Menuju kota Little Pear

Pada akhirnya mereka telah turun gunung dan berada di kaki gunung. Melewati pemukiman yang membuat mereka harus disapa oleh beberapa warga yang tidak begitu asing bagi Leodric dan pak tua Gin.

Hanya saja, mereka cukup terkejut, saat the old of the mountain telah turun gunung dengan membawa semua kambingnya melewati rumah-rumah yang terlihat tradisional khas pelosok desa.

Siapa yang tidak kenal dengan pak tua Gin? Penduduk desa yang memberikannya sebuah julukan yaitu the old of the mountain itu telah dikenal semua orang di desa  Caprae. Bagaimana tidak? Sudah bertahun-tahun pak tua Gin tinggal di lereng gunung bagian bawah, dan menggembala kambing di puncak gunung, dan intinya pak tua itu hidup mengandalkan pegunungan saja.

Sangat jarang apabila pak tua Gin turun untuk meminta makanan pokok untuk dimakan. Terkadang juga, Gin turun gunung untuk sekedar mencari sebuah informasi agar dia tidak terlalu ketinggalan dengan dunia luar. Seperti informasi harga ternak misalnya.

Selain pak tua Gin, warga juga mengenal siapa itu sosok remaja tampan nan gagah yang menyeret tujuh ekor kambing. Leodric Frosch, sosok berambut putih yang seolah terkena serpihan salju, iris biru yang memancar sinar lautan, dan tubuh berotot meskipun tertutup oleh pakaian membuat dia menjadi tontonan para wanita muda. Bahkan janda sekalipun.

“Leodric!”

“Akhirnya dia turun gunung, apakah kau akhirnya memutuskan untuk tinggal di desa Caprae?”

“Leodric! Tinggallah di rumahku!”

“Pak tua Gin, apakah kau ingin mempunyai menantu jelek-jelekan sepertiku?”

“Lihat, Leodric menatapku!”

“Tidak bodoh, dia tengah menatapku!”

Ini yang Leodric benci. Dia serius! Wanita-wanita seperti itu bagaikan anjing yang menggonggong hingga membuat gendang telinga Leo hampir pecah. Menatap mereka pun, membuat Leo sendiri sangat jijik. Maksudnya, serendah itukah harga diri wanita?

Ketika melihat pria yang bagus menurut pandangan mereka, mereka tidak jauh lebih dari seekor anjing yang menggonggong. Dan, apabila ditambah dengan seorang bangsawan, Leo seratus persen yakin, bahwa orang seperti mereka rela untuk melepaskan keperawanan hanya agar bisa dekat dengan pria tampan.

Dan mengapa Leo tidak tergila-gila dengan seorang wanita ketika banyak wanita yang memujinya? Bukan berarti Leo tidak normal, hal itu terjadi karena dia tidak ingin menyakiti hati pak tua Gin yang sama sekali belum pernah menikmati rasanya memiliki wanita padahal dia sudah berada di usia tua.

Mungkin itu salah satunya, tapi faktor yang paling penting mengapa dia tidak tergila-gila dengan wanita seperti mereka karena .... Tidak ada yang menarik di mata Leo.

Gin berpikir bahwa itu adalah hal yang biasa bagi Leo. Apabila di hadapan seseorang, Leo seolah bersikap dingin dan jarang sekali mengubah ekspresinya. Apalagi setelah Leo melihat kematian orang tuanya sendiri, Leo sangat sulit untuk memberikan ekspresi kepada orang lain.

Jika itu di depan Gin sendiri, Leo akan mudah berubah ekspresi meskipun jarang. Gin menegaskan bahwa Leo bersikap datar karena dia bersikap jengkel. Itu hanya berlaku apabila dia bertatapan dengan Gin pribadi. Jika itu di depan orang lain, sikap datar dan dingin mungkin akan memiliki arti lain dan mungkin tidak hanya sekedar jengkel.

Mungkin karena Gin adalah sosok orang tua pengganti bagi Leo, membuat Leo sendiri juga cukup mudah untuk bersikap ‘selayaknya’ di depan Gin, seperti tersenyum, bahagia dan yang lainnya. Namun, cukup sulit untuk memberikan ekspresi di depan orang lain. Dan itulah yang membuat Gin cukup kesulitan tentang apa yang dia pikirkan nantinya.

Mula-mula, itu terjadi karena Leo merasa cemburu ketika ada anak sebayanya merasakan kehangatan gandengan orang tuanya. Bahkan ketika hendak bergaul sekalipun, Leo merasa malu karena hanya dirinya yang tidak memiliki orang tua. Hal itulah yang membuat dia kurang untuk berinteraksi karena kebiasaan untuk menghindari pergaulan karena rasa iri tersebut.

“Kau tidak ingin menyapa mereka dan bermain terlebih dahulu? Kita masih memiliki waktu banyak, mungkin kita akan sampai di kota terdekat setengah sampai satu jam lagi. Dan itu sama sekali belum panas.” Tanya Gin menatap Leo yang seolah tidak peduli dengan sapaan para wanita.

“Tidak perlu pak tua. Karena semakin cepat semakin baik.”

‘Kau tidak akan memiliki pasangan jika seperti itu.’

......................

Pada akhirnya, hampir setengah jam, mereka berada di sebuah kota.

Leo menginjak kota hanya bisa dihitung dengan sebuah jari. Tidak, sebenarnya dia lahir juga di kota, yang diartikan bahwa dia hidup dan tinggal di kota selama bertahun-tahun sebelum dia dihadapkan dengan peristiwa serius dan tinggal di bagian desa Caprae.

Jadi pemandangan kota di mata Leo juga sedikit asing, pandangannya sangat berbeda seperti apa yang dia lihat belasan tahun yang lalu. Hanya sedikit yang berubah di mata Leo.

Kota yang memiliki nama Little Pear dengan count sebagai pengelola wilayahnya.

Sebenarnya memang count, akan tetapi orang-orang lebih memilih memanggil pemimpin kota dengan sebutan walikota dibandingkan dengan count. Entah sederajat atau tidak, tapi yang pasti, semua masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan walikota.

Hal itu memang tidak begitu masalah, bahkan bangsawan di atasnya seperti Marquis, Duke, dan bangsawan tinggi seperti raja dan ratu juga menyebutnya dengan sebutan walikota dibandingkan dengan count.

Little pear berada di wilayah Southern Duchy, atau wilayah paling selatan yang dikelola oleh Duke. Hanya saja, Little Pear tidak berada di wilayah Marquis karena kota ini tidak terlalu berada di wilayah perbatasan kerajaan lain.

Kerajaan Mazzary, sebuah kerajaan besar dan adidaya di benua biru ini merupakan sebuah kerajaan yang Leo tinggali saat ini. Bahkan konon katanya, leluhur keluarga Sirius merupakan sosok pahlawan yang menyelamatkan dunia dari insiden kekacauan dunia yang diakibatkan oleh Demon of Chaos ribuan tahun silam.

Walaupun, kerajaan Mazzarri bukanlah pahlawan utama dibandingkan dengan 7 pahlawan yang membentuk kekaisaran besar di dunia ini. Bahkan, keturunan 7 pahlawan atau keluarga kekaisaran tersebut disebut sebagai Pureblood, atau berdarah murni dan tidak memiliki darah campuran sedikitpun.

Dan itulah mengapa keluarga Sirius yang merupakan keluarga bangsawan yang menguasai kerajaan Mazzary disegani penuh oleh rakyat mereka sendiri, dan kerajaan-kerajaan lain karena masa lalu yang penuh heroik seperti itu.

Kendati demikian, itu hanyalah sebuah cerita kuno. Terkadang orang-orang menuai pro dan kontra tentang kerajaan Mazzarry yang terus dipuja-puja oleh kerajaan lain yang terlalu berlebihan. Aksi heroik hanya terjadi pada leluhur mereka, yang sebenarnya sama sekali tidak perlu untuk memuja dan memuji keluarga Sirius. Mungkin hanya sekedar untuk menghormati leluhur Sirius? Itu tidak masalah.

Meskipun, keluarga Sirius memiliki anggota yang cukup berbakat dengan level tingkatan yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Seperti raja Arthur Sirius, di umur hampir berkepala 5, dia sudah berada di level '7' menengah.

Sedangkan pangeran pertama, Theo Sirius, sang pangeran mahkota memiliki level ‘5’ Akhir, dan mungkin akan mencapai Level ‘5’ apabila dia berusaha kuat untuk mencari poin pengalaman, dalam artian memaksa hidupnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***