PART 3 SARAN

Setelah ibu tesa memimpin mereka untuk berdoa, mendoakan rumah tangga narita dan juga mendoakan mertuannya serta suaminya terutama narita sendiri, narita masih terisak sedikit.

"miss nari, menangislah kalau itu sedikit membuatmu lega. jangan simpan semuanya dalam diam, itu bisa menimbun penyakit"

"Tuhan tidak pernah melarang kita menangis, dia hanya tidak ingin kita menggerutu dan terus menyalahkan keadaan" lanjut ibu tesa.

"Jika miss nari masih bingung antara curhat ke suami atau simpan sendiri, lakukan itu dengan penuh ke ikhlasan miss " lalu diam sejenak

"Karena miss nari yang sangat tahu apa efek dan dampak dari setiap keputusan itu. Hanya saja jangan hanya mengandalkan pikiran kita, kita harus mengutamakan doa sebelum bertindak, supaya Tuhan kasih jalan terbaik, dan apapun hasilnya kita tidak menyesal"

Narita masih terdiam mendengar ibu tesa.

'Kalau aku ceritakan bebanku ke bang barita, pasti dia akan bertanya sama ibu, dan setelah bang barita berangkat kerja aku pasti makin dicecar ibu'

'Kalau aku diamin sampai kapan aku sanggup'bathin narita

'*Biarkan aja dulu seiring berjalannya waktulah, siapa tahu nanti ada rencana Tuhan yang terbaik' gumamnya*.

"Miss nari, ikutilah kata hatimu, dan jaga hatimu, jangan biarkan tersakiti untuk hal yang miss nari juga inginkan. Setiap pasangan pasti menginginkan anak, tapi itu hanya terjadi jika Tuhan yang memberikan, bukan kekuatan manusia atau jagonya suami atau istrinya "

Banyak lagi petuah dari ibu tesa yang membuat hati narita tenang sementara.

Setelah cukup lama berbincang dengan ibu tesa, tidak berasa ternyata hari sudah siang menjelang sore. Narita sudah harus pulang, takutnya ibu mertuannya keburu pulang ke rumah.

"Sekali lagi terimakasih bu, atas semua sarannya dan juga doa -doa nya. " ucap narita sambil pamit pulang.

"Sama-sama miss nari, jangan sungkan-sungkan untuk datang kalau butuh teman curhat." ucap ibu tesa dengan lembut.

Saat perjalanan pulang dari rumah ibu tesa, hati narita sedikit lebih lega.

Begitu sampai di rumah, dia langsung membereskan kerjaannya. Dia ingat tadi pagi suaminya bilang mau makan di luar.

Karena terlalu sibuk tanpa terasa hari sudah sore. Sebentar lagi suaminya akan pulang. Narita siap-siap mandi dan berganti pakaian.

Setelah selesai mandi, narita langsung memakai pakaian yang sedikit lebih rapi dibanding biasanya.

Tidak berapa lama narita mendengar suara motor barita, yang itu berarti barita sudah pulang.

"Abang sudah pulang"? sambut narita

"Sudah dek, kan abang janji mau makan mie goreng kesukaanmu, kamu sudah siap kayaknya" ucap barita sambil melepas helmnya.

"iya bang, terlalu antusias ya, jadi malu" ucap narita senyum malu sambil menunduk.

"Ya elah, istriku malu-malu" goda barita menowel pipi narita seperti bayi.

"abangggg" teriak manja narita.

"Abang ganti pakaian dulu ya" ucap barita senyum sambil masuk.

"iya bang " balas narita sambil membereskan helm sama jaket barita lalu ingin menyusul barita ke dalam rumah saat mobil ibu mertuannya pas masuk halaman.

Narita jadi menyambut ibu mertuannya, takutnya salah paham lagi kalau langsung masuk padahal ibu mertuannya sudah melihatnya.

"Ibu sudah pulang, ini tadi bang bari baru pulang juga bu" jelas narita sambil menunjukkan barang -barang bari. Tapi alih -alih mendengar cerita narita, ibu martina malah langsung interogasi narita.

"Mau kemana kamu, tumben rapi banget " tanyanya sinis menatap penampilan narita dari kaki sampai atas.

"Itu bu, bang bari mengajak narita makan mie goreng di jalan x yang terkenal itu bu"

"Emang kamu ngga masak"?

"Masak kok bu, tapi buat bapak sama ibu aja, soalnya tadi pagi sudah direncanakan bang bari bu"!

"Hebat kamu ya sudah mulai makan -makan diluar" ucap ibu martina sinis.

"Ngga kok bu, hanya hari ini doang. kan bang bari gajian bu" ucapnya masih tenang.

"Ohhh jadi kalau gajian langsung boros"?

Narita sudah tidak menjawab lagi, dia sudah sadar keadaan sudah kacau. Dia ingin membawa tas itu ke dalam rumah.

Tidak berapa lama mereka sudah keluar bareng dengan barita.

"bari" panggil ibu martina

"Ohh mama sudah pulang"? tanya bari sopan

"Iya nak, tapi mama mau cek Up ke rumah sakit bentar, kayaknya darah mama naik ini, pusing, tolong anterin mama" ucapnya

"Yahhh ma, baru aja kami mau jalan keluar, kasian narita Ma, ngga pernah kemana -mana. apa papa belum pulang ma"?

"Belum, kalau sudah pulang juga pasti sudah cape, Kasihan papa sudah tua" alasan ibu martina.

'Pokoknya aku harus membuat mereka batal makan diluar, enak aja narita makan-makan diluar segala' batin bu martina.

'Aku harus cari cara supaya barita menjauhi narita, dan aku akan mencoba mengenalkan bidan praktek yang susan bilang kemarin'batin bu martina.

"Gimana dek, kita antar mama ke dokter dulu ya, terus nanti aku telepon papa jemput. Baru

kita jalan makan malamnya" saran barita kepada narita.

"ngga... " belum sempat narita menjawab ngga apa-apa, ibu mertuanya sudah memotong pembicaraan.

"Ngga bisa besok -besok apa, timbang makan doang, masih banyak hari esok" ucap bu martina sinis.

Barita jadi bingung, harus bagaimana, mamanya benar juga makan bisa besok-besok tapi sakit tidak bisa diatur.

Tapi dia juga tidak ingin lagi sebenarnya mengecewakan narita.

Melihat suaminya bingung narita langsung berinisiatif menjawab.

"Bisa kok ma, besok-besok masih banyak waktu. ibu dulu aja bang antarin" ucap narita berusaha tegar walau hatinya menangis lagi.

Sejujurnya barita menangkap raut kekecewaan dimata istrinya, tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa.

"Benaran dek, ngga apa-apa, kita antar mama ke dokter dulu ya"

"Narita di rumah aja, kamu aja anterin mama, ayo" ucap ibu martina sudah melangkah ke arah mobilnya.

"Kamu ngga apa-apa kan dek di rumah dulu, besok-besok kita pergi makan" ucap barita mengusap pipi tirus istrinya.

"Ngga apa-apa bang" ucap narita langsung berbalik pelan masuk rumah.

Dengan langkah gemulai narita masuk ke kamar mereka dan menumpahkan tangisnya disana.

'Apakah ini juga rencanaMu Tuhan' gumamnya sambil menangis.

'Apakah salah kalau aku sangat kecewa Tuhan, apa wanita sepertiku tidak berhak kecewa '

'Bapa, ibu, nenek kenapa kalian tega meninggalkan aku sendiri, jemput aja aku, biar aku ada teman, supaya aku bisa mengadu sama kalian.' tangis narita sangat pilu di dalam kamar mereka.

'Percuma kamu menangis narita, siapa yang akan menolongmu, mendingan kamu berpikir apa yang harus kamu lakukan untuk melindungi dirimu' bisik suara sisi lain dari hati narita.

Narita sudah cape menangis dan dia tidak menemukan jawaban adapun.

Mungkin karena terlalu banyak menangis, akhirnya Narita merasa ngantuk.

Perlahan narita bangkit Dan tanpa berganti pakaian dia naik ke tempat tidur mereka.

Dan akhirnya diapun terlelap tidur.

Hai readersku, jangan bosan ya

Tetap dukung ya, like, coment dan vote

Terimakasih

Terpopuler

Comments

Rahmayani Aprimanova

Rahmayani Aprimanova

sebenarnya baritanya baik tp kurang tegas kali ya

2023-05-03

0

Debrel Jusuf

Debrel Jusuf

sepertinya barita memang perlu saran

2023-01-18

0

Syakhira Dwi Rahmania

Syakhira Dwi Rahmania

semoga bisa menjadi teman curhat yang baik

2023-01-12

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 PART 1 KESEHARIAN
3 PART 2 SUDAH KUDUGA
4 PART 3 SARAN
5 PART 4 RENCANA MAMA
6 PART 5 CURHAT
7 PART 6 BIARKAN MENGALIR
8 PART 7 HARUS GIMANA
9 PART 8 MENGINAP
10 PART 9 TANPA BEBAN
11 PART 10 SITUASI YANG SAMA
12 PART 11 HAMIL
13 PART 12 DIFITNAH
14 PART 13 HARUS BEGINI
15 PART 14 PERGI
16 PART 15 TERSERAH KAMU
17 PART 16 TERNYATA
18 PART 17 KAMU DIMANA
19 PART 18 MENJADI DINGIN
20 PART 19 BENARKAH
21 PART 20 INI DOSAKU
22 PART 21 HARUS KEMANA
23 PART 22 KAMU KERJA KERAS
24 PART 23 AKU MELIHATMU
25 PART 24 CERITA
26 PART 25 MAAFKAN AKU
27 PART 26 BELUM INGIN KETEMU
28 PART 27 AKU DENGAR
29 PART 28 MENCAIR
30 PART 29 MAMA
31 PART 30 MARAH
32 PART 31 MESRA
33 PART 32 TIDUR BARENG
34 PART 33 BAHAGIAKU
35 PART 34 AKSI MAMA
36 PART 35 KALIAN SAMA
37 PART 36 MENCARI CARA
38 PART 37 PENDARAHAN
39 PART 38 AKU GAGAL
40 PART 39 INFORMASI
41 PART 40 INGIN KETEMU
42 PART 41 BAHAGIA
43 PART 42 SARAN RISMA
44 PART 43 PENDAPAT PAPA
45 PART 44 SESEORANG
46 PART 45 DOKTER EVA
47 PART 46 BERTEMU
48 PART 47 SALAH SANGKA
49 PART 48 MENGEJARMU
50 PART 49 HARUS BERGERAK
51 PART 50 MENDEKATI
52 PART 51 AKU NGGA BISA
53 PART 52 TERLANJUR
54 PART 53 TANTE MARLINA
55 PART 54 HARUS BERTINDAK
56 PART 55 TERJADI JUGA
57 PART 56 KHAWATIR
58 PART 57 HANCUR
59 PART 58 ULAH MAMA
60 PART 59 LEMAH
61 PART 60 TAKUT
62 PART 61 HARUS GIMANA
63 PART 62 LEBIH HANCUR
64 PART 63 BINGUNG
65 PART 64 SEKUTU
66 PART 65 SANGAT HANCUR
67 PART 66 MASIH DI SINI
68 PART 67 RENCANA
69 PART 68 TUNJUKKAN
70 PART 69 TERSERAH
71 PART 70 PENGAKUAN
72 PART 71 JANGAN MENYERAH
73 PART 72 HARUS BICARA
74 PART 73 JALANI
75 PART 74 KEMBALI
76 PART 75 KEBAHAGIAAN
77 PART 76 MAMA
78 PART 77 AWAL LAGI
79 PART 78 MENGUKIR KENANGAN
80 PART 80 COBAAN LAGI
81 PART 80 KOK BEGINI
82 PART 81 KAMU BOHONG
83 PART 82 PERGI
84 PART 83 LEBIH HANCUR
85 PART 84 TERJADI LAGI
86 PART 85 3 TAHUN KEMUDIAN
87 PART 86 BARI
88 PART 87 MATI RASA
89 PART 88 AYO BANGKIT
90 PART 89 3 TAHUN BERIKUTNYA
91 PART 90 KAGET
92 Part 91 TERBONGKAR
93 PART 92 HARUS GIMANA
94 PART 93 PERTEMUAN
95 PART 94 KEHARUAN
96 PART 95 CURAHAN HATI
97 PART 96 SEPAKAT
98 PART 97 BAHAGIA
99 PART 98 KELUARGA
100 PART 99 BERSAMA KALIAN
101 PART 100 REUNI
102 PART 101 NASEHAT
103 PART 102 BAHAGIA
104 PART 103 NARITA
105 PART 104 CUCUKU
106 PART 105 BAGAS
107 PART 106 RENCANA
108 PART 107 PULANG
109 PART 108 GALAU
110 PART 109 BERANGKAT
111 PART 110 BERENCANA
112 PART 111 AKU DATANG
113 PART 112 KEJUTAN
114 PART 113 AKU PINDAH
115 PART 114 NIATKU
116 PART 115 KE RUMAH IDA
117 PART 116 BELI RUMAH
118 PART 117 SAH
119 PART 118 BULAN MADU
120 PART 119 MALU
121 PART 120 MUNTAH
122 PART 121 POSITIF
123 PART 122 BAHAGIAKU
124 PART 123 KUSIMPAN DULU
125 PART 124 KE JAKARTA
126 PART 125 PAPA KANGEN
127 PART 126 BERJUANGLAH
128 PART 127 SALING MENDOAKAN
129 PART 128 MAU MELAHIRKAN
130 PART 129 MENGURUSMU
131 PART 130 SEDIKIT FLASHBACK
132 PART 131 RENCANA PULANG
133 PART 132 BICARA
134 PART 133 PULANG
135 PART 134 MENANGIS
136 PART 135 MENCAIR
137 PART 136 RUMAH
138 PART 137 KE MAKAM
139 PART 138 SANTAI
140 PART 139 SEBELUM PULANG
141 PART 140 JIKA BOLEH
142 PART 141 KEMBALI
143 PART 142 EVA LAGI
144 PART 143 BODOH
145 PART 144 TERUNGKAP
146 PART 145 JANGAN DEKAT
147 PART 146 TERUNGKAP
148 PART 147 PENYESALAN SEORANG SUAMI
149 PART 148 ENDING
Episodes

Updated 149 Episodes

1
PROLOG
2
PART 1 KESEHARIAN
3
PART 2 SUDAH KUDUGA
4
PART 3 SARAN
5
PART 4 RENCANA MAMA
6
PART 5 CURHAT
7
PART 6 BIARKAN MENGALIR
8
PART 7 HARUS GIMANA
9
PART 8 MENGINAP
10
PART 9 TANPA BEBAN
11
PART 10 SITUASI YANG SAMA
12
PART 11 HAMIL
13
PART 12 DIFITNAH
14
PART 13 HARUS BEGINI
15
PART 14 PERGI
16
PART 15 TERSERAH KAMU
17
PART 16 TERNYATA
18
PART 17 KAMU DIMANA
19
PART 18 MENJADI DINGIN
20
PART 19 BENARKAH
21
PART 20 INI DOSAKU
22
PART 21 HARUS KEMANA
23
PART 22 KAMU KERJA KERAS
24
PART 23 AKU MELIHATMU
25
PART 24 CERITA
26
PART 25 MAAFKAN AKU
27
PART 26 BELUM INGIN KETEMU
28
PART 27 AKU DENGAR
29
PART 28 MENCAIR
30
PART 29 MAMA
31
PART 30 MARAH
32
PART 31 MESRA
33
PART 32 TIDUR BARENG
34
PART 33 BAHAGIAKU
35
PART 34 AKSI MAMA
36
PART 35 KALIAN SAMA
37
PART 36 MENCARI CARA
38
PART 37 PENDARAHAN
39
PART 38 AKU GAGAL
40
PART 39 INFORMASI
41
PART 40 INGIN KETEMU
42
PART 41 BAHAGIA
43
PART 42 SARAN RISMA
44
PART 43 PENDAPAT PAPA
45
PART 44 SESEORANG
46
PART 45 DOKTER EVA
47
PART 46 BERTEMU
48
PART 47 SALAH SANGKA
49
PART 48 MENGEJARMU
50
PART 49 HARUS BERGERAK
51
PART 50 MENDEKATI
52
PART 51 AKU NGGA BISA
53
PART 52 TERLANJUR
54
PART 53 TANTE MARLINA
55
PART 54 HARUS BERTINDAK
56
PART 55 TERJADI JUGA
57
PART 56 KHAWATIR
58
PART 57 HANCUR
59
PART 58 ULAH MAMA
60
PART 59 LEMAH
61
PART 60 TAKUT
62
PART 61 HARUS GIMANA
63
PART 62 LEBIH HANCUR
64
PART 63 BINGUNG
65
PART 64 SEKUTU
66
PART 65 SANGAT HANCUR
67
PART 66 MASIH DI SINI
68
PART 67 RENCANA
69
PART 68 TUNJUKKAN
70
PART 69 TERSERAH
71
PART 70 PENGAKUAN
72
PART 71 JANGAN MENYERAH
73
PART 72 HARUS BICARA
74
PART 73 JALANI
75
PART 74 KEMBALI
76
PART 75 KEBAHAGIAAN
77
PART 76 MAMA
78
PART 77 AWAL LAGI
79
PART 78 MENGUKIR KENANGAN
80
PART 80 COBAAN LAGI
81
PART 80 KOK BEGINI
82
PART 81 KAMU BOHONG
83
PART 82 PERGI
84
PART 83 LEBIH HANCUR
85
PART 84 TERJADI LAGI
86
PART 85 3 TAHUN KEMUDIAN
87
PART 86 BARI
88
PART 87 MATI RASA
89
PART 88 AYO BANGKIT
90
PART 89 3 TAHUN BERIKUTNYA
91
PART 90 KAGET
92
Part 91 TERBONGKAR
93
PART 92 HARUS GIMANA
94
PART 93 PERTEMUAN
95
PART 94 KEHARUAN
96
PART 95 CURAHAN HATI
97
PART 96 SEPAKAT
98
PART 97 BAHAGIA
99
PART 98 KELUARGA
100
PART 99 BERSAMA KALIAN
101
PART 100 REUNI
102
PART 101 NASEHAT
103
PART 102 BAHAGIA
104
PART 103 NARITA
105
PART 104 CUCUKU
106
PART 105 BAGAS
107
PART 106 RENCANA
108
PART 107 PULANG
109
PART 108 GALAU
110
PART 109 BERANGKAT
111
PART 110 BERENCANA
112
PART 111 AKU DATANG
113
PART 112 KEJUTAN
114
PART 113 AKU PINDAH
115
PART 114 NIATKU
116
PART 115 KE RUMAH IDA
117
PART 116 BELI RUMAH
118
PART 117 SAH
119
PART 118 BULAN MADU
120
PART 119 MALU
121
PART 120 MUNTAH
122
PART 121 POSITIF
123
PART 122 BAHAGIAKU
124
PART 123 KUSIMPAN DULU
125
PART 124 KE JAKARTA
126
PART 125 PAPA KANGEN
127
PART 126 BERJUANGLAH
128
PART 127 SALING MENDOAKAN
129
PART 128 MAU MELAHIRKAN
130
PART 129 MENGURUSMU
131
PART 130 SEDIKIT FLASHBACK
132
PART 131 RENCANA PULANG
133
PART 132 BICARA
134
PART 133 PULANG
135
PART 134 MENANGIS
136
PART 135 MENCAIR
137
PART 136 RUMAH
138
PART 137 KE MAKAM
139
PART 138 SANTAI
140
PART 139 SEBELUM PULANG
141
PART 140 JIKA BOLEH
142
PART 141 KEMBALI
143
PART 142 EVA LAGI
144
PART 143 BODOH
145
PART 144 TERUNGKAP
146
PART 145 JANGAN DEKAT
147
PART 146 TERUNGKAP
148
PART 147 PENYESALAN SEORANG SUAMI
149
PART 148 ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!