Malam di penginapan itu benar -benar dilewati oleh bari dan nari tanpa beban, rileks. Bari juga seperti seorang suami yang masih pengantin baru, sangat memanjakan narita.
Bari membuat narita benar -benar seperti ratu. Segala sesuatu disiapin oleh bari, nari hanya duduk, diam dan jalan -jalan.
Kalau ingin sesuatu Nari hanya tinggal bilang ke barita.
Narita menikmati bulan madu kedua ala barita. Mereka bercanda, tertawa Dan bercinta benar -benar seperti pengantin Baru.
Dua hari di penginapan dan di perlakukan seperti ratu membuat hati narita kembali bersemi. Dia merasa sangat di cintai oleh suaminya, dan sangat berharga bagi suaminya.
Ingin rasanya narita berlama-lama Di sana. Begitu juga Bari, ingin sebenarnya mereka disana berlama-lama, tapi apa daya panggilan tugas bari memaksa mereka untuk pulang hari minggu sore.
Minggu sore akhirnya mereka rencana pulang. Sebelum pulang, bari dan nari duduk di dekat pantai itu, melihat ombak -ombak kecil air atau riak -riak kecil air itu.
Bari ingin menikmati suasana pinggir pantai ini dengan suasana hati yang penuh cinta.
Bari masih setia meletakkan tangannya Di pundak narita. Sebelum pulang ke rumah bari ingin ngomong sesuatu dengan narita.
"dek, nanti kita pulang, tidak bisa berduaan lagi ya" ucap bari sambil menatap ke Depan.
"kokk" tanya narita nanggung karena bingung kenapa suaminya bicara begitu, kemana arah bicaranya.
"iya dek, nanti di rumah kita tidak hanya berdua. Ada mama papa dan kita berdua. "
"ya iyalah bang, terus "
"Aku ingin kamu hanya memandang aku, hatiku dan percaya aku" ucap barita serius menatap istrinya
"Dek, aku tidak ingin melawan mama, walaupun aku tahu mama kadang kurang adil sama kamu, tapi aku mohon pandanglah mama itu hanya sebagai orang tua yang harus dihormati, percayalah padaku nar" ucap bari serius penuh permohonan membuat narita sedikit menunduk.
Mengingat ibu mertuanya Dan juga perlakuannya memang membuat hati narita sedikit sakit. Hampir setiap hari rasa sakit itu bertambah dan akhirnya menumpuk.
"iya bang"
"Katakan lah aku sedikit egois ya dek, tapi tujuanku baik untuk semua"
"iya bang "
"Kamu tidak harus patuh sama mama, kalau itu tidak berkenan dihatimu, tapi kamu boleh dan harus cerita sama aku " bujuk barita
"iya bang "
"Nanti solusinya kita bicarakan bersama" ucap Bari.
"Kalau mama tetap tanya tentang anak, nanti aku yang jawab" ucap Bari mengelus punggung istrinya.
"bangg" ucap narita seperti ingin ngomong sesuatu.
"iya Dek,, " tapi narita sepertinya susah bicara.
" Kenapa diam "? tanya bari sambil memperhatikan istrinya dari samping.
"Apa,, maksudku gimana Kalau kita tidak akan diberikan anak oleh Tuhan " walaupun berat akhirnya pertanyaan itu sampai juga.
Terlihat bari menarik nafas panjang. Lalu dia menatap intens istrinya.
"Dek, hidup ini adalah milik Tuhan, Kalau kita belum di percaya berarti ada rencana lain dari Tuhan " ucap bari bijak
"Kita hanya bisa berdoa dan berusaha. selebihnya kita harus pasrahkan sama Tuhan" sambungnya.
"Mencintaimu yang mencintaiku juga sudah merupakan anugrah besar dari Tuhan dek" jelasnya lagi
"Banyak orang yang menikah tanpa cinta lalu punya anak, setelah itu dengan alasan tidak cinta mereka berantakan, anaknya jadi korban, apa menurutmu itu bagus "? tanya bari
Narita menggelengkan kepalanya sambil menatap suaminya.
"Tidak bagus kan"!
tapi biarpun itu tidak bagus mereka harus jalani dek, Dan anak itu juga akan tumbuh besar nantinya dengan kasih sayang yang kurang, karena suratan perjalannya sudah tersurat begitu " jelas bari lebih bijak.
"Jadi jangan memikirkan yang aneh -aneh dek, yang belum terjangkau hidup dan pikiran kita. Nikmatin aja hidup, dan tetap sambil berdoa kepada Tuhan. "
"iya bang "
"Mulai sekarang kita harus berpikir positif, oke " bari berusaha meyakinkan istrinya kalau semua baik -baik aja.
Narita merasa sangat terharu Dengan kedewasaan suaminya.
"Bang, nari sangat bersyukur ketemu abang" ucapnya memeluk Bari dari samping dengan airmata yang sudah mulai menggenang.
Bari juga sangat terpana dengan ucapan istrinya. Mereka memang saling mencintai jadi sangat saling mensyukuri, itu aja dulu, toh perjalanan hidup besok hari tidak ada yang tahu. Selagi sekarang cinta itu milik mereka berdua, maka nikmatin aja.
"Iya dek, abang juga sangat bersyukur ketemu kamu " mereka semakin mengeratkan pelukannya.
'Izinkan kami menjadi orang tua bagi anak-anak kami ya Tuhan 'doa bari dalam hati.
Sore itu riak kecil air di pantai itu jadi saksi ungkapan hati mereka berdua walaupun penuh haru.
Bari dan nari akhirnya pulang dengan hati yang sedikit lebih plong dan merasa tekanan hidup itu berkurang karena di dukung pasangan.
Sepanjang perjalanan di mobil temannya mereka tidur sambil berpelukan. Seolah -olah mereka tidak ingin Moment ini berlalu.
Narita juga seolah-olah tidak perduli apa yang terjadi di hari esok, yang pasti saat ini dia ingin tetap bahagia dalam pelukan suaminya.
'Semuanya terserah padamu Tuhan, aku akan ikhlas menjalani nya" doa narita dalam hati.
Untuk sekarang ini yang perlu mereka lakukan sebagai healing emang Diam,bekerja, tidur nyenyak dan beristirahat serta menjalani semuanya dengan ikhlas. Dengan begitu hati mereka akan sedikit lebih Damai dan tenang.
Saat mereka memasuki kota kelahiran barita ternyata bari sudah bangun duluan.
"bangun juga lo bar " canda temannya
"Feeling kita kuat bro, sudah mau Sampe rumah " balas canda bari
"Istrimu juga nyenyak banget kayaknya di pelukanmu "
"ya iyalah bro, tempat ternyaman" canda bari lagi
"iyalah,, yang saling mencintai "
"Hehehe maklum bro" balas Bari sambil membangunkan istrinya yang tidurnya benar -benar pulas emang.
"Dek,, dek dek, bangun sudah sampai"?
"Haahhhhhh sudah sampe bang " tanya narita sambil ngucek matanya yang belum sadar seratus persen.
"iya dek kita sudah sampai " ucap bari sambil membenahi tas-tas mereka.
Narita merapikan pakaiannya yang sudah lusuh.
"Bro kita turun di dekat pom bensin aja bro" ucap bari kepada temannya.
"hahhh ngga kejauhan bro"
"Ngga lah, ntar kita jalan dikit bro lewat samping "?
"Lo senang nyamping -nyamping aja lo ya" canda temannya
"Kalau berdua sama istri ngga masalah donk bro, malah tambah asyik hahaha" canda bari lagi.
"Bay the way Kalau ada acara lagi atau reunian lo harus ikut ya"
"siapppp " ucap bari
"Segera ke showroom, bawa pulang Mobil yang disana " ucap temannya
"Kalau itu harus keputusan nyonya ratu bro, aku juga ingin sebenarnya, tapi ATM nya ditangan ratu " ucap bari melirik narita membuat narita menyikut pelan perutnya.
"Hahahah kirain aku doank bro yang ATM nya disita istri " ucap temannya ngakakkk
"Tapi lo berhasil kan Karena ATM mu disita, kalau ngga mah, udah habis kita bro " ucap Bari lagi.
"Benar juga ya"
Mereka semua yang Di Mobil itu akhirnya tertawa lepas mendengar cerita dua suami takut istri itu, terraces lepas tanpa beban.
Hai semua jangan bosan ya
Dukung terus
Like, coment Dan vote
Terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Rahmayani Aprimanova
kalau tidak ada orang ketiga pasti aman..
2023-05-03
0
Debrel Jusuf
akhirnya rileks
2023-01-18
0
Syakhira Dwi Rahmania
benar rileks ya
2023-01-12
0