Bab 9 (Tamu Tak Diundang)

...Happy Reading & Enjoy...

......................

Rumah minimalis berlantai dua tersebut kini hanya menyisakan seorang gadis sendirian. Ivona Zellasam, gadis yang duduk di bangku kelas 10. Gadis yang satu tahun telah kehilangan Raynar Zesamino, papanya.

"Huh, aku lapar." Entah mengapa di tengah malam, Ivona merasakan perutnya keroncongan.

"Oh iya, kan dari tadi siang aku belum makan." Dengan pelan pelan ia turun dari ranjang.

Mencepol rambutnya hingga memperlihatkan leher jenjangnya. Berjalan dengan sedikit cepat, agar segera sampai ke dapur.

Namun, netranya menangkap lampu ruang tamu dan ruang keluarga yang masih menyala terang.

"Apa mereka belum tidur?" gumamnya penasaran.

Tanpa sadar, kaki mungilnya berlalu membawanya kesana. Begitu sampai, ia tidak menangkap keberadaan ibu dan juga ayahnya.

Krukkkh

Bunyi perut yang kelaparan kembali membuatnya sadar, mendengus kecil sebelum akhirnya berbalik mendapati sebuah surat yang tersimpan rapi di atas meja hias.

Karena rasa keingintahuan yang besar, Ivona pun membukanya. Mulai membaca kata demi kata dan tak lama kemudian melotot kaget.

"Mereka pergi ke luar negeri? Dan, apa ini? Bulan madu?" pekiknya tidak terima.

Bagaimana bisa ibu dan ayahnya tidak mengobrol kan dulu padanya? Bahkan mereka juga pergi tanpa pamit? Kejam sekali.

Malas menanggapi, Ivona memutuskan untuk segera ke dapur. Membuat makanan yang simpel simpel saja.

"Karena cuacanya sedang dingin, sop merah tidaklah buruk." Ivona mulai mengeluarkan bahan masakannya. Tak lupa ia juga menanak nasi terlebih dahulu.

Terbiasa memasak membuat gadis yang masih merasakan sedikit ngilu di tubuhnya ini, mudah menyelesaikan kegiatannya.

Ketika hendak mencuci perabotan bekas masak, tiba tiba pintu rumah berbunyi.

"S-siapa itu?" jantungnya berdetak takut.

"Masak hantu? Mana ini tengah malem lagi," pintu pun kembali diketuk.

Mau tak mau, Ivona pergi ke pintu depan. Namun sebelum itu, perasaannya benar benar campur aduk.

Bagaimana jika yang datang itu orang jahat? Bagaimana jika ternyata dia perampok? Atau mungkin setan?

Dengan cepat Ivona mengambil apapun barang di dekatnya. Spatula, ya spatula lumayan mempan untuk memukuli orang.

Sedikit mengendap endap, ia membuka tirai jendela melihat situasi di luar.

"Motor?" keningnya semakin berkerut bingung namun waspada.

Pintu kembali diketuk, sesudah meyakinkan diri dengan pelan Ivona lekas memutar kunci. Membuka pintu secara lambat dan-,

Grepp

Bahkan spatula yang digenggam erat erat itu lepas dari tangannya, saat manusia entah darimana ini datang menubruk tubuhnya.

"Sakit," adunya pada Ivona.

Gadis yang tengah dipeluk secara mendadak tersebut hanya bisa diam, bingung. Hatinya tergerak untuk mengelus rambutnya, akan tetapi pikirannya menolak.

"L-lepas," Ivona mencoba berontak dan berusaha melepaskan pelukannya.

Dengan ogah ogahan, sang empu melepaskan pelukannya. Ivona semakin tercengang saat menyadari bahwa manusia di depannya kini adalah Razzan? Ketua Willdoff, kakak kelasnya?

Dan apa apaan ini, kenapa muka kakak kelasnya sangat memprihatinkan?

"K-kak Razzan, ada apa dengan kakak?" pria di hadapannya semakin pucat juga menggigil.

Merasa kasihan, buru buru ia membawa Razzan masuk dan menutup pintu agar udara dingin menghilang.

"Duduk dulu," Ivona membimbing Razzan supaya duduk di sofa ruang tamu.

"Awsh," ringisnya pelan membuat Ivona terkejut.

"K-kenapa Kak?" Razzan menggeleng lemah, namun rasa perih di perutnya tidak bisa dibohongi.

Ivona yang kebetulan masih berdiri tentu sadar akan hal itu. Terlebih baju bagian bawah sebelah kiri terlihat basah dan sedikit bau anyir.

"Kamu punya kotak obat?" tanya Razzan pelan. Ivona mengangguk kaku.

"Bisa mengobati?" lagi lagi ia mengangguk.

"Tolong obati ini," Razzan menyibak bajunya dan terlihatlah sebuah luka goresan yang lumayan.

Mata bulat itu melotot dengan ke dua tangan yang membekap mulut, "Apa? T-tunggu sebentar!"

Ivona dengan rasa panik berlari mencari kotak obat di kamarnya.

...🍁🍁🍁...

Hallo ioy, hari ini ay update lagi loh jangan lupa untuk selalu semangatin ya lovyu mwahhh!!

Episodes
1 Bab 1 (Bully)
2 Bab 2 (Pingsan)
3 Bab 3 (Guru Gangster)
4 Bab 4 (Kucing dan Gorila)
5 Bab 5 (Skors)
6 Bab 6 (Ayah Tiri)
7 Bab 7 (Aksi Willdoff)
8 Bab 8 (Kelicikan Autoph)
9 Bab 9 (Tamu Tak Diundang)
10 Bab 10 (Ternodai)
11 Bab 11 (Hal Ganjil)
12 Bab 12 (Fakta Tersembunyi)
13 Bab 13 (Nikahkan Aku!)
14 Bab 14 (Kepergok)
15 Bab 15 (Calon Suami?)
16 Bab 16 (Preman)
17 Bab 17 (Telur Busuk)
18 Bab 18 (Ponsel Kuno)
19 Bab 19 (Chelsie Pemaksa)
20 Bab 20 (Tuyul Willdoff)
21 Bab 21 (Perubahan Ayah)
22 Bab 22 (Ketahuan!)
23 Bab 23 (Kalian Sampah)
24 Bab 24 (Pingsan)
25 Bab 25 (Menginap)
26 Bab 26 (Ayah Murka)
27 Bab 27 (Razzan Mengamuk)
28 Bab 28 (IGD)
29 Bab 29 (Tulang Retak)
30 Bab 30 (Bangkai Tikus)
31 Bab 31 (Tuduhan)
32 Bab 32 (Sebatas Nyaman)
33 Bab 33 (Hasutan Gendra)
34 Bab 34 (Rencana Gafi)
35 Bab 35 (Memancing Gendra)
36 Bab 36 (Masuk Perangkap)
37 Bab 37 (Meeting Lebih Penting)
38 Bab 38 (ICU)
39 Bab 39 (Markas Besar)
40 Bab 40 (Penyiksaan)
41 Bab 41 (Razzan Kecewa)
42 Bab 42 (Berubah)
43 Bab 43 (Kehidupan Gue)
44 Bab 44 (Papa Tidak Setuju)
45 Bab 45 (Gagal Terbang)
46 Bab 46 (Surat Wasiat)
47 Bab 47 (Ada di Negara Ini!)
48 Bab 48 (Terbakar)
49 Bab 49 (Biang Kerok)
50 Bab 50 (Papa Miskin)
51 Bab 51 (Ruang Privat)
52 Bab 52 (Meet You!)
53 Bab 53 (Pria Letoy)
54 Bab 54 (Restu Beril)
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1 (Bully)
2
Bab 2 (Pingsan)
3
Bab 3 (Guru Gangster)
4
Bab 4 (Kucing dan Gorila)
5
Bab 5 (Skors)
6
Bab 6 (Ayah Tiri)
7
Bab 7 (Aksi Willdoff)
8
Bab 8 (Kelicikan Autoph)
9
Bab 9 (Tamu Tak Diundang)
10
Bab 10 (Ternodai)
11
Bab 11 (Hal Ganjil)
12
Bab 12 (Fakta Tersembunyi)
13
Bab 13 (Nikahkan Aku!)
14
Bab 14 (Kepergok)
15
Bab 15 (Calon Suami?)
16
Bab 16 (Preman)
17
Bab 17 (Telur Busuk)
18
Bab 18 (Ponsel Kuno)
19
Bab 19 (Chelsie Pemaksa)
20
Bab 20 (Tuyul Willdoff)
21
Bab 21 (Perubahan Ayah)
22
Bab 22 (Ketahuan!)
23
Bab 23 (Kalian Sampah)
24
Bab 24 (Pingsan)
25
Bab 25 (Menginap)
26
Bab 26 (Ayah Murka)
27
Bab 27 (Razzan Mengamuk)
28
Bab 28 (IGD)
29
Bab 29 (Tulang Retak)
30
Bab 30 (Bangkai Tikus)
31
Bab 31 (Tuduhan)
32
Bab 32 (Sebatas Nyaman)
33
Bab 33 (Hasutan Gendra)
34
Bab 34 (Rencana Gafi)
35
Bab 35 (Memancing Gendra)
36
Bab 36 (Masuk Perangkap)
37
Bab 37 (Meeting Lebih Penting)
38
Bab 38 (ICU)
39
Bab 39 (Markas Besar)
40
Bab 40 (Penyiksaan)
41
Bab 41 (Razzan Kecewa)
42
Bab 42 (Berubah)
43
Bab 43 (Kehidupan Gue)
44
Bab 44 (Papa Tidak Setuju)
45
Bab 45 (Gagal Terbang)
46
Bab 46 (Surat Wasiat)
47
Bab 47 (Ada di Negara Ini!)
48
Bab 48 (Terbakar)
49
Bab 49 (Biang Kerok)
50
Bab 50 (Papa Miskin)
51
Bab 51 (Ruang Privat)
52
Bab 52 (Meet You!)
53
Bab 53 (Pria Letoy)
54
Bab 54 (Restu Beril)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!