Leo masih terdiam sambil memakan makanannya yang baru saja datang beberapa menit yang lalu. Tampaknya quest tersebut masih belum jelas yang dipajang di guild petualang tersebut. Bagaimana tidak? Selama dia makan, belum ada para petualang satupun yang mengincar dirinya. Atau minimal tatapan waspada dari orang lain.
Meski begitu, Leo terlihat begitu santai, dia tidak menimbulkan gerak-gerik yang membuat orang lain merasa curiga. Dia menganggap bahwa cerita tersebut tidak pernah terjadi sama sekali.
Lagipula, dua archer yang menyerangnya kala itu tidak tahu nama Leo yang sebenarnya. Sehingga, informasi yang didapatkan sangat kurang. Leo hanya membiarkannya terlebih dahulu, kali ini dia harus fokus untuk makan dan setelah ini menuju guild petualang untuk mendaftarkan diri menjadi petualang.
Usai makan, Leo beranjak dari tempatnya dan mengambil segenggam koin perunggu yang menjadi sebuah kembalian dia sarapan tadi.
Dengan santainya seolah tidak terjadi apa-apa, Leodric kembali berjalan ke arah kasir. Bukan untuk membayar, sebenarnya dia ingin menanyakan sesuatu karena notabene dia adalah pendatang yang tidak tahu apa-apa.
“Permisi nona, bisakah aku menanyakan sesuatu?” Tanya Leo pada wanita kasir.
“Akh tentu, ada yang bisa saya bantu tuan?”
“Dimana saya bisa mendaftarkan diri untuk bergabung pada guild petualang?”
“Tampaknya Anda merupakan pendatang baru di kota ini ya? Anda bisa menuju pusat kota untuk bergabung ke guild petualang.” Jawab wanita tersebut.
“Terima Kasih untuk informasi dan makanannya nona. Aku pergi dulu.” Kata Leo sedikit memberi hormat.
Meski meninggalkan kesan datar, Leo tidak pernah luput untuk memberikan kata ‘Tolong, maaf, terimakasih’ dan diakhiri dengan sedikit hormat. Itulah yang diajarkan oleh pak tua Gin kepada dirinya tentang etika dalam berbicara pada orang asing. Masalah raut wajah apapun, pak tua Gin tidak mempermasalahkannya, selama tidak memberi kesan mengejek dan mencari masalah.
Leo pergi dari tempat, menuju pusat kota yang berada di sedikit ke barat. Tidak jauh, hanya kurang satu jam apabila dengan berjalan kaki.
...****************...
Pada akhirnya, Leo telah sampai di pusat kota. Dengan bertanya-tanya pada seseorang, Leo berhasil menemukan sebuah tempat dengan antrian yang tidak terlalu panjang.
Dia mengerti, tampaknya juga ada belasan orang yang tengah mengantri untuk mendaftarkan diri untuk bergabung di guild petualang.
Terpaut dengan begitu jelas bahwa orang-orang yang mendaftar memiliki job yang beragam seperti swordsman, archer, guardian dan lainnya. Lebih tepatnya, kebanyakan dari pendaftar akan menjadi petualang yang memiliki tim karena mereka mendaftar bersama dengan teman-teman mereka.
Sedangkan Leo? Sepertinya dia akan menjadi pendaftar solo yang tidak memiliki tim sama sekali. Tapi itu bukan menjadi hal yang masalah bagi Leo. Lebih tepatnya, dia sama sekali tidak begitu peduli.
Daripada berpikir terlalu banyak, Leo mengikuti antrian untuk mendaftar pada guild petualang.
...****************...
“Nama, asal, umur dan juga atribut sihir?”
Leo menghadapi pertanyaan seperti itu setelah dia mengantri selama beberapa menit. Kini dia dihadapkan oleh seorang wanita yang menjadi sarana bagi pendaftar untuk mendaftarkan diri pada guild petualang.
“Leodric Frosch, berumur 16 tahun dan berasal dari desa Caprae. Untuk atribut, aku memiliki bakat shadow manipulation yaitu membuat objek benda ataupun hewan menggunakan bayangan sesuai dengan pikiranku.” Leo memperkenalkan diri.
“Aku lihat kau berada di level ‘3’ menengah di usia mu, ya itu tampak normal. Selain itu, fisikmu juga terlihat sangat baik, dengan membawa pedang bisa dibilang kau memiliki bakat swordsman. Namun, kau serius ingin mendaftar secara solo? Kemungkinan ketika menjalankan misi, kau juga akan solo tanpa memiliki tim. Meski sebenarnya kau bisa mencari tim setelah diterima.”
Leo mengangguk. Dia sama sekali tidak begitu masalah tentang tim, lagipula dia juga tidak memiliki teman untuk bekerja secara tim. “Tidak masalah. Aku akan menerimanya, jika dirasa sulit aku akan mencari tim sendiri usai diterima.”
“Jangan terlalu berharap terlebih dahulu, kau sama sekali belum di tes. Pergi melewati pintu sebelah kiri, dan setelah itu kau kau akan di tes oleh master guild. Dan kemudian kau akan diberikan gelang tag dan prosedur aturan jika kau lulus tes.” Kata wanita itu kepada Leo sambil menunjuk sebuah pintu yang ada di sebelah kiri.
“Terima Kasih tentang bantuannya.” Leo sedikit memberi hormat.
“Tutup pintunya setelah kau masuk, pastikan secara rapat.”
Leo beranjak di tempat untuk menuju pintu yang ada di sebelah kiri dari wanita tempat mendaftar itu berada.
Perlahan dia menarik pintu tersebut, masuk dan menutupnya secara perlahan-lahan.
Tapi, siapa yang berpikir bahwa ketika dia baru saja menutup pintu tersebut. Sebuah anak panah melesat ke arahnya, apalagi dengan kekuatan yang mengerikan bagi Leo sendiri.
Untung saja, dia sedikit melompat ke samping, menghindari sebuah anak panah yang pada akhirnya menancap pada pintu tersebut. Namun, siapa yang berpikir bahwa ketika Leo melompat, sebuah tebasan dengan api yang berbentuk kepala elang melapisi pedang tersebut.
Sontak Leo terkejut, namun dia segera memposisikan diri untuk menarik pedangnya dan menahan sebuah tebasan tersebut. Hanya menggunakan pedang, tanpa melapisi pedangnya sendiri menggunakan apapun, lagipula apabila dilapisi dengan bayangan, itu sama sekali tidak berguna.
“Shadow manipulation: Hyper sword dance”
Meski begitu, untuk menghindari serangan anak panah dari archer yang berada di sudut ruangan, Leo menciptakan beberapa pedang bayangan yang bergerak secara mengitari dan melesat ke arah archer yang hendak menarik anak panah dengan ujung anak panah seperti ular basilisk.
Namun, pedang-pedang itu dengan sangat mudah ditelan oleh panah basilisk. Dan sebagai gantinya, panah basilisk tersebut juga menghilang dengan mudahnya.
“Menarik.”
“Yaa, kau lulus. Tidak sedikit orang yang baru saja masuk ke dalam pintu tersebut dan menutupnya, mereka akan mati. Tapi berbeda dengan orang yang diterima karena mereka mampu untuk menahan serangan tersebut.” Kata seorang yang menahan pedang Leo dengan ringannya.
Padahal, apabila dia tidak bergerak secara spontan, dia akan terbunuh dengan mudah. Apalagi dengan ringannya seorang swordsman tersebut berkata bahwa tidak sedikit pendaftar terbunuh karena tidak mampu untuk menahan serangan secara dadakan tersebut, bukankah itu cukup kejam.
‘Memang seperti inikah tesnya?’
Leo membatin secara datar, kemudian dia memasukkan kembali pedang ke dalam selongsongnya dan memperhatikan ada seorang pria swordsman yang berada di level 5 ‘Akhir’ dan wanita dengan pekerjaan archer berada di level ‘5’ Awal.
Mereka benar-benar mengerikan bagi Leo.
“Kau bisa duduk di kursi yang disediakan untuk biaya administrasi, pemberian gelang tag serta aturan-aturan ketika masuk ke dalam guild petualang.” Kata swordsman itu sambil mempersilahkan Leo untuk duduk.
Leo segera duduk di kursi yang dipersilahkan. Hanya saja, ada beberapa hal yang cukup aneh tentang pemahamannya tentang level. Apalagi dia cukup penasaran tentang level mereka berdua yang menurut Leo tidak selaras dengan kemampuan seperti itu. Bagaimana tidak? Jika yang menyerang pak tua Gin yang sama di level 5, kemungkinan dalam tebasan tersebut pedang Leo akan mengalami keretakan.
...****************...
Nb:
Halo semuanya, selamat datang di cerita kesekian yang author buat pada waktu ini. terimakasih telah menyempatkan diri untuk membaca cerita yang tampaknya sama sekali tidak begitu menarik ini.
Dan seperti biasa, jangan lupa untuk tinggalkan jejak seperti like, komen agar author lebih bersemangat.
selain itu, untuk bab sebelumnya ada beberapa yang direvisi. seperti level yang sebelumnya menggunakan huruf (C, B, A, S) kini berubah menjadi angka (1, 2,3 dst). Serta ada perubahan mata uang yang sebelumnya 1 Keping emas\= 100 perak, kini berubah menjadi 10 perak.
(hanya saja 1 perak masih 100 perunggu)
sekian terimakasih waktunya untuk membaca catatan ini. jangan lupa kritik sarannya ya.
I love you ><
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Vemas Ardian
oke thor
2022-12-22
0