PART 11 HAMIL

Dua minggu sudah setelah mereka menginap di wisata rafles kemarin. Barita dan narita berhasil menghadapi mamanya dengan teori yang di berikan oleh Bari, yaitu tidak perlu terlalu ambil hati hanya perlu hormati jangan di Lawan.

Seperti hari ini narita merasa tidak enak badan, dia pilot mungkin dia kecapean karena kemarin dia membereskan bunga-bunganya hampir setengah hari.

Jadilah sekarang badanya lemas dan malas banget untuk bangun. Tapi tidak mungkin kan tidak bangun, nanti suaminya sarapan apa?

Tapi baru aja mau bangkit dari tempat tidur, kepalanya sudah pusing tujuh keliling.

"aduh gimana ini" ucap narita

"coba tidur lagi deh sebentar, ntar juga segar lagi " ucapnya untuk diri sendiri.

Tapi sampai hari siang, ternyata narita masih pusing.

"dek kamu tumben masih tidur "? tanya Bari yang heran istrinya masih tidur. biasanya pasti sarapan Sudan beres dengan kopinya.

"Iya bang, badanku ngga enak bang, mungkin kecapean kemarin beresin bunga-bunga disamping bang"

"Makanya jangan sampai kecapean dek, kasihan kamu kalau sakit"

"iya bang, hari ini abang beli sarapan dulu ya"?

"Iya ngga usah di pikirkan, kamu istirahat aja dulu, minum obat, apa mau kita ke dokter"

"Ngga usah bang, timbang masuk angin doank"

"Ya sudah abang mandi dulu, kalau nanti ingin ke dokter bilang ya"

"hmmmm iya bang "

Bari langsung turun dari tempat tidur dan Mandi. Setelah itu barulah dia langsung berangkat ke kantor.

Hari ini dia akan beli sarapan di kantor, hal yang belum pernah dilakukan oleh Bari setelah menikah, karena biasanya semuanya diatur oleh narita istrinya.

Sementara narita, setelah suaminya berangkat ke kantor dia ingin untuk bangkit walaupun sedikit pusing.

Narita mencoba untuk mandi, dengan pelan -pelan dan berpegangan ke dinding.

Setelah mandi narita ingin membuatkan teh manis, mungkin bisa memberi tenaga baru. Saat ingin ke dapur narita berpapasan dengan ibu mertuannya.

"kenapa kamu" tanya ibu mertuanya datar

"Kayaknya masuk angin bu, badanya semua pegal" ucap narita

"Belum apa -apa sudah sakit -sakitan " ketus ibu mertuanya tanpa perasaan.

Narita hanya diam, takutnya kalau di perpanjang malah ujung-ujungnya ribut nanti.

Narita duduk di meja makan dan minum tehnya, hanya saja sepertinya tidak membantu badanya tetap aja lemas. Narita bertekad untuk menghabiskan tehnya supaya ada tenaganya ke dokter.

Sebentar lagi ibu mertuanya pasti sudah keluar, hanya tinggal dia sendiri di rumah, tidak boleh manja, harus Bangkit, semangat, batin narita.

Benar saja tidak berapa lama ibu mertuanya terlihat sudah siap dengan mobilnya. Tinggallah narita sendiri di rumah besar itu.

Sekitar pukul sebelas narita deficit merasa enakan, borderlands dengan Bari menghubunginya lewat chat.

'dek, masih lemas'

'abang antar aja ke dokter ya'

Narita yang sedang memegang handphone langsung menjawabnya.

'udah lumayan bang '

'iya, sore aja ya bang, pas abang pulang kerja '

'kamu ngga apa -apa'

'ngga bang'

'kalau ngga kuat telepon abang ya'

'siapp boss'

'love you '

'gombal ' jawab narita sambil menaruh handphonenya.

Narita ingin ke dokter dewi yang diujung jalan tanpa merepotkan suaminya.

Setelah berganti Pakaian narita langsung menuju tempat praktek dokter dewi di ujung jalan.

Ternyata disana mash lumayan juga antriannya walaupun sudah siang.

"selamat pagi ibu narita "

"selamat pagi dokter"

"apa yang dirasa bu, keluhannya apa"

"Dari tadi pagi kepala saya ini keknya pusing banget dok, kayak mutar -mutar semua"

"ada rasa mual"

"tidak dokter"

"coba berbaring ya bu"

Narita langsung naik ke ranjang pasien yang ada di ruangan dokter itu.

Dokter dewi terlihat intens memeriksa pergelangan tangan narita.

"apa ibu baru mendapatkan haid"

"belum dokter"

"sudah punya anak"

"belum dokter"

"berapa Lama menikah"

"hampir dua tahun dok"

"Coba kita cek ya bu, saya ingin memastikan diagnosa saya"

"apa ada sakit yang serius dokter"

"Kita lihat aja dulu ya bu"? ucap dokter dewi sambil meletakkan alatnya.

'jangan -jangan aku ada sakit yang serius ya, makanya ngga bisa Hamil' batin narita sedih.

"suster tolong siapkan ibu ini untuk usg "

"baik dok"

Suster itu menggeser alat yang Ada di pojok dan mendekatkanya ke ranjang narita. Kemudian perut bagian bawah narita diolesi seperti gel.

"sudah dok"

"Oke" dokter dewi langsung bangkit dari kursinya dan mulai lagi memeriksa narita.

"Kita periksa ya bu, biar lebih akurat"

"iya dok "

Narita mulai sedikit deg-degan dengan pemeriksaan ini apalagi kadang dokter dewi mengerutkan dahinya dan menatap monitornya serius.

Dokter dewi tidak banyak bicara menjelaskan sakitnya.

"Ibu narita, ibu tidak sakit apa -apa. selamat ya bu, ibu sebenarnya sedang mengandung. tapi harus hati -hati ya bu, karena kandunganya baru berumur sekitar dua minggu stay sekitar empat belas hari "

"apa dok" narita senyum tapi matanya mulai berkaca-kaca.

"saya hamil dok, dokter yakinnnnn" tanya narita meyakinkan.

"iya bu narita, ibu sedang hamil, sekitar dua minggu "

"Terimakasihhhhh Tuhannnnn" ucap narita kencang secara reflek.

"Tapi tolong di jaga kehamilannya ya bu, ini masih sangat muda, sangat beresiko"

"Ibu jangan capek dulu, jangan stres dan banyak pikiran"

"iya dokter" ucap narita.

'Aku harus ceritakan ini sama bang Bari, supaya selama aku hamil pakai asisten rumah tangga dulu, biarlah belanja bulanaku aku kurangi. aku yakin bang Bari tidak akan keberatan, ini demi anak kami ' batin narita.

"Saya akan resepkan ibu vitamin ya, dan kalau bisa pemeriksaan berikutnya suami ikut ya bu, soalnya ada beberapa hal yang harus di jelaskan ke suami. ini menyangkut berhubungan suami istri "

"Ohhh baik dok" narita sangat yakin kalau suaminya tidak akan keberatan sama sekali.

Setelah pemeriksaan dokter narita tiada hentinya bersyukur sama Tuhan.

'Terimakasih Tuhan, berarti inilah yang kami dapatkan dari perjalanan liburan kemarin,' batin narita

'Berarti benar pikiran yang tidak rileks Dan merasa tertekan sangat mempengaruhi, buktinya di rafles itu hatiku benar -benar bahagia dan rileks, tanpa beban, dan akhirnya Tuhan percayakan'

'Berarti aku ngga mau stress dan tertekan lagi, kasihan anakku, aku harus melindungi anakku ' tekad narita

Narita pulang dari tempat dokter dewi dengan sangat gembira. Dia akan merancang bagaimana memberitahunya ke bang Bari.

Narita sudah membayangkan bagaimana bahagiannya bang Bari nanti malam, pasti narita akan dimanja berlebihan.

'Ahhh bang bari, aku beruntung menikah denganmu, dan sekarang aku yakin berdiri tegap di sampingmu ' gumamnya senyum -senyum.

"Miss nari "

"Miss nari " Panggil ibu tesalonika yang sedang lewat naik motor jemput anaknya sekolah.

Narita mendengar suara memanggil namanya mencari sumber suara yang ternyata sedikit melewatinya.

"ehhhh ibu, habis jemput sekolah ya"? karena melihat anaknya dengan seragam sekolah.

"iya Miss, ini Miss habis dari mana"?

"Anu itu bu, panjang ceritanya, ada waktu ga kita minum teh disitu sebentar" ajak narita Ke satu warung dekat situ.

"Ohhhh ayo, nanti saya kabarin bapak dulu"

Hai semua, dukung terus ya

like, coment dan vote

terimakasih

Terpopuler

Comments

Rahmayani Aprimanova

Rahmayani Aprimanova

akhirnya kamu hamil kan

2023-05-03

0

Debrel Jusuf

Debrel Jusuf

akhirnya hamil juga

2023-01-18

0

Syakhira Dwi Rahmania

Syakhira Dwi Rahmania

syukurlah akhirnya hamil juga

2023-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 PART 1 KESEHARIAN
3 PART 2 SUDAH KUDUGA
4 PART 3 SARAN
5 PART 4 RENCANA MAMA
6 PART 5 CURHAT
7 PART 6 BIARKAN MENGALIR
8 PART 7 HARUS GIMANA
9 PART 8 MENGINAP
10 PART 9 TANPA BEBAN
11 PART 10 SITUASI YANG SAMA
12 PART 11 HAMIL
13 PART 12 DIFITNAH
14 PART 13 HARUS BEGINI
15 PART 14 PERGI
16 PART 15 TERSERAH KAMU
17 PART 16 TERNYATA
18 PART 17 KAMU DIMANA
19 PART 18 MENJADI DINGIN
20 PART 19 BENARKAH
21 PART 20 INI DOSAKU
22 PART 21 HARUS KEMANA
23 PART 22 KAMU KERJA KERAS
24 PART 23 AKU MELIHATMU
25 PART 24 CERITA
26 PART 25 MAAFKAN AKU
27 PART 26 BELUM INGIN KETEMU
28 PART 27 AKU DENGAR
29 PART 28 MENCAIR
30 PART 29 MAMA
31 PART 30 MARAH
32 PART 31 MESRA
33 PART 32 TIDUR BARENG
34 PART 33 BAHAGIAKU
35 PART 34 AKSI MAMA
36 PART 35 KALIAN SAMA
37 PART 36 MENCARI CARA
38 PART 37 PENDARAHAN
39 PART 38 AKU GAGAL
40 PART 39 INFORMASI
41 PART 40 INGIN KETEMU
42 PART 41 BAHAGIA
43 PART 42 SARAN RISMA
44 PART 43 PENDAPAT PAPA
45 PART 44 SESEORANG
46 PART 45 DOKTER EVA
47 PART 46 BERTEMU
48 PART 47 SALAH SANGKA
49 PART 48 MENGEJARMU
50 PART 49 HARUS BERGERAK
51 PART 50 MENDEKATI
52 PART 51 AKU NGGA BISA
53 PART 52 TERLANJUR
54 PART 53 TANTE MARLINA
55 PART 54 HARUS BERTINDAK
56 PART 55 TERJADI JUGA
57 PART 56 KHAWATIR
58 PART 57 HANCUR
59 PART 58 ULAH MAMA
60 PART 59 LEMAH
61 PART 60 TAKUT
62 PART 61 HARUS GIMANA
63 PART 62 LEBIH HANCUR
64 PART 63 BINGUNG
65 PART 64 SEKUTU
66 PART 65 SANGAT HANCUR
67 PART 66 MASIH DI SINI
68 PART 67 RENCANA
69 PART 68 TUNJUKKAN
70 PART 69 TERSERAH
71 PART 70 PENGAKUAN
72 PART 71 JANGAN MENYERAH
73 PART 72 HARUS BICARA
74 PART 73 JALANI
75 PART 74 KEMBALI
76 PART 75 KEBAHAGIAAN
77 PART 76 MAMA
78 PART 77 AWAL LAGI
79 PART 78 MENGUKIR KENANGAN
80 PART 80 COBAAN LAGI
81 PART 80 KOK BEGINI
82 PART 81 KAMU BOHONG
83 PART 82 PERGI
84 PART 83 LEBIH HANCUR
85 PART 84 TERJADI LAGI
86 PART 85 3 TAHUN KEMUDIAN
87 PART 86 BARI
88 PART 87 MATI RASA
89 PART 88 AYO BANGKIT
90 PART 89 3 TAHUN BERIKUTNYA
91 PART 90 KAGET
92 Part 91 TERBONGKAR
93 PART 92 HARUS GIMANA
94 PART 93 PERTEMUAN
95 PART 94 KEHARUAN
96 PART 95 CURAHAN HATI
97 PART 96 SEPAKAT
98 PART 97 BAHAGIA
99 PART 98 KELUARGA
100 PART 99 BERSAMA KALIAN
101 PART 100 REUNI
102 PART 101 NASEHAT
103 PART 102 BAHAGIA
104 PART 103 NARITA
105 PART 104 CUCUKU
106 PART 105 BAGAS
107 PART 106 RENCANA
108 PART 107 PULANG
109 PART 108 GALAU
110 PART 109 BERANGKAT
111 PART 110 BERENCANA
112 PART 111 AKU DATANG
113 PART 112 KEJUTAN
114 PART 113 AKU PINDAH
115 PART 114 NIATKU
116 PART 115 KE RUMAH IDA
117 PART 116 BELI RUMAH
118 PART 117 SAH
119 PART 118 BULAN MADU
120 PART 119 MALU
121 PART 120 MUNTAH
122 PART 121 POSITIF
123 PART 122 BAHAGIAKU
124 PART 123 KUSIMPAN DULU
125 PART 124 KE JAKARTA
126 PART 125 PAPA KANGEN
127 PART 126 BERJUANGLAH
128 PART 127 SALING MENDOAKAN
129 PART 128 MAU MELAHIRKAN
130 PART 129 MENGURUSMU
131 PART 130 SEDIKIT FLASHBACK
132 PART 131 RENCANA PULANG
133 PART 132 BICARA
134 PART 133 PULANG
135 PART 134 MENANGIS
136 PART 135 MENCAIR
137 PART 136 RUMAH
138 PART 137 KE MAKAM
139 PART 138 SANTAI
140 PART 139 SEBELUM PULANG
141 PART 140 JIKA BOLEH
142 PART 141 KEMBALI
143 PART 142 EVA LAGI
144 PART 143 BODOH
145 PART 144 TERUNGKAP
146 PART 145 JANGAN DEKAT
147 PART 146 TERUNGKAP
148 PART 147 PENYESALAN SEORANG SUAMI
149 PART 148 ENDING
Episodes

Updated 149 Episodes

1
PROLOG
2
PART 1 KESEHARIAN
3
PART 2 SUDAH KUDUGA
4
PART 3 SARAN
5
PART 4 RENCANA MAMA
6
PART 5 CURHAT
7
PART 6 BIARKAN MENGALIR
8
PART 7 HARUS GIMANA
9
PART 8 MENGINAP
10
PART 9 TANPA BEBAN
11
PART 10 SITUASI YANG SAMA
12
PART 11 HAMIL
13
PART 12 DIFITNAH
14
PART 13 HARUS BEGINI
15
PART 14 PERGI
16
PART 15 TERSERAH KAMU
17
PART 16 TERNYATA
18
PART 17 KAMU DIMANA
19
PART 18 MENJADI DINGIN
20
PART 19 BENARKAH
21
PART 20 INI DOSAKU
22
PART 21 HARUS KEMANA
23
PART 22 KAMU KERJA KERAS
24
PART 23 AKU MELIHATMU
25
PART 24 CERITA
26
PART 25 MAAFKAN AKU
27
PART 26 BELUM INGIN KETEMU
28
PART 27 AKU DENGAR
29
PART 28 MENCAIR
30
PART 29 MAMA
31
PART 30 MARAH
32
PART 31 MESRA
33
PART 32 TIDUR BARENG
34
PART 33 BAHAGIAKU
35
PART 34 AKSI MAMA
36
PART 35 KALIAN SAMA
37
PART 36 MENCARI CARA
38
PART 37 PENDARAHAN
39
PART 38 AKU GAGAL
40
PART 39 INFORMASI
41
PART 40 INGIN KETEMU
42
PART 41 BAHAGIA
43
PART 42 SARAN RISMA
44
PART 43 PENDAPAT PAPA
45
PART 44 SESEORANG
46
PART 45 DOKTER EVA
47
PART 46 BERTEMU
48
PART 47 SALAH SANGKA
49
PART 48 MENGEJARMU
50
PART 49 HARUS BERGERAK
51
PART 50 MENDEKATI
52
PART 51 AKU NGGA BISA
53
PART 52 TERLANJUR
54
PART 53 TANTE MARLINA
55
PART 54 HARUS BERTINDAK
56
PART 55 TERJADI JUGA
57
PART 56 KHAWATIR
58
PART 57 HANCUR
59
PART 58 ULAH MAMA
60
PART 59 LEMAH
61
PART 60 TAKUT
62
PART 61 HARUS GIMANA
63
PART 62 LEBIH HANCUR
64
PART 63 BINGUNG
65
PART 64 SEKUTU
66
PART 65 SANGAT HANCUR
67
PART 66 MASIH DI SINI
68
PART 67 RENCANA
69
PART 68 TUNJUKKAN
70
PART 69 TERSERAH
71
PART 70 PENGAKUAN
72
PART 71 JANGAN MENYERAH
73
PART 72 HARUS BICARA
74
PART 73 JALANI
75
PART 74 KEMBALI
76
PART 75 KEBAHAGIAAN
77
PART 76 MAMA
78
PART 77 AWAL LAGI
79
PART 78 MENGUKIR KENANGAN
80
PART 80 COBAAN LAGI
81
PART 80 KOK BEGINI
82
PART 81 KAMU BOHONG
83
PART 82 PERGI
84
PART 83 LEBIH HANCUR
85
PART 84 TERJADI LAGI
86
PART 85 3 TAHUN KEMUDIAN
87
PART 86 BARI
88
PART 87 MATI RASA
89
PART 88 AYO BANGKIT
90
PART 89 3 TAHUN BERIKUTNYA
91
PART 90 KAGET
92
Part 91 TERBONGKAR
93
PART 92 HARUS GIMANA
94
PART 93 PERTEMUAN
95
PART 94 KEHARUAN
96
PART 95 CURAHAN HATI
97
PART 96 SEPAKAT
98
PART 97 BAHAGIA
99
PART 98 KELUARGA
100
PART 99 BERSAMA KALIAN
101
PART 100 REUNI
102
PART 101 NASEHAT
103
PART 102 BAHAGIA
104
PART 103 NARITA
105
PART 104 CUCUKU
106
PART 105 BAGAS
107
PART 106 RENCANA
108
PART 107 PULANG
109
PART 108 GALAU
110
PART 109 BERANGKAT
111
PART 110 BERENCANA
112
PART 111 AKU DATANG
113
PART 112 KEJUTAN
114
PART 113 AKU PINDAH
115
PART 114 NIATKU
116
PART 115 KE RUMAH IDA
117
PART 116 BELI RUMAH
118
PART 117 SAH
119
PART 118 BULAN MADU
120
PART 119 MALU
121
PART 120 MUNTAH
122
PART 121 POSITIF
123
PART 122 BAHAGIAKU
124
PART 123 KUSIMPAN DULU
125
PART 124 KE JAKARTA
126
PART 125 PAPA KANGEN
127
PART 126 BERJUANGLAH
128
PART 127 SALING MENDOAKAN
129
PART 128 MAU MELAHIRKAN
130
PART 129 MENGURUSMU
131
PART 130 SEDIKIT FLASHBACK
132
PART 131 RENCANA PULANG
133
PART 132 BICARA
134
PART 133 PULANG
135
PART 134 MENANGIS
136
PART 135 MENCAIR
137
PART 136 RUMAH
138
PART 137 KE MAKAM
139
PART 138 SANTAI
140
PART 139 SEBELUM PULANG
141
PART 140 JIKA BOLEH
142
PART 141 KEMBALI
143
PART 142 EVA LAGI
144
PART 143 BODOH
145
PART 144 TERUNGKAP
146
PART 145 JANGAN DEKAT
147
PART 146 TERUNGKAP
148
PART 147 PENYESALAN SEORANG SUAMI
149
PART 148 ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!