...Happy Reading & Enjoy...
......................
"Lo kenapa Bos?" tanya pria di dekatnya.
Siswa dengan bandana hitam di pergelangan tangannya terlihat menoleh.
"Gak." Ujarnya judes.
Begitulah resiko bertanya pada orang yang salah.
"Aneh," celetuk teman satunya yang terlihat sedikit waras diantara mereka.
"Gue bilang gak ya gak." Oke, emosinya pria ini sudah terpancing.
Sepertinya terjadi hal yang tidak beres.
Seakan mengerti, pria waras itu memberi sinyal pada anggota lain untuk berpencar.
"Udah udah, mending kita gosip yuk!" ajak pria songong satu lagi.
"Lo punya gosip apa Nyet?" timpal rekan songongnya.
"Lihat! Keren nggak sih, masih kelas 10 tapi udah juara karate. Mana cewek lagi," ditunjukkannya sebuah gambar dari ponsel.
"Buset, cantik bener! Tapi cantik kan punyanya si bos sih," komentarnya.
"Heh g*bl*k! Itukan punyanya bos. Mana boleh kita naksir dia,"
"Eh sebelum janur kuning berkibar, masih halal untuk direbut tauk!"
"Lo mau rebut punya gue?" terdengar suara dingin ikut menyahut.
"E-eh Bos, e-enggak kok. Ya kan Mig?" pria bernama Migo itu mengangguk pias.
"Bener Bos. Kita berdua, ini aja deh. Jago karate," timpalnya.
"Dia ogah sama lo." Seperti biasa, Atha akan bersuara dengan pedas.
"Lo kok syirik jadi orang!" tungkas Ozi tidak terima.
"Setidaknya mata dia nggak burem buat nolak lo." Lanjutnya membuat dua pria songong itu bak cacing kepanasan.
Jengah melihat teman temannya, pria yang dipanggil Bos tersebut mengeluarkan ponselnya.
Di sana terpampang nyata foto seseorang sebagai wallpaper layar. Senyum tipisnya pun terbit begitu saja.
"Bos!" terlihat seorang pria datang dengan tergesa gesa.
Merasa terpanggil, sang empu menoleh. Memperlihatkan muka penasarannya.
"Dia, pingsan!" ucapnya panik.
"Dia?" Atha mengerutkan keningnya, bingung. Begitu juga dengan yang lain.
"Dia siapa?" sahut sang bos sedikit nyolot.
"Di-dia, Ivona." Lirihnya.
Brakhh
Seisi kantin nampak terkejut mendengar gebrakan tersebut. Entah seberapa kerasnya, beruntung meja kantin sangat kokoh.
"Dimana dia?" dengan tergesa gesa ia keluar kantin diikuti anggota Willdoff lainnya.
"Sekarang dibawa temen temennya ke UKS Bos." Helaan napas terdengar dari mulutnya.
"Bagaimana bisa?" tanyanya dingin.
"Ceritakan yang lo ketahui! Razzan ingin tahu detail," Atha memperjelas.
"Galang, Galang dan Vien. Gue tadi lihat dia keluar dari toilet cewek. Awalnya gue mau masuk tapi kan itu toilet cewek, bisa bisa ntar dikira cabul lagi. Eh keberuntungan, ada beberapa siswi masuk terus teriak heboh. Dan nggak lama keluar lagi sambil bopong ceweknya Bos."
Tanpa Banu sadari, pria di hadapannya kini sudah mengepalkan ke dua tangannya erat.
"Atha, lo cek CCTV depan pintu masuk toilet! Kalau ada di wastafel toilet juga." Razzan segera bergegas menuju UKS tanpa diikuti lainnya.
Sepanjang langkah tidak ada hentinya ia mengumpat. Merutuki dirinya yang tidak becus mengawasi.
Ceklekk
Begitu tiba, Razzan langsung membuka pintu dengan pelan. Masa bodoh dengan ucapannya yang ingin bersembunyi terlebih dahulu.
"Keluar," titahnya pada dua siswi yang tengah berjaga.
Tanpa mengusir dua kali, petugas jaga itu pun keluar dengan wajah ketakutan.
Setelah memastikan keadaan sekitar aman, Razzan segera mendekat.
Melihat seorang gadis yang tertidur setelah mendapat pengobatan sementaranya.
"Sayang," diusapnya kening Ivona yang tertutup perban.
Darah Razzan seakan mendidih ketika netranya menangkap memar di dagu dan sobekan di ujung bibir Ivona.
"B***g**k!" umpatnya dalam.
Tidak bisa membendung emosi, Razzan memutuskan untuk keluar.
Di telinganya sudah menempel sebuah ponsel. Atha, dialah yang Razzan hubungi saat ini.
......🍁🍁🍁......
Hallo ioy, gimana kabarnya hari ini? Tetep dukung ay terus ya biar bisa nemenin kegabutan kalean, mwah lovyu banyak banyak!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Siti Khalimah
semangatttt
2023-10-02
0