Bab. 13 Cemburu Buta

" Bang, kamu gak jemput istrimu ? ini sudah sore loh, mana hujan lagi, !" seru Komala menegur anaknya yang tengah bersantai di ruang tamu.

" Iya, bentar lagi, nunggu hujannya berhenti," kata Bambang sambil memainkan benda pipih di tangannya.

" Ayo ,cepat kasihan Hayati nungguin kamu kelamaan,hujan sudah reda juga, " kata Komala.

Karena tak tahan dengan ocehan ibunya, Bambang pun beranjak dari duduknya ,lalu mengeluarkan motor nya, hendak menjemput Hayati di perempatan jalan.

Mata Bambang tidak berkedip ,saat menyaksikan pemandangan di depan matanya, seketika otaknya memanas, matanya memerah menahan amarah.

Saat itu Hayati baru saja mau turun dari motor Bima,sesaat setelah ia menyuruh Bima menurunkannya di perempatan jalan itu.

" Biar aku bantu, !" seru Bima saat menyadari Hayati kesulitan untuk turun, karena perut yang kian membesar .

" Terima kasih bang."

Tiba - tiba seseorang berteriak memanggil namanya .

" Hayati...!!" Teriak Bambang saat melihat istrinya bersama laki - laki lain, ia tidak dapat menahan amarahnya saat melihat Bima menurunkan Hayati dari atas motornya. Tanpa pikir panjang , Bambang langsung melayangkan tinjunya ke wajah Bima, hingga Bima tersungkur.

" Abang...!!!" teriak Hayati histeris , melihat Bambang memukuli Bima.

Bima pun tak mau kalah, dia kesal karena Bambang telah membuat Hayati menderita, ia pun membalas dengan sekuat tenaga.

Bambang kalah kuat dari Bima, dari segi fisik tubuh Bima lebih besar dan lebih tinggi dari Bambang, selain sering nge gym Bima juga jago bela diri , saat masih sekolah dulu ia sering mengikuti perlombaan Pencak Silat.

"Hentikan..bang Bima kumohon sudah hentikan !!" teriak Hayati melerai perkelahian.

Bima melepaskan cengkraman nya dari Bambang .

" Maaf kan aku Hayati, " ucap Bima sambil melangkah pergi dan meninggalkan mereka berdua.

Bambang yang masih meringis sambil memegang rahang pipinya yang terluka karena tonjokan Bima.

"Sialan akan ku balas kau nanti ,bajingan !" umpat Bambang kesal.

"Sini kau ,wanita murahan ! " kata Bambang setibanya di rumah, sambil menarik Hayati dengan kasar.

" Lepaskan tanganku bang, sakit ..!!" teriak Hayati.

" Ada apa ini ? Bambang wajah kamu kenapa babak belur gitu ?" tanya Komala.

" Aku di pukuli sama laki - laki selingkuhan Hayati !" kata Bambang emosi.

" Apa ? apa maksud mu ?" tanya Komala tak mengerti ucapan Bambang yang menuduh Hayati selingkuh.

" Iya, bu .Tadi aku memergoki Hayati sedang bermesraan dengan laki - laki selingkuhannya itu !"

" Jahat kamu ,bang ! tega kamu nuduh aku selingkuh, dia Bima tetanggaku ,teman masa kecilku, teman baikku, dia mengantarku pulang karena kasihan melihatku yang tengah hamil besar pulang sendirian , di tengah hujan .Dia melihatku di pinggir jalan saat aku menunggu angkutan umum .Harusnya kamu berpikir, kalau kamu tadi menjemput ku di pabrik,aku tidak akan naik motor Bima." jelas Hayati sambil menangis, air matanya tak dapat di bendung lagi.

" Alasan ! , dasar wanita murahan, pintar kami ngomong.Jadi selama ini diam - diam kau bertemu dengan bajingan itu di belakangku , hah ?!"

Bambang semakin emosi ,dari dulu ia memang sangat cemburu terhadap Bima.

"Abang , ada apa ?" tanya sari yg baru pulang .

pak Ahmad pun keluar dari kamarnya, dengan kursi roda.

" Sudah hentikan , Bambang ,kendalikan amarahmu,!" seru pak Ahmad.

Hayati menangis sambil berlari ke kamarnya, di susul oleh Bambang yang masih kesal terhadapnya.

"Bambang, biarkan Hayati sendiri ,jangan kau terus menyakitinya ," kata pak Ahmad .

" Aku belum selesai dengan wanita itu ..! " ucap Bambang sambil mengepalkan tangannya .

Lalu berlari menyusul Hayati,

Saat Hayati akan mengunci pintu ,Bambang mendorong pintu kamar itu , hingga membuat Hayati hampir tersungkur ,beruntung tangannya masih bisa berpegangan pada sisi ranjang .

" Katakan padaku ,sejak kapan kau berhubungan dengan bajingan itu hah ?!" kata Bambang sambil mencengkram pundak Hayati .

" Aku bertemu dengannya hari ini tanpa sengaja, setelah aku menikah, baru hari ini kami bertemu lagi !" tegas Hayati.

" Bohong ! kamu kira aku bodoh, dasar wanita murahan, mana ada maling ngaku , hah !!"

" Cukup , bang .Kamu sudah sangat keterlaluan, aku sudah menjelaskan apa yang sebenarnya, kalau kamu tidak percaya ,terserah kamu ." ucap Hayati sambil beranjak keluar, tapi sebelum Hayati keluar, Bambang menarik rambutnya dan melemparkan tubuh Hayati keatas ranjang.

Ia mengunci pintu kamarnya dan hendak menerkam tubuh Hayati .

" Ah..! sakit !" pekik Hayati saat Bambang mendorongnya ke atas ranjang.

Dengan penuh amarah ,Bambang melucuti seluruh pakaian Hayati begitu juga dengan pakaiannya ,

ia menggauli istrinya itu dengan kasar sehingga Hayati kesakitan.

Hayati meneteskan air mata , saat suaminya menjamah tubuhnya dengan kasar ,sorot mata yang tajam dan penuh amarah ,karena terbakar api cemburu.

Bambang menyudahi aktivitas nya, dengan napas memburu, amarahnya sedikit berkurang setelah aktivitas tadi.

Sedangkan Hayati membelakangi tubuh suaminya sambil menangis meratapi nasibnya , sakit dan perih yang ia rasa saat suaminya menjamah tubuhnya dengan kasar di tambah lagi perut nya yang kian membesar, semakin membuat hatinya pedih, ia khawatir dengan keadaan bayi dalam kandungannya.

***

" Bima kenapa wajahmu nak, ? " tanya bu Eti khawatir.

" Tadi aku menghajar copet bu, copetnya melawan akhirnya kami berkelahi ," jawab Bima berbohong, dalam hati ia meminta maaf pada ibunya karena membohonginya, ia takut ibunya semakin khawatir kalau tahu yang sebenarnya.

" Ya , Allah..luka mu tak ada yang serius kan,buka bajumu biar ibu periksa !"

" Gak ada bu, cuma bibir aja yang kena, ibu kan tahu aku jago bela diri " jelas Bima sambil tersenyum .

" Syukurlah ,ibu sangat khawatir , kamu tidak pernah seperti ini sebelumnya, apa kamu lengah ,sampai pencopet itu memukul wajahmu ? " tanya bu Eti penasaran.

" Iya bu.Maafkan Bima buat ibu khawatir." ucap Bima lembut.

Setelah mengobati luka di bibir anaknya , bu Eti keluar dari kamar Bima agar anaknya bisa beristirahat.

Bima membaringkan tubuhnya, pikirannya melayang mengingat kejadian tadi sore, ia masih memikirkan Hayati, 'apa yang terjadi padanya saat ini, mungkinkah suaminya mengamuk padanya?'

ah, Bima tidak bisa berhenti memikirkan Hayati, setelah pertemuannya tadi, perasaan Bima semakin tumbuh untuk Hayati, dia terus memikirkan nasib Hayati, ia kasihan padanya .

" Seandainya bisa ,aku ingin membawanya pergi dari laki - laki tak bertanggung jawab itu." rutuk Bima .

***

Sore itu , sepulang dari kantor, Bima mampir ke perusahaan tempat Hayati bekerja.Buru buru ia pulang dari kantornya setelah pekerjaannya selesai, ia ingin melihat keadaan Hayati walaupun dari kejauhan, karena dari kemarin ia sangat menghawatirkannya.Kebetulan arah kantornya melewati perusahaan tempat Hayati bekerja.

Bima sudah tidak mengajar di sekolah, sekarang dia bekerja di Kantor kedinasan.Anak didiknya sangat kecewa dan sedih melihat guru kesayangan tidak mengajar lagi di sekolah mereka, begitu pun guru - guru yang lain,tak terkecuali Ina, dia sangat frustasi dengan keputusan Bima, yang sengaja menjauhinya.

Yah, awalnya Bima sengaja berhenti mengajar di sekolah itu, untuk menghindari Ina.

Sebenarnya mereka mulai dekat dan Bima menerima hubungannya dengan Ina berharap ia dapat melupakan Hayati.

Tapi bukannya mengobati patah hatinya , Ina justru membuatnya frustasi Ina terlalu posesif, cemburuan dan egois.

Pernah suatu ketika saat Bima tengah berbincang dengan seorang guru wanita baru, yang memang masih muda dan cantik .

Mereka membahas masalah seorang anak yang selalu bikin onar di sekolah.

Ina cemburu pada guru baru itu, menghina guru itu dan menuduhnya ingin merebut Bima darinya.

" Dasar wanita ganjen, caper sama cowok orang !" begitu ucapan Ina waktu itu, sehingga membuat Bima malu.

Bukan itu saja , Ina melarang Bima bertemu atau mengobrol dengan wanita lain selain dirinya, Ina juga keras kepala tidak pernah mau mengalah.

Itu membuat Bima tertekan dan merasa muak dengan sikap Ina.

Bima pun mengakhiri hubungannya dengan Ina, tapi Ina tidak terima begitu saja, dia sangat terobsesi pada Bima.

Tak ada jalan lain, akhirnya Bima keluar dari pekerjaannya , untuk menghindari Ina yang terus mengejarnya . Hingga akhirnya ia di terima bekerja di kantor Kedinasan.

Lama Bima menunggu, satu persatu ia melihat para karyawan yang keluar dari pabrik ,sampai yang terakhir keluar, Bima tidak mendapati Hayati.

" Apa Hayati tidak masuk kerja?" tanya nya pada diri sendiri.

Akhirnya Bima menyerah dan memutuskan pulang setelah yakin kalau Hayati tidak ada .

' apa terjadi sesuatu padanya?' pikirnya .

" Ya Allah, lindungilah Hayati ," ucap Bima lirih sambil menengadah memohon pada yang Maha Kuasa.

***

" Bagaimana keadaan bayi saya bu bidan ? " tanya Hayati saat bidan desa itu memeriksanya kandungannya.

Dari semalam ia mengeluh sakit di bagian perut , setelah apa yang di lakukan suaminya kemarin.

Hari ini ia meminta izin cuti ke perusahaan tempatnya bekerja.

" Bayi kembar ibu baik - baik saja, untung nya mereka kuat." jawab bidan itu, setelah sebelumnya Hayati menceritakan kejadian yang ia alaminya.

Hayati terkejut, mendengar Bidan menyebut bayi kembar.

" Apa? kembar bu bidan ?!"

" Iya ,bu kembar.Memangnya ibu tidak tahu sedang mengandung bayi kembar ?" tanya Bidan itu heran.

" Saya baru tahu sekarang , karena memang semenjak hamil saya baru 2 kali memeriksa kandungan .

Saya terlalu sibuk bekerja ,dan saya pikir kandungan saya baik - baik saja, karena sebelumnya saya tidak pernah merasakan keluhan apapun bu bidan." ucap Hayati.

" Seharusnya setiap bulan ibu periksa kandungan ibu, biar ibu tahu perkembangan janinnya, dan untuk kesehatan ibu hamilnya juga. " jelas bu bidan.

" Iya bu saya mengerti, saya benar - benar tidak menyangka bahwa saya mengandung anak kembar. " ucap Hayati bahagia bercampur sedih.

"Diusahakan ibu jangan stress ya, nanti dapat mempengaruhi bayi di kandungan ibu.

Mulai sekarang ibu sudah tidak boleh bekerja lagi, karena kandungan ibu sudah mau sembilan bulan, ibu harus banyak beristirahat. " jelas bu bidan dengan suara lembutnya.

" Baik bu bidan, terima kasih "

" Sama - sama."

Ibu mertuanya , tidak banyak bicara selama pemeriksaan itu, ia hanya tersenyum pilu ,sebentar lagi ia akan memiliki cucu kembar.

" Semoga, bayi kembar itu membawa berkah dan kebahagiaan untuk keluarga kita." ucap mertuanya.

" Aamiin....Terima kasih ibu, aku bisa melalui ini semua karena dukungan dari ibu." ucap Hayati lirih.

Episodes
1 Bab.1 Pertemuan
2 Bab.2 Jatuh cinta pada pandangan pertama
3 Bab.3 impian yang pupus
4 Bab .4 Menikah muda
5 Bab. 5 Malam Pertama
6 Bab. 6 Rahasia yang terkuak
7 Bab.7 Mencari pekerjaan
8 Bab.8 Hayati bekerja
9 Bab. 9 Bima membuka hati untuk Ina
10 Bab. 10 Kedatangan Ibu Kandung Hayati
11 Bab. 11 Jadi Buruh Pabrik
12 Bab. 12 Positif Hamil
13 Bab. 13 Cemburu Buta
14 Bab. 14 Melahirkan
15 Bab. 15 Bambang Mencurigakan
16 Bab. 16 Pemberontakan
17 Bab. 17 Pemuas Nafsu
18 Bab. 18 Ceraikan Aku
19 Bab. 19 Kembali Mengandung
20 Bab. 20 Selamat Jalan , Pak !
21 Bab. 21 Hilang Bagai di Telan Bumi
22 Bab 22 Harapan Baru
23 Bab. 23 Status Baru
24 Bab. 24 Kembalinya Sang Mantan Istri
25 Bab . 25 Ulah Marissa
26 Bab. 26 Aku Merindukanmu Hayati
27 Bab. 27 Ada Apa Dengan Arif ?
28 Bab. 28 Wanita misterius
29 Bab. 29 Kisah Marissa
30 Bab. 30 Saat Cinta Bersemi
31 Bab. 31 Restu Nenek Untuk Hayati
32 Bab.32 Marissa Terbakar Cemburu
33 Bab. 33 Sari Jatuh Cinta.
34 Bab. 34 Gejolak Batin Putri
35 Bab. 35 Kekecewaan Bima
36 Bab.36 Rosidah Membuat Resah
37 Bab. 37 Kedatangan Tamu Ganteng
38 Bab. 38 Tante Penyelamat
39 Bab. 39 Lamar Aku Mas !
40 Bab. 40 Marissa mencelakai nenek.
41 Bab. 41 Wanita Gila !
42 Bab. 42 Arif Geram Terhadap Marissa
43 Bab. 43 Alisha Membela Ibunya
44 Bab. 44 Dafa !!!
45 Bab. 45 Bima Patah Hati Lagi
46 Bab. 45 Bima Patah Hati Lagi
47 Bab. 46 Terbakar Api Cemburu
48 Bab 47. Arif Mencurigai Bima
49 Bab 48. Hukuman Untuk Marissa.
50 Bab 49. Godaan Sang Perawat
51 Bab 50. Suster Anya
52 Bab 51. Perang Antara Rosidah Dan Hayati .
53 Bab 52 . Berhasil Meluluhkan Hati Putri.
54 Bab 53 . Alunan Melodi Gitar Bima
55 Bab 54 . Taman Cinta Hayati
56 Bab 55. Alisha Sakit
57 Bab 56. Wanita penggoda
58 Bab 57. Arif Tertangkap Basah
59 Bab 58. Hayati vs Suster Anya
60 Bab. 59 Kehidupan Kelam Anya
61 Bab. 60 Masa Lalu Anya
62 Bab. 61 Pelangi Menghiasi Hati Sari
63 Bab. 62 Rencana Yang Gagal
64 Bab. 63 Perdebatan
65 Bab. 64 Hati Yang Terbakar
66 Bab. 65 Arif Menghilang
67 Bab. 66 Kenyataan Pahit
68 Bab.67 Misteri Kecelakaan Suci
69 Bab. 68 Mas....
70 Bab. 68 Mas....
71 Bab. 70 Bambang
72 Bab. 71 SUCI
73 Bab. 72 Kisah Tragis Suci
74 Bab. 73 Penambang Pasir
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Bab.1 Pertemuan
2
Bab.2 Jatuh cinta pada pandangan pertama
3
Bab.3 impian yang pupus
4
Bab .4 Menikah muda
5
Bab. 5 Malam Pertama
6
Bab. 6 Rahasia yang terkuak
7
Bab.7 Mencari pekerjaan
8
Bab.8 Hayati bekerja
9
Bab. 9 Bima membuka hati untuk Ina
10
Bab. 10 Kedatangan Ibu Kandung Hayati
11
Bab. 11 Jadi Buruh Pabrik
12
Bab. 12 Positif Hamil
13
Bab. 13 Cemburu Buta
14
Bab. 14 Melahirkan
15
Bab. 15 Bambang Mencurigakan
16
Bab. 16 Pemberontakan
17
Bab. 17 Pemuas Nafsu
18
Bab. 18 Ceraikan Aku
19
Bab. 19 Kembali Mengandung
20
Bab. 20 Selamat Jalan , Pak !
21
Bab. 21 Hilang Bagai di Telan Bumi
22
Bab 22 Harapan Baru
23
Bab. 23 Status Baru
24
Bab. 24 Kembalinya Sang Mantan Istri
25
Bab . 25 Ulah Marissa
26
Bab. 26 Aku Merindukanmu Hayati
27
Bab. 27 Ada Apa Dengan Arif ?
28
Bab. 28 Wanita misterius
29
Bab. 29 Kisah Marissa
30
Bab. 30 Saat Cinta Bersemi
31
Bab. 31 Restu Nenek Untuk Hayati
32
Bab.32 Marissa Terbakar Cemburu
33
Bab. 33 Sari Jatuh Cinta.
34
Bab. 34 Gejolak Batin Putri
35
Bab. 35 Kekecewaan Bima
36
Bab.36 Rosidah Membuat Resah
37
Bab. 37 Kedatangan Tamu Ganteng
38
Bab. 38 Tante Penyelamat
39
Bab. 39 Lamar Aku Mas !
40
Bab. 40 Marissa mencelakai nenek.
41
Bab. 41 Wanita Gila !
42
Bab. 42 Arif Geram Terhadap Marissa
43
Bab. 43 Alisha Membela Ibunya
44
Bab. 44 Dafa !!!
45
Bab. 45 Bima Patah Hati Lagi
46
Bab. 45 Bima Patah Hati Lagi
47
Bab. 46 Terbakar Api Cemburu
48
Bab 47. Arif Mencurigai Bima
49
Bab 48. Hukuman Untuk Marissa.
50
Bab 49. Godaan Sang Perawat
51
Bab 50. Suster Anya
52
Bab 51. Perang Antara Rosidah Dan Hayati .
53
Bab 52 . Berhasil Meluluhkan Hati Putri.
54
Bab 53 . Alunan Melodi Gitar Bima
55
Bab 54 . Taman Cinta Hayati
56
Bab 55. Alisha Sakit
57
Bab 56. Wanita penggoda
58
Bab 57. Arif Tertangkap Basah
59
Bab 58. Hayati vs Suster Anya
60
Bab. 59 Kehidupan Kelam Anya
61
Bab. 60 Masa Lalu Anya
62
Bab. 61 Pelangi Menghiasi Hati Sari
63
Bab. 62 Rencana Yang Gagal
64
Bab. 63 Perdebatan
65
Bab. 64 Hati Yang Terbakar
66
Bab. 65 Arif Menghilang
67
Bab. 66 Kenyataan Pahit
68
Bab.67 Misteri Kecelakaan Suci
69
Bab. 68 Mas....
70
Bab. 68 Mas....
71
Bab. 70 Bambang
72
Bab. 71 SUCI
73
Bab. 72 Kisah Tragis Suci
74
Bab. 73 Penambang Pasir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!