Bab 18 (Ponsel Kuno)

...Happy Reading & Enjoy...

......................

"Sst, udah ya tenang," Razzan dengan lembut terus mencium kening Ivona.

Berusaha menenangkan wanita yang sudah ia cap sebagai miliknya. Intinya gadis yang tengah berada di pelukannya itu miliknya.

Lama kelamaan, berada di dekapan Razzan sedikit menghilangkan kekhawatirannya. Perlahan tubuhnya mulai kuat, melepas pelukannya.

"Terimakasih Kak," ujarnya sambil menunduk.

Rupanya Ivona masih canggung dengan kakak kelasnya tersebut. Namun ia sadar, ia sangat berhutang banyak padanya.

"Ayo pulang," Razzan menuntun wanitanya lembut.

Meninggalkan dua pria sampah. Yang satu entah sudah pingsan sejak kapan dan yang satunya lagi tengah meratapi hancurnya telur busuk.

"Tas," gimana Ivona saat menyadari tasnya tertinggal.

Razzan pun bergerak gesit mengambilnya. Ia lalu melampirkan tas ransel wanitanya di bahu. Lekas kembali menuntun Ivona ke mobil yang berada tidak jauh.

"Hati hati!" serunya saat Ivona masuk dan akan duduk.

Setelah memastikan empu duduk tenang, Razzan berjalan memutari bagian depan mobil. Masuk dan duduk di balik kemudi.

Mobil itu pun mulai melaju mengantarkan Ivona pulang.

"Lain kali kabari saja, jangan pergi sendiri!" kata Razzan yang kini malah terlihat fokus ke arah jalan raya.

Mereka sudah berada di tengah perjalanan. Sementara suasana hening serta ganggu muncul di benak Ivona.

"Kamu dengar?" Ivona yang semula menatap jendela, nampak menoleh dan mengangguk patuh.

"Bagus! Ingat, kabarin!" tekan Razzan.

"Iya," Razzan kembali fokus mengemudi.

Namun sebenarnya pikirannya sedang campur aduk. Marah, kesal semua menjadi satu. Mengapa wanitanya sangat ceroboh?

"Terimakasih," ucap Ivona begitu mobil yang mereka tunggangi sampai di depan rumah.

Sang pemilik mobil hanya diam. Ia melenggang keluar dan masuk seenak jidat. Duduk anteng di kursi teras depan rumah, meninggalkan empu yang punya.

"Ada apa dengan pria itu?" batin Ivona bingung.

Dengan perlahan, kaki mungilnya melangkah menyusul Razzan.

Mau ngomong apa lagi selain berterimakasih? Ivona benar benar tidak tahu layaknya gadis lugu.

"Em, Kak Razzan mau minum apa?" sepertinya sedikit menawarkan minuman tidaklah buruk.

"Duduk!" perintah Razzan yang sengaja tidak memandangnya.

Sambil menggaruk pelipis, Ivona duduk di kursi sebelah. Memangku ke dua tangannya yang saling bertautan.

"Em, Kak Razzan butuh sesuatu? Atau, ada yang luka?" tanya Ivona asal.

"Gadis b*d*h! Seharusnya aku yang bertanya begitu. Selain di pergelangan tangan, dimana saja yang luka?" Ivona menggeleng.

Razzan pun menatapnya menyelidik. Padahal jelas jelas dia melihat siku gadis ini juga tergores.

"Selain di siku dimana lagi?" sekali lagi Ivona menggeleng.

Razzan menghela napas. Ia bukanlah tipe orang yang sabar.

"Haruskah aku membuka semua baju dan rokmu?" tegur nya.

Biru buru Ivona menggeleng cepat. Yang benar saja? Mengapa kakak kelasnya itu selalu bertindak semau sendiri?

"Katakan!" mata tajamnya siap menghunus Ivona.

Tidak tahan, ia dengan ragu menunjuk lututnya. Terdapat luka gores dan memar.

"Dasar gadis ceroboh!" tapi ini merupakan bentuk kesalahannya juga.

Mengapa pakai acara sembunyi sembunyi dan malah mengobrol dengan banyak ibu ibu di sana? Razzan mendengus pelan.

"Mana ponselmu?" kening Ivona mengkerut.

"Aku pinjam sebentar," sambung Razzan saat gadis tersebut diam saja.

Meski diliputi rasa bingung, ia tetap menyerahkan ponselnya. Dan dengan heran si peminta menerimanya.

"Ponsel tahun berapa ini? Kuno sekali!" batinnya.

Razzan berusaha menekan tombol power namun ponsel yang di genggamannya belum juga hidup.

"Baterainya habis." Kata Ivona polos.

Putra tunggal Eister menatap gadisnya cengo. Sebegitu lugu dan polosnya? Argh, rasanya ingin langsung ia karungin saja.

Setelah menghabiskan waktu hanya mengomel ini itu, akhirnya Razzan pamit pulang sesaat sesudah mengobati Ivona.

Hallo ioy, nungguin part selanjutnya ga nih? Mulai hari ini rencananya bak terus crazy up sihh, dukung dan semangatin Ay terus yaww!! Mwahhh

Episodes
1 Bab 1 (Bully)
2 Bab 2 (Pingsan)
3 Bab 3 (Guru Gangster)
4 Bab 4 (Kucing dan Gorila)
5 Bab 5 (Skors)
6 Bab 6 (Ayah Tiri)
7 Bab 7 (Aksi Willdoff)
8 Bab 8 (Kelicikan Autoph)
9 Bab 9 (Tamu Tak Diundang)
10 Bab 10 (Ternodai)
11 Bab 11 (Hal Ganjil)
12 Bab 12 (Fakta Tersembunyi)
13 Bab 13 (Nikahkan Aku!)
14 Bab 14 (Kepergok)
15 Bab 15 (Calon Suami?)
16 Bab 16 (Preman)
17 Bab 17 (Telur Busuk)
18 Bab 18 (Ponsel Kuno)
19 Bab 19 (Chelsie Pemaksa)
20 Bab 20 (Tuyul Willdoff)
21 Bab 21 (Perubahan Ayah)
22 Bab 22 (Ketahuan!)
23 Bab 23 (Kalian Sampah)
24 Bab 24 (Pingsan)
25 Bab 25 (Menginap)
26 Bab 26 (Ayah Murka)
27 Bab 27 (Razzan Mengamuk)
28 Bab 28 (IGD)
29 Bab 29 (Tulang Retak)
30 Bab 30 (Bangkai Tikus)
31 Bab 31 (Tuduhan)
32 Bab 32 (Sebatas Nyaman)
33 Bab 33 (Hasutan Gendra)
34 Bab 34 (Rencana Gafi)
35 Bab 35 (Memancing Gendra)
36 Bab 36 (Masuk Perangkap)
37 Bab 37 (Meeting Lebih Penting)
38 Bab 38 (ICU)
39 Bab 39 (Markas Besar)
40 Bab 40 (Penyiksaan)
41 Bab 41 (Razzan Kecewa)
42 Bab 42 (Berubah)
43 Bab 43 (Kehidupan Gue)
44 Bab 44 (Papa Tidak Setuju)
45 Bab 45 (Gagal Terbang)
46 Bab 46 (Surat Wasiat)
47 Bab 47 (Ada di Negara Ini!)
48 Bab 48 (Terbakar)
49 Bab 49 (Biang Kerok)
50 Bab 50 (Papa Miskin)
51 Bab 51 (Ruang Privat)
52 Bab 52 (Meet You!)
53 Bab 53 (Pria Letoy)
54 Bab 54 (Restu Beril)
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1 (Bully)
2
Bab 2 (Pingsan)
3
Bab 3 (Guru Gangster)
4
Bab 4 (Kucing dan Gorila)
5
Bab 5 (Skors)
6
Bab 6 (Ayah Tiri)
7
Bab 7 (Aksi Willdoff)
8
Bab 8 (Kelicikan Autoph)
9
Bab 9 (Tamu Tak Diundang)
10
Bab 10 (Ternodai)
11
Bab 11 (Hal Ganjil)
12
Bab 12 (Fakta Tersembunyi)
13
Bab 13 (Nikahkan Aku!)
14
Bab 14 (Kepergok)
15
Bab 15 (Calon Suami?)
16
Bab 16 (Preman)
17
Bab 17 (Telur Busuk)
18
Bab 18 (Ponsel Kuno)
19
Bab 19 (Chelsie Pemaksa)
20
Bab 20 (Tuyul Willdoff)
21
Bab 21 (Perubahan Ayah)
22
Bab 22 (Ketahuan!)
23
Bab 23 (Kalian Sampah)
24
Bab 24 (Pingsan)
25
Bab 25 (Menginap)
26
Bab 26 (Ayah Murka)
27
Bab 27 (Razzan Mengamuk)
28
Bab 28 (IGD)
29
Bab 29 (Tulang Retak)
30
Bab 30 (Bangkai Tikus)
31
Bab 31 (Tuduhan)
32
Bab 32 (Sebatas Nyaman)
33
Bab 33 (Hasutan Gendra)
34
Bab 34 (Rencana Gafi)
35
Bab 35 (Memancing Gendra)
36
Bab 36 (Masuk Perangkap)
37
Bab 37 (Meeting Lebih Penting)
38
Bab 38 (ICU)
39
Bab 39 (Markas Besar)
40
Bab 40 (Penyiksaan)
41
Bab 41 (Razzan Kecewa)
42
Bab 42 (Berubah)
43
Bab 43 (Kehidupan Gue)
44
Bab 44 (Papa Tidak Setuju)
45
Bab 45 (Gagal Terbang)
46
Bab 46 (Surat Wasiat)
47
Bab 47 (Ada di Negara Ini!)
48
Bab 48 (Terbakar)
49
Bab 49 (Biang Kerok)
50
Bab 50 (Papa Miskin)
51
Bab 51 (Ruang Privat)
52
Bab 52 (Meet You!)
53
Bab 53 (Pria Letoy)
54
Bab 54 (Restu Beril)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!