PART 1 KESEHARIAN

Hai readers, aku muncul lagi ya. jangan lupa tetap like dan coment.

Barita baru bangun ingin kekamar mandi, tapi begitu melewati ruang tengah dia mendengar ibunya sedang marah-marah sama narita istrinya.

"Kalau ngga niat mengerjakannya tidak usah dikerjakan, jangan menghancurkan barang-barangku, kamu pikir itu semua barang murah" teriak ibu martina kearah narita menantunya yang sedang membersihkan pecahan piring beling yang baru tanpa sengaja dia jatuhkan.

"Maaf bu, tadi nari ngga sengaja, ini agak licin" jawab narita sangat sopan.

"Alasan aja kamu, mau sengaja ataupun tidak sengaja, tetap aja kamu salah, tahu ngga. kalau kamu sengajain juga udah saya suruh pergi kamu dari rumah ini" ucap bu martina berapi-api. biasanya jam segini dia sangat bebas memarahi dan memaki-maki narita karena suaminya pasti belum bangun begitu juga barita anaknya suami narita.

"Ma" teriakan barita yang kaget dengan ucapan mamanya sampe kata-kata menyuruh pergi, panggilan itu membuat ibu martina kaget setengah mati, tapi sudah kepalang tanggung dia harus tetap sok marah karena barang yang dipecahin itu. Dia juga tidak tahu sudah berapa lama bari panggilan akrab barita mendengar ocehannya sama istrinya.

Dia menoleh sama barita dengan tenang dan seolah sangat menyayangkan sikap ceroboh narita.

"Lihatlah bar ini, masa dia bisa menjatuhkan piring-piring ini" adunya membuat narita hanya diam sambil membereskan pecahan itu.

"Ya sudahlah mah, sudah pecah juga, dimarahi juga tidak mengembalikan piring itu kan. lagi pula hanya piring doang, mama sampai ngomong suruh pergi segala" bari berusaha menengahi dan menjelaskan bahwa istrinya pasti tidak sengaja.

"Bela aja terus, makanya istrimu makin ngelunjak" ucap bu martina sambil berlalu. Sebenarnya ibu martina juga takut kalau sampai bari anaknya marah sama dia dan membencinya.

Bari masih berdiri dekat pintu mengamati narita membereskan semua itu.

"Memang kenapa tadi bisa jatuh dek" tanyanya lembut sambil membantu melihatin sisa pecahan disekitar itu.

"Iya bang, kayaknya agak licin nih terus aku ngga seimbang, jadi jatuh piringnya" ucap narita penuh sesal.

"Ya sudah, sepertinya sudah habis, abang mau mandi dulu, abang harus berangkat pagi" ucap barita tenang

"Ohhh abang mau mandi, ya sudah aku buatin kopi dulu ya bang"

"Iya, seragamnya hari ini yang kaos ya dek" ucap bari sambil melangkah masuk kamar mandi.

"Iyaa bang" narita sudah paham seragam bari karena tiap hari dia yang selalu menyiapkan pakaian kerja suaminya.

Narita masuk ke kamar mereka setelah membuat kopi untuk suaminya di atas meja. Dia mulai membereskan kamar dengan merapikan tempat tidur dulu. Lalu menyiapkan keperluan kerja suaminya mulai dari hal kecil seperti memeriksa pulpen, name tag ataupun kunci motornya.

Tidak berapa lama bari sudah kelar mandi.

"Sudah mandinya bang, tumben cepat" goda narita.

"Emang biasanya abang mandi lama ya" ucapnya sambil berdiri depan cermin.

"Iyalah, sini keringin rambutnya" ucap narita sudah megang handuk putih kecil. Bari mendekat seperti biasa sambil menyodorkan kepalanya.Barita sangat mencintai narita dari dulu walaupun banyak konflik yang justru datang dari keluarga masing-masing. Tapi cinta mereka berdua tetap kokoh sampai saat ini. Hanya saja masalah mulai timbul lagi karena sampai sekarang pernikahan tahun kedua mereka belum dikaruniai buah hati dalam pernikahannya.

"Dek, kalau mama marah-marah tidak usah tanggapi ya" ucap bari bicara serius menatap mata narita.

"Iya bang, tenang aja, saya memang salah kok tadi" ucapnya membesarkan hati suaminya, padahal dalam hati narita sedang bingung, setelah suaminya nanti berangkat kerja makian apa lagi yang harus dia terima dari mertuanya.

"Sebenarnya saya ingin kita misah dari rumah ini, tapi kasihan juga mama sama bapa" ucap bari sambil memakai baju seragamnya.

"Tidak usah bang, kasian ibu sama bapak, saya ngga apa-apa kok. biasa itu mah sedikit beda pendapat mertua sama menantu" ucap narita berusaha menutupi kegundahan hatinya.

"Kamu memang istri idaman, abang sangat bersyukur sama Tuhan dijodohkan sama kamu" ucap bari serius sambil memeluk narita setelah selesai mengganti pakaiannya.

"Hmmm pagi-pagi sudah gombal nih si abang ganteng" ucap narita membalas pelukan penuh kasih sayang dari suaminya.

"Bukan gombal dek, tapi realitas. kalau gombal mah, aku pasti sudah bilang i love you miss nari" ucap bari mengusap punggung istrinya.

"Padahal kamu tahu, aku sulit mengucapkan kata-kata indah" lanjut bari.

Narita sebenarnya membenarkan kata-kata bari. sejujurnya barita bukanlah laki-laki yang pintar dan gampang mengucapkan kata-kata manis. Dia hanya menunjukkan rasa cintanya dengan perbuatan dan perlakuannya.

"Iya deh, iya, sekarang berangkat sana, katanya mau berangkat pagi"

"Hehhhh kalau sudah bersama kamu aku jadi malas berangkat nih" ucap bari asal sambil mengurai pelukan mereka.

"Eitsss tidak boleh begitu, pergunakanlah waktu sesuai porsinya. bersyukur punya kerjaan yang bagus dan nyaman loh. banyak orang yang ingin kerja tapi tidak ada kesempatan" ucap narita seperti curhat sendiri.

'Aku salah satu orang yang ingin kerja tapi tidak punya kesempatan bang'batin narita

"Iya deh, kalau sudah istriku yang ngomong aku sudah tidak berdaya" ucap barita sambil duduk dikursi kecil untuk memakai sepatu yang sudah disiapin oleh narita.

"Oh iya dek, hari ini kan gajian, ntar malam kita makan diluar ya" ucap bari sambil memakai sepatunya.

"Oh iya bang, iya deh, boleh tuh, aku ingin makan mie goreng yang di jalan B itu bang, sudah kangen, sudah lama tidak makan" ucap narita semangat.

"Kok kamu ngga pernah bilang aku kalau kamu ingin makan disana" ucap bari merasa bersalah. Padahal istrinya selalu menyiapkan dan menuruti semua keinginan bari, tapi kenapa dia sama sekali tidak peka dengan keinginan istrinya.

"Aku takut abang lagi sibuk" ucap narita sambil membawa tas kerja suaminya. Tapi bari langsung menangkap tangan narita yang satunya. Dia menatap mata narita dalam-dalam.

"Lain kali, jangan takut bilang aku ya, kamu ingin apa, aku tidak ingin melihat kamu sampai menahan keinginanmu. aku merasa sangat berdosa tidak bisa membahagiakan istriku. sementara kamu tahu, aku bukan laki-laki yang pintar mengambil hati dan membaca isi hatimu. jadi tolong jangan takut berbagi apapun itu ya dek" ucap bari serius sebelum mereka keluar kamar.

"Iya bang"

Bari menggandeng tangan narita menuju meja makan. ternyata bapak mertuanya baru aja bangun tidur.

"Tumben pagi sudah rapi bar"

"Kami mau ada pameran pa"

"ohhh"

"Bapak mau dibuatin kopi sekarang"tanya narita

"Boleh, ibu kemana"

"Paling didepan pak, tadi pagi sudah drama marahin nari" ucap bari sambil minum kopinya.

"kenapa"?

"Nari yang salah pak, nari jatuhin piring sampai akhirnya pecah" potong narita

"Ohhh, ngga usah terlalu ambil hati nar, ibu memang ceplas ceplos ngomongnya"

"iya pak"

Hai readers, jangan bosan ya. tetap dukung dan luka ya tulisan ini.

Terimakasih

I LOVE YOU ALL❤

Terpopuler

Comments

Rahmayani Aprimanova

Rahmayani Aprimanova

lanjut thor

2023-05-03

0

itanungcik

itanungcik

lanjut bestie.m

2023-04-30

0

Debrel Jusuf

Debrel Jusuf

🤗

2023-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 PART 1 KESEHARIAN
3 PART 2 SUDAH KUDUGA
4 PART 3 SARAN
5 PART 4 RENCANA MAMA
6 PART 5 CURHAT
7 PART 6 BIARKAN MENGALIR
8 PART 7 HARUS GIMANA
9 PART 8 MENGINAP
10 PART 9 TANPA BEBAN
11 PART 10 SITUASI YANG SAMA
12 PART 11 HAMIL
13 PART 12 DIFITNAH
14 PART 13 HARUS BEGINI
15 PART 14 PERGI
16 PART 15 TERSERAH KAMU
17 PART 16 TERNYATA
18 PART 17 KAMU DIMANA
19 PART 18 MENJADI DINGIN
20 PART 19 BENARKAH
21 PART 20 INI DOSAKU
22 PART 21 HARUS KEMANA
23 PART 22 KAMU KERJA KERAS
24 PART 23 AKU MELIHATMU
25 PART 24 CERITA
26 PART 25 MAAFKAN AKU
27 PART 26 BELUM INGIN KETEMU
28 PART 27 AKU DENGAR
29 PART 28 MENCAIR
30 PART 29 MAMA
31 PART 30 MARAH
32 PART 31 MESRA
33 PART 32 TIDUR BARENG
34 PART 33 BAHAGIAKU
35 PART 34 AKSI MAMA
36 PART 35 KALIAN SAMA
37 PART 36 MENCARI CARA
38 PART 37 PENDARAHAN
39 PART 38 AKU GAGAL
40 PART 39 INFORMASI
41 PART 40 INGIN KETEMU
42 PART 41 BAHAGIA
43 PART 42 SARAN RISMA
44 PART 43 PENDAPAT PAPA
45 PART 44 SESEORANG
46 PART 45 DOKTER EVA
47 PART 46 BERTEMU
48 PART 47 SALAH SANGKA
49 PART 48 MENGEJARMU
50 PART 49 HARUS BERGERAK
51 PART 50 MENDEKATI
52 PART 51 AKU NGGA BISA
53 PART 52 TERLANJUR
54 PART 53 TANTE MARLINA
55 PART 54 HARUS BERTINDAK
56 PART 55 TERJADI JUGA
57 PART 56 KHAWATIR
58 PART 57 HANCUR
59 PART 58 ULAH MAMA
60 PART 59 LEMAH
61 PART 60 TAKUT
62 PART 61 HARUS GIMANA
63 PART 62 LEBIH HANCUR
64 PART 63 BINGUNG
65 PART 64 SEKUTU
66 PART 65 SANGAT HANCUR
67 PART 66 MASIH DI SINI
68 PART 67 RENCANA
69 PART 68 TUNJUKKAN
70 PART 69 TERSERAH
71 PART 70 PENGAKUAN
72 PART 71 JANGAN MENYERAH
73 PART 72 HARUS BICARA
74 PART 73 JALANI
75 PART 74 KEMBALI
76 PART 75 KEBAHAGIAAN
77 PART 76 MAMA
78 PART 77 AWAL LAGI
79 PART 78 MENGUKIR KENANGAN
80 PART 80 COBAAN LAGI
81 PART 80 KOK BEGINI
82 PART 81 KAMU BOHONG
83 PART 82 PERGI
84 PART 83 LEBIH HANCUR
85 PART 84 TERJADI LAGI
86 PART 85 3 TAHUN KEMUDIAN
87 PART 86 BARI
88 PART 87 MATI RASA
89 PART 88 AYO BANGKIT
90 PART 89 3 TAHUN BERIKUTNYA
91 PART 90 KAGET
92 Part 91 TERBONGKAR
93 PART 92 HARUS GIMANA
94 PART 93 PERTEMUAN
95 PART 94 KEHARUAN
96 PART 95 CURAHAN HATI
97 PART 96 SEPAKAT
98 PART 97 BAHAGIA
99 PART 98 KELUARGA
100 PART 99 BERSAMA KALIAN
101 PART 100 REUNI
102 PART 101 NASEHAT
103 PART 102 BAHAGIA
104 PART 103 NARITA
105 PART 104 CUCUKU
106 PART 105 BAGAS
107 PART 106 RENCANA
108 PART 107 PULANG
109 PART 108 GALAU
110 PART 109 BERANGKAT
111 PART 110 BERENCANA
112 PART 111 AKU DATANG
113 PART 112 KEJUTAN
114 PART 113 AKU PINDAH
115 PART 114 NIATKU
116 PART 115 KE RUMAH IDA
117 PART 116 BELI RUMAH
118 PART 117 SAH
119 PART 118 BULAN MADU
120 PART 119 MALU
121 PART 120 MUNTAH
122 PART 121 POSITIF
123 PART 122 BAHAGIAKU
124 PART 123 KUSIMPAN DULU
125 PART 124 KE JAKARTA
126 PART 125 PAPA KANGEN
127 PART 126 BERJUANGLAH
128 PART 127 SALING MENDOAKAN
129 PART 128 MAU MELAHIRKAN
130 PART 129 MENGURUSMU
131 PART 130 SEDIKIT FLASHBACK
132 PART 131 RENCANA PULANG
133 PART 132 BICARA
134 PART 133 PULANG
135 PART 134 MENANGIS
136 PART 135 MENCAIR
137 PART 136 RUMAH
138 PART 137 KE MAKAM
139 PART 138 SANTAI
140 PART 139 SEBELUM PULANG
141 PART 140 JIKA BOLEH
142 PART 141 KEMBALI
143 PART 142 EVA LAGI
144 PART 143 BODOH
145 PART 144 TERUNGKAP
146 PART 145 JANGAN DEKAT
147 PART 146 TERUNGKAP
148 PART 147 PENYESALAN SEORANG SUAMI
149 PART 148 ENDING
Episodes

Updated 149 Episodes

1
PROLOG
2
PART 1 KESEHARIAN
3
PART 2 SUDAH KUDUGA
4
PART 3 SARAN
5
PART 4 RENCANA MAMA
6
PART 5 CURHAT
7
PART 6 BIARKAN MENGALIR
8
PART 7 HARUS GIMANA
9
PART 8 MENGINAP
10
PART 9 TANPA BEBAN
11
PART 10 SITUASI YANG SAMA
12
PART 11 HAMIL
13
PART 12 DIFITNAH
14
PART 13 HARUS BEGINI
15
PART 14 PERGI
16
PART 15 TERSERAH KAMU
17
PART 16 TERNYATA
18
PART 17 KAMU DIMANA
19
PART 18 MENJADI DINGIN
20
PART 19 BENARKAH
21
PART 20 INI DOSAKU
22
PART 21 HARUS KEMANA
23
PART 22 KAMU KERJA KERAS
24
PART 23 AKU MELIHATMU
25
PART 24 CERITA
26
PART 25 MAAFKAN AKU
27
PART 26 BELUM INGIN KETEMU
28
PART 27 AKU DENGAR
29
PART 28 MENCAIR
30
PART 29 MAMA
31
PART 30 MARAH
32
PART 31 MESRA
33
PART 32 TIDUR BARENG
34
PART 33 BAHAGIAKU
35
PART 34 AKSI MAMA
36
PART 35 KALIAN SAMA
37
PART 36 MENCARI CARA
38
PART 37 PENDARAHAN
39
PART 38 AKU GAGAL
40
PART 39 INFORMASI
41
PART 40 INGIN KETEMU
42
PART 41 BAHAGIA
43
PART 42 SARAN RISMA
44
PART 43 PENDAPAT PAPA
45
PART 44 SESEORANG
46
PART 45 DOKTER EVA
47
PART 46 BERTEMU
48
PART 47 SALAH SANGKA
49
PART 48 MENGEJARMU
50
PART 49 HARUS BERGERAK
51
PART 50 MENDEKATI
52
PART 51 AKU NGGA BISA
53
PART 52 TERLANJUR
54
PART 53 TANTE MARLINA
55
PART 54 HARUS BERTINDAK
56
PART 55 TERJADI JUGA
57
PART 56 KHAWATIR
58
PART 57 HANCUR
59
PART 58 ULAH MAMA
60
PART 59 LEMAH
61
PART 60 TAKUT
62
PART 61 HARUS GIMANA
63
PART 62 LEBIH HANCUR
64
PART 63 BINGUNG
65
PART 64 SEKUTU
66
PART 65 SANGAT HANCUR
67
PART 66 MASIH DI SINI
68
PART 67 RENCANA
69
PART 68 TUNJUKKAN
70
PART 69 TERSERAH
71
PART 70 PENGAKUAN
72
PART 71 JANGAN MENYERAH
73
PART 72 HARUS BICARA
74
PART 73 JALANI
75
PART 74 KEMBALI
76
PART 75 KEBAHAGIAAN
77
PART 76 MAMA
78
PART 77 AWAL LAGI
79
PART 78 MENGUKIR KENANGAN
80
PART 80 COBAAN LAGI
81
PART 80 KOK BEGINI
82
PART 81 KAMU BOHONG
83
PART 82 PERGI
84
PART 83 LEBIH HANCUR
85
PART 84 TERJADI LAGI
86
PART 85 3 TAHUN KEMUDIAN
87
PART 86 BARI
88
PART 87 MATI RASA
89
PART 88 AYO BANGKIT
90
PART 89 3 TAHUN BERIKUTNYA
91
PART 90 KAGET
92
Part 91 TERBONGKAR
93
PART 92 HARUS GIMANA
94
PART 93 PERTEMUAN
95
PART 94 KEHARUAN
96
PART 95 CURAHAN HATI
97
PART 96 SEPAKAT
98
PART 97 BAHAGIA
99
PART 98 KELUARGA
100
PART 99 BERSAMA KALIAN
101
PART 100 REUNI
102
PART 101 NASEHAT
103
PART 102 BAHAGIA
104
PART 103 NARITA
105
PART 104 CUCUKU
106
PART 105 BAGAS
107
PART 106 RENCANA
108
PART 107 PULANG
109
PART 108 GALAU
110
PART 109 BERANGKAT
111
PART 110 BERENCANA
112
PART 111 AKU DATANG
113
PART 112 KEJUTAN
114
PART 113 AKU PINDAH
115
PART 114 NIATKU
116
PART 115 KE RUMAH IDA
117
PART 116 BELI RUMAH
118
PART 117 SAH
119
PART 118 BULAN MADU
120
PART 119 MALU
121
PART 120 MUNTAH
122
PART 121 POSITIF
123
PART 122 BAHAGIAKU
124
PART 123 KUSIMPAN DULU
125
PART 124 KE JAKARTA
126
PART 125 PAPA KANGEN
127
PART 126 BERJUANGLAH
128
PART 127 SALING MENDOAKAN
129
PART 128 MAU MELAHIRKAN
130
PART 129 MENGURUSMU
131
PART 130 SEDIKIT FLASHBACK
132
PART 131 RENCANA PULANG
133
PART 132 BICARA
134
PART 133 PULANG
135
PART 134 MENANGIS
136
PART 135 MENCAIR
137
PART 136 RUMAH
138
PART 137 KE MAKAM
139
PART 138 SANTAI
140
PART 139 SEBELUM PULANG
141
PART 140 JIKA BOLEH
142
PART 141 KEMBALI
143
PART 142 EVA LAGI
144
PART 143 BODOH
145
PART 144 TERUNGKAP
146
PART 145 JANGAN DEKAT
147
PART 146 TERUNGKAP
148
PART 147 PENYESALAN SEORANG SUAMI
149
PART 148 ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!