PART 15 TERSERAH KAMU

Selama menunggu kak Risma datang, narita membeli satu kartu perdana baru, dia sudah nekad dan dia akan mengganti nomor ponselnya dengan yang baru.

"nari" teriak kak Risma yang baru memasuki rumah makan itu.

kakkkkk" narita juga langsung menghambur ke pelukan kak Risma.

"kenapa kamu bar, kok nangis" tanya Risma sambil mengurai pelukan mereka.

"Panjang ceritanya kak, yang pasti sekarang aku lagi hamil muda, ngga boleh stress dan aku pergi dari rumah. itu aja dulu ya kak" ucap narita memang terlihat malas untuk cerita.

"ya sudah, ya sudah, kalau begitu sekarang kita ke rumahku dulu"

"iya kak"

"ini pakaianmu"

"iya kak"

"kok pake tas begini"

"namanya juga kabur"

"ya sudah, ayo, sini kakak yang angkat, kamu lagi hamil"

"makasih kak"

Risma mengangkat baju narita yang persis buntalan itu ke mobilnya.

"Kakak sudah punya mobil"?

"kredit nar"

"Yang penting sudah punya kak"

"iya sih"

"Kak boleh ngga aku tidur, aku cape banget, ngantuk lagi"

"boleh tidur aja, ntar aku bangunin" saran Risma yang yakin Narita sedang banyak beban dan cape.

"makasih kak" narita langsung menutup mata di samping Risma.

Dan Narita akhirnya bisa memejamkan matanya di mobil Risma sepanjang menuju rumah Risma.

Dia ingin melupakan semuannya sejenak. Dia terlalu lelah dengan semua hal yang terjadi. Ada sukacita karena hamil dan kebanyakan kesedihan karena pertengkaran kemarin.

Kira-kira hampir dua jam narita tiba di rumah kak Risma.

"ini kontrakan kakak"?

"iya nar"

"bagus ya kak"

"kecil sih, tapi cukuplah"

" Apa saya boleh nompang untuk sementara kak, nanti aku pindah cari kontrakan"

Risma mendekati nari dan memeluknya penuh sayang.

"nari, kamu itu sudah seperti adikku, kalau memang tekadmu sudah bulat pisah kenapa harus ngontrak, kita tinggal bareng aja di sini"

"sudah kak, sudah bulat"

"Coba kamu pikirkan lagi, apalagi kamu sedang hamil" ucap narita

"Apakah karena aku hamil kakak takut di omomng orang."

"ya ampun, tidak nar, sama sekali bukan begitu. saya hanya takut kamu dan anakmu nanti menderita" ucap Risma sabar karena dia tahu narita sedang kacau pikirannya.

"Justru kalau aku bertahan disana aku akan menderita bersama anakku kak, karena ibu mertuaku tidak menginginkan kami, dia ingin menjodohkan bang bari dengan seorang bidan"

"Sebenarnya gimana ceritanya nar, kamu bisa minggat"

"aku mendorong mertuaku"

"kenapa"

"Karena aku sudah tidak tahan"

"tidak tahan kenapa"?

"Kemarin aku sedang tidak enak badan,, bla BLA BLA " Narita akhirnya cerita semua dari awal kemarin dari tidak enak badan sampai dia pulang dan mendengar pembicaraan mertuanya.

Juga tentang pertemuan bari dengan bidan itu. Serta bari yang sampai menamparnya sambil berurai air mata.

"ya ampun nar, maafkan kakak ya, "

"iya kak, kakak nggada salah."

"Kakak tidak akan memaksamu apapun, kamu cukup bijaksana menurut kakak. kamu boleh tinggal disini selama yang kamu Mau. kita ma kan bareng dan tinggal bareng. Mengenai anakmu tidak usah khawatir, kita akan cari dokter terdekat untuk kamu periksa" tutur Risma setelah mendengar cerita dari narita.

Narita sedikit tenang mendapat perhatian dari Risma.

"Ya sudah kamu istirahat dulu, biar kakak masak dulu. nanti kakak bilangin kalau sudah masak"

"Tidak usah kak, kita masak bareng aja"

"kamu tidak cape"

"Justru kalau sendiri aku ingin nangis terus" ucap narita bangkit.

Healing terbaik buat aku sekarang adalah diam , kerja, tidur tepat waktu dan menerima semuanya dengan ikhlas, maka hatiku pasti tenang.

"Jangan terlalu terbawa perasaan, semua pasti ada hikmah di baliknya. mungkin Tuhan sedang menyiapkan sesuatu untuk kamu"?

"iya kak".

"Hari ini kita nikmati dulu, aku juga libur dulu, aku ingin dengar banyak tentang kamu lagi"

"kakak ngga apa-apa libur"

"Ngga, aku ingin ajak kamu ntar ke rumah pak RT" ucap narita

"terserah kakak aja"

Jadilah mereka berdua masak makan sore untuk mereka di rumah Risma.

Dan sore harinya setelah mandi narita diajak untuk ketemu pak RT.

Mereka menjelaskan semuannya tanpa ada yang ditutupi.

"Dia adik sepupu saya pak, sedang ada masalah dengan suaminya karena suaminya selingkuh. Dan sekarang dia sedang hamil, jadi dia ingin menenangkan diri dulu disini"

"Tapi apa suaminya tidak bikin keributan nanti mbak Risma"

"Tidak pak, kalau dia menyebabkan keributan saya yang akan tanggung jawab"

"Baiklah mba Risma, karena saya lihat dokumen dia juga cukup lengkap, hanya sedang ada masalah, dan mbak Risma aku sudah kenal lama maka aku tidak keberatan. Tapi jangan nantinya sampai ada keributan yang mengganggu warga lain"

"baik pak" Mereka pulang dari rumah pak RT dengan hati yang sedikit tenang karena sudah melapor.

"Dek, sekarang kamu istirahat dan tidur, besok kita cari dokter untuk kamu periksa kandungan, oke"

"Iya kak, terimakasih ya kak. Syukur ada kakak kalau tidak aku pasti sudah kewalahan"

"iya dek, sama-sama" ucap Risma sambil mengusap punggungnya Narita.

**

Sementara di tempat lain, persisnya di rumah barita sejak tadi sore.

Bari yang baru pulang kerja melihat rumah masih sepi, tidak ada nari yang menyambutnya. Tapi dia cukup faham itu, bari akhirnya membuka sepatunya dan menaruhnya di rak sepatu.

Bari melangkah masuk menuju kamar mereka. Dia berjalan perlahan supaya tidak mengganggu Narita.

ceklek

Kamar mereka sangat gelap.

"dek" panggil bari sambil berjalan ke arah saklar lampu.

ceklek

Lampu kamar menyala, tapi tunggu tidak ada istrinya di sana. Bentuk kamar itu seperti biasa, tidak ada yang berubah.

'kemana dia, apa ke dokter sendiri' batin bari

Bari langsung mencari kontak istrinya dan langsung telepon. Tapi ternyata ngga bisa, teleponnya tetap memanggil menandakan istrinya sedang tidak online.

Karena penasaran bari keluar kamar mencari mamanya.

"ma, nari kemana"?

"mana ibu tahu, paling kelayapan lagi"

"dia ngga bisa di hubungi ma"

"biarin aja ntar juga pulang sendiri"

"ngga ma, nari pasti sedang sedih"

"ahh bodo amat ah" ucap ibu Martina ingin berlalu.

"ada apa bar" tanya papanya yang baru datang

"dek nari nggada pa, ngga tahu kemana"?

"kok bisa"

"ngga tahu pa"

"kamu ngga jadi minta maaf"

"Belum pa, karena dia hanya diam dan terus menangis. saya ngga tega lihatnya"

"Jangan-jangan dia pergi bar"

"apahhh" bari seperti baru tersadar ada kemungkinan itu.

"Iya, siapa tahu dengan kejadian tadi malam dia menyerah dan memilih pergi"

"ya ampun dek" ucap bari lemas sambil nyender ke dinding. Bari merasa dadanya tiba-tiba sesak dan dunianya kacau balau.

"Tapi coba tunggu dulu, apa dia ngga ninggalin pesan"?

"ngga tahu pa" ucap bari lemas ingin masuk ke kamarnya.

Bari segera membuka lemari baju narita.

'Bajunya tinggal sediki, tapi travel bagnya ada kok, terus dia pakai tas apa'? batin bari

Tapi melihat isi lemarinya bari yakinlah sudah istrinya meninggalkannya.

'Kenapa harus begini dek, kenapa kamu tinggalin Abang' tangis bari sedih bersamaan dengan papanya yang masuk ke kamar itu.

"gimana bar, dimana nari"

"Ngga tahu pa, dia pergi, bajunya sudah tinggal sedikit" ucap bari menangis dan menarik rambutnya yang tidak gatal.

'Kasian kamu bar, batin pak rudi'

Hai semua

Dukung terus ya

Like, coment dan vote

Terimakasih

Terpopuler

Comments

Rahmayani Aprimanova

Rahmayani Aprimanova

kasian juga liat kamu baru, tapi pelajaran itu

2023-05-03

0

Debrel Jusuf

Debrel Jusuf

kamu carilah bar

2023-01-18

0

Syakhira Dwi Rahmania

Syakhira Dwi Rahmania

kamu sih bar ngga tegas

2023-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 PART 1 KESEHARIAN
3 PART 2 SUDAH KUDUGA
4 PART 3 SARAN
5 PART 4 RENCANA MAMA
6 PART 5 CURHAT
7 PART 6 BIARKAN MENGALIR
8 PART 7 HARUS GIMANA
9 PART 8 MENGINAP
10 PART 9 TANPA BEBAN
11 PART 10 SITUASI YANG SAMA
12 PART 11 HAMIL
13 PART 12 DIFITNAH
14 PART 13 HARUS BEGINI
15 PART 14 PERGI
16 PART 15 TERSERAH KAMU
17 PART 16 TERNYATA
18 PART 17 KAMU DIMANA
19 PART 18 MENJADI DINGIN
20 PART 19 BENARKAH
21 PART 20 INI DOSAKU
22 PART 21 HARUS KEMANA
23 PART 22 KAMU KERJA KERAS
24 PART 23 AKU MELIHATMU
25 PART 24 CERITA
26 PART 25 MAAFKAN AKU
27 PART 26 BELUM INGIN KETEMU
28 PART 27 AKU DENGAR
29 PART 28 MENCAIR
30 PART 29 MAMA
31 PART 30 MARAH
32 PART 31 MESRA
33 PART 32 TIDUR BARENG
34 PART 33 BAHAGIAKU
35 PART 34 AKSI MAMA
36 PART 35 KALIAN SAMA
37 PART 36 MENCARI CARA
38 PART 37 PENDARAHAN
39 PART 38 AKU GAGAL
40 PART 39 INFORMASI
41 PART 40 INGIN KETEMU
42 PART 41 BAHAGIA
43 PART 42 SARAN RISMA
44 PART 43 PENDAPAT PAPA
45 PART 44 SESEORANG
46 PART 45 DOKTER EVA
47 PART 46 BERTEMU
48 PART 47 SALAH SANGKA
49 PART 48 MENGEJARMU
50 PART 49 HARUS BERGERAK
51 PART 50 MENDEKATI
52 PART 51 AKU NGGA BISA
53 PART 52 TERLANJUR
54 PART 53 TANTE MARLINA
55 PART 54 HARUS BERTINDAK
56 PART 55 TERJADI JUGA
57 PART 56 KHAWATIR
58 PART 57 HANCUR
59 PART 58 ULAH MAMA
60 PART 59 LEMAH
61 PART 60 TAKUT
62 PART 61 HARUS GIMANA
63 PART 62 LEBIH HANCUR
64 PART 63 BINGUNG
65 PART 64 SEKUTU
66 PART 65 SANGAT HANCUR
67 PART 66 MASIH DI SINI
68 PART 67 RENCANA
69 PART 68 TUNJUKKAN
70 PART 69 TERSERAH
71 PART 70 PENGAKUAN
72 PART 71 JANGAN MENYERAH
73 PART 72 HARUS BICARA
74 PART 73 JALANI
75 PART 74 KEMBALI
76 PART 75 KEBAHAGIAAN
77 PART 76 MAMA
78 PART 77 AWAL LAGI
79 PART 78 MENGUKIR KENANGAN
80 PART 80 COBAAN LAGI
81 PART 80 KOK BEGINI
82 PART 81 KAMU BOHONG
83 PART 82 PERGI
84 PART 83 LEBIH HANCUR
85 PART 84 TERJADI LAGI
86 PART 85 3 TAHUN KEMUDIAN
87 PART 86 BARI
88 PART 87 MATI RASA
89 PART 88 AYO BANGKIT
90 PART 89 3 TAHUN BERIKUTNYA
91 PART 90 KAGET
92 Part 91 TERBONGKAR
93 PART 92 HARUS GIMANA
94 PART 93 PERTEMUAN
95 PART 94 KEHARUAN
96 PART 95 CURAHAN HATI
97 PART 96 SEPAKAT
98 PART 97 BAHAGIA
99 PART 98 KELUARGA
100 PART 99 BERSAMA KALIAN
101 PART 100 REUNI
102 PART 101 NASEHAT
103 PART 102 BAHAGIA
104 PART 103 NARITA
105 PART 104 CUCUKU
106 PART 105 BAGAS
107 PART 106 RENCANA
108 PART 107 PULANG
109 PART 108 GALAU
110 PART 109 BERANGKAT
111 PART 110 BERENCANA
112 PART 111 AKU DATANG
113 PART 112 KEJUTAN
114 PART 113 AKU PINDAH
115 PART 114 NIATKU
116 PART 115 KE RUMAH IDA
117 PART 116 BELI RUMAH
118 PART 117 SAH
119 PART 118 BULAN MADU
120 PART 119 MALU
121 PART 120 MUNTAH
122 PART 121 POSITIF
123 PART 122 BAHAGIAKU
124 PART 123 KUSIMPAN DULU
125 PART 124 KE JAKARTA
126 PART 125 PAPA KANGEN
127 PART 126 BERJUANGLAH
128 PART 127 SALING MENDOAKAN
129 PART 128 MAU MELAHIRKAN
130 PART 129 MENGURUSMU
131 PART 130 SEDIKIT FLASHBACK
132 PART 131 RENCANA PULANG
133 PART 132 BICARA
134 PART 133 PULANG
135 PART 134 MENANGIS
136 PART 135 MENCAIR
137 PART 136 RUMAH
138 PART 137 KE MAKAM
139 PART 138 SANTAI
140 PART 139 SEBELUM PULANG
141 PART 140 JIKA BOLEH
142 PART 141 KEMBALI
143 PART 142 EVA LAGI
144 PART 143 BODOH
145 PART 144 TERUNGKAP
146 PART 145 JANGAN DEKAT
147 PART 146 TERUNGKAP
148 PART 147 PENYESALAN SEORANG SUAMI
149 PART 148 ENDING
Episodes

Updated 149 Episodes

1
PROLOG
2
PART 1 KESEHARIAN
3
PART 2 SUDAH KUDUGA
4
PART 3 SARAN
5
PART 4 RENCANA MAMA
6
PART 5 CURHAT
7
PART 6 BIARKAN MENGALIR
8
PART 7 HARUS GIMANA
9
PART 8 MENGINAP
10
PART 9 TANPA BEBAN
11
PART 10 SITUASI YANG SAMA
12
PART 11 HAMIL
13
PART 12 DIFITNAH
14
PART 13 HARUS BEGINI
15
PART 14 PERGI
16
PART 15 TERSERAH KAMU
17
PART 16 TERNYATA
18
PART 17 KAMU DIMANA
19
PART 18 MENJADI DINGIN
20
PART 19 BENARKAH
21
PART 20 INI DOSAKU
22
PART 21 HARUS KEMANA
23
PART 22 KAMU KERJA KERAS
24
PART 23 AKU MELIHATMU
25
PART 24 CERITA
26
PART 25 MAAFKAN AKU
27
PART 26 BELUM INGIN KETEMU
28
PART 27 AKU DENGAR
29
PART 28 MENCAIR
30
PART 29 MAMA
31
PART 30 MARAH
32
PART 31 MESRA
33
PART 32 TIDUR BARENG
34
PART 33 BAHAGIAKU
35
PART 34 AKSI MAMA
36
PART 35 KALIAN SAMA
37
PART 36 MENCARI CARA
38
PART 37 PENDARAHAN
39
PART 38 AKU GAGAL
40
PART 39 INFORMASI
41
PART 40 INGIN KETEMU
42
PART 41 BAHAGIA
43
PART 42 SARAN RISMA
44
PART 43 PENDAPAT PAPA
45
PART 44 SESEORANG
46
PART 45 DOKTER EVA
47
PART 46 BERTEMU
48
PART 47 SALAH SANGKA
49
PART 48 MENGEJARMU
50
PART 49 HARUS BERGERAK
51
PART 50 MENDEKATI
52
PART 51 AKU NGGA BISA
53
PART 52 TERLANJUR
54
PART 53 TANTE MARLINA
55
PART 54 HARUS BERTINDAK
56
PART 55 TERJADI JUGA
57
PART 56 KHAWATIR
58
PART 57 HANCUR
59
PART 58 ULAH MAMA
60
PART 59 LEMAH
61
PART 60 TAKUT
62
PART 61 HARUS GIMANA
63
PART 62 LEBIH HANCUR
64
PART 63 BINGUNG
65
PART 64 SEKUTU
66
PART 65 SANGAT HANCUR
67
PART 66 MASIH DI SINI
68
PART 67 RENCANA
69
PART 68 TUNJUKKAN
70
PART 69 TERSERAH
71
PART 70 PENGAKUAN
72
PART 71 JANGAN MENYERAH
73
PART 72 HARUS BICARA
74
PART 73 JALANI
75
PART 74 KEMBALI
76
PART 75 KEBAHAGIAAN
77
PART 76 MAMA
78
PART 77 AWAL LAGI
79
PART 78 MENGUKIR KENANGAN
80
PART 80 COBAAN LAGI
81
PART 80 KOK BEGINI
82
PART 81 KAMU BOHONG
83
PART 82 PERGI
84
PART 83 LEBIH HANCUR
85
PART 84 TERJADI LAGI
86
PART 85 3 TAHUN KEMUDIAN
87
PART 86 BARI
88
PART 87 MATI RASA
89
PART 88 AYO BANGKIT
90
PART 89 3 TAHUN BERIKUTNYA
91
PART 90 KAGET
92
Part 91 TERBONGKAR
93
PART 92 HARUS GIMANA
94
PART 93 PERTEMUAN
95
PART 94 KEHARUAN
96
PART 95 CURAHAN HATI
97
PART 96 SEPAKAT
98
PART 97 BAHAGIA
99
PART 98 KELUARGA
100
PART 99 BERSAMA KALIAN
101
PART 100 REUNI
102
PART 101 NASEHAT
103
PART 102 BAHAGIA
104
PART 103 NARITA
105
PART 104 CUCUKU
106
PART 105 BAGAS
107
PART 106 RENCANA
108
PART 107 PULANG
109
PART 108 GALAU
110
PART 109 BERANGKAT
111
PART 110 BERENCANA
112
PART 111 AKU DATANG
113
PART 112 KEJUTAN
114
PART 113 AKU PINDAH
115
PART 114 NIATKU
116
PART 115 KE RUMAH IDA
117
PART 116 BELI RUMAH
118
PART 117 SAH
119
PART 118 BULAN MADU
120
PART 119 MALU
121
PART 120 MUNTAH
122
PART 121 POSITIF
123
PART 122 BAHAGIAKU
124
PART 123 KUSIMPAN DULU
125
PART 124 KE JAKARTA
126
PART 125 PAPA KANGEN
127
PART 126 BERJUANGLAH
128
PART 127 SALING MENDOAKAN
129
PART 128 MAU MELAHIRKAN
130
PART 129 MENGURUSMU
131
PART 130 SEDIKIT FLASHBACK
132
PART 131 RENCANA PULANG
133
PART 132 BICARA
134
PART 133 PULANG
135
PART 134 MENANGIS
136
PART 135 MENCAIR
137
PART 136 RUMAH
138
PART 137 KE MAKAM
139
PART 138 SANTAI
140
PART 139 SEBELUM PULANG
141
PART 140 JIKA BOLEH
142
PART 141 KEMBALI
143
PART 142 EVA LAGI
144
PART 143 BODOH
145
PART 144 TERUNGKAP
146
PART 145 JANGAN DEKAT
147
PART 146 TERUNGKAP
148
PART 147 PENYESALAN SEORANG SUAMI
149
PART 148 ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!