Dua minggu sudah setelah mereka menginap di wisata rafles kemarin. Barita dan narita berhasil menghadapi mamanya dengan teori yang di berikan oleh Bari, yaitu tidak perlu terlalu ambil hati hanya perlu hormati jangan di Lawan.
Seperti hari ini narita merasa tidak enak badan, dia pilot mungkin dia kecapean karena kemarin dia membereskan bunga-bunganya hampir setengah hari.
Jadilah sekarang badanya lemas dan malas banget untuk bangun. Tapi tidak mungkin kan tidak bangun, nanti suaminya sarapan apa?
Tapi baru aja mau bangkit dari tempat tidur, kepalanya sudah pusing tujuh keliling.
"aduh gimana ini" ucap narita
"coba tidur lagi deh sebentar, ntar juga segar lagi " ucapnya untuk diri sendiri.
Tapi sampai hari siang, ternyata narita masih pusing.
"dek kamu tumben masih tidur "? tanya Bari yang heran istrinya masih tidur. biasanya pasti sarapan Sudan beres dengan kopinya.
"Iya bang, badanku ngga enak bang, mungkin kecapean kemarin beresin bunga-bunga disamping bang"
"Makanya jangan sampai kecapean dek, kasihan kamu kalau sakit"
"iya bang, hari ini abang beli sarapan dulu ya"?
"Iya ngga usah di pikirkan, kamu istirahat aja dulu, minum obat, apa mau kita ke dokter"
"Ngga usah bang, timbang masuk angin doank"
"Ya sudah abang mandi dulu, kalau nanti ingin ke dokter bilang ya"
"hmmmm iya bang "
Bari langsung turun dari tempat tidur dan Mandi. Setelah itu barulah dia langsung berangkat ke kantor.
Hari ini dia akan beli sarapan di kantor, hal yang belum pernah dilakukan oleh Bari setelah menikah, karena biasanya semuanya diatur oleh narita istrinya.
Sementara narita, setelah suaminya berangkat ke kantor dia ingin untuk bangkit walaupun sedikit pusing.
Narita mencoba untuk mandi, dengan pelan -pelan dan berpegangan ke dinding.
Setelah mandi narita ingin membuatkan teh manis, mungkin bisa memberi tenaga baru. Saat ingin ke dapur narita berpapasan dengan ibu mertuannya.
"kenapa kamu" tanya ibu mertuanya datar
"Kayaknya masuk angin bu, badanya semua pegal" ucap narita
"Belum apa -apa sudah sakit -sakitan " ketus ibu mertuanya tanpa perasaan.
Narita hanya diam, takutnya kalau di perpanjang malah ujung-ujungnya ribut nanti.
Narita duduk di meja makan dan minum tehnya, hanya saja sepertinya tidak membantu badanya tetap aja lemas. Narita bertekad untuk menghabiskan tehnya supaya ada tenaganya ke dokter.
Sebentar lagi ibu mertuanya pasti sudah keluar, hanya tinggal dia sendiri di rumah, tidak boleh manja, harus Bangkit, semangat, batin narita.
Benar saja tidak berapa lama ibu mertuanya terlihat sudah siap dengan mobilnya. Tinggallah narita sendiri di rumah besar itu.
Sekitar pukul sebelas narita deficit merasa enakan, borderlands dengan Bari menghubunginya lewat chat.
'dek, masih lemas'
'abang antar aja ke dokter ya'
Narita yang sedang memegang handphone langsung menjawabnya.
'udah lumayan bang '
'iya, sore aja ya bang, pas abang pulang kerja '
'kamu ngga apa -apa'
'ngga bang'
'kalau ngga kuat telepon abang ya'
'siapp boss'
'love you '
'gombal ' jawab narita sambil menaruh handphonenya.
Narita ingin ke dokter dewi yang diujung jalan tanpa merepotkan suaminya.
Setelah berganti Pakaian narita langsung menuju tempat praktek dokter dewi di ujung jalan.
Ternyata disana mash lumayan juga antriannya walaupun sudah siang.
"selamat pagi ibu narita "
"selamat pagi dokter"
"apa yang dirasa bu, keluhannya apa"
"Dari tadi pagi kepala saya ini keknya pusing banget dok, kayak mutar -mutar semua"
"ada rasa mual"
"tidak dokter"
"coba berbaring ya bu"
Narita langsung naik ke ranjang pasien yang ada di ruangan dokter itu.
Dokter dewi terlihat intens memeriksa pergelangan tangan narita.
"apa ibu baru mendapatkan haid"
"belum dokter"
"sudah punya anak"
"belum dokter"
"berapa Lama menikah"
"hampir dua tahun dok"
"Coba kita cek ya bu, saya ingin memastikan diagnosa saya"
"apa ada sakit yang serius dokter"
"Kita lihat aja dulu ya bu"? ucap dokter dewi sambil meletakkan alatnya.
'jangan -jangan aku ada sakit yang serius ya, makanya ngga bisa Hamil' batin narita sedih.
"suster tolong siapkan ibu ini untuk usg "
"baik dok"
Suster itu menggeser alat yang Ada di pojok dan mendekatkanya ke ranjang narita. Kemudian perut bagian bawah narita diolesi seperti gel.
"sudah dok"
"Oke" dokter dewi langsung bangkit dari kursinya dan mulai lagi memeriksa narita.
"Kita periksa ya bu, biar lebih akurat"
"iya dok "
Narita mulai sedikit deg-degan dengan pemeriksaan ini apalagi kadang dokter dewi mengerutkan dahinya dan menatap monitornya serius.
Dokter dewi tidak banyak bicara menjelaskan sakitnya.
"Ibu narita, ibu tidak sakit apa -apa. selamat ya bu, ibu sebenarnya sedang mengandung. tapi harus hati -hati ya bu, karena kandunganya baru berumur sekitar dua minggu stay sekitar empat belas hari "
"apa dok" narita senyum tapi matanya mulai berkaca-kaca.
"saya hamil dok, dokter yakinnnnn" tanya narita meyakinkan.
"iya bu narita, ibu sedang hamil, sekitar dua minggu "
"Terimakasihhhhh Tuhannnnn" ucap narita kencang secara reflek.
"Tapi tolong di jaga kehamilannya ya bu, ini masih sangat muda, sangat beresiko"
"Ibu jangan capek dulu, jangan stres dan banyak pikiran"
"iya dokter" ucap narita.
'Aku harus ceritakan ini sama bang Bari, supaya selama aku hamil pakai asisten rumah tangga dulu, biarlah belanja bulanaku aku kurangi. aku yakin bang Bari tidak akan keberatan, ini demi anak kami ' batin narita.
"Saya akan resepkan ibu vitamin ya, dan kalau bisa pemeriksaan berikutnya suami ikut ya bu, soalnya ada beberapa hal yang harus di jelaskan ke suami. ini menyangkut berhubungan suami istri "
"Ohhh baik dok" narita sangat yakin kalau suaminya tidak akan keberatan sama sekali.
Setelah pemeriksaan dokter narita tiada hentinya bersyukur sama Tuhan.
'Terimakasih Tuhan, berarti inilah yang kami dapatkan dari perjalanan liburan kemarin,' batin narita
'Berarti benar pikiran yang tidak rileks Dan merasa tertekan sangat mempengaruhi, buktinya di rafles itu hatiku benar -benar bahagia dan rileks, tanpa beban, dan akhirnya Tuhan percayakan'
'Berarti aku ngga mau stress dan tertekan lagi, kasihan anakku, aku harus melindungi anakku ' tekad narita
Narita pulang dari tempat dokter dewi dengan sangat gembira. Dia akan merancang bagaimana memberitahunya ke bang Bari.
Narita sudah membayangkan bagaimana bahagiannya bang Bari nanti malam, pasti narita akan dimanja berlebihan.
'Ahhh bang bari, aku beruntung menikah denganmu, dan sekarang aku yakin berdiri tegap di sampingmu ' gumamnya senyum -senyum.
"Miss nari "
"Miss nari " Panggil ibu tesalonika yang sedang lewat naik motor jemput anaknya sekolah.
Narita mendengar suara memanggil namanya mencari sumber suara yang ternyata sedikit melewatinya.
"ehhhh ibu, habis jemput sekolah ya"? karena melihat anaknya dengan seragam sekolah.
"iya Miss, ini Miss habis dari mana"?
"Anu itu bu, panjang ceritanya, ada waktu ga kita minum teh disitu sebentar" ajak narita Ke satu warung dekat situ.
"Ohhhh ayo, nanti saya kabarin bapak dulu"
Hai semua, dukung terus ya
like, coment dan vote
terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 149 Episodes
Comments
Rahmayani Aprimanova
akhirnya kamu hamil kan
2023-05-03
0
Debrel Jusuf
akhirnya hamil juga
2023-01-18
0
Syakhira Dwi Rahmania
syukurlah akhirnya hamil juga
2023-01-10
0