PART 19 BENARKAH

Keesokan harinya seperti biasa bari bangun setelah di bangunkan oleh papanya.

"Bar, duduk dulu, sarapan dulu" ucap pak Rudi ketika melihat anaknya ingin langsung pergi.

"nanti aja pa"

"Bar, kamu boleh marah dengan keadaan ini, boleh, tapi jangan siksa dirimu, lihat kamu makin kurus" ujar papanya

"ngga apa- apa pa"

"Nanti malam kita cari Narita lagi, tapi ingat kamu jangan menyiksa dirimu sendiri. Diluar sana kita ngga tahu apakah Narita hidup baik-baik aja atau tidak, bagaimana kamu mencarinya kalau kamu sendiri jadi urusan"? ucap papanya menyadarkan barita

"iya pa, nanti bari perhatikan"

"Sarapan dulu aja, sini" ujar papanya tetap karena melihat akhir-akhir ini anaknya tidak semangat.

Walaupun malas barita tetap menuruti papanya. sejauh ini papanya selalu membantu bari dengan tulus.

"bar, apa kam...." ucapan ibu Martina yang baru gabung langsung di potong oleh pak Rudi.

"Mama sebaiknya jangan ikut campur dulu, terutama urusan Narita. " ucap papanya datar membuat ibu Martina terdiam.

"Saya langsung berangkat aja pa, ma" ucap bari lemas

"Ya sudah, hati-hati di jalan, karena jalan itu bukan hanya milik kita, jangan membahayakan orang lain" ucap pak Rudi selalu mengingatkan.

"iya pa"

Bari berangkat tanpa sarapan karena seleranya sudah hilang begitu menyangkut urusan Narita.

"Kamu lihat kan, setiap kamu bicara selera makan bari langsung hilang" tekan pak Rudi ke istrinya.

"Papa sengaja menjauhkan aku dari bari" ucapnya

"Apahhh, apa kamu belum sadar juga apa yang kamu lakukan. lihat betapa hancurnya hidup bari sekarang. apa kamu ingin sampai dia gila, benar-benar ibu yang egois kamu"? ujar pak Rudi sambil berdiri dan meninggalkan meja makan.

"Semua menyalahkan aku, padahal ini semua gara-gara Narita. dulu sebelum dia datang semua baik-baik aja, sekarang semua jadi begini" ucap Bu Martina pura-pura sedih.

Pak Rudi melangkah mendekat lalu bicara sambil agak menunduk.

"Karena dulu kamu itu tidak egois, kamu selalu memperhatikan perasaan bari, tapi sekarang apa, pernah ngga kamu berikan yang dia inginkan? padahal dia hanya ingin damai di rumah ini, Narita dan mama, tapi apa, mama selalu aja membenci Narita hanya karena uang yang dimakan keluarganya waktu pernikahan itu. mama tidak pernah bersyukur dapat menantu yang baik seperti dia, sekarang kamu nikmatilah hidup tanpa Narita. kamu dekat dengan Bari tapi ngga mau kamu dekatin, sedih ngga"? jelas pak Rudi sejelas-jelas nya.

Setelah itu pak Rudi langsung melangkah keluar untuk berangkat kerja.

Sore harinya pak Rudi dan bari naik motor ke jalan Ampera yang tidak terlalu jauh, hanya saja harus memutar lewatnya.

Ternyata omnya Narita benar, tidak sulit mencari rumah ibu tesa atau tesalonika dan pak Roni.

tok tok tok

"Iya, cari siapa ya pak" pak Roni yang membuka pintu

"Maaf pak, apa benar ini rumah ibu tesa atau ibu tesalonika"

"Oh iya benar, saya suaminya, ada perlu apa ya sama istri saya"

"begini pak..." belum di jelaskan oleh pak Rudi ibu tesa nongol dari dalam.

"ada siapa pa"

"ini mah, mencari mama"

"cari mama"

"hmmmm"

Ibu tesa terlihat memperhatikan kedua tamunya, sepertinya pernah dia lihat tapi dimana ya"?

"Maaf Bu, saya bari, ibu mungkin tidak kenal sama saya, tapi saya suaminya Narita" jelas bari sambil menyalami ibu tesa.

"Ohhhhhh iya Miss nari pa, makanya saya pikir pernah lihat tapi lupa dimana, ternyata di nikahan mereka pa"

"Ohhhh suami Miss nari, ayo, ayo pak, silakan masuk" ucap pak Roni mempersilakan tamunya masuk dan duduk.

"Iya, tumben ini, ada kabar apa ini Miss nari" tanya pak Roni

"Pasti kabar baik pa, orang Minggu kemarin aku ketemu Miss nari pas dia pulang dari dokter" cerita ibu tesa sambil ingin berlalu untuk mengambil minum.

"Dan kalau bapak ini" sambil menunjuk pak Rudi

"Saya papanya bari pak, mertua Narita"

"ohhhhh"

"Ayo diminum pak, hanya ada ini" ucap Bu tesa dengan botol air mineral ditangannya.

"terimakasih Bu" jawab bari

"Kok Miss narinya ngga ikut"

Bari dan papanya saling pandang, bingung untuk mulai menjelaskan dari mana.

"Miss nari ngga apa-apa kan? kandungannya baik-baik aja kan?"

jedarrrrrrrr

Pak Rudi dan bari begitu juga pak Roni jelas aja kaget dengan kabar ini. Karena belum ada yang tahu tentang kehamilan Narita.

"maksud ibu" tanya bari

"Lho kok pada kaget gitu sih, emang Miss nari belum bilang ya dia sedang hamil"?

"Waduhh jadi ngga spesial lagi deh nanti" lanjutnya senyum kecil

Kembali bari melihat papanya dan melihat ibu tesa, sepertinya tidak ada kebohongan atau canda disana.

"Ngga ngga ngga, ibu tahu dari mana kehamilan mis nari" tanya pak Roni

"Dari Miss nari pa Minggu kemarin. sebenarnya ngga sengaja pa, pulang sekolah kita drop teman sekolah anak kita dekat ujung jalan itu. Pas dekat pom bensin saya lihat Miss nari lagi jalan, terus aku panggil donk" jelas Bu tesa.

"Singkat cerita kita minum es dulu di pinggir jalan itu, papa ingatkan aku bilang telat lima belas menit." ucap Bu tesa mengingatkan suaminya

"iya terus"

Sementara bari dan pak Rudi sudah ngga sabar dengar cerita berikutnya.

"Ya begitu pa, aku lihat Miss nari pucat, terus saya tanya kenapa, sakit, mis nari menggeleng terus senyum tapi menangis, terus bilang akhirnya saya hamil Bu"?

"Oh ya, saya kaget juga. tapi akhirnya dia jelasin dia baru pulang dari dokter Dewi yang di ujung jalan itu dan sudah USG, benar dia hamil, tapi beresiko jadi tidak boleh cape dan tidak boleh stress." jelas pak tesa membuat airmata bari makin menetes.

'Berarti sekarang aku tidak hanya kehilangan Narita, tapi juga anak dalam kandungannya' batin bari.

"Persisnya kapan itu Bu? karena begini Bu, sejujurnya sudah hampir seminggu Narita pergi dari rumah."

"Apahhhhh, kok bisa? berantem"? tanya Bu tesa tak percaya wanita selembut Narita bisa pergi meninggalkan rumah.

Pak Rudi melirik anaknya, lalu menarik nafas.

"Ini semua salah bari Bu, dia sudah sangat berdosa sama nari"

"maksudnya" tanya pak Roni dan Bu tesa

"Panjang ceritanya Bu, yang pasti saya sudah main tangan sama Narita Bu, saya sangat berdosa Bu"

"Oalahhhh pak bari pukul istri yang sedang hamil" ucap Bu tesa kaget luar biasa.

Sementara pak Rudi sudah bingung mau ngomong apa, karena mereka juga ngga tahu kalau nari itu sedang hamil. Walaupun begitu bari tetap salah memukul istrinya walau apapun ceritanya kecuali ketangkap basah selingkuh.

"kapan dia pergi dari rumah"

"Hari Rabu kemarin Bu, saat kita semua tidak ada di rumah"

"Itu berarti sehari setelah kami ketemu, " ucap Bu tesa.

"Mohon maaf, tapi masalah apa yang membuat pak bari memukul nari" tanya Bu tesa hati-hati.

"Mereka berselisih dan mendorong mama sampai hampir jatuh" cerita bari terbata-bata. Biar bagaimana pun di hati bari sekarang semakin banyak penyesalan apalagi baru tahu Narita hamil.

"Ohhh masalah ibu mertua, berarti saya rasa nari punya alasan sendiri untuk pergi pak, mungkin untuk menyenangkan diri, karena kata dokter dia ngga boleh stress. Memang beberapa kali dia curhat sama saya, maaf pak, tentang ibunya pak bari, tapi karena cintanya sama pak bari sangat besar dia tidak memperdulikan semua itu, hanya saja mungkin sekarang dia sedang hamil ditambah lagi sekarang pak bari yang memukulnya, membuatnya tidak berharap dan berguna lagi untuk bertahan". jelas Bu tesa.

Hai semua

Tetap dukung ya

like, koment dan vote

Terimakasih

Terpopuler

Comments

Rahmayani Aprimanova

Rahmayani Aprimanova

bari makin merasa bersalah tuh

2023-05-03

0

Debrel Jusuf

Debrel Jusuf

ibu tesa yang bijak

2023-01-18

0

Syakhira Dwi Rahmania

Syakhira Dwi Rahmania

kasian bgt

2023-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 PART 1 KESEHARIAN
3 PART 2 SUDAH KUDUGA
4 PART 3 SARAN
5 PART 4 RENCANA MAMA
6 PART 5 CURHAT
7 PART 6 BIARKAN MENGALIR
8 PART 7 HARUS GIMANA
9 PART 8 MENGINAP
10 PART 9 TANPA BEBAN
11 PART 10 SITUASI YANG SAMA
12 PART 11 HAMIL
13 PART 12 DIFITNAH
14 PART 13 HARUS BEGINI
15 PART 14 PERGI
16 PART 15 TERSERAH KAMU
17 PART 16 TERNYATA
18 PART 17 KAMU DIMANA
19 PART 18 MENJADI DINGIN
20 PART 19 BENARKAH
21 PART 20 INI DOSAKU
22 PART 21 HARUS KEMANA
23 PART 22 KAMU KERJA KERAS
24 PART 23 AKU MELIHATMU
25 PART 24 CERITA
26 PART 25 MAAFKAN AKU
27 PART 26 BELUM INGIN KETEMU
28 PART 27 AKU DENGAR
29 PART 28 MENCAIR
30 PART 29 MAMA
31 PART 30 MARAH
32 PART 31 MESRA
33 PART 32 TIDUR BARENG
34 PART 33 BAHAGIAKU
35 PART 34 AKSI MAMA
36 PART 35 KALIAN SAMA
37 PART 36 MENCARI CARA
38 PART 37 PENDARAHAN
39 PART 38 AKU GAGAL
40 PART 39 INFORMASI
41 PART 40 INGIN KETEMU
42 PART 41 BAHAGIA
43 PART 42 SARAN RISMA
44 PART 43 PENDAPAT PAPA
45 PART 44 SESEORANG
46 PART 45 DOKTER EVA
47 PART 46 BERTEMU
48 PART 47 SALAH SANGKA
49 PART 48 MENGEJARMU
50 PART 49 HARUS BERGERAK
51 PART 50 MENDEKATI
52 PART 51 AKU NGGA BISA
53 PART 52 TERLANJUR
54 PART 53 TANTE MARLINA
55 PART 54 HARUS BERTINDAK
56 PART 55 TERJADI JUGA
57 PART 56 KHAWATIR
58 PART 57 HANCUR
59 PART 58 ULAH MAMA
60 PART 59 LEMAH
61 PART 60 TAKUT
62 PART 61 HARUS GIMANA
63 PART 62 LEBIH HANCUR
64 PART 63 BINGUNG
65 PART 64 SEKUTU
66 PART 65 SANGAT HANCUR
67 PART 66 MASIH DI SINI
68 PART 67 RENCANA
69 PART 68 TUNJUKKAN
70 PART 69 TERSERAH
71 PART 70 PENGAKUAN
72 PART 71 JANGAN MENYERAH
73 PART 72 HARUS BICARA
74 PART 73 JALANI
75 PART 74 KEMBALI
76 PART 75 KEBAHAGIAAN
77 PART 76 MAMA
78 PART 77 AWAL LAGI
79 PART 78 MENGUKIR KENANGAN
80 PART 80 COBAAN LAGI
81 PART 80 KOK BEGINI
82 PART 81 KAMU BOHONG
83 PART 82 PERGI
84 PART 83 LEBIH HANCUR
85 PART 84 TERJADI LAGI
86 PART 85 3 TAHUN KEMUDIAN
87 PART 86 BARI
88 PART 87 MATI RASA
89 PART 88 AYO BANGKIT
90 PART 89 3 TAHUN BERIKUTNYA
91 PART 90 KAGET
92 Part 91 TERBONGKAR
93 PART 92 HARUS GIMANA
94 PART 93 PERTEMUAN
95 PART 94 KEHARUAN
96 PART 95 CURAHAN HATI
97 PART 96 SEPAKAT
98 PART 97 BAHAGIA
99 PART 98 KELUARGA
100 PART 99 BERSAMA KALIAN
101 PART 100 REUNI
102 PART 101 NASEHAT
103 PART 102 BAHAGIA
104 PART 103 NARITA
105 PART 104 CUCUKU
106 PART 105 BAGAS
107 PART 106 RENCANA
108 PART 107 PULANG
109 PART 108 GALAU
110 PART 109 BERANGKAT
111 PART 110 BERENCANA
112 PART 111 AKU DATANG
113 PART 112 KEJUTAN
114 PART 113 AKU PINDAH
115 PART 114 NIATKU
116 PART 115 KE RUMAH IDA
117 PART 116 BELI RUMAH
118 PART 117 SAH
119 PART 118 BULAN MADU
120 PART 119 MALU
121 PART 120 MUNTAH
122 PART 121 POSITIF
123 PART 122 BAHAGIAKU
124 PART 123 KUSIMPAN DULU
125 PART 124 KE JAKARTA
126 PART 125 PAPA KANGEN
127 PART 126 BERJUANGLAH
128 PART 127 SALING MENDOAKAN
129 PART 128 MAU MELAHIRKAN
130 PART 129 MENGURUSMU
131 PART 130 SEDIKIT FLASHBACK
132 PART 131 RENCANA PULANG
133 PART 132 BICARA
134 PART 133 PULANG
135 PART 134 MENANGIS
136 PART 135 MENCAIR
137 PART 136 RUMAH
138 PART 137 KE MAKAM
139 PART 138 SANTAI
140 PART 139 SEBELUM PULANG
141 PART 140 JIKA BOLEH
142 PART 141 KEMBALI
143 PART 142 EVA LAGI
144 PART 143 BODOH
145 PART 144 TERUNGKAP
146 PART 145 JANGAN DEKAT
147 PART 146 TERUNGKAP
148 PART 147 PENYESALAN SEORANG SUAMI
149 PART 148 ENDING
Episodes

Updated 149 Episodes

1
PROLOG
2
PART 1 KESEHARIAN
3
PART 2 SUDAH KUDUGA
4
PART 3 SARAN
5
PART 4 RENCANA MAMA
6
PART 5 CURHAT
7
PART 6 BIARKAN MENGALIR
8
PART 7 HARUS GIMANA
9
PART 8 MENGINAP
10
PART 9 TANPA BEBAN
11
PART 10 SITUASI YANG SAMA
12
PART 11 HAMIL
13
PART 12 DIFITNAH
14
PART 13 HARUS BEGINI
15
PART 14 PERGI
16
PART 15 TERSERAH KAMU
17
PART 16 TERNYATA
18
PART 17 KAMU DIMANA
19
PART 18 MENJADI DINGIN
20
PART 19 BENARKAH
21
PART 20 INI DOSAKU
22
PART 21 HARUS KEMANA
23
PART 22 KAMU KERJA KERAS
24
PART 23 AKU MELIHATMU
25
PART 24 CERITA
26
PART 25 MAAFKAN AKU
27
PART 26 BELUM INGIN KETEMU
28
PART 27 AKU DENGAR
29
PART 28 MENCAIR
30
PART 29 MAMA
31
PART 30 MARAH
32
PART 31 MESRA
33
PART 32 TIDUR BARENG
34
PART 33 BAHAGIAKU
35
PART 34 AKSI MAMA
36
PART 35 KALIAN SAMA
37
PART 36 MENCARI CARA
38
PART 37 PENDARAHAN
39
PART 38 AKU GAGAL
40
PART 39 INFORMASI
41
PART 40 INGIN KETEMU
42
PART 41 BAHAGIA
43
PART 42 SARAN RISMA
44
PART 43 PENDAPAT PAPA
45
PART 44 SESEORANG
46
PART 45 DOKTER EVA
47
PART 46 BERTEMU
48
PART 47 SALAH SANGKA
49
PART 48 MENGEJARMU
50
PART 49 HARUS BERGERAK
51
PART 50 MENDEKATI
52
PART 51 AKU NGGA BISA
53
PART 52 TERLANJUR
54
PART 53 TANTE MARLINA
55
PART 54 HARUS BERTINDAK
56
PART 55 TERJADI JUGA
57
PART 56 KHAWATIR
58
PART 57 HANCUR
59
PART 58 ULAH MAMA
60
PART 59 LEMAH
61
PART 60 TAKUT
62
PART 61 HARUS GIMANA
63
PART 62 LEBIH HANCUR
64
PART 63 BINGUNG
65
PART 64 SEKUTU
66
PART 65 SANGAT HANCUR
67
PART 66 MASIH DI SINI
68
PART 67 RENCANA
69
PART 68 TUNJUKKAN
70
PART 69 TERSERAH
71
PART 70 PENGAKUAN
72
PART 71 JANGAN MENYERAH
73
PART 72 HARUS BICARA
74
PART 73 JALANI
75
PART 74 KEMBALI
76
PART 75 KEBAHAGIAAN
77
PART 76 MAMA
78
PART 77 AWAL LAGI
79
PART 78 MENGUKIR KENANGAN
80
PART 80 COBAAN LAGI
81
PART 80 KOK BEGINI
82
PART 81 KAMU BOHONG
83
PART 82 PERGI
84
PART 83 LEBIH HANCUR
85
PART 84 TERJADI LAGI
86
PART 85 3 TAHUN KEMUDIAN
87
PART 86 BARI
88
PART 87 MATI RASA
89
PART 88 AYO BANGKIT
90
PART 89 3 TAHUN BERIKUTNYA
91
PART 90 KAGET
92
Part 91 TERBONGKAR
93
PART 92 HARUS GIMANA
94
PART 93 PERTEMUAN
95
PART 94 KEHARUAN
96
PART 95 CURAHAN HATI
97
PART 96 SEPAKAT
98
PART 97 BAHAGIA
99
PART 98 KELUARGA
100
PART 99 BERSAMA KALIAN
101
PART 100 REUNI
102
PART 101 NASEHAT
103
PART 102 BAHAGIA
104
PART 103 NARITA
105
PART 104 CUCUKU
106
PART 105 BAGAS
107
PART 106 RENCANA
108
PART 107 PULANG
109
PART 108 GALAU
110
PART 109 BERANGKAT
111
PART 110 BERENCANA
112
PART 111 AKU DATANG
113
PART 112 KEJUTAN
114
PART 113 AKU PINDAH
115
PART 114 NIATKU
116
PART 115 KE RUMAH IDA
117
PART 116 BELI RUMAH
118
PART 117 SAH
119
PART 118 BULAN MADU
120
PART 119 MALU
121
PART 120 MUNTAH
122
PART 121 POSITIF
123
PART 122 BAHAGIAKU
124
PART 123 KUSIMPAN DULU
125
PART 124 KE JAKARTA
126
PART 125 PAPA KANGEN
127
PART 126 BERJUANGLAH
128
PART 127 SALING MENDOAKAN
129
PART 128 MAU MELAHIRKAN
130
PART 129 MENGURUSMU
131
PART 130 SEDIKIT FLASHBACK
132
PART 131 RENCANA PULANG
133
PART 132 BICARA
134
PART 133 PULANG
135
PART 134 MENANGIS
136
PART 135 MENCAIR
137
PART 136 RUMAH
138
PART 137 KE MAKAM
139
PART 138 SANTAI
140
PART 139 SEBELUM PULANG
141
PART 140 JIKA BOLEH
142
PART 141 KEMBALI
143
PART 142 EVA LAGI
144
PART 143 BODOH
145
PART 144 TERUNGKAP
146
PART 145 JANGAN DEKAT
147
PART 146 TERUNGKAP
148
PART 147 PENYESALAN SEORANG SUAMI
149
PART 148 ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!