#Bertemu di Minimarket

"Hahahaa.. bukankah kamu mau penawar racun di tubuh Naira itu?" dia bertanya pada Ardian, "aku punya jawabannya, tapi sayang sekali, kamu hendak membunuh aku, jadi aku tidak bisa memastikan kamu akan memilikinya!"

"Aku tidak percaya omong kosongmu itu!!!!" mulai bertambah emosi.

"Kamu tidak percaya?!" terkekeh dalam keadaan sempit, "hanya satu orang yang bisa memecahkan masalah ini, dan orang itu, sudah tewas di tanganku satu tahun yang lalu!"

"Pecundang!!!!"

"Hahahaha.. aku tidak berharap dia tahu penawarnya! yang aku tahu, dari ahli ramuan terkenal, racun ini sangat langka, bahkan ilmu kedokteran canggih seperti sekarang juga tidak akan pernah menemukan penawar maupun bahan untuk membuat racun itu!!!"

Mendengar pernyataan yang sangat mengejutkan tersebut membuat Ardian seketika merasa tersayat, juga merasa begitu hancur.

Naira!

Wanita itu harus merasakan hidup yang sangat berkecamuk seperti ini.

"Tunjukkan padaku di mana penawarnya!!!"

"Baiklah, aku akan tunjukkan, asal, kamu mau melepaskan aku terlebih dulu!"

"Aku tidak percaya omongan pria pembohong seperti kamu!!! aku sungguh tidak akan pernah percaya padamu!!!"

"Kalau begitu, bunuh saja aku! dengan begitu, kamu akan segera kehilangan istri tercinta kamu itu!!"

Ardian akhirnya bergelut dengan otaknya. Mencoba memberikan sebuah jawaban dan keputusan yang tepat.

Semoga saja keputusan yang dia ambil adalah keputusan yang sangat bijak!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di malam itu, Ardian akhirnya pulang dengan perasaan yang sangat kacau. Dia tidak bisa memberikan jawaban atas semua pertanyaan yang di lontarkan oleh istrinya sejak dia pulang ke rumah beberapa menit yang lalu.

"Ardian, apa kamu sungguh baik-baik saja?" sekarang wajah istrinya benar-benar cemas pada suaminya itu.

"Ya! aku baik-baik saja.." ucap Ardian di sertai senyuman tipis di bibirnya, namun senyuman itu seakan mengisyaratkan Naira kalau dia tidak sedang dalam keadaan baik.

"Tidak! kamu punya masalah! aku tahu kamu tidak baik-baik saja! jangan mencoba menyembunyikan semuanya dariku Ardian! kamu tidak bisa membohongi aku sedikit pun!!" dia mulai menekan sang suami dengan ucapan dari mulutnya.

Mendengar sang istri yang begitu cemas terhadap dirinya, Ardian seketika menyandarkan kepalanya dalam pelukan Naira.

Saat ini, dia membutuhkan dukungan dan sandaran dari orang-orang terdekatnya. Namun, apa dia benar-benar punya sandaran selain Naira?

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pesawat akhirnya tiba di bandara kota X.

Kota yang begitu besar dan memiliki sumber daya manusia yang cukup tinggi.

Huhh!

Apa hal semacam itu juga harus di katakan secara detail?

Baiklah!

Lebih baik kita lihat bagaimana kabar selanjutnya dari seorang pemabuk sejati seperti Allianz.

Bersiul..

Menaiki taksi, dan berhenti pada sebuah mini market.

Dia mungkin lupa kalau Ardian juga menyertakan dua orang untuk membantunya.

Sebenarnya, tugas dia bukan urusan bisnis atau semacamnya. Biarlah dua orang itu yang akan mengurus bisnisnya, dan Allianz, pria itu harus segera menyelesaikan masalahnya dengan istrinya yang telah lama hilang.

Tapi entah takdir yang semacam apa, hingga di malam yang hampir larut itu, Hana pun terlihat berada di mini market hanya seorang diri saja.

Iya!

Kekurangan bahan olahan kue untuk acara perjamuan besok menjadi alasan dia untuk belanja di mini market yang buka selama dua puluh empat jam itu.

Wanita itu berkeliling, dan kemudian berhenti pada sebuah rak, berisi aneka ragam bahan olahan kue, secara lengkap.

Dan dia pun mulai memilih.

Namun di saat yang bersamaan, seorang pria terlihat berjalan di bagian punggungnya, sambil terus menerus membunyikan siulannya..

Apa itu sangat mengganggu?

Tidak!!

Justru suara itu..

Tangannya berhenti sejenak saat hendak mengambil satu buah telur di atas tempatnya.

Deg!

Mendadak hatinya berdebar cukup kencang, seolah suara siulan itu terasa begitu familiar di telinganya!

Suara itu.. mungkinkah...

Tanya dalam hatinya, bersamaan dengan sang pria yang mulai berbelok menjauh dari tempat Hana berdiri.

Dia menoleh, untuk memastikan apakah seseorang yang dia tebak adalah benar memang dia...

Sret!!

Menoleh..

Namun..

Tidak ada siapapun!

Hanya seorang pria dengan topi merah terangnya yang sedang mencoba mengambil satu botol minuman soda dari rak!

Hem!

Dia tersenyum sambil menggelengkan kepala!

"Mungkin hanya perasaan ku saja.."

Dan setelah itu, Hana hanya melanjutkan kegiatan belanjanya saja tanpa berpikir macam-macam.

"Hanya ini saja tuan?" tanya seorang wanita yang berdiri di bagian kasir.

"Ya! itu saja!"

"Dua puluh lima ribu rupiah!"

"Oh? apa semahal itu?" tanya Allianz agak terkejut.

"Memang harganya segitu tuan!"

"Cihh!! kamu bahkan tidak tahu betapa buruk kualitas dari minuman ini!" mulai berkata keras.

Mendengar kegaduhan dari pria yang tengah mencoba membayar satu botol minuman di kasir, seorang pelayan toko lainnya terlihat mendekat, dan mencoba melihat situasi apa yang sedang di hadapi oleh rekan kerjanya.

"Ada apa tuan? apa ada sesuatu yang bisa kami bantu?" tanya sang laki-laki pelayan toko dengan ramah.

"Oh? ya! aku punya sedikit masalah di sini, aku di tagih oleh wanita ini dua puluh lima ribu rupiah, tapi aku tahu minuman ini punya kualitas buruk, aku tidak percaya dia menjual padaku dengan harga yang lumayan mahal."

Keributan di bagian kasir berhasil mengundang perhatian semua pengunjung toko, termasuk Hana.

"Mas, ada apa ya di sana?"

"Saya tidak tahu mbak, katanya si dia protes karena minuman yang terlalu mahal."

"Apa memang dia sendiri yang tidak punya uang!" sahut yang satunya lagi.

Mendengar semua yang di ucapkan oleh para pengunjung toko membuat Hana ingin segera melihat siapa yang tengah meributkan hal tersebut di bagian kasir.

"Kalau anda tidak punya uang, maka pergi saja dari sini! tidak perlu membuat keributan di tempat kami!! dasar pemabuk!!"

"Anda meremehkan saya!" mencoba memukul sang pelayan pria.

Mereka berdua hampir saling adu jotos di tempat itu. Untunglah dua orang mendadak tiba di tempat itu, dan langsung melerai pertengkaran mereka berdua.

Pun dengan para pengunjung pria yang ikut menahan keduanya untuk tidak saling beradu ketangkasan di tempat perbelanjaan itu.

"Apa kamu?? Hah!?" Allianz yang masih setia mengenakan topi dan jaket kulitnya berhasil di tarik paksa oleh dua orang yang menjadi anak buah Ardian.

"Maaf, saya minta maaf atas kegaduhan yang terjadi di tempat ini! kami minta maaf!"

Salah satu pria di pihak Allianz terlihat menunduk berkali-kali untuk sekedar minta maaf atas semua kelakuan Allianz di tempat itu, lalu meninggalkan satu lembar uang lima puluh ribuan di atas meja.

Prak!

"Apa sudah cukup?"

"Ya! bahkan masih ada kembaliannya.." jawab wanita yang ada di kasir.

"Tidak! tidak perlu! tidak perlu di kembalikan!" jawab pria itu sambil keluar menyusul kedua rekannya.

"Dasar sombong! sudah miskin masih berlagak memberi tip!!" sindir beberapa sidang lainnya.

Sementara, Hana malah hanya terlihat acuh tak acuh dengan keadaan itu.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Episodes
1 #Deskripsi Cerita
2 #Alianz yang Buruk
3 #Siapa Itu Morgan?
4 #Berbanding Terbalik
5 #Berkat Morgan
6 #Mimpi Di Meja Dapur
7 #Allianz yang Mabuk
8 #Jangan Lupa Kunci Pintunya!
9 #Mengirim Allianz
10 #Dokter Kelima
11 #Berciuman di Mall
12 #Tiga Ratus Juta Lebih
13 #Ancaman dari Doni!
14 #Resep Kue Hana
15 #Rumah yang Menjijikan
16 #Belum Bisa Menerima Orang Lain
17 #Aku Hanya Seorang Pemabuk
18 #Penawar Racun
19 #Bertemu di Minimarket
20 #Apa Aku Terlalu Takut?
21 #Milikku Selamanya
22 #Terbayang-Bayang
23 #Kita Impas
24 #Tertipu
25 #Doni yang Selamat
26 #Dia Menuduhku Di Masa Lalu
27 #Lamaran Morgan
28 #Semakin Suram
29 #Buruk!
30 #Shi Yuan dan Ayahnya
31 #Tempat Perjamuan
32 #Ada Apa Naira?
33 #Malam Perjamuan
34 #Kisah Masa Lalu
35 #Tiga Pria Memukau
36 #Daniah Hadir!
37 #Hampir Bertemu
38 #Akhirnya..
39 #Di Tolak
40 #Berhasil di Curi
41 #Hanya Memilih Pergi
42 #Memimpikan Allianz
43 #Visha Hendak Liburan
44 #Beberapa Kali
45 #Sisi Lu Zamorgan
46 #Lu Zamorgan yang Kacau
47 #Uji Coba
48 #Tidak Lagi Takut
49 #Bertemu Di Klub
50 #Awal Mula Petaka
51 #Kehangatan Membawa Bencana
52 #Menyesal Atau Tidak
53 #Di Urus Ayah
54 #Datang Di Kala Hujan
55 #Perjalanan Mencari Hana
56 #Menuju Rumah Hana
57 #Pertemuan Yang Mengejutkan
58 #Menanti Sebuah Jawaban
59 #Hana Pergi
60 #Penyergapan Rumah Doni
61 #Di Rumah Ardian
62 #Aku Bukan Pengecut
63 #Bergerak Maju
64 #POV HANA
65 #POV HANA 2
66 #Soal Pengurangan
67 #Sang Penembak Jitu
68 #Surat Kecil Untuk Lu Zamorgan
69 #Mereka Tiba
70 #Makan Malam
71 #Kehadiran Zumi dan Istrinya
72 #Wawancara
73 #Surprise
74 #Permainan Pertama
75 #Pagi Hari
76 #Sarapan Pagi
77 #Kau Yang Mengejarku
78 #Sarapan Seru
79 #Suara Itu
80 #Pertemuan Dengan Morgan
81 #Jangan Tersenyum Seperti Itu
82 #Luzia Melahirkan
83 #Gadis
84 #Makan Di Restoran
85 #Makan Yang Lahap
86 #Dokumen Palsu Pembawa Masalah
87 #Hana Yang Sedikit Kacau
88 #Tidak Senang
89 #Bertemu Visha
90 #Desakan Dan Jebakan Visha
91 #Minta Maaf
92 #Setuju
93 #Malam Pertama Dengan Morgan
94 #Berkelahi
95 #Noda Yang Kejam
96 #Malam Tadi
97 #Kerasukan
98 #Pagi Hari
99 #Menampakkan Diri
100 #Kepuasan Bersama Visha
101 #Entah Rasa Apa
102 #Kegaduhan
103 #Si Buaya
104 #Suami Istri Yang Asik
105 #Nekad
106 #Nekad 2
107 #Sisi Kelam Yang Harus Di Alami Hana
108 #Malam Pengantin Yang Kacau
109 #Gusar
110 #Mengancam Lu Lau'er
111 #Anakku Yang Bersalah
112 #Mengunjungi Hana
113 #Mulut Pedas Si Buaya Betina
114 #Kejutan
115 #Berjumpa Hana
116 #Di Sofa
117 #Membawa Zhoulin
118 #Di Depan Gerbang
119 #Hamil
120 #Menemui Hana
121 #Dingin
122 #Surprise
123 #Wanita Asing
124 #Tes DNA
125 #Memberitahu Hana
126 #Pertemuan Dengan Miranda
127 #Visha Melahirkan
128 #Bahagia
129 #Datang
130 #Sebelum Kejadian
131 #Takut
132 #Menghubungi Di Tengah Malam
133 #Berjumpa Visha
134 #Surat Perceraian
135 #Merubah Hana
136 #Allianz Sungguh Menjengkelkan
137 #Ada Apa Denganmu, All?
138 #Grup H.A.
139 #Hana Yang Berbeda
140 #Berdebat di Restoran
141 #Kesal
142 #Menjadi Lebih Muda
143 #Masalah Dari Seberang
144 #Wanita Aneh
145 #Sosok Wanita Aneh
146 #Sikap Aneh Suaminya
147 #Berkunjung Ke Rumah Erik
148 #Jebakan
149 #Pesta Ulang Tahun
150 #Kejutan Untuk Allianz
151 #Bertemu Klien Luar Negeri
152 #Sebuah Pesan di Ponsel Visha
153 #Di Hotel
154 #Mendatangi Hana
155 #Mengantarkan William
156 #Melihatnya Di H.A. Group
157 #Bertengkar di Restoran
158 #Cara Hana
159 #Maafmu Tiada Lagi Berguna Bagiku
160 #Gunting Mengkilat
161 #Semuanya Sama
162 #Bertengkar
163 #Pertengkaran Berujung Tragedi
164 #Penyesalan Yang Datang Terlambat
165 #Entah Bagaimana Perasaan Ini
166 #Berniat Mengunjungi Sang Ayah
167 #Pertemuan Berujung Perpisahan
168 #Akhir Cerita
Episodes

Updated 168 Episodes

1
#Deskripsi Cerita
2
#Alianz yang Buruk
3
#Siapa Itu Morgan?
4
#Berbanding Terbalik
5
#Berkat Morgan
6
#Mimpi Di Meja Dapur
7
#Allianz yang Mabuk
8
#Jangan Lupa Kunci Pintunya!
9
#Mengirim Allianz
10
#Dokter Kelima
11
#Berciuman di Mall
12
#Tiga Ratus Juta Lebih
13
#Ancaman dari Doni!
14
#Resep Kue Hana
15
#Rumah yang Menjijikan
16
#Belum Bisa Menerima Orang Lain
17
#Aku Hanya Seorang Pemabuk
18
#Penawar Racun
19
#Bertemu di Minimarket
20
#Apa Aku Terlalu Takut?
21
#Milikku Selamanya
22
#Terbayang-Bayang
23
#Kita Impas
24
#Tertipu
25
#Doni yang Selamat
26
#Dia Menuduhku Di Masa Lalu
27
#Lamaran Morgan
28
#Semakin Suram
29
#Buruk!
30
#Shi Yuan dan Ayahnya
31
#Tempat Perjamuan
32
#Ada Apa Naira?
33
#Malam Perjamuan
34
#Kisah Masa Lalu
35
#Tiga Pria Memukau
36
#Daniah Hadir!
37
#Hampir Bertemu
38
#Akhirnya..
39
#Di Tolak
40
#Berhasil di Curi
41
#Hanya Memilih Pergi
42
#Memimpikan Allianz
43
#Visha Hendak Liburan
44
#Beberapa Kali
45
#Sisi Lu Zamorgan
46
#Lu Zamorgan yang Kacau
47
#Uji Coba
48
#Tidak Lagi Takut
49
#Bertemu Di Klub
50
#Awal Mula Petaka
51
#Kehangatan Membawa Bencana
52
#Menyesal Atau Tidak
53
#Di Urus Ayah
54
#Datang Di Kala Hujan
55
#Perjalanan Mencari Hana
56
#Menuju Rumah Hana
57
#Pertemuan Yang Mengejutkan
58
#Menanti Sebuah Jawaban
59
#Hana Pergi
60
#Penyergapan Rumah Doni
61
#Di Rumah Ardian
62
#Aku Bukan Pengecut
63
#Bergerak Maju
64
#POV HANA
65
#POV HANA 2
66
#Soal Pengurangan
67
#Sang Penembak Jitu
68
#Surat Kecil Untuk Lu Zamorgan
69
#Mereka Tiba
70
#Makan Malam
71
#Kehadiran Zumi dan Istrinya
72
#Wawancara
73
#Surprise
74
#Permainan Pertama
75
#Pagi Hari
76
#Sarapan Pagi
77
#Kau Yang Mengejarku
78
#Sarapan Seru
79
#Suara Itu
80
#Pertemuan Dengan Morgan
81
#Jangan Tersenyum Seperti Itu
82
#Luzia Melahirkan
83
#Gadis
84
#Makan Di Restoran
85
#Makan Yang Lahap
86
#Dokumen Palsu Pembawa Masalah
87
#Hana Yang Sedikit Kacau
88
#Tidak Senang
89
#Bertemu Visha
90
#Desakan Dan Jebakan Visha
91
#Minta Maaf
92
#Setuju
93
#Malam Pertama Dengan Morgan
94
#Berkelahi
95
#Noda Yang Kejam
96
#Malam Tadi
97
#Kerasukan
98
#Pagi Hari
99
#Menampakkan Diri
100
#Kepuasan Bersama Visha
101
#Entah Rasa Apa
102
#Kegaduhan
103
#Si Buaya
104
#Suami Istri Yang Asik
105
#Nekad
106
#Nekad 2
107
#Sisi Kelam Yang Harus Di Alami Hana
108
#Malam Pengantin Yang Kacau
109
#Gusar
110
#Mengancam Lu Lau'er
111
#Anakku Yang Bersalah
112
#Mengunjungi Hana
113
#Mulut Pedas Si Buaya Betina
114
#Kejutan
115
#Berjumpa Hana
116
#Di Sofa
117
#Membawa Zhoulin
118
#Di Depan Gerbang
119
#Hamil
120
#Menemui Hana
121
#Dingin
122
#Surprise
123
#Wanita Asing
124
#Tes DNA
125
#Memberitahu Hana
126
#Pertemuan Dengan Miranda
127
#Visha Melahirkan
128
#Bahagia
129
#Datang
130
#Sebelum Kejadian
131
#Takut
132
#Menghubungi Di Tengah Malam
133
#Berjumpa Visha
134
#Surat Perceraian
135
#Merubah Hana
136
#Allianz Sungguh Menjengkelkan
137
#Ada Apa Denganmu, All?
138
#Grup H.A.
139
#Hana Yang Berbeda
140
#Berdebat di Restoran
141
#Kesal
142
#Menjadi Lebih Muda
143
#Masalah Dari Seberang
144
#Wanita Aneh
145
#Sosok Wanita Aneh
146
#Sikap Aneh Suaminya
147
#Berkunjung Ke Rumah Erik
148
#Jebakan
149
#Pesta Ulang Tahun
150
#Kejutan Untuk Allianz
151
#Bertemu Klien Luar Negeri
152
#Sebuah Pesan di Ponsel Visha
153
#Di Hotel
154
#Mendatangi Hana
155
#Mengantarkan William
156
#Melihatnya Di H.A. Group
157
#Bertengkar di Restoran
158
#Cara Hana
159
#Maafmu Tiada Lagi Berguna Bagiku
160
#Gunting Mengkilat
161
#Semuanya Sama
162
#Bertengkar
163
#Pertengkaran Berujung Tragedi
164
#Penyesalan Yang Datang Terlambat
165
#Entah Bagaimana Perasaan Ini
166
#Berniat Mengunjungi Sang Ayah
167
#Pertemuan Berujung Perpisahan
168
#Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!