Dan pastinya, dia tidak akan berjuang untuk naik menuju rank platinum atau diamond guna mencari ketenaran. Jelas itu akan sangat jauh dari tujuan Leo bergabung dalam guild petualang.
Hanya saja, sempat beberapa menit yang lalu, dia berpikir bahwa berada di rank tinggi dalam guild petualang tidak ada salahnya. Dalam artian, untuk tidak mencari ketenaran, melainkan dengan berada di rank tinggi, komunikasi dan informasi bisa dia dapat dengan sangat luas mengenai para pembunuh yang kemungkinan Leo mampu untuk mencarinya dengan sangat mudah.
“Sebenarnya gelang tag itu semacam artefak, tapi tidak terlalu langka. Yang mana mampu memuat data tentang misi yang kau selesaikan, sehingga bisa mempermudah anggota guild mempercayai dan memberimu bayaran tentang misi yang baru saja kau selesaikan. Hanya saja, rank pemula sepertimu, quest sangatlah mudah, terkadang harus berburu bagian dari beast dan membawanya ke guild, sehingga pihak guild akan membayarmu.” Kata Swordsman tersebut.
“Lebih tepatnya, data misi yang berada di gelang tag hanya berguna pada penyelesaian masalah di kota dan desa, misi yang diberikan oleh kerajaan seperti bantuan perang. Yaa tidak heran, karena guild ini berada di bawah kerajaan langsung.” Kata Archer tersebut menambahkan.
Leo sudah mengerti sekarang. “Terimakasih bantuannya, aku akan berusaha baik ketika berada dalam guild. Dan tidak akan mengecewakan guild petualang.”
Pria swordsman itu menjulurkan tangannya, membiarkan Leo menjabat tangannya karena telah menyelesaikan persetujuan yang baru saja terjadi. “Itu sudah kewajiban kami membantu, dan sebelumnya datanglah jika kau ingin melaporkan masalah atau sekedar berdiskusi, namaku adalah Saka, dan wanita archer di sampingku adalah Yuna. Dan saudara Leodric, selamat datang di guild petualang ini.”
......................
Leo masuk ke dalam guild petualang dalam pertama kalinya. Apa yang dia lihat bahwa ada banyak sekali para petualang yang berada di level seperti dirinya, atau mungkin berada di level ‘4’ atau ‘5’ yang menjadi sedikit di atasnya. Hanya saja, yang Leo lihat bahwa guild petualang yang memiliki level 5, mereka sedikit lebih tua, mungkin berumur 30 tahunan sama persis dengan Saka dan Yuna.
Dunia tampaknya luas, itulah yang dia pikirkan. Pikirannya terlalu berlebihan bahwa dirinya terlalu maju di umurnya yang seperti itu. Nyatanya, level ‘3’ di umur 16 tahun itu sungguh hal yang normal dan tidak akan menjadi sesuatu yang mencolok.
Apa yang menjadi aneh bagi Leo, bahwa mereka yang lebih muda dibandingkan pak tua Gin saja berada di level 5. Mengapa pak tua Gin yang seolah memiliki pengalaman yang banyak juga berada di level 5 pula? Apalagi setelah mendapatkan serangan tadi, serangan mereka bukanlah apa-apanya dibandingkan pak tua Gin.
Itu artinya, pak tua Gin berbohong.
Lagipula, pak tua Gin sama sekali tidak menunjukkan levelnya kepada Leo. Mungkin hanya sekali, itupun beberapa tahun yang lalu, dalam kurun waktu yang sangat lama. Sehingga, Leo berspekulasi bahwa pak tua Gin dapat menurunkan status levelnya sesuka hati, karena dia bisa menyembunyikannya sesuka hati pula.
Atau mungkin beberapa tahun yang lalu pak tua Gin memang berada di level ‘5’? dan sekarang berada di level yang lebih tinggi. Mungkin saja.
Di dalam guild ini, mungkin ada ratusan orang yang tidak hanya sekedar ingin mengambil quest atau misi. Mereka bahkan ada yang duduk melingkar, seperti makan, minum. Beberapa, Leo juga mendengar bahwa kebanyakan dari mereka membahas tentang quest dan misi yang akan mereka selesaikan.
Beberapa orang yang memiliki level di atas Leo, dengan gelang tag mereka yang tidak lagi bronze, mereka mungkin tidak hanya membahas misi, melainkan menyombongkan diri dengan apa yang dia capai dalam melakukan misi tersebut. Intinya semuanya sibuk dengan dirinya dan tim nya masing-masing.
Tidak ada sama sekali petualang solo, itulah yang ada dipikiran Leo. Mereka memiliki tim hingga dengan sangat mudah membahas cara menyelesaikan quest mereka.
Leo hendak pergi menuju meja, dengan seorang wanita yang duduk untuk mengurus beberapa perkamen yang mungkin berhubungan dengan guild petualang. Namun sebelum itu, dia harus melihat ke arah papan guild, untuk melihat misi yang menarik atau bahkan mungkin bermanfaat bagi Leo itu sendiri.
“Ini ....”
Leo menyipitkan matanya dan menatap datar sebuah misi yang bertuliskan, “Cari dan bawa kedua tangan orang yang tinggal di lereng gunung desa Caprae.”
Leo hanya terdiam dan menghela napas secara malas. Dan berkata dalam hatinya, “Quest macam apa ini? dan, semurah itukah diriku sampai-sampai di hargai 2 keping perak?”
Hanya saja, Leo tidak memperdulikannya. Namun, dia akan tetap mencari dua archer tersebut untuk membunuhnya daripada masalah akan melebar kemana-mana. Dan yang ia takutkan, dua archer tersebut berada di sini dan melihat dirinya.
Itu sama sekali merepotkan.
“Tapi, mengapa tidak ada seorangpun yang mengambil misi ini? ini aneh.” Leo mengerutkan dahinya dan berkata dengan sedikit lirih.
“Lebih baik akan ku ambil sendiri, lagipula misi ini sangat aneh, dan tidak jelas.” Kata Leo sambil mengambil quest tersebut.
Sedikit melenceng, tapi tak apa. Misi tersebut adalah mengambil kedua tangan Leo, namun yang mengambil misi tersebut adalah Leo itu sendiri. Dia mengambilnya daripada diambil oleh orang lain untuk membunuh dirinya. Setidaknya, dia akan memalsukan kedua tangan orang lain dan memberikan informasi bahwa itu adalah tangan dari orang yang berada di lereng desa Caprae.
“Permisi nona, aku akan mengambil misi ini.” Kata Leo menghampiri sebuah meja dengan wanita yang duduk di belakang meja tersebut.
“Sebenarnya misi itu tidak begitu serius tuan. Lagipula tidak ada kejelasan yang diberikan oleh kepala prajurit yang membayar agar misi itu terlaksana. Sehingga, daripada kami menolak, kami hanya memajang misi itu di papan informasi. Setiap orang yang mengambilnya akan selalu kami tegaskan bahwa itu tidak begitu serius.” Kata wanita tersebut dengan perkataan yang lembut.
“Memangnya kenapa?” Tanya Leo kurang begitu jelas.
“Karena ketidak jelasan, siapa nama orang itu, bagaimana rupanya dan spesifikasi tubuhnya. Selain itu, itu akan membuat para petualang akan mudah untuk memalsukan misi dengan mengambil tangan orang lain. Lagipula, ini misi yang tidak biasa yaitu mencelakai manusia desa tanpa alasan dan bukti yang jelas.”
“Tuan, sebaiknya Anda mengambil misi yang lain. Aku punya rekomendasi, bagaimana jika mengambil kulit rubah merah di hutan monster? Setiap kulit rubah merah akan dihargai 1 koin perak? Ini cocok dilakukan oleh pemula seperti Anda.” Sambung wanita itu setelah dia menjelaskan mengapa misi tentang mencelakai Leo tidak begitu serius.
“Tunggu! Dia, dia adalah seseorang yang membunuh anak dari kepala prajurit kota little pear! Dan dia juga mencoreng seluruh orang yang berada di guild petualang!”
Leo sontak kaget saat mendengar sebuah teriakan yang ada di belakangnya. Sehingga, dia menoleh ke belakang dan melihat, apa yang terjadi sebenarnya?
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Jangan lupa like dan komen
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments