PART 2 SUDAH KUDUGA

Setelah selesai sarapan dan menghabiskan kopinya barita langsung berangkat ke kantor.

Narita mengantar suaminya ke depan seperti biasa, sampai motornya berlalu dari halaman seperti biasa.

Melihat anak dan menantunya sudah menuju motor bari, ibu martina langsung melengos masuk.

"bari berangkat dulu ma" pamit bari sama ibunya

"iyah" ucap namanya sambil berlalu ke dalam.

"Kamu jangan terlalu ambil hati sikap mama ya de" ucap bari lagi mengingatkan istrinya.

"iya bang"

"Ntar malam kita makan diluar, makan mie goreng kesukaanmu, oke" ucap bari sambil menutup penutup wajah helmnya. Narita hanya senyum sambil mengangguk membalas ucapan bari.

Setelah semua persiapan oke, bari langsung melajukan motornya keluar dari rumah.

Setelah suaminya tidak terlihat lagi, narita masuk lagi ke rumah dan meneruskan kerjaannya.

"Jangan kamu pikir karena bari selalu membelamu kamu bisa senang ya, ini rumah saya, saya yang jadi aturan di rumah ini" ucap bu martina di dekat pintu masuk. ternyata dia sengaja menunggu narita masuk disitu. dia yang belum tahu kalau suaminya juga sudah bangun dan sedang ngopi langsung memarahi narita.

"iya bu" ucap narita

"Kalau kamu ngadu-ngadu ke bari, aku pastikan kamu akan keluar dari rumah ini. wanita sepertimu ngga pantas dirumah ini. Sudah susah, yatim piatu ngga bisa hamil lagi. karena bari kasihan aja sama kamu, makanya kamu dipertahankan" ucap bu martina tanpa perasaan membuat hati narita tersayat-sayat.

Ingin rasanya narita berlari sejauh mungkin dan bekerja sambil kuliah, supaya dia berhasil menjadi orang kaya dan tidak disepelekan lagi.

Tapi kembali lagi, dia tidak berdaya, sekarang sudah ada suaminya. sebenarnya kalau dia ingin kerja dan kuliah, pasti suaminya akan mendukung supaya tidak jenuh dirumah. Tapi sudah barang tentu mertuanya akan melarang dan mengatakan hanya menghabiskan uang saja.

Pak rudi sangat kaget mendengar ucapan istrinya. Dia tahu istrinya tidak terlalu menyukai narita, tapi juga tidak menyangka bahwa istrinya akan mengucapkan kata-kata kasar itu.

"mama" bentak pak rudi yang tidak senang dengar ucapan istrinya.

"Mama mikir ngga dengan ucapanmu itu" bentak pak rudi lagi.

Ibu martina lumayan kaget melihat suaminya sudah bangun dan sudah megang gelas kopi.

Dia agak takut, takutnya suaminya ini mendukung bari untuk pindah dari rumah ini.

"papa sudah bangun"?

"Sudah, dari tadi sudah bangun. dan cukup kaget dengan kelakuanmu dan ucapanmu", ucap pak rudi.

"Ucapan yang mana, bapak mau belain nari juga, biar makin besar kepala dia" ucap bu martina sambil menatap nari dengan sangat sinis.

"Mama sudah kelewatan" ucap pak rudi berlalu dari tempat itu.

Melihat suaminya belai narita juga, ibu martina tambah berang.

"Senang kamu kan, dibelain sama suami saya, puas kamu kan" ucapnya sambil menatap garang narita.

Narita tidak menjawab, hanya diam terpaku. Dia juga tidak berniat menjawab dan membela diri, bagi narita itu percuma, tidak ada gunanya. Yang ada semakin dijawab ibu mertuanya akan semakin berang. Dia sudah menduga perdebatan ini akan terjadi, sehingga mungkin dia sudah menyiapkan mentalnya.

Tapi walau bagaimanapun persiapan mental narita, tetap aja airmatanya jatuh kalau sudah sendirian di kamar.

Begitu masuk kamar mereka, air mata narita sudah tidak bisa dia tahan.

Sampai kapan Tuhan derita ini?

Sampai kapan aku harus mendengar kata-kata hinaan tiap hari?

Kalau aku sharing sama suamiku, apa yang akan terjadi. katakanlah suamiku membekali maka dia akan menentang ibunya. Alhasil ibu mertuaku pasti semakin menekan aku terang-terangan.

Sementara kalau aku simpan sendiri, hubungan suamiku dan ibunya memang adem, tapi bagaimana dengan hatiku, tidak bisakah aku merasa lelah, tidak bisakah aku merasa marah?

Harus bagaimana Tuhan supaya tidak ada yang tersinggung dan tersakiti, batin narita dalam tangisnya.

Lebih baik sekarang aku beresin rumah, setelah itu main keruma ibu tesa deh, mungkin cerita sedikit bisa mengurangi bebanku, batin ester.

Setelah pekerjaan rumahnya selesai, ibu mertuanya biasanya sudah berangkat ke usaha kolam ikannya. Narita punya kesempatan untuk bertamu kerumah ibu tesa.

Sebelum kerumah ibu tesa, narita membeli sedikit buah diwarung pinggir jalan.

Dalam perjalanan keruma ibu tesa, hati narita masih sangat sedih. Dan raut wajahnya itu terbawa sampai ke rumah ibu tesa.

tok tok tok

"permisi"

"iya sebentar" terdengar sahutan dari dalam rumah.

"Halo ibu" sapa narita begitu pintu terbuka

"Halo miss nari, senang bertemu, ayo masuk dulu miss" ucap ibu tesa membiasakan diri memanggil narita seperti panggilan putri mereka.

"Apa kabar semua bu, apa saya mengganggu" ucap miss narita sangat sopan.

"Kabar baik, tidak miss, siapa yang terganggu. justru saya yang ingin bertanya ada apa ini gerangan miss narita mampir ke rumah kami, dan wajah miss terlihat seperti putus asa", ucap ibu tesa sopan.

"Ayo miss duduk dulu," ajaknya

"Apa lagi sibuk" tanya narita lagi.

"Kebetulan tidak miss, saya lagi santai hari ini. kalau suami sudah jalan dari pagi" jelas ibu tesa.

"Syukurlah saya tidak mengganggu bu"

"Ya tidak atuh, datang aja kapan aja, kami juga senang kok"

"Makasih bu" ucap narita menunjuk sedih,

*Ternyata masih ada yang mau peduli padaku, batin narita*.

"kenapa miss sepertinya banyak beban, siapa tahu bisa kami bantu" ucap ibu tesa setelah mereka berdua duduk berhadapan.

"iya bu" jawab narita singkat

"Maaf bu tesa, saya memang lagi ruwet, pikiran saya lagi bercabang-cabang"

"Kenapa bisa begitu miss nari"?

"Sangat panjang ceritanya bu tesa" ucap narita. Ibu tesa yang sering memberikan konseling dan bimbingan bagi yang mau menikah cukup mengerti ada masalah. Dia hanya diam dulu sampai miss narita mulai ceritanya.

"Tadi pagi saya berdebat lagi dengan mertua saya bu"

"Kenapa" tanya ibu tesa

"iya bu", ucapnya sambil terisak.

"Coba cerita pelan-pelan aja bu " bujuk ibu tesa bijak.

"Saya sangat sedih dan tersinggung dia bilang anak yatim piatu yang tidak tahu diri bu"

"Dia juga bilang saya ngga bisa hamil"

"Jadi sebenarnya saya ngga pantas ada dirumah itu"

"Suami saya hanya karena kasihan sama saya bu, makanya saya dibiarkan tinggal"

"Saya bingung bu, sampai kapan bisa menyimpan ini semua, sementara suami saya tamunya semua baik-baik aja"

Airmata narita seperti biasa sudah tidak bisa di kondisikan, mengalir begitu saja sambil cerita.

Lalu ibu tesa mendekati narita dan meraih tangannya dan mengajak narita untuk berdoa, minta petunjuk sama Tuhan.

"Miss narita, apapun masalahmu, yang menurutmu sangat sulit untuk dipecahkan, bahkan miss sama sekali jalanya sudah buntu, ikhlas dan percayakan kepada Tuhan. Dia bisa melakukan segalanya bahkan beratus kali dari masalahmu" tutur ibu tesa tenang.

"Sebagai manusia kita hanya perlu menjalaninya"

"iya bu"

Hai semua

Dukung terus ya, liku, coment dan vote ya

Terimakasih

I LOVE YOU ALL

Terpopuler

Comments

Rahmayani Aprimanova

Rahmayani Aprimanova

sepertinya SH sangat menguras air mata thor

2023-05-03

0

Debrel Jusuf

Debrel Jusuf

ikutin dulu ya thor

2023-01-24

0

Debrel Jusuf

Debrel Jusuf

thor sepertinya akan banyak air mata ya..

2023-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 PART 1 KESEHARIAN
3 PART 2 SUDAH KUDUGA
4 PART 3 SARAN
5 PART 4 RENCANA MAMA
6 PART 5 CURHAT
7 PART 6 BIARKAN MENGALIR
8 PART 7 HARUS GIMANA
9 PART 8 MENGINAP
10 PART 9 TANPA BEBAN
11 PART 10 SITUASI YANG SAMA
12 PART 11 HAMIL
13 PART 12 DIFITNAH
14 PART 13 HARUS BEGINI
15 PART 14 PERGI
16 PART 15 TERSERAH KAMU
17 PART 16 TERNYATA
18 PART 17 KAMU DIMANA
19 PART 18 MENJADI DINGIN
20 PART 19 BENARKAH
21 PART 20 INI DOSAKU
22 PART 21 HARUS KEMANA
23 PART 22 KAMU KERJA KERAS
24 PART 23 AKU MELIHATMU
25 PART 24 CERITA
26 PART 25 MAAFKAN AKU
27 PART 26 BELUM INGIN KETEMU
28 PART 27 AKU DENGAR
29 PART 28 MENCAIR
30 PART 29 MAMA
31 PART 30 MARAH
32 PART 31 MESRA
33 PART 32 TIDUR BARENG
34 PART 33 BAHAGIAKU
35 PART 34 AKSI MAMA
36 PART 35 KALIAN SAMA
37 PART 36 MENCARI CARA
38 PART 37 PENDARAHAN
39 PART 38 AKU GAGAL
40 PART 39 INFORMASI
41 PART 40 INGIN KETEMU
42 PART 41 BAHAGIA
43 PART 42 SARAN RISMA
44 PART 43 PENDAPAT PAPA
45 PART 44 SESEORANG
46 PART 45 DOKTER EVA
47 PART 46 BERTEMU
48 PART 47 SALAH SANGKA
49 PART 48 MENGEJARMU
50 PART 49 HARUS BERGERAK
51 PART 50 MENDEKATI
52 PART 51 AKU NGGA BISA
53 PART 52 TERLANJUR
54 PART 53 TANTE MARLINA
55 PART 54 HARUS BERTINDAK
56 PART 55 TERJADI JUGA
57 PART 56 KHAWATIR
58 PART 57 HANCUR
59 PART 58 ULAH MAMA
60 PART 59 LEMAH
61 PART 60 TAKUT
62 PART 61 HARUS GIMANA
63 PART 62 LEBIH HANCUR
64 PART 63 BINGUNG
65 PART 64 SEKUTU
66 PART 65 SANGAT HANCUR
67 PART 66 MASIH DI SINI
68 PART 67 RENCANA
69 PART 68 TUNJUKKAN
70 PART 69 TERSERAH
71 PART 70 PENGAKUAN
72 PART 71 JANGAN MENYERAH
73 PART 72 HARUS BICARA
74 PART 73 JALANI
75 PART 74 KEMBALI
76 PART 75 KEBAHAGIAAN
77 PART 76 MAMA
78 PART 77 AWAL LAGI
79 PART 78 MENGUKIR KENANGAN
80 PART 80 COBAAN LAGI
81 PART 80 KOK BEGINI
82 PART 81 KAMU BOHONG
83 PART 82 PERGI
84 PART 83 LEBIH HANCUR
85 PART 84 TERJADI LAGI
86 PART 85 3 TAHUN KEMUDIAN
87 PART 86 BARI
88 PART 87 MATI RASA
89 PART 88 AYO BANGKIT
90 PART 89 3 TAHUN BERIKUTNYA
91 PART 90 KAGET
92 Part 91 TERBONGKAR
93 PART 92 HARUS GIMANA
94 PART 93 PERTEMUAN
95 PART 94 KEHARUAN
96 PART 95 CURAHAN HATI
97 PART 96 SEPAKAT
98 PART 97 BAHAGIA
99 PART 98 KELUARGA
100 PART 99 BERSAMA KALIAN
101 PART 100 REUNI
102 PART 101 NASEHAT
103 PART 102 BAHAGIA
104 PART 103 NARITA
105 PART 104 CUCUKU
106 PART 105 BAGAS
107 PART 106 RENCANA
108 PART 107 PULANG
109 PART 108 GALAU
110 PART 109 BERANGKAT
111 PART 110 BERENCANA
112 PART 111 AKU DATANG
113 PART 112 KEJUTAN
114 PART 113 AKU PINDAH
115 PART 114 NIATKU
116 PART 115 KE RUMAH IDA
117 PART 116 BELI RUMAH
118 PART 117 SAH
119 PART 118 BULAN MADU
120 PART 119 MALU
121 PART 120 MUNTAH
122 PART 121 POSITIF
123 PART 122 BAHAGIAKU
124 PART 123 KUSIMPAN DULU
125 PART 124 KE JAKARTA
126 PART 125 PAPA KANGEN
127 PART 126 BERJUANGLAH
128 PART 127 SALING MENDOAKAN
129 PART 128 MAU MELAHIRKAN
130 PART 129 MENGURUSMU
131 PART 130 SEDIKIT FLASHBACK
132 PART 131 RENCANA PULANG
133 PART 132 BICARA
134 PART 133 PULANG
135 PART 134 MENANGIS
136 PART 135 MENCAIR
137 PART 136 RUMAH
138 PART 137 KE MAKAM
139 PART 138 SANTAI
140 PART 139 SEBELUM PULANG
141 PART 140 JIKA BOLEH
142 PART 141 KEMBALI
143 PART 142 EVA LAGI
144 PART 143 BODOH
145 PART 144 TERUNGKAP
146 PART 145 JANGAN DEKAT
147 PART 146 TERUNGKAP
148 PART 147 PENYESALAN SEORANG SUAMI
149 PART 148 ENDING
Episodes

Updated 149 Episodes

1
PROLOG
2
PART 1 KESEHARIAN
3
PART 2 SUDAH KUDUGA
4
PART 3 SARAN
5
PART 4 RENCANA MAMA
6
PART 5 CURHAT
7
PART 6 BIARKAN MENGALIR
8
PART 7 HARUS GIMANA
9
PART 8 MENGINAP
10
PART 9 TANPA BEBAN
11
PART 10 SITUASI YANG SAMA
12
PART 11 HAMIL
13
PART 12 DIFITNAH
14
PART 13 HARUS BEGINI
15
PART 14 PERGI
16
PART 15 TERSERAH KAMU
17
PART 16 TERNYATA
18
PART 17 KAMU DIMANA
19
PART 18 MENJADI DINGIN
20
PART 19 BENARKAH
21
PART 20 INI DOSAKU
22
PART 21 HARUS KEMANA
23
PART 22 KAMU KERJA KERAS
24
PART 23 AKU MELIHATMU
25
PART 24 CERITA
26
PART 25 MAAFKAN AKU
27
PART 26 BELUM INGIN KETEMU
28
PART 27 AKU DENGAR
29
PART 28 MENCAIR
30
PART 29 MAMA
31
PART 30 MARAH
32
PART 31 MESRA
33
PART 32 TIDUR BARENG
34
PART 33 BAHAGIAKU
35
PART 34 AKSI MAMA
36
PART 35 KALIAN SAMA
37
PART 36 MENCARI CARA
38
PART 37 PENDARAHAN
39
PART 38 AKU GAGAL
40
PART 39 INFORMASI
41
PART 40 INGIN KETEMU
42
PART 41 BAHAGIA
43
PART 42 SARAN RISMA
44
PART 43 PENDAPAT PAPA
45
PART 44 SESEORANG
46
PART 45 DOKTER EVA
47
PART 46 BERTEMU
48
PART 47 SALAH SANGKA
49
PART 48 MENGEJARMU
50
PART 49 HARUS BERGERAK
51
PART 50 MENDEKATI
52
PART 51 AKU NGGA BISA
53
PART 52 TERLANJUR
54
PART 53 TANTE MARLINA
55
PART 54 HARUS BERTINDAK
56
PART 55 TERJADI JUGA
57
PART 56 KHAWATIR
58
PART 57 HANCUR
59
PART 58 ULAH MAMA
60
PART 59 LEMAH
61
PART 60 TAKUT
62
PART 61 HARUS GIMANA
63
PART 62 LEBIH HANCUR
64
PART 63 BINGUNG
65
PART 64 SEKUTU
66
PART 65 SANGAT HANCUR
67
PART 66 MASIH DI SINI
68
PART 67 RENCANA
69
PART 68 TUNJUKKAN
70
PART 69 TERSERAH
71
PART 70 PENGAKUAN
72
PART 71 JANGAN MENYERAH
73
PART 72 HARUS BICARA
74
PART 73 JALANI
75
PART 74 KEMBALI
76
PART 75 KEBAHAGIAAN
77
PART 76 MAMA
78
PART 77 AWAL LAGI
79
PART 78 MENGUKIR KENANGAN
80
PART 80 COBAAN LAGI
81
PART 80 KOK BEGINI
82
PART 81 KAMU BOHONG
83
PART 82 PERGI
84
PART 83 LEBIH HANCUR
85
PART 84 TERJADI LAGI
86
PART 85 3 TAHUN KEMUDIAN
87
PART 86 BARI
88
PART 87 MATI RASA
89
PART 88 AYO BANGKIT
90
PART 89 3 TAHUN BERIKUTNYA
91
PART 90 KAGET
92
Part 91 TERBONGKAR
93
PART 92 HARUS GIMANA
94
PART 93 PERTEMUAN
95
PART 94 KEHARUAN
96
PART 95 CURAHAN HATI
97
PART 96 SEPAKAT
98
PART 97 BAHAGIA
99
PART 98 KELUARGA
100
PART 99 BERSAMA KALIAN
101
PART 100 REUNI
102
PART 101 NASEHAT
103
PART 102 BAHAGIA
104
PART 103 NARITA
105
PART 104 CUCUKU
106
PART 105 BAGAS
107
PART 106 RENCANA
108
PART 107 PULANG
109
PART 108 GALAU
110
PART 109 BERANGKAT
111
PART 110 BERENCANA
112
PART 111 AKU DATANG
113
PART 112 KEJUTAN
114
PART 113 AKU PINDAH
115
PART 114 NIATKU
116
PART 115 KE RUMAH IDA
117
PART 116 BELI RUMAH
118
PART 117 SAH
119
PART 118 BULAN MADU
120
PART 119 MALU
121
PART 120 MUNTAH
122
PART 121 POSITIF
123
PART 122 BAHAGIAKU
124
PART 123 KUSIMPAN DULU
125
PART 124 KE JAKARTA
126
PART 125 PAPA KANGEN
127
PART 126 BERJUANGLAH
128
PART 127 SALING MENDOAKAN
129
PART 128 MAU MELAHIRKAN
130
PART 129 MENGURUSMU
131
PART 130 SEDIKIT FLASHBACK
132
PART 131 RENCANA PULANG
133
PART 132 BICARA
134
PART 133 PULANG
135
PART 134 MENANGIS
136
PART 135 MENCAIR
137
PART 136 RUMAH
138
PART 137 KE MAKAM
139
PART 138 SANTAI
140
PART 139 SEBELUM PULANG
141
PART 140 JIKA BOLEH
142
PART 141 KEMBALI
143
PART 142 EVA LAGI
144
PART 143 BODOH
145
PART 144 TERUNGKAP
146
PART 145 JANGAN DEKAT
147
PART 146 TERUNGKAP
148
PART 147 PENYESALAN SEORANG SUAMI
149
PART 148 ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!