PART 10 SITUASI YANG SAMA

Setelah Turun dari mobil temannya di pom bensin dekat rumahnya, bari Dan narita berjalan kaki menuju rumah.

Sekitar pukul sepuluh lewat mereka baru tiba di rumah. Terlihat rumah sudah sepi, berarti kedua orang tua barita sudah tidur.

Barita dan nari yang sudah terbiasa megang kunci masing -masing langsung masuk rumah tanpa mengganggu kedua orang tuanya.

Karena capek di perjalanan membuat bari Dan Nari langsung tertidur setelah membersihkan diri. Tidur berpelukan tanpa banyak drama lagi.

Keesokan harinya seperti biasa narita sudah bangun untuk menyiapkan sarapan suaminya Dan juga bapak mertuannya untuk bekerja.

Setelah selesai memasak mie goreng, narita mulai membereskannya di meja makan. Setelah itu baru membuatkan kopi untuk bapak mertuannya dan suaminya.

Setelah dirasa cukup narita lalu membangunkan barita suaminya. Menyiapkan pakaian seragamnya Dan juga semua keperluan untuk kerja. Begitu rapi mereka berdua keluar dari kamar bersama-sama. Terlihat ibu mertuannya sudah duduk di meja makan sambil minum teh.

"ehhh ibu mau minum teh, tadi mau bikin takut ibu ngga nge teh " ucap narita

"aku bisa bikin sendiri, timbang teh doank. emangnya aku orang sakit" ucapnya ketus

Bari yang masih menggandeng tangan narita mengeratkan pegangannya sebagai pertanda memberi dukungan untuk narita. Bari menatap narita dan tersenyum kecil.

Bari langsung duduk di meja makan dan makan sarapan yang sudah disiapkan oleh istrinya.

"Dek, abang berangkat ya" ucap bari setelah meminum kopinya juga.

"iya bang"

"bari berangkat ya ma, pa " pamit bari kepada mamanya dan papanya yang baru keluar kamar.

"hmmm" jawab ibu martina pendek

"iya bar, hati -hati " ucap papanya

Barita dan narita berjalan ke depan seperti biasa, nari mengantar barita sampai depan.

Setelah suami dan bapak mertuanya berangkat, narita kembali kepada situasi yang sama, menghadapi ibu mertua.

"kemana sih kalian kemarin " tanya ibu mertuanya mulai beraksi.

"Itu Bu, wisata rafless itu ternyata Proyeknya teman bang Bari, bang Ronald namanya, jadi kita diundang menginap sekaligus ingin di mintain masukan-masukan bu" jelas narita semangat.

"enak ya" ucapnya sinis

"Enak sih bu, tempatnya bagus, terus langsung menghadap pantai dan tenang "

"enaklah namanya wisata, apa

"sudah punya anak "? tanya ibu mertuannya mencari celah memojokkan.

"sudah ma, satu cewek, lucu anaknya "

"Itu baru keluarga bahagia. menikah, punya anak, pantaslah untuk senang-senang dan jalan -jalan. ini rumah tangga yang kamu bina kalian berdua terusss ngga malu apa? ngga ditanyain teman -temannya apa? "

deg

'ini sudah sangat keterlaluan ' batin narita

'Kenapa larinya selalu ke arah Sana padahal tadi cerita tentang perjalanan doank '

'apa ini pancingan supaya aku marah dan melawan'

Tapi sebentar kemudian narita ingat pesan Bari. Dia itu orang tua yang harus di hormati dan di hargai.

"Bu, saya mau ke dalam dulu, pakaian kami selama disana belum aku cuci. " ucap narita sopan walaupun sebenarnya hatinya sangat marah.

Narita berlalu ke dalam dengan perasaan campur aduk, baru aja kemarin mereka sangat bahagia lalu gimana ini, kenapa selalu dan selalu situasi begini yang ada dalam rumah' batin narita.

Sementara ibu martina yang merasa gagal membuat narita marah dan melawannya merasa geram, karena narita tetap merasa kuat di hadapannya.

Dengan kesal ibu martina masuk ke dalam kamarnya. Lalu bersiap untuk berangkat ke tempat usaha kolam ikannya.

Narita juga masuk ke kamarnya untuk membereskan pakaian kotor mereka kemarin. Hari ini pastinya cuciannya agak banyak, tapi itu bukan masalah bagi narita.

Setelah lama berkutat di dapur Dan juga beresin cucian tengah hari kerjaan narita akhirnya kelar.

Narita ingin istirahat sebentar di kamar, rasanya badanya Cape banget.

Saat dia rebahan matanya menatap satu tas yang sudah lama dia simpan, ternyata saat mengeluarkan travel bag kemarin tas itu ikut kebawa keluar Dan belum di simpan lagi.

Narita mengeluarkan tas tersebut dari atas lemari Dan menaruhnya di atas meja. Narita membukanya perlahan dan mengingat-ingat semua isinya.

Narita membuka satu album foto yang sudah usang. Disana ada mamanya, neneknya, dan juga papanya.

"aku kangen kalian semua " ucap narita

Lalu dia lanjutkan membuka -buka foto itu sampai akhir. Setelah itu dia membuka sebuah buku catatan usang yang ada disana. Ada selembar foto yang jatuh dari buku kecil catatan narita waktu bersama neneknya.

Di belakang foto itu ada tulisan nama dan nomor telepon. risma, nomor telepon sekian -sekian.

Narita jadi ingat temannya risma itu. Sebenarnya dia adalah kakak kelas narita , tapi dulu risma adalah tukang jahit langganan neneknya.

Orangnya sangat baik, entah neneknya punya feeling akan meninggal atau gimana, dulu neneknya sering menitipkan narita ke risma. Risma adalah seorang gadis dewasa yang baik dan sopan, menurut neneknya sangat pantas jadi panutan.

'ohhh kak risma, apa kabarnya ya, sudah menikah belum ya'batin narita.

'Mendingan aku telepon dia deh, syukur-syukur kakak itu ngga ganti nomor'

Narita langsung meraih handphonenya dan memencet nomor yang tertera disana, dan ternyata nyambung.

dddrrrrttt dddrrrrttt

"hallo "

"hallo, ini dengan kak risma "

"iya, siapa ini "

"kakkkkk" teriak narita kencang

"maaf siapa nih"

"Kakak, aku narita kak, cucu nenek... " belum kelar narita ngomong sudah di potong sama risma.

"nariiiii "

"iya kak "

"gimana kabarmu "?

"baik kak, kakak gimana kabarnya "?

"Baik juga nar, aku dengar kamu sudah menikah "

"iya kak "

"Ohhh selamatlah ya, kakak ngga sempat datang kamu menikah"

"iya kak "

"kamu sudah punya anak "?

"Belum kak, makanya doain ya kak " ucap narita

"Iya pasti kakak doain, sabar mungkin belum waktunya "

"iya kak, padahal mertua, suami dan aku sudah ingin banget"

"Sabar, tetap berdoa aja. kakak aja belum dapat jodoh sampai sekarang, ya harus sabar" ucap risma bijak

"jadi kakak belum menikah "

"belum nar, doain juga ya "

"iya kak , semoga dapat yang terbaik "

"Iya nar, makasih . btw tumben kamu telepon aku setelah sekian lama "

"Iya kak, aku lagi bongkar -bongkar tas lama, jadi ketemu nomor kakak "

"ohhhh, jadi ingat nenek ya "

"iya kak, aku juga"

"nenek selalu nitipin kamu ke aku"

"iya ya kak "

"Iya nar, katanya dulu dia selalu khawatir sama kamu "

"Aku juga tahu kak nenek sayang banget samaku, makanya aku sangat kehilangan nenek dulu "

"Sabarlah nar, semua orang pasti menuju ke sana kok, doain aja nenek biar jangan beratin kamu terus, semoga dia juga tenang di sana. "

"iya kak" jawabnya sedih

"Kapan -kapan aku Akan berkunjung ke rumahmu kalau pas aku belanja bahan ya"

"iya kak, kakak masih ditempat yang dulu "?

"Tidak nar, sekarang aku di daerah TB, disini di pasar jadi sedikit lebih ramai "

"ohhh baguslah kak "

"makanya kapan -kapan kita ketemu ya"

"iya kak, bye"

"bye"

Hai semua jangan bosan ya

dukung terus dengan like, coment dan vote.

terimakasih

Terpopuler

Comments

Rahmayani Aprimanova

Rahmayani Aprimanova

yahhhhhh begitu lagi deh mertuannya

2023-05-03

0

itanungcik

itanungcik

lanjut bestie ..

2023-04-30

0

itanungcik

itanungcik

lanjut bestie

2023-04-30

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 PART 1 KESEHARIAN
3 PART 2 SUDAH KUDUGA
4 PART 3 SARAN
5 PART 4 RENCANA MAMA
6 PART 5 CURHAT
7 PART 6 BIARKAN MENGALIR
8 PART 7 HARUS GIMANA
9 PART 8 MENGINAP
10 PART 9 TANPA BEBAN
11 PART 10 SITUASI YANG SAMA
12 PART 11 HAMIL
13 PART 12 DIFITNAH
14 PART 13 HARUS BEGINI
15 PART 14 PERGI
16 PART 15 TERSERAH KAMU
17 PART 16 TERNYATA
18 PART 17 KAMU DIMANA
19 PART 18 MENJADI DINGIN
20 PART 19 BENARKAH
21 PART 20 INI DOSAKU
22 PART 21 HARUS KEMANA
23 PART 22 KAMU KERJA KERAS
24 PART 23 AKU MELIHATMU
25 PART 24 CERITA
26 PART 25 MAAFKAN AKU
27 PART 26 BELUM INGIN KETEMU
28 PART 27 AKU DENGAR
29 PART 28 MENCAIR
30 PART 29 MAMA
31 PART 30 MARAH
32 PART 31 MESRA
33 PART 32 TIDUR BARENG
34 PART 33 BAHAGIAKU
35 PART 34 AKSI MAMA
36 PART 35 KALIAN SAMA
37 PART 36 MENCARI CARA
38 PART 37 PENDARAHAN
39 PART 38 AKU GAGAL
40 PART 39 INFORMASI
41 PART 40 INGIN KETEMU
42 PART 41 BAHAGIA
43 PART 42 SARAN RISMA
44 PART 43 PENDAPAT PAPA
45 PART 44 SESEORANG
46 PART 45 DOKTER EVA
47 PART 46 BERTEMU
48 PART 47 SALAH SANGKA
49 PART 48 MENGEJARMU
50 PART 49 HARUS BERGERAK
51 PART 50 MENDEKATI
52 PART 51 AKU NGGA BISA
53 PART 52 TERLANJUR
54 PART 53 TANTE MARLINA
55 PART 54 HARUS BERTINDAK
56 PART 55 TERJADI JUGA
57 PART 56 KHAWATIR
58 PART 57 HANCUR
59 PART 58 ULAH MAMA
60 PART 59 LEMAH
61 PART 60 TAKUT
62 PART 61 HARUS GIMANA
63 PART 62 LEBIH HANCUR
64 PART 63 BINGUNG
65 PART 64 SEKUTU
66 PART 65 SANGAT HANCUR
67 PART 66 MASIH DI SINI
68 PART 67 RENCANA
69 PART 68 TUNJUKKAN
70 PART 69 TERSERAH
71 PART 70 PENGAKUAN
72 PART 71 JANGAN MENYERAH
73 PART 72 HARUS BICARA
74 PART 73 JALANI
75 PART 74 KEMBALI
76 PART 75 KEBAHAGIAAN
77 PART 76 MAMA
78 PART 77 AWAL LAGI
79 PART 78 MENGUKIR KENANGAN
80 PART 80 COBAAN LAGI
81 PART 80 KOK BEGINI
82 PART 81 KAMU BOHONG
83 PART 82 PERGI
84 PART 83 LEBIH HANCUR
85 PART 84 TERJADI LAGI
86 PART 85 3 TAHUN KEMUDIAN
87 PART 86 BARI
88 PART 87 MATI RASA
89 PART 88 AYO BANGKIT
90 PART 89 3 TAHUN BERIKUTNYA
91 PART 90 KAGET
92 Part 91 TERBONGKAR
93 PART 92 HARUS GIMANA
94 PART 93 PERTEMUAN
95 PART 94 KEHARUAN
96 PART 95 CURAHAN HATI
97 PART 96 SEPAKAT
98 PART 97 BAHAGIA
99 PART 98 KELUARGA
100 PART 99 BERSAMA KALIAN
101 PART 100 REUNI
102 PART 101 NASEHAT
103 PART 102 BAHAGIA
104 PART 103 NARITA
105 PART 104 CUCUKU
106 PART 105 BAGAS
107 PART 106 RENCANA
108 PART 107 PULANG
109 PART 108 GALAU
110 PART 109 BERANGKAT
111 PART 110 BERENCANA
112 PART 111 AKU DATANG
113 PART 112 KEJUTAN
114 PART 113 AKU PINDAH
115 PART 114 NIATKU
116 PART 115 KE RUMAH IDA
117 PART 116 BELI RUMAH
118 PART 117 SAH
119 PART 118 BULAN MADU
120 PART 119 MALU
121 PART 120 MUNTAH
122 PART 121 POSITIF
123 PART 122 BAHAGIAKU
124 PART 123 KUSIMPAN DULU
125 PART 124 KE JAKARTA
126 PART 125 PAPA KANGEN
127 PART 126 BERJUANGLAH
128 PART 127 SALING MENDOAKAN
129 PART 128 MAU MELAHIRKAN
130 PART 129 MENGURUSMU
131 PART 130 SEDIKIT FLASHBACK
132 PART 131 RENCANA PULANG
133 PART 132 BICARA
134 PART 133 PULANG
135 PART 134 MENANGIS
136 PART 135 MENCAIR
137 PART 136 RUMAH
138 PART 137 KE MAKAM
139 PART 138 SANTAI
140 PART 139 SEBELUM PULANG
141 PART 140 JIKA BOLEH
142 PART 141 KEMBALI
143 PART 142 EVA LAGI
144 PART 143 BODOH
145 PART 144 TERUNGKAP
146 PART 145 JANGAN DEKAT
147 PART 146 TERUNGKAP
148 PART 147 PENYESALAN SEORANG SUAMI
149 PART 148 ENDING
Episodes

Updated 149 Episodes

1
PROLOG
2
PART 1 KESEHARIAN
3
PART 2 SUDAH KUDUGA
4
PART 3 SARAN
5
PART 4 RENCANA MAMA
6
PART 5 CURHAT
7
PART 6 BIARKAN MENGALIR
8
PART 7 HARUS GIMANA
9
PART 8 MENGINAP
10
PART 9 TANPA BEBAN
11
PART 10 SITUASI YANG SAMA
12
PART 11 HAMIL
13
PART 12 DIFITNAH
14
PART 13 HARUS BEGINI
15
PART 14 PERGI
16
PART 15 TERSERAH KAMU
17
PART 16 TERNYATA
18
PART 17 KAMU DIMANA
19
PART 18 MENJADI DINGIN
20
PART 19 BENARKAH
21
PART 20 INI DOSAKU
22
PART 21 HARUS KEMANA
23
PART 22 KAMU KERJA KERAS
24
PART 23 AKU MELIHATMU
25
PART 24 CERITA
26
PART 25 MAAFKAN AKU
27
PART 26 BELUM INGIN KETEMU
28
PART 27 AKU DENGAR
29
PART 28 MENCAIR
30
PART 29 MAMA
31
PART 30 MARAH
32
PART 31 MESRA
33
PART 32 TIDUR BARENG
34
PART 33 BAHAGIAKU
35
PART 34 AKSI MAMA
36
PART 35 KALIAN SAMA
37
PART 36 MENCARI CARA
38
PART 37 PENDARAHAN
39
PART 38 AKU GAGAL
40
PART 39 INFORMASI
41
PART 40 INGIN KETEMU
42
PART 41 BAHAGIA
43
PART 42 SARAN RISMA
44
PART 43 PENDAPAT PAPA
45
PART 44 SESEORANG
46
PART 45 DOKTER EVA
47
PART 46 BERTEMU
48
PART 47 SALAH SANGKA
49
PART 48 MENGEJARMU
50
PART 49 HARUS BERGERAK
51
PART 50 MENDEKATI
52
PART 51 AKU NGGA BISA
53
PART 52 TERLANJUR
54
PART 53 TANTE MARLINA
55
PART 54 HARUS BERTINDAK
56
PART 55 TERJADI JUGA
57
PART 56 KHAWATIR
58
PART 57 HANCUR
59
PART 58 ULAH MAMA
60
PART 59 LEMAH
61
PART 60 TAKUT
62
PART 61 HARUS GIMANA
63
PART 62 LEBIH HANCUR
64
PART 63 BINGUNG
65
PART 64 SEKUTU
66
PART 65 SANGAT HANCUR
67
PART 66 MASIH DI SINI
68
PART 67 RENCANA
69
PART 68 TUNJUKKAN
70
PART 69 TERSERAH
71
PART 70 PENGAKUAN
72
PART 71 JANGAN MENYERAH
73
PART 72 HARUS BICARA
74
PART 73 JALANI
75
PART 74 KEMBALI
76
PART 75 KEBAHAGIAAN
77
PART 76 MAMA
78
PART 77 AWAL LAGI
79
PART 78 MENGUKIR KENANGAN
80
PART 80 COBAAN LAGI
81
PART 80 KOK BEGINI
82
PART 81 KAMU BOHONG
83
PART 82 PERGI
84
PART 83 LEBIH HANCUR
85
PART 84 TERJADI LAGI
86
PART 85 3 TAHUN KEMUDIAN
87
PART 86 BARI
88
PART 87 MATI RASA
89
PART 88 AYO BANGKIT
90
PART 89 3 TAHUN BERIKUTNYA
91
PART 90 KAGET
92
Part 91 TERBONGKAR
93
PART 92 HARUS GIMANA
94
PART 93 PERTEMUAN
95
PART 94 KEHARUAN
96
PART 95 CURAHAN HATI
97
PART 96 SEPAKAT
98
PART 97 BAHAGIA
99
PART 98 KELUARGA
100
PART 99 BERSAMA KALIAN
101
PART 100 REUNI
102
PART 101 NASEHAT
103
PART 102 BAHAGIA
104
PART 103 NARITA
105
PART 104 CUCUKU
106
PART 105 BAGAS
107
PART 106 RENCANA
108
PART 107 PULANG
109
PART 108 GALAU
110
PART 109 BERANGKAT
111
PART 110 BERENCANA
112
PART 111 AKU DATANG
113
PART 112 KEJUTAN
114
PART 113 AKU PINDAH
115
PART 114 NIATKU
116
PART 115 KE RUMAH IDA
117
PART 116 BELI RUMAH
118
PART 117 SAH
119
PART 118 BULAN MADU
120
PART 119 MALU
121
PART 120 MUNTAH
122
PART 121 POSITIF
123
PART 122 BAHAGIAKU
124
PART 123 KUSIMPAN DULU
125
PART 124 KE JAKARTA
126
PART 125 PAPA KANGEN
127
PART 126 BERJUANGLAH
128
PART 127 SALING MENDOAKAN
129
PART 128 MAU MELAHIRKAN
130
PART 129 MENGURUSMU
131
PART 130 SEDIKIT FLASHBACK
132
PART 131 RENCANA PULANG
133
PART 132 BICARA
134
PART 133 PULANG
135
PART 134 MENANGIS
136
PART 135 MENCAIR
137
PART 136 RUMAH
138
PART 137 KE MAKAM
139
PART 138 SANTAI
140
PART 139 SEBELUM PULANG
141
PART 140 JIKA BOLEH
142
PART 141 KEMBALI
143
PART 142 EVA LAGI
144
PART 143 BODOH
145
PART 144 TERUNGKAP
146
PART 145 JANGAN DEKAT
147
PART 146 TERUNGKAP
148
PART 147 PENYESALAN SEORANG SUAMI
149
PART 148 ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!