Setelah Turun dari mobil temannya di pom bensin dekat rumahnya, bari Dan narita berjalan kaki menuju rumah.
Sekitar pukul sepuluh lewat mereka baru tiba di rumah. Terlihat rumah sudah sepi, berarti kedua orang tua barita sudah tidur.
Barita dan nari yang sudah terbiasa megang kunci masing -masing langsung masuk rumah tanpa mengganggu kedua orang tuanya.
Karena capek di perjalanan membuat bari Dan Nari langsung tertidur setelah membersihkan diri. Tidur berpelukan tanpa banyak drama lagi.
Keesokan harinya seperti biasa narita sudah bangun untuk menyiapkan sarapan suaminya Dan juga bapak mertuannya untuk bekerja.
Setelah selesai memasak mie goreng, narita mulai membereskannya di meja makan. Setelah itu baru membuatkan kopi untuk bapak mertuannya dan suaminya.
Setelah dirasa cukup narita lalu membangunkan barita suaminya. Menyiapkan pakaian seragamnya Dan juga semua keperluan untuk kerja. Begitu rapi mereka berdua keluar dari kamar bersama-sama. Terlihat ibu mertuannya sudah duduk di meja makan sambil minum teh.
"ehhh ibu mau minum teh, tadi mau bikin takut ibu ngga nge teh " ucap narita
"aku bisa bikin sendiri, timbang teh doank. emangnya aku orang sakit" ucapnya ketus
Bari yang masih menggandeng tangan narita mengeratkan pegangannya sebagai pertanda memberi dukungan untuk narita. Bari menatap narita dan tersenyum kecil.
Bari langsung duduk di meja makan dan makan sarapan yang sudah disiapkan oleh istrinya.
"Dek, abang berangkat ya" ucap bari setelah meminum kopinya juga.
"iya bang"
"bari berangkat ya ma, pa " pamit bari kepada mamanya dan papanya yang baru keluar kamar.
"hmmm" jawab ibu martina pendek
"iya bar, hati -hati " ucap papanya
Barita dan narita berjalan ke depan seperti biasa, nari mengantar barita sampai depan.
Setelah suami dan bapak mertuanya berangkat, narita kembali kepada situasi yang sama, menghadapi ibu mertua.
"kemana sih kalian kemarin " tanya ibu mertuanya mulai beraksi.
"Itu Bu, wisata rafless itu ternyata Proyeknya teman bang Bari, bang Ronald namanya, jadi kita diundang menginap sekaligus ingin di mintain masukan-masukan bu" jelas narita semangat.
"enak ya" ucapnya sinis
"Enak sih bu, tempatnya bagus, terus langsung menghadap pantai dan tenang "
"enaklah namanya wisata, apa
"sudah punya anak "? tanya ibu mertuannya mencari celah memojokkan.
"sudah ma, satu cewek, lucu anaknya "
"Itu baru keluarga bahagia. menikah, punya anak, pantaslah untuk senang-senang dan jalan -jalan. ini rumah tangga yang kamu bina kalian berdua terusss ngga malu apa? ngga ditanyain teman -temannya apa? "
deg
'ini sudah sangat keterlaluan ' batin narita
'Kenapa larinya selalu ke arah Sana padahal tadi cerita tentang perjalanan doank '
'apa ini pancingan supaya aku marah dan melawan'
Tapi sebentar kemudian narita ingat pesan Bari. Dia itu orang tua yang harus di hormati dan di hargai.
"Bu, saya mau ke dalam dulu, pakaian kami selama disana belum aku cuci. " ucap narita sopan walaupun sebenarnya hatinya sangat marah.
Narita berlalu ke dalam dengan perasaan campur aduk, baru aja kemarin mereka sangat bahagia lalu gimana ini, kenapa selalu dan selalu situasi begini yang ada dalam rumah' batin narita.
Sementara ibu martina yang merasa gagal membuat narita marah dan melawannya merasa geram, karena narita tetap merasa kuat di hadapannya.
Dengan kesal ibu martina masuk ke dalam kamarnya. Lalu bersiap untuk berangkat ke tempat usaha kolam ikannya.
Narita juga masuk ke kamarnya untuk membereskan pakaian kotor mereka kemarin. Hari ini pastinya cuciannya agak banyak, tapi itu bukan masalah bagi narita.
Setelah lama berkutat di dapur Dan juga beresin cucian tengah hari kerjaan narita akhirnya kelar.
Narita ingin istirahat sebentar di kamar, rasanya badanya Cape banget.
Saat dia rebahan matanya menatap satu tas yang sudah lama dia simpan, ternyata saat mengeluarkan travel bag kemarin tas itu ikut kebawa keluar Dan belum di simpan lagi.
Narita mengeluarkan tas tersebut dari atas lemari Dan menaruhnya di atas meja. Narita membukanya perlahan dan mengingat-ingat semua isinya.
Narita membuka satu album foto yang sudah usang. Disana ada mamanya, neneknya, dan juga papanya.
"aku kangen kalian semua " ucap narita
Lalu dia lanjutkan membuka -buka foto itu sampai akhir. Setelah itu dia membuka sebuah buku catatan usang yang ada disana. Ada selembar foto yang jatuh dari buku kecil catatan narita waktu bersama neneknya.
Di belakang foto itu ada tulisan nama dan nomor telepon. risma, nomor telepon sekian -sekian.
Narita jadi ingat temannya risma itu. Sebenarnya dia adalah kakak kelas narita , tapi dulu risma adalah tukang jahit langganan neneknya.
Orangnya sangat baik, entah neneknya punya feeling akan meninggal atau gimana, dulu neneknya sering menitipkan narita ke risma. Risma adalah seorang gadis dewasa yang baik dan sopan, menurut neneknya sangat pantas jadi panutan.
'ohhh kak risma, apa kabarnya ya, sudah menikah belum ya'batin narita.
'Mendingan aku telepon dia deh, syukur-syukur kakak itu ngga ganti nomor'
Narita langsung meraih handphonenya dan memencet nomor yang tertera disana, dan ternyata nyambung.
dddrrrrttt dddrrrrttt
"hallo "
"hallo, ini dengan kak risma "
"iya, siapa ini "
"kakkkkk" teriak narita kencang
"maaf siapa nih"
"Kakak, aku narita kak, cucu nenek... " belum kelar narita ngomong sudah di potong sama risma.
"nariiiii "
"iya kak "
"gimana kabarmu "?
"baik kak, kakak gimana kabarnya "?
"Baik juga nar, aku dengar kamu sudah menikah "
"iya kak "
"Ohhh selamatlah ya, kakak ngga sempat datang kamu menikah"
"iya kak "
"kamu sudah punya anak "?
"Belum kak, makanya doain ya kak " ucap narita
"Iya pasti kakak doain, sabar mungkin belum waktunya "
"iya kak, padahal mertua, suami dan aku sudah ingin banget"
"Sabar, tetap berdoa aja. kakak aja belum dapat jodoh sampai sekarang, ya harus sabar" ucap risma bijak
"jadi kakak belum menikah "
"belum nar, doain juga ya "
"iya kak , semoga dapat yang terbaik "
"Iya nar, makasih . btw tumben kamu telepon aku setelah sekian lama "
"Iya kak, aku lagi bongkar -bongkar tas lama, jadi ketemu nomor kakak "
"ohhhh, jadi ingat nenek ya "
"iya kak, aku juga"
"nenek selalu nitipin kamu ke aku"
"iya ya kak "
"Iya nar, katanya dulu dia selalu khawatir sama kamu "
"Aku juga tahu kak nenek sayang banget samaku, makanya aku sangat kehilangan nenek dulu "
"Sabarlah nar, semua orang pasti menuju ke sana kok, doain aja nenek biar jangan beratin kamu terus, semoga dia juga tenang di sana. "
"iya kak" jawabnya sedih
"Kapan -kapan aku Akan berkunjung ke rumahmu kalau pas aku belanja bahan ya"
"iya kak, kakak masih ditempat yang dulu "?
"Tidak nar, sekarang aku di daerah TB, disini di pasar jadi sedikit lebih ramai "
"ohhh baguslah kak "
"makanya kapan -kapan kita ketemu ya"
"iya kak, bye"
"bye"
Hai semua jangan bosan ya
dukung terus dengan like, coment dan vote.
terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Rahmayani Aprimanova
yahhhhhh begitu lagi deh mertuannya
2023-05-03
0
itanungcik
lanjut bestie ..
2023-04-30
0
itanungcik
lanjut bestie
2023-04-30
0