" Bang, kamu gak jemput istrimu ? ini sudah sore loh, mana hujan lagi, !" seru Komala menegur anaknya yang tengah bersantai di ruang tamu.
" Iya, bentar lagi, nunggu hujannya berhenti," kata Bambang sambil memainkan benda pipih di tangannya.
" Ayo ,cepat kasihan Hayati nungguin kamu kelamaan,hujan sudah reda juga, " kata Komala.
Karena tak tahan dengan ocehan ibunya, Bambang pun beranjak dari duduknya ,lalu mengeluarkan motor nya, hendak menjemput Hayati di perempatan jalan.
Mata Bambang tidak berkedip ,saat menyaksikan pemandangan di depan matanya, seketika otaknya memanas, matanya memerah menahan amarah.
Saat itu Hayati baru saja mau turun dari motor Bima,sesaat setelah ia menyuruh Bima menurunkannya di perempatan jalan itu.
" Biar aku bantu, !" seru Bima saat menyadari Hayati kesulitan untuk turun, karena perut yang kian membesar .
" Terima kasih bang."
Tiba - tiba seseorang berteriak memanggil namanya .
" Hayati...!!" Teriak Bambang saat melihat istrinya bersama laki - laki lain, ia tidak dapat menahan amarahnya saat melihat Bima menurunkan Hayati dari atas motornya. Tanpa pikir panjang , Bambang langsung melayangkan tinjunya ke wajah Bima, hingga Bima tersungkur.
" Abang...!!!" teriak Hayati histeris , melihat Bambang memukuli Bima.
Bima pun tak mau kalah, dia kesal karena Bambang telah membuat Hayati menderita, ia pun membalas dengan sekuat tenaga.
Bambang kalah kuat dari Bima, dari segi fisik tubuh Bima lebih besar dan lebih tinggi dari Bambang, selain sering nge gym Bima juga jago bela diri , saat masih sekolah dulu ia sering mengikuti perlombaan Pencak Silat.
"Hentikan..bang Bima kumohon sudah hentikan !!" teriak Hayati melerai perkelahian.
Bima melepaskan cengkraman nya dari Bambang .
" Maaf kan aku Hayati, " ucap Bima sambil melangkah pergi dan meninggalkan mereka berdua.
Bambang yang masih meringis sambil memegang rahang pipinya yang terluka karena tonjokan Bima.
"Sialan akan ku balas kau nanti ,bajingan !" umpat Bambang kesal.
"Sini kau ,wanita murahan ! " kata Bambang setibanya di rumah, sambil menarik Hayati dengan kasar.
" Lepaskan tanganku bang, sakit ..!!" teriak Hayati.
" Ada apa ini ? Bambang wajah kamu kenapa babak belur gitu ?" tanya Komala.
" Aku di pukuli sama laki - laki selingkuhan Hayati !" kata Bambang emosi.
" Apa ? apa maksud mu ?" tanya Komala tak mengerti ucapan Bambang yang menuduh Hayati selingkuh.
" Iya, bu .Tadi aku memergoki Hayati sedang bermesraan dengan laki - laki selingkuhannya itu !"
" Jahat kamu ,bang ! tega kamu nuduh aku selingkuh, dia Bima tetanggaku ,teman masa kecilku, teman baikku, dia mengantarku pulang karena kasihan melihatku yang tengah hamil besar pulang sendirian , di tengah hujan .Dia melihatku di pinggir jalan saat aku menunggu angkutan umum .Harusnya kamu berpikir, kalau kamu tadi menjemput ku di pabrik,aku tidak akan naik motor Bima." jelas Hayati sambil menangis, air matanya tak dapat di bendung lagi.
" Alasan ! , dasar wanita murahan, pintar kami ngomong.Jadi selama ini diam - diam kau bertemu dengan bajingan itu di belakangku , hah ?!"
Bambang semakin emosi ,dari dulu ia memang sangat cemburu terhadap Bima.
"Abang , ada apa ?" tanya sari yg baru pulang .
pak Ahmad pun keluar dari kamarnya, dengan kursi roda.
" Sudah hentikan , Bambang ,kendalikan amarahmu,!" seru pak Ahmad.
Hayati menangis sambil berlari ke kamarnya, di susul oleh Bambang yang masih kesal terhadapnya.
"Bambang, biarkan Hayati sendiri ,jangan kau terus menyakitinya ," kata pak Ahmad .
" Aku belum selesai dengan wanita itu ..! " ucap Bambang sambil mengepalkan tangannya .
Lalu berlari menyusul Hayati,
Saat Hayati akan mengunci pintu ,Bambang mendorong pintu kamar itu , hingga membuat Hayati hampir tersungkur ,beruntung tangannya masih bisa berpegangan pada sisi ranjang .
" Katakan padaku ,sejak kapan kau berhubungan dengan bajingan itu hah ?!" kata Bambang sambil mencengkram pundak Hayati .
" Aku bertemu dengannya hari ini tanpa sengaja, setelah aku menikah, baru hari ini kami bertemu lagi !" tegas Hayati.
" Bohong ! kamu kira aku bodoh, dasar wanita murahan, mana ada maling ngaku , hah !!"
" Cukup , bang .Kamu sudah sangat keterlaluan, aku sudah menjelaskan apa yang sebenarnya, kalau kamu tidak percaya ,terserah kamu ." ucap Hayati sambil beranjak keluar, tapi sebelum Hayati keluar, Bambang menarik rambutnya dan melemparkan tubuh Hayati keatas ranjang.
Ia mengunci pintu kamarnya dan hendak menerkam tubuh Hayati .
" Ah..! sakit !" pekik Hayati saat Bambang mendorongnya ke atas ranjang.
Dengan penuh amarah ,Bambang melucuti seluruh pakaian Hayati begitu juga dengan pakaiannya ,
ia menggauli istrinya itu dengan kasar sehingga Hayati kesakitan.
Hayati meneteskan air mata , saat suaminya menjamah tubuhnya dengan kasar ,sorot mata yang tajam dan penuh amarah ,karena terbakar api cemburu.
Bambang menyudahi aktivitas nya, dengan napas memburu, amarahnya sedikit berkurang setelah aktivitas tadi.
Sedangkan Hayati membelakangi tubuh suaminya sambil menangis meratapi nasibnya , sakit dan perih yang ia rasa saat suaminya menjamah tubuhnya dengan kasar di tambah lagi perut nya yang kian membesar, semakin membuat hatinya pedih, ia khawatir dengan keadaan bayi dalam kandungannya.
***
" Bima kenapa wajahmu nak, ? " tanya bu Eti khawatir.
" Tadi aku menghajar copet bu, copetnya melawan akhirnya kami berkelahi ," jawab Bima berbohong, dalam hati ia meminta maaf pada ibunya karena membohonginya, ia takut ibunya semakin khawatir kalau tahu yang sebenarnya.
" Ya , Allah..luka mu tak ada yang serius kan,buka bajumu biar ibu periksa !"
" Gak ada bu, cuma bibir aja yang kena, ibu kan tahu aku jago bela diri " jelas Bima sambil tersenyum .
" Syukurlah ,ibu sangat khawatir , kamu tidak pernah seperti ini sebelumnya, apa kamu lengah ,sampai pencopet itu memukul wajahmu ? " tanya bu Eti penasaran.
" Iya bu.Maafkan Bima buat ibu khawatir." ucap Bima lembut.
Setelah mengobati luka di bibir anaknya , bu Eti keluar dari kamar Bima agar anaknya bisa beristirahat.
Bima membaringkan tubuhnya, pikirannya melayang mengingat kejadian tadi sore, ia masih memikirkan Hayati, 'apa yang terjadi padanya saat ini, mungkinkah suaminya mengamuk padanya?'
ah, Bima tidak bisa berhenti memikirkan Hayati, setelah pertemuannya tadi, perasaan Bima semakin tumbuh untuk Hayati, dia terus memikirkan nasib Hayati, ia kasihan padanya .
" Seandainya bisa ,aku ingin membawanya pergi dari laki - laki tak bertanggung jawab itu." rutuk Bima .
***
Sore itu , sepulang dari kantor, Bima mampir ke perusahaan tempat Hayati bekerja.Buru buru ia pulang dari kantornya setelah pekerjaannya selesai, ia ingin melihat keadaan Hayati walaupun dari kejauhan, karena dari kemarin ia sangat menghawatirkannya.Kebetulan arah kantornya melewati perusahaan tempat Hayati bekerja.
Bima sudah tidak mengajar di sekolah, sekarang dia bekerja di Kantor kedinasan.Anak didiknya sangat kecewa dan sedih melihat guru kesayangan tidak mengajar lagi di sekolah mereka, begitu pun guru - guru yang lain,tak terkecuali Ina, dia sangat frustasi dengan keputusan Bima, yang sengaja menjauhinya.
Yah, awalnya Bima sengaja berhenti mengajar di sekolah itu, untuk menghindari Ina.
Sebenarnya mereka mulai dekat dan Bima menerima hubungannya dengan Ina berharap ia dapat melupakan Hayati.
Tapi bukannya mengobati patah hatinya , Ina justru membuatnya frustasi Ina terlalu posesif, cemburuan dan egois.
Pernah suatu ketika saat Bima tengah berbincang dengan seorang guru wanita baru, yang memang masih muda dan cantik .
Mereka membahas masalah seorang anak yang selalu bikin onar di sekolah.
Ina cemburu pada guru baru itu, menghina guru itu dan menuduhnya ingin merebut Bima darinya.
" Dasar wanita ganjen, caper sama cowok orang !" begitu ucapan Ina waktu itu, sehingga membuat Bima malu.
Bukan itu saja , Ina melarang Bima bertemu atau mengobrol dengan wanita lain selain dirinya, Ina juga keras kepala tidak pernah mau mengalah.
Itu membuat Bima tertekan dan merasa muak dengan sikap Ina.
Bima pun mengakhiri hubungannya dengan Ina, tapi Ina tidak terima begitu saja, dia sangat terobsesi pada Bima.
Tak ada jalan lain, akhirnya Bima keluar dari pekerjaannya , untuk menghindari Ina yang terus mengejarnya . Hingga akhirnya ia di terima bekerja di kantor Kedinasan.
Lama Bima menunggu, satu persatu ia melihat para karyawan yang keluar dari pabrik ,sampai yang terakhir keluar, Bima tidak mendapati Hayati.
" Apa Hayati tidak masuk kerja?" tanya nya pada diri sendiri.
Akhirnya Bima menyerah dan memutuskan pulang setelah yakin kalau Hayati tidak ada .
' apa terjadi sesuatu padanya?' pikirnya .
" Ya Allah, lindungilah Hayati ," ucap Bima lirih sambil menengadah memohon pada yang Maha Kuasa.
***
" Bagaimana keadaan bayi saya bu bidan ? " tanya Hayati saat bidan desa itu memeriksanya kandungannya.
Dari semalam ia mengeluh sakit di bagian perut , setelah apa yang di lakukan suaminya kemarin.
Hari ini ia meminta izin cuti ke perusahaan tempatnya bekerja.
" Bayi kembar ibu baik - baik saja, untung nya mereka kuat." jawab bidan itu, setelah sebelumnya Hayati menceritakan kejadian yang ia alaminya.
Hayati terkejut, mendengar Bidan menyebut bayi kembar.
" Apa? kembar bu bidan ?!"
" Iya ,bu kembar.Memangnya ibu tidak tahu sedang mengandung bayi kembar ?" tanya Bidan itu heran.
" Saya baru tahu sekarang , karena memang semenjak hamil saya baru 2 kali memeriksa kandungan .
Saya terlalu sibuk bekerja ,dan saya pikir kandungan saya baik - baik saja, karena sebelumnya saya tidak pernah merasakan keluhan apapun bu bidan." ucap Hayati.
" Seharusnya setiap bulan ibu periksa kandungan ibu, biar ibu tahu perkembangan janinnya, dan untuk kesehatan ibu hamilnya juga. " jelas bu bidan.
" Iya bu saya mengerti, saya benar - benar tidak menyangka bahwa saya mengandung anak kembar. " ucap Hayati bahagia bercampur sedih.
"Diusahakan ibu jangan stress ya, nanti dapat mempengaruhi bayi di kandungan ibu.
Mulai sekarang ibu sudah tidak boleh bekerja lagi, karena kandungan ibu sudah mau sembilan bulan, ibu harus banyak beristirahat. " jelas bu bidan dengan suara lembutnya.
" Baik bu bidan, terima kasih "
" Sama - sama."
Ibu mertuanya , tidak banyak bicara selama pemeriksaan itu, ia hanya tersenyum pilu ,sebentar lagi ia akan memiliki cucu kembar.
" Semoga, bayi kembar itu membawa berkah dan kebahagiaan untuk keluarga kita." ucap mertuanya.
" Aamiin....Terima kasih ibu, aku bisa melalui ini semua karena dukungan dari ibu." ucap Hayati lirih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments