RAZVON (Cinta Remaja SMA)

RAZVON (Cinta Remaja SMA)

Bab 1 (Bully)

...Happy Reading & Enjoy...

......................

Bel istirahat SMA Pallsilyn berbunyi, para siswa siswi pun berbondong bondong memasuki kantin.

Menyerbu stan makanan, tak terkecuali Ivona dan teman temannya.

"Kalian pada mau pesen apa?" tanya Sheva Richio, cewek dengan gigi gingsulnya.

"Gue mie ayam minumnya jus jeruk." Chelsie segera pergi mencari tempat duduk.

"Kebiasaan banget tuh anak, main ngibrit aja." Gerutu Gitasya yang disambut tawa pelan oleh Ivona.

"Samain aja ya lainnya?" Sheva berpendapat dengan bijak.

Ivona mengangguk, "Perlu ditemenin?"

"Nggak usah, lo mending gabung aja sama Chelsie." Sheva menolak halus.

"Iya, biar nih dugong sama gue aja." Gitasya langsung menarik tangan Sheva pergi. Menghindari khotbah dari teman lampirnya ini, sehingga ia langsung mengalihkan topik.

Di tempat, Ivona menggelengkan kepalanya seraya terkekeh pelan.

Setidaknya di tempat inilah ia bisa bernapas lega, terhindar dari siksaan yang membuatnya harus sabar.

Ivona Zellasam, siswi kelas 10 yang baru saja melaksanakan ujian semester pertamanya, terlihat berjalan menghampiri Chelsie yang sudah duduk manis di bangku paling pojok.

"Belum kelar?" Ivona menoleh cepat, keningnya berkerut bingung.

"Sheva, Gita." Sahut Chelsie memperjelas.

"Itu mereka," tunjuk Ivona pada dua temannya yang sedang membawa nampan berisi pesanan mereka.

"Tumben cepet," Ivona membantu memindahkan mangkok mie ayam dengan hati hati.

"Eh keahlian kita berdua meningkat ya!" Chelsie mengangkat sebelah alisnya.

"Maksud?"

"Udah mending lo diem aja deh! Kalau ngomong cuman setengah setengah, malesin tauk!" Sinis Gita.

"Lo ngajak baku hantam?" tawar Chelsie tajam. Jangan salah, wanita cuek satu ini memang ahli dalam bidang karate.

"Apa? Lo nantangin gue ngreog? Ayok!" Gita bersiap menggulung lengan bajunya.

"Berisik lo pada! Lihat, Ivona keganggu nih!" sela Sheva menghentikan kegiatan makannya.

"Ckh," decak Chelsie malas.

Jelas jelas Ivona makan mie ayamnya dengan tenang, bahkan terlihat masa bodoh.

"Mata lo burem?" celetuk Chelsie. Jangan heran, selain cuek ia juga berlidah tajam.

"Gue kenyang dengerin ocehan kalian." Ivona mengelap mulutnya menggunakan tisu.

"Tapi mie lo masih banyak Von," Sheva terlihat berbinar binar melihatnya.

"Lo mau?" dengan tidak tahu malunya Sheva langsung menggeser mangkok tersebut.

"Makannya aja segentong, tapi badan kayak kurcaci." Cibir Gita, nyatanya dia lah yang paling pendek diantara mereka.

"Ngaca cuy!" Chelsie menyahut dengan gayanya yang khas.

Kegiatan adu mulut itu seakan akan menjadi hidangan tiap harinya. Ditambah suasana kantin yang mendukung, membuat mereka tidak tanggung tanggung bersuara.

Namun detik berikutnya, kantin yang gemuruh seakan lenyap saat segerombol siswa masuk.

Entah mereka siapa, Ivona sendiri tidak mengenalnya. Yang ia tahu, mereka adalah anak anak Willdoff.

Biang onar, mungkin?

"Lo kenapa Von?" tanya Sheva yang tidak sengaja melihat kegelisahan temannya.

"Gue ke toilet dulu," Ivona tidak tahan ingin buang air kecil.

Tanpa memperdulikan sekitar, gadis bertinggi 163 cm tersebut lari keluar kantin.

Sepasang mata tajam terlihat menyoroti langkahnya.

"Plis tahan!" Ivona dengan kasar masuk ke toilet.

Tak berselang lama, masuklah juga sepasang kekasih yang tidak tahu diri hendak melakukan adegan tak senonoh.

Bertepatan saat itu, pintu toilet terbuka. Terpampang lah wajah Ivona.

Gadis itu diam terpaku, sangat terkejut.

"Lo?" wanita di hadapannya panik.

"S**l*n, ganggu banget sih lo!" umpat prianya.

"Kk-kalian, mau ngapain?" tanya Ivona sedikit memberanikan diri.

"Nggak usah ikut campur ya lo! Masih junior aja belagu lo!" ucap siswi ber nametag Vien.

"Seharusnya kalian tau tem-," dengan kasar Vien mencekik leher Ivona seraya membenturkan tubuhnya ke dinding.

"Mending lo diem, jangan sampai ngadu ke siapapun! Ngerti?" Ivona diam, ia tidak tahu harus apa.

"Jawab b***g**k!" tekan Vien.

Dengan terpaksa Ivona mengangguk.

"Bagus," cekikan di lehernya pun terlepas.

"Sana pergi!" usir Vien.

Secepat kilat Ivona berjalan hendak keluar, namun-

Brukhh

"Ups, sengaja." Pria bernama Galang itu terkekeh sinis setelah mendorong tubuh Ivona ke lantai.

...🍁🍁🍁...

Hallo ioy, kenalin nih karya ay yang lumayan ga jelas:) Oh iya absen dulu yukk!! Kalian dari daerah mana aja nih? Gimana tanggapan kalian tentang cerita ini? Jangan lupa komen di bawah ya, dan selalu dukung ay biar semangat update:) See u mwahh<3

Terpopuler

Comments

Siti Khalimah

Siti Khalimah

ak dari bandung .

2023-10-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 (Bully)
2 Bab 2 (Pingsan)
3 Bab 3 (Guru Gangster)
4 Bab 4 (Kucing dan Gorila)
5 Bab 5 (Skors)
6 Bab 6 (Ayah Tiri)
7 Bab 7 (Aksi Willdoff)
8 Bab 8 (Kelicikan Autoph)
9 Bab 9 (Tamu Tak Diundang)
10 Bab 10 (Ternodai)
11 Bab 11 (Hal Ganjil)
12 Bab 12 (Fakta Tersembunyi)
13 Bab 13 (Nikahkan Aku!)
14 Bab 14 (Kepergok)
15 Bab 15 (Calon Suami?)
16 Bab 16 (Preman)
17 Bab 17 (Telur Busuk)
18 Bab 18 (Ponsel Kuno)
19 Bab 19 (Chelsie Pemaksa)
20 Bab 20 (Tuyul Willdoff)
21 Bab 21 (Perubahan Ayah)
22 Bab 22 (Ketahuan!)
23 Bab 23 (Kalian Sampah)
24 Bab 24 (Pingsan)
25 Bab 25 (Menginap)
26 Bab 26 (Ayah Murka)
27 Bab 27 (Razzan Mengamuk)
28 Bab 28 (IGD)
29 Bab 29 (Tulang Retak)
30 Bab 30 (Bangkai Tikus)
31 Bab 31 (Tuduhan)
32 Bab 32 (Sebatas Nyaman)
33 Bab 33 (Hasutan Gendra)
34 Bab 34 (Rencana Gafi)
35 Bab 35 (Memancing Gendra)
36 Bab 36 (Masuk Perangkap)
37 Bab 37 (Meeting Lebih Penting)
38 Bab 38 (ICU)
39 Bab 39 (Markas Besar)
40 Bab 40 (Penyiksaan)
41 Bab 41 (Razzan Kecewa)
42 Bab 42 (Berubah)
43 Bab 43 (Kehidupan Gue)
44 Bab 44 (Papa Tidak Setuju)
45 Bab 45 (Gagal Terbang)
46 Bab 46 (Surat Wasiat)
47 Bab 47 (Ada di Negara Ini!)
48 Bab 48 (Terbakar)
49 Bab 49 (Biang Kerok)
50 Bab 50 (Papa Miskin)
51 Bab 51 (Ruang Privat)
52 Bab 52 (Meet You!)
53 Bab 53 (Pria Letoy)
54 Bab 54 (Restu Beril)
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1 (Bully)
2
Bab 2 (Pingsan)
3
Bab 3 (Guru Gangster)
4
Bab 4 (Kucing dan Gorila)
5
Bab 5 (Skors)
6
Bab 6 (Ayah Tiri)
7
Bab 7 (Aksi Willdoff)
8
Bab 8 (Kelicikan Autoph)
9
Bab 9 (Tamu Tak Diundang)
10
Bab 10 (Ternodai)
11
Bab 11 (Hal Ganjil)
12
Bab 12 (Fakta Tersembunyi)
13
Bab 13 (Nikahkan Aku!)
14
Bab 14 (Kepergok)
15
Bab 15 (Calon Suami?)
16
Bab 16 (Preman)
17
Bab 17 (Telur Busuk)
18
Bab 18 (Ponsel Kuno)
19
Bab 19 (Chelsie Pemaksa)
20
Bab 20 (Tuyul Willdoff)
21
Bab 21 (Perubahan Ayah)
22
Bab 22 (Ketahuan!)
23
Bab 23 (Kalian Sampah)
24
Bab 24 (Pingsan)
25
Bab 25 (Menginap)
26
Bab 26 (Ayah Murka)
27
Bab 27 (Razzan Mengamuk)
28
Bab 28 (IGD)
29
Bab 29 (Tulang Retak)
30
Bab 30 (Bangkai Tikus)
31
Bab 31 (Tuduhan)
32
Bab 32 (Sebatas Nyaman)
33
Bab 33 (Hasutan Gendra)
34
Bab 34 (Rencana Gafi)
35
Bab 35 (Memancing Gendra)
36
Bab 36 (Masuk Perangkap)
37
Bab 37 (Meeting Lebih Penting)
38
Bab 38 (ICU)
39
Bab 39 (Markas Besar)
40
Bab 40 (Penyiksaan)
41
Bab 41 (Razzan Kecewa)
42
Bab 42 (Berubah)
43
Bab 43 (Kehidupan Gue)
44
Bab 44 (Papa Tidak Setuju)
45
Bab 45 (Gagal Terbang)
46
Bab 46 (Surat Wasiat)
47
Bab 47 (Ada di Negara Ini!)
48
Bab 48 (Terbakar)
49
Bab 49 (Biang Kerok)
50
Bab 50 (Papa Miskin)
51
Bab 51 (Ruang Privat)
52
Bab 52 (Meet You!)
53
Bab 53 (Pria Letoy)
54
Bab 54 (Restu Beril)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!