Mendadak...
Tring!
Ponsel Ardian yang sedang berada dalam genggaman tangan Ardian berbunyi.
Dan hal itu sungguh memaksa Ardian untuk menghentikan aktifitas mengejar anaknya dengan seketika.
Membuka!
'Tuan! dokter sudah menunggu kedatangan anda di rumah! apa anda akan segera pulang?'
Ardian membalas pesan dari sang pengawal tersebut!
'Ya! Suruh dokter Chan untuk menungguku di rumah! aku dan istriku akan segera pulang!'
Sent!
Ardian mengalihkan pandangannya pada sang putra yang masih ingin bermain di tempat itu.
"Shi Yuan, kita harus segera pulang! apa kamu sudah selesai beli mainannya?"
Shi Yuan sedang asik menikmati es krim sambil berlari kesana kemari dengan beberapa pelayan wanita.
"Tidak ayah! Shi Yuan akan pulang nanti, kalau ayah ingin pulang sekarang, maka pulang saja! tinggalkan para pelayan anda di sekitar untuk menjaga putra tampan milik ibu cantikku ini!" memasang wajah manis.
"Cihh! Tingkah laku kamu sebagian besar meniru ibumu, tapi wajah kamu seratus persen berasal dari ayah tampan kamu ini, jadi jangan hanya menganggap ibu kamu saja, anggap juga aku.." sambil berlalu ke arah Naira.
"Benarkah! Pantas saja aku tidak punya mata yang bagus! lihatlah! mata hasil dari pemberian ayah ini tidak mirip orang timur, tapi tidak mirip juga dengan orang barat! aku yakin, sebenarnya ayah tidak punya ras!" Anak kecil itu semakin pandai di usianya yang menginjak angka empat tahun lebih dua bulan.
Dan dia sudah berangkat ke taman kanak-kanak sejak dua bulan lalu!
Lucu sekali masa-masa itu! dia terlihat begitu aktif dan susah untuk di kendalikan!
Tapi itu juga melelahkan..
"Baiklah! kalau ingin terus bermain di sini, maka jangan nakal! turuti semua ucapan pelayan, dan jangan kabur sembarangan! ini tempat ramai, aku dan ibu kamu akan pulang lebih dulu!" merangkul pundak Naira.
"A? kita pulang sekarang?" tanya Naira pada Ardian.
"Ya! dokter Chan sudah tiba di rumah, dia sedang menunggu kita kembali!"
Cup!
Lagi-lagi mencium bibir! setelah mendapat persetujuan dari Naira, hampir habislah bibir Naira di jadikan santapan oleh pria itu!
"Begitu, ya? baiklah! apa Sih Yuan akan baik-baik saja kita tinggal di sini?"
"Tentu saja! ada sepuluh pengawal yang berjaga di sekitar Shi Yuan! juga ada empat pelayan dan dua babysitter yang siap mengikuti kemanapun anak kita pergi, jadi jangan cemas. Iya kan Shi Yuan?" bertanya pada anak yang sedang berdiri dengan manyun di depan mereka.
"Aku peringatkan padamu untuk jangan menyentuh apalagi menyakiti ibuku! karena kalau kamu sampai menyentuhnya, aku akan menggunduli kepala ayah!"
Ancaman yang sungguh kejam untuk kalangan anak-anak.
Tapi kalau untuk Ardian, ucapan ini hanya sebuah permainan anak kecil saja.
Tidak tahu saja mereka berdua kalau mereka sudah memiliki anak yang super jenius.
"Baiklah! ayah dan ibu akan segera pulang! tolong jaga tuan muda Shi Yuan, jangan sampai dia kabur!" ucap Ardian sambil berbalik dan meninggalkan anaknya bersama beberapa orang di bawah kawalannya.
"Shi Yuan, hati-hati ya, jangan nakal, dan jangan main ke sembarang tempat.." pesan dari Naira pada anaknya, Shi Yuan.
"Baiklah ibu! demi ibu, Shi Yuan akan menurut dan mengutamakan keselamatan Shi Yuan!" Hormat pada Naira.
"Baiklah! sampai jumpa di rumah nanti sore! bye!"
"Dah ibu..." tersenyum. "Saatnya memborong mainan!!!" berlari menuju toko mainan besar.
"Tuan jangan berlari seperti itu, nanti kamu bisa jatuh!!"
"Aku mau yang ini! Yang ini!" menunjuk beberapa barang, "dan yang ini juga!"
Semua orang terlihat terus mendampingi tuan muda mereka selepas Ardian dan Naira pergi dari tempat itu.
"Yang ini! aku akan ambil dua! yang itu, aku bisa berbagi dengan teman-teman baruku di taman kanak-kanak.." menunjuk beberapa barang lagi, yang harus segera di ambil oleh para pelayan dengan cepat.
"Anak sultan ini akan membuat seisi tokoku habis! hihihi... aku akan mendapat untung besar hari ini."
Menyerahkan semua barang-barang yang sudah di ambil ke bagian kasir.
"Ini! pelayan, silahkan anda bayar dengan menggunakan kartu milik ayahku!" percaya diri anak orang kaya yang tidak ada duanya.
"Semuanya tiga ratus dua puluh lima juta lima ratus empat puluh dua ribu rupiah!!"
"Apa????" mata semua orang hampir keluar dari tempatnya karena terkejut mendengar nominal uang harus di bayar oleh mereka pada toko ini.
"Huhh! apa tuan tidak akan memarahi kita karena telah belanja sebesar ini hanya untuk mainan tuan muda?" tanya seorang pelayan pada babysitter Shi Yuan.
"Aku akan menghubungi tuan lebih dulu, aku takut dia akan marah mendengar nominal uang sebesar itu nanti!" ucap sang babysitter.
Menghubungi!
"Halo, Tuan! nominal yang harus di bayar untuk mainan Tuan muda Shi Yuan mencapai tiga ratus juta lebih, apa kita harus mengurangi beberapa barang?"
"Huhh! anak itu! turuti saja! aku takut anak itu akan mengamuk di depan umum, jadi lebih baik, segera bayar semuanya, dan kemudian bawa anak itu untuk pulang!"
"Apa?"
Anak sultan memang beda.
"Baik Tuan! kami akan membayar semuanya.."
Bip!
"Bagaimana? Tuan pasti marah kan? lebih baik kita kurangi saja beberapa barangnya.." ucap sang pelayan khawatir.
"Huhh! aku lupa kalau Tuan Shi adalah Tuan muda dari anak sultan yang terkaya dan tersohor di negeri kita.." wajahnya tidak bereskpresi.
"Maksud kamu? Tuan Ardian mengiyakan permintaan Tuan muda Shi? Kita bayar semua mainannya?"
"Ya! dan lebih baik, segera setelah kita membayar semua mainannya, cepatlah pulang, dan jangan membiarkan anak ini terlalu lama di Mall! Nanti semua isi toko mainan akan habis olehnya.."
"Baiklah!"
Mereka akhirnya membayar semua yang di ambil oleh Shi Yuan, dan bergerak pergi dari Mall tersebut.
Tapi seseorang, melihat keceriaan anak itu dari kejauhan.
Seakan anak kecil bernama Shi Yuan, yang tidak lain adalah putra pertama Tuan Ardian dan Nyonya Naira ini, akan menjadi santapan lezat miliknya selanjutnya..
"Hehe! Kau mau menindas aku bagai adonan yang harus di banting beberapa kali? lihat saja balasan dariku saat harus menggunakan anak kesayangan kamu kelak!"
...****************...
Di dalam mobil, hanya berdua saja..
"Ardian, kenapa rasanya kamu mengendari mobil dengan lambat sekali?" tanya Naira merasa curiga pada suaminya yang sedang menyetir mobil.
"Mumpung tidak ada anak kecil itu, mungkin menyempatkan sedikit waktu untuk bermesraan tidak apa-apa kan?" mencium punggung tangan Naira.
"Hahh! kamu ini! aku bahkan lupa kalau kamu begitu mesum sejak kita pergi sore tadi."
Ardian tersenyum membalas ucapan istrinya yang bagi dia sedang memuji ketangguhan dirinya sebagai seorang pria.
Tapi kemudian..
Tring!
Pesan masuk kembali muncul di ponselnya..
Dia memilih untuk membuka, dan melihat siapa yang mengirim dia pesan.
Doni!!
'Aku lihat anak kamu begitu rakus! tidak berbeda jauh dari ayahnya!'
A?
Jadi pria yang mengawasi Shi Yuan tadi rupanya adalah Doni!?
Pria itu?!!!
"Ardian? ada apa?"
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments