Yeayyy!!!
"Jalan-jalan ke Mall!" pria kecil yang terlihat begitu antusias itu sangat senang tatkala mereka telah tiba di sebuah Mall terbesar di daerah mereka.
Anak itu berlari-lari dengan riang mengelilingi Mall, yang tentu saja dalam pengawasan para pelayan dan babysitter khusus untuknya.
Sementara itu, terlihat pula Naira dan juga Ardian yang terlihat berjalan beriringan sambil sesekali melihat barang-barang bagus yang begitu menarik.
"Kamu suka kacamatanya?" tanya Ardian pada istrinya yang sedang melihat dan menatapi kacamata di depan mereka.
Naira hanya menggeleng saja, seakan tidak mau mengiyakan penawaran suaminya, "tidak baik kalau kita menghambur-hamburkan uang untuk barang-barang seperti ini, lagipula, harganya juga lumayan mahal.."
"Kau masih sama seperti empat tahun yang lalu saat aku menyelamatkan kamu dari mantan suami kamu itu.."
Ngomong-ngomong mantan suami, bagaimana dengan si Doni itu ya!?
"Untuk apa membicarakan orang jahat itu, aku tidak suka menyia-nyiakan waktu berhargaku dengan mengungkit-ungkit manusia itu."
"Memangnya kenapa? kau kan bukannya sedang amnesia? mana mungkin ingat saat hal-hal seperti itu terjadi padamu.."
"Tapi kau juga sering menceritakan betapa kejam dan buruknya dia padaku di masa lalu, jadi, mendengar cerita darimu saja, aku sudah sangat benci pada pria itu! terlebih lagi, saat itu dia juga mencoba untuk menculik aku, dan melukai kamu, kamu pikir sebodoh apa aku? hingga tidak tahu mana yang baik dan mana yang buruk?" mengoceh di sepanjang perjalanan.
"Jadi maksud kamu, aku adalah pria yang baik begitu?" tersenyum meledek.
Mendorong tubuh Ardian yang semakin intim.
"Jangan macam-macam! ini di Mall! kalau kamu berani menyentuh aku, aku tidak akan segan untuk mengikat kamu di tiang listrik!" bercanda yang sangat keterlaluan.
"Masa iya kamu akan tega melihat suami kamu sendiri di pajang di tiang listrik? nanti kalau banyak wanita yang menyukai aku, jangan salahkan aku, ya, mereka akan lebih leluasa melihat wajah tampan dan body atletis milikku saat kamu pajang di tiang listrik!"
"Mereka tidak akan menyukai kamu kalau kamu tidak memasang wajah genit duluan.."
"Arkh! sudahlah, kalau kamu memang paling susah untuk mengaku cemburu.." Mendadak ekspresi tidak senang.
Entah kenapa pria itu malah berjalan meninggalkan Naira di belakang, dan sibuk melihat ponselnya.
Tapi...
Hap!!
Seseorang mengikatkan tangannya di pinggang ramping Ardian, dan membuat pria itu berhenti sejenak.
"Maafkan aku, aku memang salah, maafkan ingatanku ini yang masih saja tidak kunjung pulih, aku janji! saat aku mengingat kembali semuanya kelak, aku akan membayar semua penantian kamu selama satu tahun ini.."
Ardian membersitkan senyuman tipis di bibirnya, lalu berbalik menghadap wanita yang tingginya hanya mencapai ketiaknya saja.
"Si mungilku yang manis! kau sudah berjanji padaku, kelak, jangan lupakan janjimu itu, ya.."
Cup!
Mencium bibir dengan waktu yang lumayan lama.
Di tengah keramaian!
"Wahh! pasangan ini romantis sekali.."
"Lihatlah.. mereka bahkan tidak malu memperlihatkan kemesraan mereka di hadapan umum.."
"Seandainya saja, suamimu seperti pria tampan itu.."
"Huhh! meleleh sudah hatiku yang membeku..."
Namun yang menjadi bahan pertontonan malah terlihat acuh dan tidak peduli.
Terus saja menghisap, dan menikmati setiap yang terjadi dan berpadu dalam kenikmatan ciuman mereka berdua.
Yang sejujurnya, ciuman ini adalah pertama kalinya bagi mereka setelah satu tahun seakan terpisah oleh suatu tirai penghalang di antara mereka berdua.
Melepas!
Kenapa Ardian melepas ciuman ini? dan aku, entah kenapa, aku tidak ingin melepas ciuman darinya, aku begitu menikmati ciuman panas darinya.. aku tidak mau kehilangan dirinya.. apa ini adalah cinta uang sejak dulu aku rasakan? apa akhirnya aku sadar kalau dia benar-benar orang yang aku cintai di masa lalu!?
Melihat Ardian yang malah melepas ciuman mereka berdua, membuat Naira semakin ganas.
Keinginan yang meluap secara mendadak mendorong tangan wanita itu untuk kembali meraih tubuh Ardian, lalu mengunci tubuh pria itu lagi dalam pelukan tangannya..
"A? Naira..." bingung!
Cup!
Kali ini Naira yang begitu beringas. Seakan lupa bahwa tempat yang sedang di pijaki sekarang adalah tempat yang ramai, dan di penuhi oleh orang-orang yang berlalu lalang.
Tak apalah!
Toh!
Dia tahu kalau ini masih terasa sangat aman dan nyaman..
"Apa kalian ingat? itu kan pasangan yang dulu sempat berpisah karena mantan suami Naira yang terkenal perebut itu kan?"
Ucap salah seorang membuat semua orang kian penasaran dengan sepasang suami istri itu.
"Ya! mereka memang terkenal romantis dan cinta sejati, ya.. lihatlah, bahkan saat di tempat umum seperti ini saja, mereka berani menunjukkan kemesraan mereka.."
"Bukannya Naira kabarnya tengah mengalami amnesia ya?"
"Hhh! Semoga saja dia cepat mengingat kembali masa-masa indah dengan Tuan Ardian! ingin sekali melihat mereka berdua kembali bahagia dan kembali menghiasi layar televisi lagi seperti tahun-tahun yang lalu.."
Mendengar ucapan semua orang di sana, membuat Naira membuka matanya, dan menatap Ardian penuh teka-teki.
Jadi, dia dan aku memang sepasang suami istri yang terkenal oleh seluruh penjuru dunia? bahkan mereka mengatakan kalau aku dan dia adalah pasangan paling romantis di layar televisi. Jadi.. dia benar adalah suamiku yang paling aku cintai.. Hh! tidak heran, maaf ya suamiku, aku teramat buta! hingga semua bukti dan kasih sayang yang kamu berikan padaku, aku bahkan tidak pernah menyadarinya, kalau kamu melakukan semua itu memang karena kamu begitu mencintai istrimu ini.. Aku janji, kamu akan mendapat imbalan atas penantian selama satu tahun ini!
Kapowwww!!!
"Aduhh!!!"
Semua orang terbelalak.
Sebuah sepatu anak kecil melayang tepat di kepala Ardian, membuat dua orang itu akhirnya memilih untuk menghentikan acara mesra mereka.
"Ulah siapa ini?!" tanya Ardian lirih.
Dua orang itu menoleh ke arah kerumunan yang kemudian beralih merenggang.
Setan kecil terlihat berkobar dengan dua tanduk di kepalanya, membuat semua orang minggir dari tempat itu!
"Sudah pasti setan kecil pengganggu ini! mana mungkin orang lain!" ucap Ardian sambil memiringkan senyum.
"Orang tua tidak tahu malu!! Rupanya kalian malah saling mencium di area seramai ini! apa kalian tidak malu!! Cobalah beri kami para anak kecil contoh yang baik!! dasar tidak punya harga diri!" Ucap Shi Yuan kecil terus mengoceh!
"Hehe... kau mau kami ajarkan soal harga diri, ya?! baiklah! sebelum kamu belajar, akan ada baiknya kalau mendapat bimbingan keras dulu dariku!! Kau harus dihukum Shi Yuan!!"
Berlari mengejar!!!
"Uaaaaaaaa!! Ibu......." terus berlari, "pria ini terus mengejarku ibu!! suami ibu ini sungguh seperti orang kerasukan!!!!! Aaaaaaaa!!!"
"Mau kemana kamu!? hah??" berlari tanpa henti, berusaha mencapai tempat Shi Yuan.
Yang sehabis berciuman hanya menatap mereka berdua dengan tawa cekikikan.
Aku yakin ini semua nyata!
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments