Bab 7 (Aksi Willdoff)

...Happy Reading & Enjoy...

......................

Di sebuah bangunan kuno tak layak huni, namun begitu masuk ke dalam terdapat banyak kemewahan untuk menunjang kehidupan. Sebut saja itu markas.

"Malam ini Autoph akan menggelar aksinya." Ujar Atha tiba tiba di tengah kesibukan mereka yang bercanda.

Ya sore ini sebagian anggota Willdoff sedang berkumpul santai guna bercengkrama maupun bersenda gurau.

Hitung hitung merayakan hukuman skorsing sang bos. Sungguh terdengar konyol bukan?

"Dimana?" tanya Razzan seraya menyesap minuman soda nya.

"Di jalan Magen Baru," sahut Atha.

"Lo yang bener ajalah?" kata Migo sambil memicingkan sebelah matanya.

Yang benar saja, baru juga kemarin lusa mereka bergerak. Dan kini, geng begajulan itu akan berulah kembali. Lebih parahnya di kawasan yang biasa dilalui anak Willdoff.

"Apakah kemampuan yang lo miliki menurun?" tanya Atha balik. Seperti biasa pria satu ini sangatlah pedas dalam hal berbicara.

"Terus ini gimana Bos?" sela Ozi yang dengan terpaksa menghentikan game masak masakannya.

"Apa lagi kalau bukan merecokinya?" Razzan tersenyum devil. Senyum yang biasa ia tampilkan saat jiwanya senang melihat penderitaan musuh.

Hidup dalam lingkup Willdoff yang sebenarnya anti kekerasan dan kerusuhan membuatnya mau tak mau menjadi pria bengis. Terlalu banyak musuh yang siap menghancurkan Willdoff lantaran motto baiknya.

"Tapi sebaiknya kita berhati hati!" ucap Razzan tak berselang lama.

Instingnya mengatakan jika Autoph tidak sekedar melakukan aksi balap liarnya, namun pasti memiliki niat terselubung. Dan mungkin sesuatu yang buruk akan terjadi.

"Gue cabut dulu," entah mau kemana pria itu pergi, ia lekas beranjak meninggalkan anggotanya.

"Terus nanti bagaimana?" Atha bertanya yang hanya diacuhkan oleh sang empu. Membuat dia cecunguk di dekatnya tertawa keras.

"S**l*n!" dilemparkannya kaos kaki berbau tersebut kepada Migo juga Ozi.

"Atha a*jing!" umpat Ozi.

Mereka menatap sinis ke arah Atha yang melenggang masuk kamar disalah satu markas.

"Mig, lo berani taruhan nggak?" Migo mengangkat sebelah alisnya.

"Kalau nanti kita berhasil atau nggak," dengan kuat Migo menggeplak kepala temannya itu.

"Lo ngremehin Willdoff?" sungutnya marah.

"Gue bukan ngremehin, itung itung memperkaya diri." Kata Ozi sambil cengengesan tidak jelas.

"Berapa?" Migo bertanya nominal taruhan yang biasa mereka lakukan.

"Lima belas juta. Bagaimana Tuan Migo yang terhormat?" Ozi tersenyum puas.

"Lo gila? Uang gue di tabungan tinggal tujuh juta bod*h! Itu juga gara gara taruhan s**l*n lo!" omel Migo.

Ya belum lama ini mereka bertaruh cukup mencengangkan. Migo terpaksa membayar sepuluh juta kepada Ozi yang menang lomba game masak masakan.

"Bilang aja kalau lo takut kalah kan?" ejek Ozi dan Migo pun terpancing akan hal itu.

"Deal." Ucapnya menyetujui.

Masa bodoh uang darimana nanti, ataukah ia akan merengek meminta perhiasan ibunya? Atau jadi tukang pijat untuk ayahnya?

Itu Migo pikirkan nanti saja.

"Gue yakin Willdoff tetep berhasil nanti." Kata Migo sinis lekas berlalu pergi.

"Sial, mengapa aku tawarkan hal yang merugikan ku?" gumam Ozi baru sadar.

"Mampus!" umpatnya kecut.

Tak terasa malam pun tiba.

Razzan datang ke markas dengan jaket kulit hitam kesukaannya. Topi hitam turut bertengger manis di atas kepalanya.

"Widih, cakep bener lo Bos!" seru Ozi memuji. Siapa tahu ia mendapatkan sepeser pundi pundi uang.

"Bagaimana?" sayangnya Razzan acuh terhadap Ozi. Ia lebih tertarik bertanya pada kutub yang sudah mengenakan hoodie hitamnya.

"Banu sudah di lokasi." Lapor Atha yang diangguki sekilas oleh pemimpin.

"Kita bagi dua kelompok." Razzan mulai briefing saat seluruh anggota Willdoff yang terlibat, berkumpul.

"Gue sama Atha dan beberapa lainnya akan maju terlebih dahulu. Juga kemudian kelompok dua, Migo, Ozi dan lainnya menyusul." Sudah biasa taktik yang diterapkan Razzan langsung diangguki oleh mereka tanpa banyak bicara.

Tugas mereka hanyalah mengikuti perintah.

"Kelompok dua membendung target dari arah utara. Sementara kelompok satu mulai bergerak dari selatan." Kini seorang Razzan tengah bersikap tegas pada anggotanya.

Setelah dibubarkan, mereka segera mengambil kendaraannya masing masing. Razzan dengan motor hitamnya, diikuti yang lain. Sedangkan Atha dan Migo membawa mobil milik markas.

Mereka pun bersiap berangkat.

Di sepanjang perjalanan Atha selalu bertukar situasi dengan Banu.

"Balap liar mereka akan segera dimulai," kata Atha saat kelompok satu sudah berada tak jauh dari posisi target.

"Kita bergerak sekarang!" dengan dipimpin Razzan, geng Willdoff berjalan membelah jalan tengah malam.

...🍁🍁🍁...

Hallo ioy, jumpa lagi dengan ay:) Jangan lupa jaga kesehatan ya mwahh!!!

Episodes
1 Bab 1 (Bully)
2 Bab 2 (Pingsan)
3 Bab 3 (Guru Gangster)
4 Bab 4 (Kucing dan Gorila)
5 Bab 5 (Skors)
6 Bab 6 (Ayah Tiri)
7 Bab 7 (Aksi Willdoff)
8 Bab 8 (Kelicikan Autoph)
9 Bab 9 (Tamu Tak Diundang)
10 Bab 10 (Ternodai)
11 Bab 11 (Hal Ganjil)
12 Bab 12 (Fakta Tersembunyi)
13 Bab 13 (Nikahkan Aku!)
14 Bab 14 (Kepergok)
15 Bab 15 (Calon Suami?)
16 Bab 16 (Preman)
17 Bab 17 (Telur Busuk)
18 Bab 18 (Ponsel Kuno)
19 Bab 19 (Chelsie Pemaksa)
20 Bab 20 (Tuyul Willdoff)
21 Bab 21 (Perubahan Ayah)
22 Bab 22 (Ketahuan!)
23 Bab 23 (Kalian Sampah)
24 Bab 24 (Pingsan)
25 Bab 25 (Menginap)
26 Bab 26 (Ayah Murka)
27 Bab 27 (Razzan Mengamuk)
28 Bab 28 (IGD)
29 Bab 29 (Tulang Retak)
30 Bab 30 (Bangkai Tikus)
31 Bab 31 (Tuduhan)
32 Bab 32 (Sebatas Nyaman)
33 Bab 33 (Hasutan Gendra)
34 Bab 34 (Rencana Gafi)
35 Bab 35 (Memancing Gendra)
36 Bab 36 (Masuk Perangkap)
37 Bab 37 (Meeting Lebih Penting)
38 Bab 38 (ICU)
39 Bab 39 (Markas Besar)
40 Bab 40 (Penyiksaan)
41 Bab 41 (Razzan Kecewa)
42 Bab 42 (Berubah)
43 Bab 43 (Kehidupan Gue)
44 Bab 44 (Papa Tidak Setuju)
45 Bab 45 (Gagal Terbang)
46 Bab 46 (Surat Wasiat)
47 Bab 47 (Ada di Negara Ini!)
48 Bab 48 (Terbakar)
49 Bab 49 (Biang Kerok)
50 Bab 50 (Papa Miskin)
51 Bab 51 (Ruang Privat)
52 Bab 52 (Meet You!)
53 Bab 53 (Pria Letoy)
54 Bab 54 (Restu Beril)
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1 (Bully)
2
Bab 2 (Pingsan)
3
Bab 3 (Guru Gangster)
4
Bab 4 (Kucing dan Gorila)
5
Bab 5 (Skors)
6
Bab 6 (Ayah Tiri)
7
Bab 7 (Aksi Willdoff)
8
Bab 8 (Kelicikan Autoph)
9
Bab 9 (Tamu Tak Diundang)
10
Bab 10 (Ternodai)
11
Bab 11 (Hal Ganjil)
12
Bab 12 (Fakta Tersembunyi)
13
Bab 13 (Nikahkan Aku!)
14
Bab 14 (Kepergok)
15
Bab 15 (Calon Suami?)
16
Bab 16 (Preman)
17
Bab 17 (Telur Busuk)
18
Bab 18 (Ponsel Kuno)
19
Bab 19 (Chelsie Pemaksa)
20
Bab 20 (Tuyul Willdoff)
21
Bab 21 (Perubahan Ayah)
22
Bab 22 (Ketahuan!)
23
Bab 23 (Kalian Sampah)
24
Bab 24 (Pingsan)
25
Bab 25 (Menginap)
26
Bab 26 (Ayah Murka)
27
Bab 27 (Razzan Mengamuk)
28
Bab 28 (IGD)
29
Bab 29 (Tulang Retak)
30
Bab 30 (Bangkai Tikus)
31
Bab 31 (Tuduhan)
32
Bab 32 (Sebatas Nyaman)
33
Bab 33 (Hasutan Gendra)
34
Bab 34 (Rencana Gafi)
35
Bab 35 (Memancing Gendra)
36
Bab 36 (Masuk Perangkap)
37
Bab 37 (Meeting Lebih Penting)
38
Bab 38 (ICU)
39
Bab 39 (Markas Besar)
40
Bab 40 (Penyiksaan)
41
Bab 41 (Razzan Kecewa)
42
Bab 42 (Berubah)
43
Bab 43 (Kehidupan Gue)
44
Bab 44 (Papa Tidak Setuju)
45
Bab 45 (Gagal Terbang)
46
Bab 46 (Surat Wasiat)
47
Bab 47 (Ada di Negara Ini!)
48
Bab 48 (Terbakar)
49
Bab 49 (Biang Kerok)
50
Bab 50 (Papa Miskin)
51
Bab 51 (Ruang Privat)
52
Bab 52 (Meet You!)
53
Bab 53 (Pria Letoy)
54
Bab 54 (Restu Beril)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!