Bab 19 (Chelsie Pemaksa)

...Happy Reading & Enjoy...

......................

Suasana pagi menjelang siang itu sangat ramai. Sebelum ke kantin guna mengisi perut, Ivona memutuskan untuk pergi ke toilet dulu.

"Lo yakin nggak mau ditemenin?" tawar Gita yang disambut celengan yakin.

Ivona lantas pergi meninggalkan teman temannya. Baru juga beberapa langkah berbalik, tubuhnya sudah dihadang oleh seseorang.

"Mau kemana lo?" Chelsie yang memang baru menyusul dibuat heran.

"Toilet," sahutnya dan langsung ngibrit pergi.

Karena merasa dirinya juga ingin membuang hajat, gadis cuek tersebut ikut menyusul Ivona. Tentunya sesudah izin dari rekan songongnya.

"Buset, gesit juga dia." Batin Chelsie saat tidak mendapati batang hidung Ivona. Buru buru ia menuju toilet.

Ketika sampai, Chelsie dibuat diam terpaku. Matanya menajam melihat gadis di depannya sedang bercermin.

"Oo," sang gadis spontan menoleh dan melotot terkejut mendapati Chelsie.

Ia langsung membenarkan lengan di bajunya.

Namun Chelsie dengan gerak cepat, kembali menyibak kain itu hingga memperlihatkan bahu yang seharusnya mulus, tapi malah berakhir penuh goresan.

"Sejak kapan?" gadis berambut sebahu tersebut mulai menginterogasi.

Beruntung kamar mandi toilet masih sangat sepi. Hanya ada mereka berdua.

"I-ini bukan apa apa." Elak Ivona kembali membenahi bajunya.

"Tatap mata gue!" tegas Chelsie, akan tetapi Ivona masih enggan menatapnya.

"Gue tau lo bohong. Dan lo nggak pandai menyembunyikannya." Ivona langsung menghela napas berat.

Lelah juga menutup nutupinya. Ia pun menatap cermin besar itu lekat lekat.

Di sampingnya ada Chelsie yang melipat ke dua tangan di dada seraya menunggu penjelasan yang terlontar darinya.

"Ayah, ayah tiri gue." Kata itu lolos dengan sempurna dari mulutnya.

"Lo punya ayah tiri?" Chelsie terkejut bukan main.

Rupanya ia sangat banyak ketinggalan.

"Jelaskan!" titahnya.

"Apa, apa yang perlu gue dijelasin?" Ivona tersenyum getir.

Chelsie yang melihat, menarik tubuh temannya. Mendekap erat erat. Ia tahu, pasti Ivona sudah melewati jalan yang begitu berat.

Bahkan mulutnya tidak bisa berkata kata. Ia cukup kagum dengan temannya ini, yang masih bisa bertahan di saat yang lain tidak tahu kondisinya.

"Mulai sekarang, kalau lo ada apa apa cerita sama gue. Harus!" tegas Chelsie.

"Tapi-,"

"Lo mau gue kepikiran kayak orang gila? Ya emang gue gila sih, tapikan aish sudahlah. Intinya lo harus cerita!" Ivona tersenyum.

Tidak beruntung di rumah, tapi setidaknya di sini, di sekolah ia beruntung. Belum lagi dengan kemunculan kakak kelasnya yang, tunggu! Kakak kelas?

Ngomong - ngomong dimana pria itu? Kenapa dia tidak melihatnya di sekolah? Tumben sekali, toh biasanya hanya sekedar melintas di dekatnya, Razzan tidak pernah absen.

Melihat temannya yang seperti berpikir keras, Chelsie pun bertanya, "Kenapa?"

"Lo lihat kak Razzan?" dahi Chelsie berkerut.

Tidak ada angin tidak ada uang jatuh, kenapa wanita di depannya bertanya soal ketua Willdoff tersebut?

Bahkan ke duanya terlihat tidak memiliki suatu hubungan. Apa dia melewatkan sebuah berita lagi?

"Nggak biasanya lo tanya gini," Ivona tersadar.

Degup jantungnya mulai berisik takut ketahuan seorang intel di hadapannya ini.

"Apa e-em lupakan! Ayo ke kantin!" Chelsie segera menarik tangan ivona yang akan keluar.

"Li berhutang penjelasan Ivona!"

"Chelsie," Ivona terlihat memohon.

Namun Chelsie menggeleng seraya terkekeh pelan. Pendiriannya sangat kuat.

"Oke," putusnya membuat wanita yang hobi bertarung itu tersenyum puas.

Akhirnya mereka berdua menepi di sebuah taman belakang gedung aula. Tentunya setelah Chelsie membuang hajatnya terlebih dulu.

"Ayo ceritakan!" Ivona mulai menjelaskan dari kejadian ke kejadian lain, diawali dengan Razzan yang terluka dan seterusnya.

"Tunggu, dia penguntit?" lah, Ivona sendiri baru sadar kalau selama ini ia diawasi dan diikuti?

"Sepertinya dia memang menyukaimu."

"Stop!" Ivona menggeleng menolak.

"Tapi dengar dengar Razzan diskors tiga hari karena berkelahi dengan Galang." Lagi ivona terkejut.

Akan tetapi matanya melirik ke arah Chelsie dengan curiga, "Kok lo tau detail?"

Hallo ioy, kira - kira ada apa nih dengan Chelsie? Yuk rameinnn yukk, biar Ay tambah berkobar horaaaa!!!

Terpopuler

Comments

Siti Khalimah

Siti Khalimah

celsi kepo lah!!!@

2023-10-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 (Bully)
2 Bab 2 (Pingsan)
3 Bab 3 (Guru Gangster)
4 Bab 4 (Kucing dan Gorila)
5 Bab 5 (Skors)
6 Bab 6 (Ayah Tiri)
7 Bab 7 (Aksi Willdoff)
8 Bab 8 (Kelicikan Autoph)
9 Bab 9 (Tamu Tak Diundang)
10 Bab 10 (Ternodai)
11 Bab 11 (Hal Ganjil)
12 Bab 12 (Fakta Tersembunyi)
13 Bab 13 (Nikahkan Aku!)
14 Bab 14 (Kepergok)
15 Bab 15 (Calon Suami?)
16 Bab 16 (Preman)
17 Bab 17 (Telur Busuk)
18 Bab 18 (Ponsel Kuno)
19 Bab 19 (Chelsie Pemaksa)
20 Bab 20 (Tuyul Willdoff)
21 Bab 21 (Perubahan Ayah)
22 Bab 22 (Ketahuan!)
23 Bab 23 (Kalian Sampah)
24 Bab 24 (Pingsan)
25 Bab 25 (Menginap)
26 Bab 26 (Ayah Murka)
27 Bab 27 (Razzan Mengamuk)
28 Bab 28 (IGD)
29 Bab 29 (Tulang Retak)
30 Bab 30 (Bangkai Tikus)
31 Bab 31 (Tuduhan)
32 Bab 32 (Sebatas Nyaman)
33 Bab 33 (Hasutan Gendra)
34 Bab 34 (Rencana Gafi)
35 Bab 35 (Memancing Gendra)
36 Bab 36 (Masuk Perangkap)
37 Bab 37 (Meeting Lebih Penting)
38 Bab 38 (ICU)
39 Bab 39 (Markas Besar)
40 Bab 40 (Penyiksaan)
41 Bab 41 (Razzan Kecewa)
42 Bab 42 (Berubah)
43 Bab 43 (Kehidupan Gue)
44 Bab 44 (Papa Tidak Setuju)
45 Bab 45 (Gagal Terbang)
46 Bab 46 (Surat Wasiat)
47 Bab 47 (Ada di Negara Ini!)
48 Bab 48 (Terbakar)
49 Bab 49 (Biang Kerok)
50 Bab 50 (Papa Miskin)
51 Bab 51 (Ruang Privat)
52 Bab 52 (Meet You!)
53 Bab 53 (Pria Letoy)
54 Bab 54 (Restu Beril)
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1 (Bully)
2
Bab 2 (Pingsan)
3
Bab 3 (Guru Gangster)
4
Bab 4 (Kucing dan Gorila)
5
Bab 5 (Skors)
6
Bab 6 (Ayah Tiri)
7
Bab 7 (Aksi Willdoff)
8
Bab 8 (Kelicikan Autoph)
9
Bab 9 (Tamu Tak Diundang)
10
Bab 10 (Ternodai)
11
Bab 11 (Hal Ganjil)
12
Bab 12 (Fakta Tersembunyi)
13
Bab 13 (Nikahkan Aku!)
14
Bab 14 (Kepergok)
15
Bab 15 (Calon Suami?)
16
Bab 16 (Preman)
17
Bab 17 (Telur Busuk)
18
Bab 18 (Ponsel Kuno)
19
Bab 19 (Chelsie Pemaksa)
20
Bab 20 (Tuyul Willdoff)
21
Bab 21 (Perubahan Ayah)
22
Bab 22 (Ketahuan!)
23
Bab 23 (Kalian Sampah)
24
Bab 24 (Pingsan)
25
Bab 25 (Menginap)
26
Bab 26 (Ayah Murka)
27
Bab 27 (Razzan Mengamuk)
28
Bab 28 (IGD)
29
Bab 29 (Tulang Retak)
30
Bab 30 (Bangkai Tikus)
31
Bab 31 (Tuduhan)
32
Bab 32 (Sebatas Nyaman)
33
Bab 33 (Hasutan Gendra)
34
Bab 34 (Rencana Gafi)
35
Bab 35 (Memancing Gendra)
36
Bab 36 (Masuk Perangkap)
37
Bab 37 (Meeting Lebih Penting)
38
Bab 38 (ICU)
39
Bab 39 (Markas Besar)
40
Bab 40 (Penyiksaan)
41
Bab 41 (Razzan Kecewa)
42
Bab 42 (Berubah)
43
Bab 43 (Kehidupan Gue)
44
Bab 44 (Papa Tidak Setuju)
45
Bab 45 (Gagal Terbang)
46
Bab 46 (Surat Wasiat)
47
Bab 47 (Ada di Negara Ini!)
48
Bab 48 (Terbakar)
49
Bab 49 (Biang Kerok)
50
Bab 50 (Papa Miskin)
51
Bab 51 (Ruang Privat)
52
Bab 52 (Meet You!)
53
Bab 53 (Pria Letoy)
54
Bab 54 (Restu Beril)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!