...Happy Reading & Enjoy...
......................
Rumah minimalis berlantai dua tersebut kini hanya menyisakan seorang gadis sendirian. Ivona Zellasam, gadis yang duduk di bangku kelas 10. Gadis yang satu tahun telah kehilangan Raynar Zesamino, papanya.
"Huh, aku lapar." Entah mengapa di tengah malam, Ivona merasakan perutnya keroncongan.
"Oh iya, kan dari tadi siang aku belum makan." Dengan pelan pelan ia turun dari ranjang.
Mencepol rambutnya hingga memperlihatkan leher jenjangnya. Berjalan dengan sedikit cepat, agar segera sampai ke dapur.
Namun, netranya menangkap lampu ruang tamu dan ruang keluarga yang masih menyala terang.
"Apa mereka belum tidur?" gumamnya penasaran.
Tanpa sadar, kaki mungilnya berlalu membawanya kesana. Begitu sampai, ia tidak menangkap keberadaan ibu dan juga ayahnya.
Krukkkh
Bunyi perut yang kelaparan kembali membuatnya sadar, mendengus kecil sebelum akhirnya berbalik mendapati sebuah surat yang tersimpan rapi di atas meja hias.
Karena rasa keingintahuan yang besar, Ivona pun membukanya. Mulai membaca kata demi kata dan tak lama kemudian melotot kaget.
"Mereka pergi ke luar negeri? Dan, apa ini? Bulan madu?" pekiknya tidak terima.
Bagaimana bisa ibu dan ayahnya tidak mengobrol kan dulu padanya? Bahkan mereka juga pergi tanpa pamit? Kejam sekali.
Malas menanggapi, Ivona memutuskan untuk segera ke dapur. Membuat makanan yang simpel simpel saja.
"Karena cuacanya sedang dingin, sop merah tidaklah buruk." Ivona mulai mengeluarkan bahan masakannya. Tak lupa ia juga menanak nasi terlebih dahulu.
Terbiasa memasak membuat gadis yang masih merasakan sedikit ngilu di tubuhnya ini, mudah menyelesaikan kegiatannya.
Ketika hendak mencuci perabotan bekas masak, tiba tiba pintu rumah berbunyi.
"S-siapa itu?" jantungnya berdetak takut.
"Masak hantu? Mana ini tengah malem lagi," pintu pun kembali diketuk.
Mau tak mau, Ivona pergi ke pintu depan. Namun sebelum itu, perasaannya benar benar campur aduk.
Bagaimana jika yang datang itu orang jahat? Bagaimana jika ternyata dia perampok? Atau mungkin setan?
Dengan cepat Ivona mengambil apapun barang di dekatnya. Spatula, ya spatula lumayan mempan untuk memukuli orang.
Sedikit mengendap endap, ia membuka tirai jendela melihat situasi di luar.
"Motor?" keningnya semakin berkerut bingung namun waspada.
Pintu kembali diketuk, sesudah meyakinkan diri dengan pelan Ivona lekas memutar kunci. Membuka pintu secara lambat dan-,
Grepp
Bahkan spatula yang digenggam erat erat itu lepas dari tangannya, saat manusia entah darimana ini datang menubruk tubuhnya.
"Sakit," adunya pada Ivona.
Gadis yang tengah dipeluk secara mendadak tersebut hanya bisa diam, bingung. Hatinya tergerak untuk mengelus rambutnya, akan tetapi pikirannya menolak.
"L-lepas," Ivona mencoba berontak dan berusaha melepaskan pelukannya.
Dengan ogah ogahan, sang empu melepaskan pelukannya. Ivona semakin tercengang saat menyadari bahwa manusia di depannya kini adalah Razzan? Ketua Willdoff, kakak kelasnya?
Dan apa apaan ini, kenapa muka kakak kelasnya sangat memprihatinkan?
"K-kak Razzan, ada apa dengan kakak?" pria di hadapannya semakin pucat juga menggigil.
Merasa kasihan, buru buru ia membawa Razzan masuk dan menutup pintu agar udara dingin menghilang.
"Duduk dulu," Ivona membimbing Razzan supaya duduk di sofa ruang tamu.
"Awsh," ringisnya pelan membuat Ivona terkejut.
"K-kenapa Kak?" Razzan menggeleng lemah, namun rasa perih di perutnya tidak bisa dibohongi.
Ivona yang kebetulan masih berdiri tentu sadar akan hal itu. Terlebih baju bagian bawah sebelah kiri terlihat basah dan sedikit bau anyir.
"Kamu punya kotak obat?" tanya Razzan pelan. Ivona mengangguk kaku.
"Bisa mengobati?" lagi lagi ia mengangguk.
"Tolong obati ini," Razzan menyibak bajunya dan terlihatlah sebuah luka goresan yang lumayan.
Mata bulat itu melotot dengan ke dua tangan yang membekap mulut, "Apa? T-tunggu sebentar!"
Ivona dengan rasa panik berlari mencari kotak obat di kamarnya.
...🍁🍁🍁...
Hallo ioy, hari ini ay update lagi loh jangan lupa untuk selalu semangatin ya lovyu mwahhh!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments