Hai readers, aku muncul lagi ya. jangan lupa tetap like dan coment.
Barita baru bangun ingin kekamar mandi, tapi begitu melewati ruang tengah dia mendengar ibunya sedang marah-marah sama narita istrinya.
"Kalau ngga niat mengerjakannya tidak usah dikerjakan, jangan menghancurkan barang-barangku, kamu pikir itu semua barang murah" teriak ibu martina kearah narita menantunya yang sedang membersihkan pecahan piring beling yang baru tanpa sengaja dia jatuhkan.
"Maaf bu, tadi nari ngga sengaja, ini agak licin" jawab narita sangat sopan.
"Alasan aja kamu, mau sengaja ataupun tidak sengaja, tetap aja kamu salah, tahu ngga. kalau kamu sengajain juga udah saya suruh pergi kamu dari rumah ini" ucap bu martina berapi-api. biasanya jam segini dia sangat bebas memarahi dan memaki-maki narita karena suaminya pasti belum bangun begitu juga barita anaknya suami narita.
"Ma" teriakan barita yang kaget dengan ucapan mamanya sampe kata-kata menyuruh pergi, panggilan itu membuat ibu martina kaget setengah mati, tapi sudah kepalang tanggung dia harus tetap sok marah karena barang yang dipecahin itu. Dia juga tidak tahu sudah berapa lama bari panggilan akrab barita mendengar ocehannya sama istrinya.
Dia menoleh sama barita dengan tenang dan seolah sangat menyayangkan sikap ceroboh narita.
"Lihatlah bar ini, masa dia bisa menjatuhkan piring-piring ini" adunya membuat narita hanya diam sambil membereskan pecahan itu.
"Ya sudahlah mah, sudah pecah juga, dimarahi juga tidak mengembalikan piring itu kan. lagi pula hanya piring doang, mama sampai ngomong suruh pergi segala" bari berusaha menengahi dan menjelaskan bahwa istrinya pasti tidak sengaja.
"Bela aja terus, makanya istrimu makin ngelunjak" ucap bu martina sambil berlalu. Sebenarnya ibu martina juga takut kalau sampai bari anaknya marah sama dia dan membencinya.
Bari masih berdiri dekat pintu mengamati narita membereskan semua itu.
"Memang kenapa tadi bisa jatuh dek" tanyanya lembut sambil membantu melihatin sisa pecahan disekitar itu.
"Iya bang, kayaknya agak licin nih terus aku ngga seimbang, jadi jatuh piringnya" ucap narita penuh sesal.
"Ya sudah, sepertinya sudah habis, abang mau mandi dulu, abang harus berangkat pagi" ucap barita tenang
"Ohhh abang mau mandi, ya sudah aku buatin kopi dulu ya bang"
"Iya, seragamnya hari ini yang kaos ya dek" ucap bari sambil melangkah masuk kamar mandi.
"Iyaa bang" narita sudah paham seragam bari karena tiap hari dia yang selalu menyiapkan pakaian kerja suaminya.
Narita masuk ke kamar mereka setelah membuat kopi untuk suaminya di atas meja. Dia mulai membereskan kamar dengan merapikan tempat tidur dulu. Lalu menyiapkan keperluan kerja suaminya mulai dari hal kecil seperti memeriksa pulpen, name tag ataupun kunci motornya.
Tidak berapa lama bari sudah kelar mandi.
"Sudah mandinya bang, tumben cepat" goda narita.
"Emang biasanya abang mandi lama ya" ucapnya sambil berdiri depan cermin.
"Iyalah, sini keringin rambutnya" ucap narita sudah megang handuk putih kecil. Bari mendekat seperti biasa sambil menyodorkan kepalanya.Barita sangat mencintai narita dari dulu walaupun banyak konflik yang justru datang dari keluarga masing-masing. Tapi cinta mereka berdua tetap kokoh sampai saat ini. Hanya saja masalah mulai timbul lagi karena sampai sekarang pernikahan tahun kedua mereka belum dikaruniai buah hati dalam pernikahannya.
"Dek, kalau mama marah-marah tidak usah tanggapi ya" ucap bari bicara serius menatap mata narita.
"Iya bang, tenang aja, saya memang salah kok tadi" ucapnya membesarkan hati suaminya, padahal dalam hati narita sedang bingung, setelah suaminya nanti berangkat kerja makian apa lagi yang harus dia terima dari mertuanya.
"Sebenarnya saya ingin kita misah dari rumah ini, tapi kasihan juga mama sama bapa" ucap bari sambil memakai baju seragamnya.
"Tidak usah bang, kasian ibu sama bapak, saya ngga apa-apa kok. biasa itu mah sedikit beda pendapat mertua sama menantu" ucap narita berusaha menutupi kegundahan hatinya.
"Kamu memang istri idaman, abang sangat bersyukur sama Tuhan dijodohkan sama kamu" ucap bari serius sambil memeluk narita setelah selesai mengganti pakaiannya.
"Hmmm pagi-pagi sudah gombal nih si abang ganteng" ucap narita membalas pelukan penuh kasih sayang dari suaminya.
"Bukan gombal dek, tapi realitas. kalau gombal mah, aku pasti sudah bilang i love you miss nari" ucap bari mengusap punggung istrinya.
"Padahal kamu tahu, aku sulit mengucapkan kata-kata indah" lanjut bari.
Narita sebenarnya membenarkan kata-kata bari. sejujurnya barita bukanlah laki-laki yang pintar dan gampang mengucapkan kata-kata manis. Dia hanya menunjukkan rasa cintanya dengan perbuatan dan perlakuannya.
"Iya deh, iya, sekarang berangkat sana, katanya mau berangkat pagi"
"Hehhhh kalau sudah bersama kamu aku jadi malas berangkat nih" ucap bari asal sambil mengurai pelukan mereka.
"Eitsss tidak boleh begitu, pergunakanlah waktu sesuai porsinya. bersyukur punya kerjaan yang bagus dan nyaman loh. banyak orang yang ingin kerja tapi tidak ada kesempatan" ucap narita seperti curhat sendiri.
'Aku salah satu orang yang ingin kerja tapi tidak punya kesempatan bang'batin narita
"Iya deh, kalau sudah istriku yang ngomong aku sudah tidak berdaya" ucap barita sambil duduk dikursi kecil untuk memakai sepatu yang sudah disiapin oleh narita.
"Oh iya dek, hari ini kan gajian, ntar malam kita makan diluar ya" ucap bari sambil memakai sepatunya.
"Oh iya bang, iya deh, boleh tuh, aku ingin makan mie goreng yang di jalan B itu bang, sudah kangen, sudah lama tidak makan" ucap narita semangat.
"Kok kamu ngga pernah bilang aku kalau kamu ingin makan disana" ucap bari merasa bersalah. Padahal istrinya selalu menyiapkan dan menuruti semua keinginan bari, tapi kenapa dia sama sekali tidak peka dengan keinginan istrinya.
"Aku takut abang lagi sibuk" ucap narita sambil membawa tas kerja suaminya. Tapi bari langsung menangkap tangan narita yang satunya. Dia menatap mata narita dalam-dalam.
"Lain kali, jangan takut bilang aku ya, kamu ingin apa, aku tidak ingin melihat kamu sampai menahan keinginanmu. aku merasa sangat berdosa tidak bisa membahagiakan istriku. sementara kamu tahu, aku bukan laki-laki yang pintar mengambil hati dan membaca isi hatimu. jadi tolong jangan takut berbagi apapun itu ya dek" ucap bari serius sebelum mereka keluar kamar.
"Iya bang"
Bari menggandeng tangan narita menuju meja makan. ternyata bapak mertuanya baru aja bangun tidur.
"Tumben pagi sudah rapi bar"
"Kami mau ada pameran pa"
"ohhh"
"Bapak mau dibuatin kopi sekarang"tanya narita
"Boleh, ibu kemana"
"Paling didepan pak, tadi pagi sudah drama marahin nari" ucap bari sambil minum kopinya.
"kenapa"?
"Nari yang salah pak, nari jatuhin piring sampai akhirnya pecah" potong narita
"Ohhh, ngga usah terlalu ambil hati nar, ibu memang ceplas ceplos ngomongnya"
"iya pak"
Hai readers, jangan bosan ya. tetap dukung dan luka ya tulisan ini.
Terimakasih
I LOVE YOU ALL❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Rahmayani Aprimanova
lanjut thor
2023-05-03
0
itanungcik
lanjut bestie.m
2023-04-30
0
Debrel Jusuf
🤗
2023-01-18
0