PART 9 TANPA BEBAN

Malam di penginapan itu benar -benar dilewati oleh bari dan nari tanpa beban, rileks. Bari juga seperti seorang suami yang masih pengantin baru, sangat memanjakan narita.

Bari membuat narita benar -benar seperti ratu. Segala sesuatu disiapin oleh bari, nari hanya duduk, diam dan jalan -jalan.

Kalau ingin sesuatu Nari hanya tinggal bilang ke barita.

Narita menikmati bulan madu kedua ala barita. Mereka bercanda, tertawa Dan bercinta benar -benar seperti pengantin Baru.

Dua hari di penginapan dan di perlakukan seperti ratu membuat hati narita kembali bersemi. Dia merasa sangat di cintai oleh suaminya, dan sangat berharga bagi suaminya.

Ingin rasanya narita berlama-lama Di sana. Begitu juga Bari, ingin sebenarnya mereka disana berlama-lama, tapi apa daya panggilan tugas bari memaksa mereka untuk pulang hari minggu sore.

Minggu sore akhirnya mereka rencana pulang. Sebelum pulang, bari dan nari duduk di dekat pantai itu, melihat ombak -ombak kecil air atau riak -riak kecil air itu.

Bari ingin menikmati suasana pinggir pantai ini dengan suasana hati yang penuh cinta.

Bari masih setia meletakkan tangannya Di pundak narita. Sebelum pulang ke rumah bari ingin ngomong sesuatu dengan narita.

"dek, nanti kita pulang, tidak bisa berduaan lagi ya" ucap bari sambil menatap ke Depan.

"kokk" tanya narita nanggung karena bingung kenapa suaminya bicara begitu, kemana arah bicaranya.

"iya dek, nanti di rumah kita tidak hanya berdua. Ada mama papa dan kita berdua. "

"ya iyalah bang, terus "

"Aku ingin kamu hanya memandang aku, hatiku dan percaya aku" ucap barita serius menatap istrinya

"Dek, aku tidak ingin melawan mama, walaupun aku tahu mama kadang kurang adil sama kamu, tapi aku mohon pandanglah mama itu hanya sebagai orang tua yang harus dihormati, percayalah padaku nar" ucap bari serius penuh permohonan membuat narita sedikit menunduk.

Mengingat ibu mertuanya Dan juga perlakuannya memang membuat hati narita sedikit sakit. Hampir setiap hari rasa sakit itu bertambah dan akhirnya menumpuk.

"iya bang"

"Katakan lah aku sedikit egois ya dek, tapi tujuanku baik untuk semua"

"iya bang "

"Kamu tidak harus patuh sama mama, kalau itu tidak berkenan dihatimu, tapi kamu boleh dan harus cerita sama aku " bujuk barita

"iya bang "

"Nanti solusinya kita bicarakan bersama" ucap Bari.

"Kalau mama tetap tanya tentang anak, nanti aku yang jawab" ucap Bari mengelus punggung istrinya.

"bangg" ucap narita seperti ingin ngomong sesuatu.

"iya Dek,, " tapi narita sepertinya susah bicara.

" Kenapa diam "? tanya bari sambil memperhatikan istrinya dari samping.

"Apa,, maksudku gimana Kalau kita tidak akan diberikan anak oleh Tuhan " walaupun berat akhirnya pertanyaan itu sampai juga.

Terlihat bari menarik nafas panjang. Lalu dia menatap intens istrinya.

"Dek, hidup ini adalah milik Tuhan, Kalau kita belum di percaya berarti ada rencana lain dari Tuhan " ucap bari bijak

"Kita hanya bisa berdoa dan berusaha. selebihnya kita harus pasrahkan sama Tuhan" sambungnya.

"Mencintaimu yang mencintaiku juga sudah merupakan anugrah besar dari Tuhan dek" jelasnya lagi

"Banyak orang yang menikah tanpa cinta lalu punya anak, setelah itu dengan alasan tidak cinta mereka berantakan, anaknya jadi korban, apa menurutmu itu bagus "? tanya bari

Narita menggelengkan kepalanya sambil menatap suaminya.

"Tidak bagus kan"!

tapi biarpun itu tidak bagus mereka harus jalani dek, Dan anak itu juga akan tumbuh besar nantinya dengan kasih sayang yang kurang, karena suratan perjalannya sudah tersurat begitu " jelas bari lebih bijak.

"Jadi jangan memikirkan yang aneh -aneh dek, yang belum terjangkau hidup dan pikiran kita. Nikmatin aja hidup, dan tetap sambil berdoa kepada Tuhan. "

"iya bang "

"Mulai sekarang kita harus berpikir positif, oke " bari berusaha meyakinkan istrinya kalau semua baik -baik aja.

Narita merasa sangat terharu Dengan kedewasaan suaminya.

"Bang, nari sangat bersyukur ketemu abang" ucapnya memeluk Bari dari samping dengan airmata yang sudah mulai menggenang.

Bari juga sangat terpana dengan ucapan istrinya. Mereka memang saling mencintai jadi sangat saling mensyukuri, itu aja dulu, toh perjalanan hidup besok hari tidak ada yang tahu. Selagi sekarang cinta itu milik mereka berdua, maka nikmatin aja.

"Iya dek, abang juga sangat bersyukur ketemu kamu " mereka semakin mengeratkan pelukannya.

'Izinkan kami menjadi orang tua bagi anak-anak kami ya Tuhan 'doa bari dalam hati.

Sore itu riak kecil air di pantai itu jadi saksi ungkapan hati mereka berdua walaupun penuh haru.

Bari dan nari akhirnya pulang dengan hati yang sedikit lebih plong dan merasa tekanan hidup itu berkurang karena di dukung pasangan.

Sepanjang perjalanan di mobil temannya mereka tidur sambil berpelukan. Seolah -olah mereka tidak ingin Moment ini berlalu.

Narita juga seolah-olah tidak perduli apa yang terjadi di hari esok, yang pasti saat ini dia ingin tetap bahagia dalam pelukan suaminya.

'Semuanya terserah padamu Tuhan, aku akan ikhlas menjalani nya" doa narita dalam hati.

Untuk sekarang ini yang perlu mereka lakukan sebagai healing emang Diam,bekerja, tidur nyenyak dan beristirahat serta menjalani semuanya dengan ikhlas. Dengan begitu hati mereka akan sedikit lebih Damai dan tenang.

Saat mereka memasuki kota kelahiran barita ternyata bari sudah bangun duluan.

"bangun juga lo bar " canda temannya

"Feeling kita kuat bro, sudah mau Sampe rumah " balas canda bari

"Istrimu juga nyenyak banget kayaknya di pelukanmu "

"ya iyalah bro, tempat ternyaman" canda bari lagi

"iyalah,, yang saling mencintai "

"Hehehe maklum bro" balas Bari sambil membangunkan istrinya yang tidurnya benar -benar pulas emang.

"Dek,, dek dek, bangun sudah sampai"?

"Haahhhhhh sudah sampe bang " tanya narita sambil ngucek matanya yang belum sadar seratus persen.

"iya dek kita sudah sampai " ucap bari sambil membenahi tas-tas mereka.

Narita merapikan pakaiannya yang sudah lusuh.

"Bro kita turun di dekat pom bensin aja bro" ucap bari kepada temannya.

"hahhh ngga kejauhan bro"

"Ngga lah, ntar kita jalan dikit bro lewat samping "?

"Lo senang nyamping -nyamping aja lo ya" canda temannya

"Kalau berdua sama istri ngga masalah donk bro, malah tambah asyik hahaha" canda bari lagi.

"Bay the way Kalau ada acara lagi atau reunian lo harus ikut ya"

"siapppp " ucap bari

"Segera ke showroom, bawa pulang Mobil yang disana " ucap temannya

"Kalau itu harus keputusan nyonya ratu bro, aku juga ingin sebenarnya, tapi ATM nya ditangan ratu " ucap bari melirik narita membuat narita menyikut pelan perutnya.

"Hahahah kirain aku doank bro yang ATM nya disita istri " ucap temannya ngakakkk

"Tapi lo berhasil kan Karena ATM mu disita, kalau ngga mah, udah habis kita bro " ucap Bari lagi.

"Benar juga ya"

Mereka semua yang Di Mobil itu akhirnya tertawa lepas mendengar cerita dua suami takut istri itu, terraces lepas tanpa beban.

Hai semua jangan bosan ya

Dukung terus

Like, coment Dan vote

Terimakasih

Terpopuler

Comments

Rahmayani Aprimanova

Rahmayani Aprimanova

kalau tidak ada orang ketiga pasti aman..

2023-05-03

0

Debrel Jusuf

Debrel Jusuf

akhirnya rileks

2023-01-18

0

Syakhira Dwi Rahmania

Syakhira Dwi Rahmania

benar rileks ya

2023-01-12

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 PART 1 KESEHARIAN
3 PART 2 SUDAH KUDUGA
4 PART 3 SARAN
5 PART 4 RENCANA MAMA
6 PART 5 CURHAT
7 PART 6 BIARKAN MENGALIR
8 PART 7 HARUS GIMANA
9 PART 8 MENGINAP
10 PART 9 TANPA BEBAN
11 PART 10 SITUASI YANG SAMA
12 PART 11 HAMIL
13 PART 12 DIFITNAH
14 PART 13 HARUS BEGINI
15 PART 14 PERGI
16 PART 15 TERSERAH KAMU
17 PART 16 TERNYATA
18 PART 17 KAMU DIMANA
19 PART 18 MENJADI DINGIN
20 PART 19 BENARKAH
21 PART 20 INI DOSAKU
22 PART 21 HARUS KEMANA
23 PART 22 KAMU KERJA KERAS
24 PART 23 AKU MELIHATMU
25 PART 24 CERITA
26 PART 25 MAAFKAN AKU
27 PART 26 BELUM INGIN KETEMU
28 PART 27 AKU DENGAR
29 PART 28 MENCAIR
30 PART 29 MAMA
31 PART 30 MARAH
32 PART 31 MESRA
33 PART 32 TIDUR BARENG
34 PART 33 BAHAGIAKU
35 PART 34 AKSI MAMA
36 PART 35 KALIAN SAMA
37 PART 36 MENCARI CARA
38 PART 37 PENDARAHAN
39 PART 38 AKU GAGAL
40 PART 39 INFORMASI
41 PART 40 INGIN KETEMU
42 PART 41 BAHAGIA
43 PART 42 SARAN RISMA
44 PART 43 PENDAPAT PAPA
45 PART 44 SESEORANG
46 PART 45 DOKTER EVA
47 PART 46 BERTEMU
48 PART 47 SALAH SANGKA
49 PART 48 MENGEJARMU
50 PART 49 HARUS BERGERAK
51 PART 50 MENDEKATI
52 PART 51 AKU NGGA BISA
53 PART 52 TERLANJUR
54 PART 53 TANTE MARLINA
55 PART 54 HARUS BERTINDAK
56 PART 55 TERJADI JUGA
57 PART 56 KHAWATIR
58 PART 57 HANCUR
59 PART 58 ULAH MAMA
60 PART 59 LEMAH
61 PART 60 TAKUT
62 PART 61 HARUS GIMANA
63 PART 62 LEBIH HANCUR
64 PART 63 BINGUNG
65 PART 64 SEKUTU
66 PART 65 SANGAT HANCUR
67 PART 66 MASIH DI SINI
68 PART 67 RENCANA
69 PART 68 TUNJUKKAN
70 PART 69 TERSERAH
71 PART 70 PENGAKUAN
72 PART 71 JANGAN MENYERAH
73 PART 72 HARUS BICARA
74 PART 73 JALANI
75 PART 74 KEMBALI
76 PART 75 KEBAHAGIAAN
77 PART 76 MAMA
78 PART 77 AWAL LAGI
79 PART 78 MENGUKIR KENANGAN
80 PART 80 COBAAN LAGI
81 PART 80 KOK BEGINI
82 PART 81 KAMU BOHONG
83 PART 82 PERGI
84 PART 83 LEBIH HANCUR
85 PART 84 TERJADI LAGI
86 PART 85 3 TAHUN KEMUDIAN
87 PART 86 BARI
88 PART 87 MATI RASA
89 PART 88 AYO BANGKIT
90 PART 89 3 TAHUN BERIKUTNYA
91 PART 90 KAGET
92 Part 91 TERBONGKAR
93 PART 92 HARUS GIMANA
94 PART 93 PERTEMUAN
95 PART 94 KEHARUAN
96 PART 95 CURAHAN HATI
97 PART 96 SEPAKAT
98 PART 97 BAHAGIA
99 PART 98 KELUARGA
100 PART 99 BERSAMA KALIAN
101 PART 100 REUNI
102 PART 101 NASEHAT
103 PART 102 BAHAGIA
104 PART 103 NARITA
105 PART 104 CUCUKU
106 PART 105 BAGAS
107 PART 106 RENCANA
108 PART 107 PULANG
109 PART 108 GALAU
110 PART 109 BERANGKAT
111 PART 110 BERENCANA
112 PART 111 AKU DATANG
113 PART 112 KEJUTAN
114 PART 113 AKU PINDAH
115 PART 114 NIATKU
116 PART 115 KE RUMAH IDA
117 PART 116 BELI RUMAH
118 PART 117 SAH
119 PART 118 BULAN MADU
120 PART 119 MALU
121 PART 120 MUNTAH
122 PART 121 POSITIF
123 PART 122 BAHAGIAKU
124 PART 123 KUSIMPAN DULU
125 PART 124 KE JAKARTA
126 PART 125 PAPA KANGEN
127 PART 126 BERJUANGLAH
128 PART 127 SALING MENDOAKAN
129 PART 128 MAU MELAHIRKAN
130 PART 129 MENGURUSMU
131 PART 130 SEDIKIT FLASHBACK
132 PART 131 RENCANA PULANG
133 PART 132 BICARA
134 PART 133 PULANG
135 PART 134 MENANGIS
136 PART 135 MENCAIR
137 PART 136 RUMAH
138 PART 137 KE MAKAM
139 PART 138 SANTAI
140 PART 139 SEBELUM PULANG
141 PART 140 JIKA BOLEH
142 PART 141 KEMBALI
143 PART 142 EVA LAGI
144 PART 143 BODOH
145 PART 144 TERUNGKAP
146 PART 145 JANGAN DEKAT
147 PART 146 TERUNGKAP
148 PART 147 PENYESALAN SEORANG SUAMI
149 PART 148 ENDING
Episodes

Updated 149 Episodes

1
PROLOG
2
PART 1 KESEHARIAN
3
PART 2 SUDAH KUDUGA
4
PART 3 SARAN
5
PART 4 RENCANA MAMA
6
PART 5 CURHAT
7
PART 6 BIARKAN MENGALIR
8
PART 7 HARUS GIMANA
9
PART 8 MENGINAP
10
PART 9 TANPA BEBAN
11
PART 10 SITUASI YANG SAMA
12
PART 11 HAMIL
13
PART 12 DIFITNAH
14
PART 13 HARUS BEGINI
15
PART 14 PERGI
16
PART 15 TERSERAH KAMU
17
PART 16 TERNYATA
18
PART 17 KAMU DIMANA
19
PART 18 MENJADI DINGIN
20
PART 19 BENARKAH
21
PART 20 INI DOSAKU
22
PART 21 HARUS KEMANA
23
PART 22 KAMU KERJA KERAS
24
PART 23 AKU MELIHATMU
25
PART 24 CERITA
26
PART 25 MAAFKAN AKU
27
PART 26 BELUM INGIN KETEMU
28
PART 27 AKU DENGAR
29
PART 28 MENCAIR
30
PART 29 MAMA
31
PART 30 MARAH
32
PART 31 MESRA
33
PART 32 TIDUR BARENG
34
PART 33 BAHAGIAKU
35
PART 34 AKSI MAMA
36
PART 35 KALIAN SAMA
37
PART 36 MENCARI CARA
38
PART 37 PENDARAHAN
39
PART 38 AKU GAGAL
40
PART 39 INFORMASI
41
PART 40 INGIN KETEMU
42
PART 41 BAHAGIA
43
PART 42 SARAN RISMA
44
PART 43 PENDAPAT PAPA
45
PART 44 SESEORANG
46
PART 45 DOKTER EVA
47
PART 46 BERTEMU
48
PART 47 SALAH SANGKA
49
PART 48 MENGEJARMU
50
PART 49 HARUS BERGERAK
51
PART 50 MENDEKATI
52
PART 51 AKU NGGA BISA
53
PART 52 TERLANJUR
54
PART 53 TANTE MARLINA
55
PART 54 HARUS BERTINDAK
56
PART 55 TERJADI JUGA
57
PART 56 KHAWATIR
58
PART 57 HANCUR
59
PART 58 ULAH MAMA
60
PART 59 LEMAH
61
PART 60 TAKUT
62
PART 61 HARUS GIMANA
63
PART 62 LEBIH HANCUR
64
PART 63 BINGUNG
65
PART 64 SEKUTU
66
PART 65 SANGAT HANCUR
67
PART 66 MASIH DI SINI
68
PART 67 RENCANA
69
PART 68 TUNJUKKAN
70
PART 69 TERSERAH
71
PART 70 PENGAKUAN
72
PART 71 JANGAN MENYERAH
73
PART 72 HARUS BICARA
74
PART 73 JALANI
75
PART 74 KEMBALI
76
PART 75 KEBAHAGIAAN
77
PART 76 MAMA
78
PART 77 AWAL LAGI
79
PART 78 MENGUKIR KENANGAN
80
PART 80 COBAAN LAGI
81
PART 80 KOK BEGINI
82
PART 81 KAMU BOHONG
83
PART 82 PERGI
84
PART 83 LEBIH HANCUR
85
PART 84 TERJADI LAGI
86
PART 85 3 TAHUN KEMUDIAN
87
PART 86 BARI
88
PART 87 MATI RASA
89
PART 88 AYO BANGKIT
90
PART 89 3 TAHUN BERIKUTNYA
91
PART 90 KAGET
92
Part 91 TERBONGKAR
93
PART 92 HARUS GIMANA
94
PART 93 PERTEMUAN
95
PART 94 KEHARUAN
96
PART 95 CURAHAN HATI
97
PART 96 SEPAKAT
98
PART 97 BAHAGIA
99
PART 98 KELUARGA
100
PART 99 BERSAMA KALIAN
101
PART 100 REUNI
102
PART 101 NASEHAT
103
PART 102 BAHAGIA
104
PART 103 NARITA
105
PART 104 CUCUKU
106
PART 105 BAGAS
107
PART 106 RENCANA
108
PART 107 PULANG
109
PART 108 GALAU
110
PART 109 BERANGKAT
111
PART 110 BERENCANA
112
PART 111 AKU DATANG
113
PART 112 KEJUTAN
114
PART 113 AKU PINDAH
115
PART 114 NIATKU
116
PART 115 KE RUMAH IDA
117
PART 116 BELI RUMAH
118
PART 117 SAH
119
PART 118 BULAN MADU
120
PART 119 MALU
121
PART 120 MUNTAH
122
PART 121 POSITIF
123
PART 122 BAHAGIAKU
124
PART 123 KUSIMPAN DULU
125
PART 124 KE JAKARTA
126
PART 125 PAPA KANGEN
127
PART 126 BERJUANGLAH
128
PART 127 SALING MENDOAKAN
129
PART 128 MAU MELAHIRKAN
130
PART 129 MENGURUSMU
131
PART 130 SEDIKIT FLASHBACK
132
PART 131 RENCANA PULANG
133
PART 132 BICARA
134
PART 133 PULANG
135
PART 134 MENANGIS
136
PART 135 MENCAIR
137
PART 136 RUMAH
138
PART 137 KE MAKAM
139
PART 138 SANTAI
140
PART 139 SEBELUM PULANG
141
PART 140 JIKA BOLEH
142
PART 141 KEMBALI
143
PART 142 EVA LAGI
144
PART 143 BODOH
145
PART 144 TERUNGKAP
146
PART 145 JANGAN DEKAT
147
PART 146 TERUNGKAP
148
PART 147 PENYESALAN SEORANG SUAMI
149
PART 148 ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!