PART 13 HARUS BEGINI

Narita masuk ke kamar mereka dengan perasaan hampa dan sangat sakit, sakit pipi dan sakit hatinya.

Sampai di kamar, dia duduk bengong di tepi tempat tidurnya. pikirannya kosong dan hatinya sangat hampa.

'pa, ma, nek, sekarang lengkaplah sudah hidup ku yang tidak di inginkan orang, bang bari sudah menamparku ma, dia menyakitiku, aku harus gimana ma' ucap narita pelan dalam tangisnya.

Sementara bari yang seperti baru sadar apa yang dia lakukan masih memandangi tangannya yang menampar narita tadi.

'apa yang sudah aku lakukan, aku sudah menyakiti istriku tanpa jelas penyebabnya'

'gimana kalau istriku ngga salah, dan kalaupun salah kenapa aku harus menamparnya' batin bari sedih

Bari merasa sangat bersalah sama narita, dia ingin masuk kamarnya ketika papanya pulang kerja. Papanya heran melihat mereka seperti bengong dan istrinya sedang menangis

"ada apa ini" tanya pak Rudi

"huk huk huk itu pak menantu kita, dia berani mendorong mama hingga jatuh" cerita ibu Martina dibuat sesedih mungkin.

"apahhh" ucap suaminya kaget menantunya yang lembut bisa kasar.

"makanya bari menamparnya karena kurang ajar sama mama"

"apahhh, kamu menamparnya" tanya pak Rudi ke arah barita yang sedang merasa bersalah.

"saya khilaf pak, saya bingung"

"khilaf dan bingung bukan alasan menampar seorang istri" potong pak Rudi cepat.

"memangnya ada apa, papa ngga pernah mengajari kamu untuk kasar sama istri"

"saya yang salah pa"

"Kamu ngga salah bar, tergantung istrinya juga" ibu Martina masih mengompori.

"Sekarang di mana narita" tanya pak rudi

"di kamar pa"

"minta maaf kamu" perintah pak Rudi

"ngapain minta maaf, dia yang salah" cela Bu Martina

"mama mending diam" perintah pak Rudi yang faham karakter istrinya.

"Masuk sana, temui istrimu, selesaikan masalah kalian, dengarkan penjelasan pake hati nurani jangan emosi"

"iya pa" ucap bari melangkah pelan ke arah kamar. Entah kenapa bari merasa tidak sanggup bicara dengan narita, dia sudah sangat merasa bersalah.

Tapi papanya benar, dia ngga boleh lari dari masalah, harus dihadapi. Bari memberanikan diri membuka pintu kamar yang ternyata tidak di kunci.

Bari sangat sedih melihat istrinya bengong dan duduk di pinggir kasur itu dengan air mata berurai dan menatap ke satu titik. Bari yakin hati istrinya sangat hancur berkeping-keping.

Bari melangkah mendekat dan ingin meraih narita. Tapi entah kenapa dia tidak punya nyali sama sekali.

Narita masih setia bengong seolah-olah dia seperti patung, bahkan arah pandangannya pun tidak berubah sama sekali.

"dek" ucap bari takut seperti anak kecil yang ingin mengaku salah ke ibunya yang ketangkap basah berbuat salah.

Narita sedikit bergerak, tapi hanya kepalanya jadi agak menunduk.

"maafkan abang' ucap bari berusaha meraih pipi istrinya.

Bari masih merasakan pipi itu agak panas karena tamparannya tadi.

"dek" bari memegang kedua bahu narita dan menghadapkan narita ke arahnya. Narita hanya menurut tapi terlihat sangat kacau dan hambar.

"dekk" bari menggoyang sedikit bahu narita karena dia tidak melihat reaksi narita.

Narita masih setia dengan diamnya, hanya air matanya yang tak pernah diam, tapi terus mengalir.

Bari akhirnya memeluk narita penuh kasih, tapi hati narita terlanjur sakit, jadi dia merasa bahwa pelukan itu sangat hambar. Tidak seperti biasanya , dia merasakan ketenangan dan kedamaian dalam pelukan bari.

Bari merasa bahwa narita masih sangat sakit, mendingan dia kasih waktu untuk melunak dan memaafkan bari.

"Baiklah dek, kamu istirahat dulu ya, apalagi kamu lagi ngga enak badan, besok kita bicarakan ya" bujuk bari mengelus kedua lengan narita.

Narita tetap tanpa reaksi, bari akhirnya bangkit ke kamar mandi dan mengganti pakaian kerjanya. Bari berharap banget narita sudah menyiapkan pakaiannya setelah dia keluar dari kamar mandi. Tapi sayang sungguh sayang begitu bari keluar dari kamar mandi dia tidak menemukan pakaiannya dan istrinya sudah tidur menghadap tembok dan menutup seluruh badannya dengan selimut.

Bari menarik nafas panjang.

'Apa yang harus aku lakukan sekarang'? batin bari sangat menyesal dan merasa bersalah.

'Sepertinya nari masih sangat sulit untuk memaafkan aku, biarkanlah dulu dia tenang' batin bari akhirnya keluar dari kamar.

Bari seperti kehilangan barang berharganya tapi bingung mau cari dimana. Dia berjalan ke depan, duduk di teras tapi ngga lama akhirnya masuk lagi. Bari akhirnya memilih masuk kamar melihat istrinya.

Bari melihat narita sudah tertidur walaupun masih ada sisa sesenggukan di sana. Bari mengelus pipi istrinya pelan, takut istrinya kebangun.

"Maafkan aku dek, aku sangat menyesal, aku sudah menyakitimu dek" ucap bari sambil menangis.

Narita yang kebangun sejak bari mengelus pipinya memilih diam aja dan tak menanggapi. Hatinya terlalu sakit untuk mengingat kejadian tadi.

Kalau bukan karena ingat kandungannya, bisa jadi malam ini narita akan mengadu ke makam orang tuannya. Tapi ini dia lagi hamil, kasihan anaknya nanti kalau pikirannya sangat kacau, mending dia berusaha untuk tidur.

Tapi baru aja tertidur ternyata bari masuk dan mengelus pipinya serta minta maaf. Tapi hati narita terlanjur beku karena tamparan itu.

Setelah lama memandangi istrinya yang dia kira tidur, bari akhirnya memilih tidur di belakang istrinya.

Tengah malam narita belum tidur. Dia malah tidur di pojok kamar mereka dengan memeluk lutut kakinya.

'apa yang harus aku lakukan selanjutnya Tuhan'

'Berikanlah petunjukmu untuk perjalanan rumah tanggaku ini'

'Aku mohon jaga dan peliharalah anakku ini Tuhan' doa narita tiada putusnya.

'Mungkin sebaiknya aku pergi saja, toh sekalipun aku hamil ibu mertuaku tidak senang, dan suamiku nantinya akan terus ditekan oleh ibu mertuaku. Kasihan bang bari, sebenarnya dia orang baik' batin narita

'Sepertinya lebih baik aku pergi, tapi kemana? aku tidak punya siapa-siapa' batin narita

kak Risma

'Sepertinya ke rumah kak Risma ada baiknya, karena dia sudah tahu aku dan dia masih sendiri, dan dia pasti mau membantu aku' batin narita mantab.

Lalu narita mengelus perutnya perlahan dan berbincang dengan anaknya.

"Nak, sepertinya memang lebih baik kita pergi ya, kamu akan jauh dari papa, tidak apa-apa kan sayang, daripada kita terus tekanan batin disini nanti pertumbuhanmu juga bisa terganggu. Jadi tolong bekerja sama dengan mama ya nak, jadilah anak baik, karena mamamu akan memberikan yang terbaik yang mama bisa" ucap narita mengusap-usap perutnya yang masih rata.

Narita sudah membulatkan tekadnya untuk pergi dari rumah ini. Toh bari juga bilang, bahwa bertahanlah selagi bukan aku yang membuatmu sakit, tapi ini bari bahkan sudah menyakiti fisiknya yang sedang hamil anaknya, jadi tidak ada yang akan membuatnya bertahan.

Biarkanlah begini demi kebaikan semuanya. mungkin memang bersama pilihan mamanya hidup bang bari akan maju pesat.

Sedangkan aku, bersama anakku aku akan memulai hidup baru. Walau belum ada gambaran aku yakin Tuhan akan selalu membuka jalan untuk hambanya yang berserah.

Narita pandangi wajah suaminya dari samping. mungkin ini malam terakhir buat kita tidur bersama dikasur yang sama bang. Setelah ini aku akan melepaskan Abang dan berlalu dari hidup Abang. Tetaplah bahagia bang bari, batin narita dengan air mata menetes lagi.

Jangan bosan ya

dukung terus dengan like, coment dan vote

terimakasih

Terpopuler

Comments

Rahmayani Aprimanova

Rahmayani Aprimanova

iya nari, pergi aja, setuju aku

2023-05-03

0

Debrel Jusuf

Debrel Jusuf

masak pisah sih thor

2023-01-18

0

Syakhira Dwi Rahmania

Syakhira Dwi Rahmania

aku memang harus pergi

2023-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 PART 1 KESEHARIAN
3 PART 2 SUDAH KUDUGA
4 PART 3 SARAN
5 PART 4 RENCANA MAMA
6 PART 5 CURHAT
7 PART 6 BIARKAN MENGALIR
8 PART 7 HARUS GIMANA
9 PART 8 MENGINAP
10 PART 9 TANPA BEBAN
11 PART 10 SITUASI YANG SAMA
12 PART 11 HAMIL
13 PART 12 DIFITNAH
14 PART 13 HARUS BEGINI
15 PART 14 PERGI
16 PART 15 TERSERAH KAMU
17 PART 16 TERNYATA
18 PART 17 KAMU DIMANA
19 PART 18 MENJADI DINGIN
20 PART 19 BENARKAH
21 PART 20 INI DOSAKU
22 PART 21 HARUS KEMANA
23 PART 22 KAMU KERJA KERAS
24 PART 23 AKU MELIHATMU
25 PART 24 CERITA
26 PART 25 MAAFKAN AKU
27 PART 26 BELUM INGIN KETEMU
28 PART 27 AKU DENGAR
29 PART 28 MENCAIR
30 PART 29 MAMA
31 PART 30 MARAH
32 PART 31 MESRA
33 PART 32 TIDUR BARENG
34 PART 33 BAHAGIAKU
35 PART 34 AKSI MAMA
36 PART 35 KALIAN SAMA
37 PART 36 MENCARI CARA
38 PART 37 PENDARAHAN
39 PART 38 AKU GAGAL
40 PART 39 INFORMASI
41 PART 40 INGIN KETEMU
42 PART 41 BAHAGIA
43 PART 42 SARAN RISMA
44 PART 43 PENDAPAT PAPA
45 PART 44 SESEORANG
46 PART 45 DOKTER EVA
47 PART 46 BERTEMU
48 PART 47 SALAH SANGKA
49 PART 48 MENGEJARMU
50 PART 49 HARUS BERGERAK
51 PART 50 MENDEKATI
52 PART 51 AKU NGGA BISA
53 PART 52 TERLANJUR
54 PART 53 TANTE MARLINA
55 PART 54 HARUS BERTINDAK
56 PART 55 TERJADI JUGA
57 PART 56 KHAWATIR
58 PART 57 HANCUR
59 PART 58 ULAH MAMA
60 PART 59 LEMAH
61 PART 60 TAKUT
62 PART 61 HARUS GIMANA
63 PART 62 LEBIH HANCUR
64 PART 63 BINGUNG
65 PART 64 SEKUTU
66 PART 65 SANGAT HANCUR
67 PART 66 MASIH DI SINI
68 PART 67 RENCANA
69 PART 68 TUNJUKKAN
70 PART 69 TERSERAH
71 PART 70 PENGAKUAN
72 PART 71 JANGAN MENYERAH
73 PART 72 HARUS BICARA
74 PART 73 JALANI
75 PART 74 KEMBALI
76 PART 75 KEBAHAGIAAN
77 PART 76 MAMA
78 PART 77 AWAL LAGI
79 PART 78 MENGUKIR KENANGAN
80 PART 80 COBAAN LAGI
81 PART 80 KOK BEGINI
82 PART 81 KAMU BOHONG
83 PART 82 PERGI
84 PART 83 LEBIH HANCUR
85 PART 84 TERJADI LAGI
86 PART 85 3 TAHUN KEMUDIAN
87 PART 86 BARI
88 PART 87 MATI RASA
89 PART 88 AYO BANGKIT
90 PART 89 3 TAHUN BERIKUTNYA
91 PART 90 KAGET
92 Part 91 TERBONGKAR
93 PART 92 HARUS GIMANA
94 PART 93 PERTEMUAN
95 PART 94 KEHARUAN
96 PART 95 CURAHAN HATI
97 PART 96 SEPAKAT
98 PART 97 BAHAGIA
99 PART 98 KELUARGA
100 PART 99 BERSAMA KALIAN
101 PART 100 REUNI
102 PART 101 NASEHAT
103 PART 102 BAHAGIA
104 PART 103 NARITA
105 PART 104 CUCUKU
106 PART 105 BAGAS
107 PART 106 RENCANA
108 PART 107 PULANG
109 PART 108 GALAU
110 PART 109 BERANGKAT
111 PART 110 BERENCANA
112 PART 111 AKU DATANG
113 PART 112 KEJUTAN
114 PART 113 AKU PINDAH
115 PART 114 NIATKU
116 PART 115 KE RUMAH IDA
117 PART 116 BELI RUMAH
118 PART 117 SAH
119 PART 118 BULAN MADU
120 PART 119 MALU
121 PART 120 MUNTAH
122 PART 121 POSITIF
123 PART 122 BAHAGIAKU
124 PART 123 KUSIMPAN DULU
125 PART 124 KE JAKARTA
126 PART 125 PAPA KANGEN
127 PART 126 BERJUANGLAH
128 PART 127 SALING MENDOAKAN
129 PART 128 MAU MELAHIRKAN
130 PART 129 MENGURUSMU
131 PART 130 SEDIKIT FLASHBACK
132 PART 131 RENCANA PULANG
133 PART 132 BICARA
134 PART 133 PULANG
135 PART 134 MENANGIS
136 PART 135 MENCAIR
137 PART 136 RUMAH
138 PART 137 KE MAKAM
139 PART 138 SANTAI
140 PART 139 SEBELUM PULANG
141 PART 140 JIKA BOLEH
142 PART 141 KEMBALI
143 PART 142 EVA LAGI
144 PART 143 BODOH
145 PART 144 TERUNGKAP
146 PART 145 JANGAN DEKAT
147 PART 146 TERUNGKAP
148 PART 147 PENYESALAN SEORANG SUAMI
149 PART 148 ENDING
Episodes

Updated 149 Episodes

1
PROLOG
2
PART 1 KESEHARIAN
3
PART 2 SUDAH KUDUGA
4
PART 3 SARAN
5
PART 4 RENCANA MAMA
6
PART 5 CURHAT
7
PART 6 BIARKAN MENGALIR
8
PART 7 HARUS GIMANA
9
PART 8 MENGINAP
10
PART 9 TANPA BEBAN
11
PART 10 SITUASI YANG SAMA
12
PART 11 HAMIL
13
PART 12 DIFITNAH
14
PART 13 HARUS BEGINI
15
PART 14 PERGI
16
PART 15 TERSERAH KAMU
17
PART 16 TERNYATA
18
PART 17 KAMU DIMANA
19
PART 18 MENJADI DINGIN
20
PART 19 BENARKAH
21
PART 20 INI DOSAKU
22
PART 21 HARUS KEMANA
23
PART 22 KAMU KERJA KERAS
24
PART 23 AKU MELIHATMU
25
PART 24 CERITA
26
PART 25 MAAFKAN AKU
27
PART 26 BELUM INGIN KETEMU
28
PART 27 AKU DENGAR
29
PART 28 MENCAIR
30
PART 29 MAMA
31
PART 30 MARAH
32
PART 31 MESRA
33
PART 32 TIDUR BARENG
34
PART 33 BAHAGIAKU
35
PART 34 AKSI MAMA
36
PART 35 KALIAN SAMA
37
PART 36 MENCARI CARA
38
PART 37 PENDARAHAN
39
PART 38 AKU GAGAL
40
PART 39 INFORMASI
41
PART 40 INGIN KETEMU
42
PART 41 BAHAGIA
43
PART 42 SARAN RISMA
44
PART 43 PENDAPAT PAPA
45
PART 44 SESEORANG
46
PART 45 DOKTER EVA
47
PART 46 BERTEMU
48
PART 47 SALAH SANGKA
49
PART 48 MENGEJARMU
50
PART 49 HARUS BERGERAK
51
PART 50 MENDEKATI
52
PART 51 AKU NGGA BISA
53
PART 52 TERLANJUR
54
PART 53 TANTE MARLINA
55
PART 54 HARUS BERTINDAK
56
PART 55 TERJADI JUGA
57
PART 56 KHAWATIR
58
PART 57 HANCUR
59
PART 58 ULAH MAMA
60
PART 59 LEMAH
61
PART 60 TAKUT
62
PART 61 HARUS GIMANA
63
PART 62 LEBIH HANCUR
64
PART 63 BINGUNG
65
PART 64 SEKUTU
66
PART 65 SANGAT HANCUR
67
PART 66 MASIH DI SINI
68
PART 67 RENCANA
69
PART 68 TUNJUKKAN
70
PART 69 TERSERAH
71
PART 70 PENGAKUAN
72
PART 71 JANGAN MENYERAH
73
PART 72 HARUS BICARA
74
PART 73 JALANI
75
PART 74 KEMBALI
76
PART 75 KEBAHAGIAAN
77
PART 76 MAMA
78
PART 77 AWAL LAGI
79
PART 78 MENGUKIR KENANGAN
80
PART 80 COBAAN LAGI
81
PART 80 KOK BEGINI
82
PART 81 KAMU BOHONG
83
PART 82 PERGI
84
PART 83 LEBIH HANCUR
85
PART 84 TERJADI LAGI
86
PART 85 3 TAHUN KEMUDIAN
87
PART 86 BARI
88
PART 87 MATI RASA
89
PART 88 AYO BANGKIT
90
PART 89 3 TAHUN BERIKUTNYA
91
PART 90 KAGET
92
Part 91 TERBONGKAR
93
PART 92 HARUS GIMANA
94
PART 93 PERTEMUAN
95
PART 94 KEHARUAN
96
PART 95 CURAHAN HATI
97
PART 96 SEPAKAT
98
PART 97 BAHAGIA
99
PART 98 KELUARGA
100
PART 99 BERSAMA KALIAN
101
PART 100 REUNI
102
PART 101 NASEHAT
103
PART 102 BAHAGIA
104
PART 103 NARITA
105
PART 104 CUCUKU
106
PART 105 BAGAS
107
PART 106 RENCANA
108
PART 107 PULANG
109
PART 108 GALAU
110
PART 109 BERANGKAT
111
PART 110 BERENCANA
112
PART 111 AKU DATANG
113
PART 112 KEJUTAN
114
PART 113 AKU PINDAH
115
PART 114 NIATKU
116
PART 115 KE RUMAH IDA
117
PART 116 BELI RUMAH
118
PART 117 SAH
119
PART 118 BULAN MADU
120
PART 119 MALU
121
PART 120 MUNTAH
122
PART 121 POSITIF
123
PART 122 BAHAGIAKU
124
PART 123 KUSIMPAN DULU
125
PART 124 KE JAKARTA
126
PART 125 PAPA KANGEN
127
PART 126 BERJUANGLAH
128
PART 127 SALING MENDOAKAN
129
PART 128 MAU MELAHIRKAN
130
PART 129 MENGURUSMU
131
PART 130 SEDIKIT FLASHBACK
132
PART 131 RENCANA PULANG
133
PART 132 BICARA
134
PART 133 PULANG
135
PART 134 MENANGIS
136
PART 135 MENCAIR
137
PART 136 RUMAH
138
PART 137 KE MAKAM
139
PART 138 SANTAI
140
PART 139 SEBELUM PULANG
141
PART 140 JIKA BOLEH
142
PART 141 KEMBALI
143
PART 142 EVA LAGI
144
PART 143 BODOH
145
PART 144 TERUNGKAP
146
PART 145 JANGAN DEKAT
147
PART 146 TERUNGKAP
148
PART 147 PENYESALAN SEORANG SUAMI
149
PART 148 ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!