PART 4 RENCANA MAMA

Sementara bari yang sedang mengantar mamanya kedokter masih merasa tidak enak dan kasihan dengan istrinya.

'maafin aku dek, aku ngga punya pilihan ' batin barita.

Ibu martina yang hanya pura-pura sakit supaya narita dan barita tidak jadi makan malam, dia berusaha menghubungi bidan susan temannya untuk pura -pura telepon dia.

dddrrrrttt dddrrrrttt

"halo san "

"halo tin"

"napa, saya lagi mau ke rumah sakit nih, keknya darahku naik deh" ucap bu martina pura-pura.

"kalau darahmu naik, aku ada obat bagus, kamu ke rumahku aja"

"ohhhh boleh deh" Akhirnya sambungan telepon itu putus.

"bar, kata susan dia ada obat, kita ke rumahnya aja dulu. siapa tahu bisa ngga usah ke rumah sakit"

"iya ma" jawab bari asal karena hatinya masih memikirkan narita.

Tidak sampai setengah jam, mereka sudah sampai dirumah bidan susan.

"halo tin"

"halo san"

"ayo, aku periksa kamu dulu" ajak susah pura-pura.

"ayo, bar tunggu disini ya"

"iya ma"

Bari duduk dibangku panjang yang ada di sana, dia ingin telepon narita tapi dia bingung.

'aku chat aja deh, takutnya mama keburu kelar' batin bari

'dek'

'kamu lagi ngapain '

'maaf ya dek'

'aku janji besok -besok kita pasti jalan'

chat itu memang centang dua, tapi belum biru yang artinya belum di baca.

'apa dia marah ya'

'apa dia duduk sendiri dihalaman samping dan tidak bawa handhone '

Berbagai pertanyaan ada di benak barita, kenapa pesannya belum di baca istrinya.

Tidak berapa lama bidan susah dan ibu martina sudah keluar dari ruang periksa.

"bar, apa kabarmu "

"baik tante"

"mamamu ini terlalu banyak pikiran"

"masa iya tan"

"iya bar, makanya cepat kasih dia cucu"

"hehhhh tante bisa aja"

"irma, tolong ambilkan minum untuk bari dan ibunya",perintah bu susan.

"iya bu"

"bar, kalau istrimu tidak bisa hamil apa salahnya kamu lirik yang lain" pancing susan

"maksud tante " bari jelas kaget mendengar ucapan tante susan.

"sampai sekarang istrimu belum hamil, sementara mamamu sudah sangat menginginkan cucu " tambahnya

"belum dikasih aja tante"

"iya, tapi kamu itu ganteng, mapan, daripada nunggu lama-lama menghabiskan waktu" ucap bidan susan yang seorang janda juga.

"hehehe maaf tante, saya tidak akan cari yang lain" ucap barita terbayang wajah istrinya kalau sampai dia duakan.

"ini bidan pembantu tante cantik, masih muda, bidan lagi" ucap bu susan menunjuk bidan irma.

"iya cantik tante, tapi aku bukan yang benar untuknya" ucap bari yakin.

Terlihat ibu susan dan ibu martina saling lirik.

"Bari memang susah san, ngga Pernah mikirin perasaan mamanya, perasaan istrinya terus yang dipikirin " ucap bu martina pura -pura sedih.

"mama ngomong apa sih ma" tanya barita

"ngga boleh begitu bar, mama lho yang melahirkan dan merawat kamu dari kecil. Istrimu mah ketemu sudah besar, terima jadi. " ucap bu susan memprovokasi.

Bari terlihat menarik nafas panjang, selain ucapan mamanya yang tidak masuk akal, bari juga masih kepikiran dengan istrinya yang belum baca chat darinya.

"apa sudah selesai mah" tanya bari akhirnya ke mamanya.

"sudah, " ucap mamanya.

"san, makasih banyak ya, kamu sudah membantu saya, sedikit lebih ringan sekarang" ucap bu martina sama bu susan.

"iya tin, sama -sama, kamu jangan banyak pikiran, cobalah bari berpikir untuk mencari yang lain" ngotot juga ibu susan dengan pendiriannya.

"mudah-mudahan san" ucap bu martina

Bari hanya diam tidak menanggapi, bahkan dia sudah duluan masuk ke mobil.

Dari dalam mobil bari jelas melihat keceriaan mamanya berbisik dengan tante susan, lalu mereka melirik bidan irma juga. Sepertinya pembicaraan mereka ada sangkut pautnya dengan bidan irma.

'jangan-jangan ini semua rencana mama. lihatlah mama tidak seperti orang sakit. lalu tadi kenapa minta diantar ke tante susan bukan ke rumah sakit' batin barita.

Ya ampun, kalau itu benar, kasian banget narita, selalu mengalah. batin barita lagi.

Setelah mamanya masuk ke mobil, mereka langsung mundur dan pulang. Diperjalanan bari sengaja banyak diam, dia masih kecewa sama mamanya, Tapi dia tidak ingin melawan mamanya, jadi memang mendingan diam.

Sementara ibu martina terlihat sibuk chat dengan orang, ntah dengan siapa, bari tidak ingin bertanya juga.

Hampir jam sembilan malam mereka sudah sampai rumah mereka. Ibu martina turun dan langsung masuk, seolah -olah dia ingin buru-buru istirahat.

Bari juga melakukan hal yang sama. Tanpa banyak bicara bari masuk langsung menuju kamar mereka. Dia ingin memastikan keberadaan istrinya.

ceklek

Bari sengaja buka pintu perlahan buat ngagetin istrinya kalau dia di kamar. Biasanya istrinya sangat fokus kalau sudah montok televisi.

Tapi tunggu, tv bahkan tidak menyala. Dan lampu masih sangat terang benderang. Biasanya kalau istrinya tidur duluan pasti istrinya sudah mengganti jadi lampu tidur.

Bari melangkah mendekat, ternyata istrinya ditempat tidur sedang tengkurap dengan kepala ditengah tempat tidur, bukan seperti posisi tidur yang biasa.

Bari melihat tas kecil yang tadi mau dipake istrinya jalan ada di atas kasur juga. Bari memungutnya dan membuka tasnya untuk mencari handphone. Benar aja, handphone istrinya ada disana dan ngga dibuka sejak kepergiannya tadi.

Bari semakin merasa bersalah jadinya. Dia menyimpan tas istrinya itu di lemari. Lalu dia mendekati istrinya perlahan dan membalikkan badan istrinya jadi telentang.

Bari bisa merasakan istrinya tambah kurus sedikit, dan begitu narita posisi telentang bari baru tahu kalau istrinya habis menangis.

'apa tadi kamu menangis sampai capek dek, lalu ketiduran 'batin bari sedih.

'kamu pasti sedih banget ya' ucapnya sambil menggenggam tangan istrinya.

Dia merapikan rambut istrinya yang menutupi wajahnya yang sembab.

'kamu tahu nari, aku sangat tidak bisa melihatmu menangis ' gumam bari mengusap lembut rambut istrinya.

Karena usapan suaminya malah membuat narita terbangun. ehhhhhh

"abang sudah pulang, jam berapa ini "? bari hanya diam. Dia sangat terpukul melihat keadaan istrinya, dia tahu istrinya menangis.

"maaf ya bang aku ketiduran " ucap narita membenarkan pakaiannya. Dia baru ingat suaminya bukan baru pulang kerja tapi antar mertuanya dan mereka batal makan diluar.

"abang sudah makan"? tanya narita lembut seperti biasa, berusaha tegar dan melupakan tentang rencana makan mie goreng.

Barita tambah sedih melihat ketegaran istrinya. Padahal jelas tadi bari lihat dia habis menangis. Bukanya menjawab istrinya bari langsung memeluk narita erat, sehingga membuat narita bingung.

"aku ngga bisa membuat kamu senang ya dek"? ucap bari yang masih memeluk narita disela-sela usapan tangannya dipunggung narita.

Narita jelas sedikit kaget. Tumben suaminya ngomong begitu.

"loh, abang kenapa, siapa bilang abang ngga buat aku senang" jawab narita

"maafin aku dek, maafin aku" hanya itu yang barita ucapkan, karena tidak mungkin dia bilang kalau sepertinya sakit itu hanya akal-akalan mamanya. Biar bagaimana juga itu mamanya.

"iya bang, ngga apa-apa"

Mendengar jawaban istrinya yang selalu mengerti malah membuat bari makin merasa bersalah, dia semakin mengeratkan pelukannya.

Hai hai hai

Jangan bosan ya

Tetap like, coment dan vote

Terimakasih

Terpopuler

Comments

Rahmayani Aprimanova

Rahmayani Aprimanova

mertua yang perlu dibekukan ini mah

2023-05-03

0

Debrel Jusuf

Debrel Jusuf

mamanya sudah ingin merencanakan sesuatu nih

2023-01-18

0

Syakhira Dwi Rahmania

Syakhira Dwi Rahmania

mamanya bari kok jahat bgt sih

2023-01-12

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 PART 1 KESEHARIAN
3 PART 2 SUDAH KUDUGA
4 PART 3 SARAN
5 PART 4 RENCANA MAMA
6 PART 5 CURHAT
7 PART 6 BIARKAN MENGALIR
8 PART 7 HARUS GIMANA
9 PART 8 MENGINAP
10 PART 9 TANPA BEBAN
11 PART 10 SITUASI YANG SAMA
12 PART 11 HAMIL
13 PART 12 DIFITNAH
14 PART 13 HARUS BEGINI
15 PART 14 PERGI
16 PART 15 TERSERAH KAMU
17 PART 16 TERNYATA
18 PART 17 KAMU DIMANA
19 PART 18 MENJADI DINGIN
20 PART 19 BENARKAH
21 PART 20 INI DOSAKU
22 PART 21 HARUS KEMANA
23 PART 22 KAMU KERJA KERAS
24 PART 23 AKU MELIHATMU
25 PART 24 CERITA
26 PART 25 MAAFKAN AKU
27 PART 26 BELUM INGIN KETEMU
28 PART 27 AKU DENGAR
29 PART 28 MENCAIR
30 PART 29 MAMA
31 PART 30 MARAH
32 PART 31 MESRA
33 PART 32 TIDUR BARENG
34 PART 33 BAHAGIAKU
35 PART 34 AKSI MAMA
36 PART 35 KALIAN SAMA
37 PART 36 MENCARI CARA
38 PART 37 PENDARAHAN
39 PART 38 AKU GAGAL
40 PART 39 INFORMASI
41 PART 40 INGIN KETEMU
42 PART 41 BAHAGIA
43 PART 42 SARAN RISMA
44 PART 43 PENDAPAT PAPA
45 PART 44 SESEORANG
46 PART 45 DOKTER EVA
47 PART 46 BERTEMU
48 PART 47 SALAH SANGKA
49 PART 48 MENGEJARMU
50 PART 49 HARUS BERGERAK
51 PART 50 MENDEKATI
52 PART 51 AKU NGGA BISA
53 PART 52 TERLANJUR
54 PART 53 TANTE MARLINA
55 PART 54 HARUS BERTINDAK
56 PART 55 TERJADI JUGA
57 PART 56 KHAWATIR
58 PART 57 HANCUR
59 PART 58 ULAH MAMA
60 PART 59 LEMAH
61 PART 60 TAKUT
62 PART 61 HARUS GIMANA
63 PART 62 LEBIH HANCUR
64 PART 63 BINGUNG
65 PART 64 SEKUTU
66 PART 65 SANGAT HANCUR
67 PART 66 MASIH DI SINI
68 PART 67 RENCANA
69 PART 68 TUNJUKKAN
70 PART 69 TERSERAH
71 PART 70 PENGAKUAN
72 PART 71 JANGAN MENYERAH
73 PART 72 HARUS BICARA
74 PART 73 JALANI
75 PART 74 KEMBALI
76 PART 75 KEBAHAGIAAN
77 PART 76 MAMA
78 PART 77 AWAL LAGI
79 PART 78 MENGUKIR KENANGAN
80 PART 80 COBAAN LAGI
81 PART 80 KOK BEGINI
82 PART 81 KAMU BOHONG
83 PART 82 PERGI
84 PART 83 LEBIH HANCUR
85 PART 84 TERJADI LAGI
86 PART 85 3 TAHUN KEMUDIAN
87 PART 86 BARI
88 PART 87 MATI RASA
89 PART 88 AYO BANGKIT
90 PART 89 3 TAHUN BERIKUTNYA
91 PART 90 KAGET
92 Part 91 TERBONGKAR
93 PART 92 HARUS GIMANA
94 PART 93 PERTEMUAN
95 PART 94 KEHARUAN
96 PART 95 CURAHAN HATI
97 PART 96 SEPAKAT
98 PART 97 BAHAGIA
99 PART 98 KELUARGA
100 PART 99 BERSAMA KALIAN
101 PART 100 REUNI
102 PART 101 NASEHAT
103 PART 102 BAHAGIA
104 PART 103 NARITA
105 PART 104 CUCUKU
106 PART 105 BAGAS
107 PART 106 RENCANA
108 PART 107 PULANG
109 PART 108 GALAU
110 PART 109 BERANGKAT
111 PART 110 BERENCANA
112 PART 111 AKU DATANG
113 PART 112 KEJUTAN
114 PART 113 AKU PINDAH
115 PART 114 NIATKU
116 PART 115 KE RUMAH IDA
117 PART 116 BELI RUMAH
118 PART 117 SAH
119 PART 118 BULAN MADU
120 PART 119 MALU
121 PART 120 MUNTAH
122 PART 121 POSITIF
123 PART 122 BAHAGIAKU
124 PART 123 KUSIMPAN DULU
125 PART 124 KE JAKARTA
126 PART 125 PAPA KANGEN
127 PART 126 BERJUANGLAH
128 PART 127 SALING MENDOAKAN
129 PART 128 MAU MELAHIRKAN
130 PART 129 MENGURUSMU
131 PART 130 SEDIKIT FLASHBACK
132 PART 131 RENCANA PULANG
133 PART 132 BICARA
134 PART 133 PULANG
135 PART 134 MENANGIS
136 PART 135 MENCAIR
137 PART 136 RUMAH
138 PART 137 KE MAKAM
139 PART 138 SANTAI
140 PART 139 SEBELUM PULANG
141 PART 140 JIKA BOLEH
142 PART 141 KEMBALI
143 PART 142 EVA LAGI
144 PART 143 BODOH
145 PART 144 TERUNGKAP
146 PART 145 JANGAN DEKAT
147 PART 146 TERUNGKAP
148 PART 147 PENYESALAN SEORANG SUAMI
149 PART 148 ENDING
Episodes

Updated 149 Episodes

1
PROLOG
2
PART 1 KESEHARIAN
3
PART 2 SUDAH KUDUGA
4
PART 3 SARAN
5
PART 4 RENCANA MAMA
6
PART 5 CURHAT
7
PART 6 BIARKAN MENGALIR
8
PART 7 HARUS GIMANA
9
PART 8 MENGINAP
10
PART 9 TANPA BEBAN
11
PART 10 SITUASI YANG SAMA
12
PART 11 HAMIL
13
PART 12 DIFITNAH
14
PART 13 HARUS BEGINI
15
PART 14 PERGI
16
PART 15 TERSERAH KAMU
17
PART 16 TERNYATA
18
PART 17 KAMU DIMANA
19
PART 18 MENJADI DINGIN
20
PART 19 BENARKAH
21
PART 20 INI DOSAKU
22
PART 21 HARUS KEMANA
23
PART 22 KAMU KERJA KERAS
24
PART 23 AKU MELIHATMU
25
PART 24 CERITA
26
PART 25 MAAFKAN AKU
27
PART 26 BELUM INGIN KETEMU
28
PART 27 AKU DENGAR
29
PART 28 MENCAIR
30
PART 29 MAMA
31
PART 30 MARAH
32
PART 31 MESRA
33
PART 32 TIDUR BARENG
34
PART 33 BAHAGIAKU
35
PART 34 AKSI MAMA
36
PART 35 KALIAN SAMA
37
PART 36 MENCARI CARA
38
PART 37 PENDARAHAN
39
PART 38 AKU GAGAL
40
PART 39 INFORMASI
41
PART 40 INGIN KETEMU
42
PART 41 BAHAGIA
43
PART 42 SARAN RISMA
44
PART 43 PENDAPAT PAPA
45
PART 44 SESEORANG
46
PART 45 DOKTER EVA
47
PART 46 BERTEMU
48
PART 47 SALAH SANGKA
49
PART 48 MENGEJARMU
50
PART 49 HARUS BERGERAK
51
PART 50 MENDEKATI
52
PART 51 AKU NGGA BISA
53
PART 52 TERLANJUR
54
PART 53 TANTE MARLINA
55
PART 54 HARUS BERTINDAK
56
PART 55 TERJADI JUGA
57
PART 56 KHAWATIR
58
PART 57 HANCUR
59
PART 58 ULAH MAMA
60
PART 59 LEMAH
61
PART 60 TAKUT
62
PART 61 HARUS GIMANA
63
PART 62 LEBIH HANCUR
64
PART 63 BINGUNG
65
PART 64 SEKUTU
66
PART 65 SANGAT HANCUR
67
PART 66 MASIH DI SINI
68
PART 67 RENCANA
69
PART 68 TUNJUKKAN
70
PART 69 TERSERAH
71
PART 70 PENGAKUAN
72
PART 71 JANGAN MENYERAH
73
PART 72 HARUS BICARA
74
PART 73 JALANI
75
PART 74 KEMBALI
76
PART 75 KEBAHAGIAAN
77
PART 76 MAMA
78
PART 77 AWAL LAGI
79
PART 78 MENGUKIR KENANGAN
80
PART 80 COBAAN LAGI
81
PART 80 KOK BEGINI
82
PART 81 KAMU BOHONG
83
PART 82 PERGI
84
PART 83 LEBIH HANCUR
85
PART 84 TERJADI LAGI
86
PART 85 3 TAHUN KEMUDIAN
87
PART 86 BARI
88
PART 87 MATI RASA
89
PART 88 AYO BANGKIT
90
PART 89 3 TAHUN BERIKUTNYA
91
PART 90 KAGET
92
Part 91 TERBONGKAR
93
PART 92 HARUS GIMANA
94
PART 93 PERTEMUAN
95
PART 94 KEHARUAN
96
PART 95 CURAHAN HATI
97
PART 96 SEPAKAT
98
PART 97 BAHAGIA
99
PART 98 KELUARGA
100
PART 99 BERSAMA KALIAN
101
PART 100 REUNI
102
PART 101 NASEHAT
103
PART 102 BAHAGIA
104
PART 103 NARITA
105
PART 104 CUCUKU
106
PART 105 BAGAS
107
PART 106 RENCANA
108
PART 107 PULANG
109
PART 108 GALAU
110
PART 109 BERANGKAT
111
PART 110 BERENCANA
112
PART 111 AKU DATANG
113
PART 112 KEJUTAN
114
PART 113 AKU PINDAH
115
PART 114 NIATKU
116
PART 115 KE RUMAH IDA
117
PART 116 BELI RUMAH
118
PART 117 SAH
119
PART 118 BULAN MADU
120
PART 119 MALU
121
PART 120 MUNTAH
122
PART 121 POSITIF
123
PART 122 BAHAGIAKU
124
PART 123 KUSIMPAN DULU
125
PART 124 KE JAKARTA
126
PART 125 PAPA KANGEN
127
PART 126 BERJUANGLAH
128
PART 127 SALING MENDOAKAN
129
PART 128 MAU MELAHIRKAN
130
PART 129 MENGURUSMU
131
PART 130 SEDIKIT FLASHBACK
132
PART 131 RENCANA PULANG
133
PART 132 BICARA
134
PART 133 PULANG
135
PART 134 MENANGIS
136
PART 135 MENCAIR
137
PART 136 RUMAH
138
PART 137 KE MAKAM
139
PART 138 SANTAI
140
PART 139 SEBELUM PULANG
141
PART 140 JIKA BOLEH
142
PART 141 KEMBALI
143
PART 142 EVA LAGI
144
PART 143 BODOH
145
PART 144 TERUNGKAP
146
PART 145 JANGAN DEKAT
147
PART 146 TERUNGKAP
148
PART 147 PENYESALAN SEORANG SUAMI
149
PART 148 ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!