Bab 11 (Hal Ganjil)

...Happy Reading & Enjoy...

......................

Ruangan yang hanya diisi dua orang tersebut mendadak hening. Entah bagaimana, Ivona merasa merinding dibuatnya.

"Eh?" terasa dingin.

Tangan pria ini memegang dagu Ivona, membuat tatapan bulat itu mengarah padanya. Razzan melemparkan mata elangnya dan Ivona merasa sedikit takut.

"Kenapa?" tanya Razzan dingin.

"Ha?" beo Ivona yang benar benar tidak paham maksudnya.

Tanpa banyak kata, Razzan menekan lebam di dagu wanita itu. Sang empu pun mengaduh kesakitan.

"Masih belum paham?" Razzan semakin menatapnya tajam.

"Em j-jatuh." Sahutnya lirih seraya memalingkan wajah.

Ia sendiri bingung, mengapa harus dijawab sih? Toh tidak penting juga bagi seorang Razzan, pikirnya.

"Menyingkir lah!" Ivona berusaha bangkit mendorong sosok besar di atasnya.

Keadaan semakin tidak nyaman, Razzan memutuskan untuk kembali duduk. Menatap sebuah foto bocah cilik yang sangat menyita perhatiannya itu.

"Dimana lagi?" tanyanya tanpa mau melihat ke arah Ivona.

Gadis di dekatnya terlihat menggaruk tengkuk yang tidak gatal. Lagi lagi bingung ingin menjawab apa.

"A-apanya?" Razzan menghembuskan napas kasarnya.

"Apa perlu aku buka bajumu itu?" ucapan f**n**l langsung keluar diikuti lirikan mautnya.

"Heh apa yang kau ucapkan?" Ivona menggenggam erat baju piyama. Nampak begitu jelas kepanikan dan ketidak terimaan.

Razzan kembali bergelut dengan pikirannya. Bagaimana bisa luka di tubuh gadisnya tambah parah?

Membiarkan Razzan yang sibuk dengan lamunannya, Ivona pun melirik jam dinding. Hampir pukul tiga dini hari.

"Ehem! Kau, tidak ingin pulang?" Razzan acuh.

"Dimana orang tuamu?" ia malah balik bertanya.

"Pergi ke luar negeri." Ivona berkata dengan nada yang seakan kesal.

"Tidurlah, bukannya nanti harimu sekolah?" Razzan bangkit, tidak lupa mengambil jaket hitamnya.

"Kau nanti juga bersekolah," pria yang sedang terluka itu menipiskan bibirnya.

Ia kemudian menunduk mensejajarkan wajahnya, "Kita akan bertemu tiga hari lagi."

Razzan dengan enteng langsung melangkah membuka pintu.

Ivona? Begitu tersadar dia segera mengikuti Razzan.

"Kunci pintunya dan jangan biarkan seorang pun masuk! Satu lagi, perhatikan tubuhmu, jangan sampai terluka!" pesan Razzan sebelum benar - benar pergi dengan si hitam.

Ivona hanya mengangguk dan terus memperhatikan pria itu sampai hilang dari pandangannya.

Sedangkan si pengendara, dia meracau bahkan mengumpat ketidaktahuannya akan apa yang terjadi pada Ivona.

Suasana masih pagi, sangat mendukung untuk melampiaskan kekesalannya. Memacu kuda hitam itu di atas rata - rata, membelah jalanan kota yang sangat sepi.

Namun bukannya kembali ke rumah, ia justru pergi ke sebuah danau. Tempat biasa Razzan menenangkan diri selain di kafe miliknya.

"Argh!" teriaknya keras begitu ia sampai dan berdiri di hamparan rerumputan, menghadap ke arah genangan air tersebut.

Setelah tenang sedikit, ia langsung terjatuh duduk. Menarik ke dua lututnya.

"Apa yang sudah ku lewatkan? Apa di rumah dia selalu menderita? Lagian mana mungkin memar memar itu bekas jatuh? Dan juga suhu tubuhnya lumayan panas," gumamnya terus berpikir keras.

Putra tunggal keluarga Eister itu menghabiskan waktu paginya di danau. Menebak dan menerka nerka apa yang terjadi di keluarga Zesa.

Mulai dari ucapan ayahnya yang menceritakan kematian mendadak dan tragis seorang Zesamino. Hingga dirinya yang dijodohkan oleh putri tunggalnya.

Semua berputar menghiasi otaknya. Tanpa Razzan sadari, secercik cahaya mentari mulai memancar.

Oh rupanya pagi datang menyambut.

Razzan lalu berdiri dari duduknya, bersiap untuk kembali ke rumah menuntut penjelasan. Deringan ponsel pun sudah terdengar sejak tadi, sepertinya itu sang ibu yang tengah menelepon.

Mengabaikan ponselnya, ia buru - buru naik ke motor besarnya dan segera melaju. Mau bagaimana pun pagi ini Razzan harus memberitahukan hal ganjil kepada orang tuanya.

Semangat itu membuatnya langsung menambah kecepatan agar sesegera mungkin sampai.

......🍁🍁🍁......

Hallo ioy, mana nih yang penasaran sama kisah selanjutnya? Tetep pantauin RAZVON yaww!!

Episodes
1 Bab 1 (Bully)
2 Bab 2 (Pingsan)
3 Bab 3 (Guru Gangster)
4 Bab 4 (Kucing dan Gorila)
5 Bab 5 (Skors)
6 Bab 6 (Ayah Tiri)
7 Bab 7 (Aksi Willdoff)
8 Bab 8 (Kelicikan Autoph)
9 Bab 9 (Tamu Tak Diundang)
10 Bab 10 (Ternodai)
11 Bab 11 (Hal Ganjil)
12 Bab 12 (Fakta Tersembunyi)
13 Bab 13 (Nikahkan Aku!)
14 Bab 14 (Kepergok)
15 Bab 15 (Calon Suami?)
16 Bab 16 (Preman)
17 Bab 17 (Telur Busuk)
18 Bab 18 (Ponsel Kuno)
19 Bab 19 (Chelsie Pemaksa)
20 Bab 20 (Tuyul Willdoff)
21 Bab 21 (Perubahan Ayah)
22 Bab 22 (Ketahuan!)
23 Bab 23 (Kalian Sampah)
24 Bab 24 (Pingsan)
25 Bab 25 (Menginap)
26 Bab 26 (Ayah Murka)
27 Bab 27 (Razzan Mengamuk)
28 Bab 28 (IGD)
29 Bab 29 (Tulang Retak)
30 Bab 30 (Bangkai Tikus)
31 Bab 31 (Tuduhan)
32 Bab 32 (Sebatas Nyaman)
33 Bab 33 (Hasutan Gendra)
34 Bab 34 (Rencana Gafi)
35 Bab 35 (Memancing Gendra)
36 Bab 36 (Masuk Perangkap)
37 Bab 37 (Meeting Lebih Penting)
38 Bab 38 (ICU)
39 Bab 39 (Markas Besar)
40 Bab 40 (Penyiksaan)
41 Bab 41 (Razzan Kecewa)
42 Bab 42 (Berubah)
43 Bab 43 (Kehidupan Gue)
44 Bab 44 (Papa Tidak Setuju)
45 Bab 45 (Gagal Terbang)
46 Bab 46 (Surat Wasiat)
47 Bab 47 (Ada di Negara Ini!)
48 Bab 48 (Terbakar)
49 Bab 49 (Biang Kerok)
50 Bab 50 (Papa Miskin)
51 Bab 51 (Ruang Privat)
52 Bab 52 (Meet You!)
53 Bab 53 (Pria Letoy)
54 Bab 54 (Restu Beril)
Episodes

Updated 54 Episodes

1
Bab 1 (Bully)
2
Bab 2 (Pingsan)
3
Bab 3 (Guru Gangster)
4
Bab 4 (Kucing dan Gorila)
5
Bab 5 (Skors)
6
Bab 6 (Ayah Tiri)
7
Bab 7 (Aksi Willdoff)
8
Bab 8 (Kelicikan Autoph)
9
Bab 9 (Tamu Tak Diundang)
10
Bab 10 (Ternodai)
11
Bab 11 (Hal Ganjil)
12
Bab 12 (Fakta Tersembunyi)
13
Bab 13 (Nikahkan Aku!)
14
Bab 14 (Kepergok)
15
Bab 15 (Calon Suami?)
16
Bab 16 (Preman)
17
Bab 17 (Telur Busuk)
18
Bab 18 (Ponsel Kuno)
19
Bab 19 (Chelsie Pemaksa)
20
Bab 20 (Tuyul Willdoff)
21
Bab 21 (Perubahan Ayah)
22
Bab 22 (Ketahuan!)
23
Bab 23 (Kalian Sampah)
24
Bab 24 (Pingsan)
25
Bab 25 (Menginap)
26
Bab 26 (Ayah Murka)
27
Bab 27 (Razzan Mengamuk)
28
Bab 28 (IGD)
29
Bab 29 (Tulang Retak)
30
Bab 30 (Bangkai Tikus)
31
Bab 31 (Tuduhan)
32
Bab 32 (Sebatas Nyaman)
33
Bab 33 (Hasutan Gendra)
34
Bab 34 (Rencana Gafi)
35
Bab 35 (Memancing Gendra)
36
Bab 36 (Masuk Perangkap)
37
Bab 37 (Meeting Lebih Penting)
38
Bab 38 (ICU)
39
Bab 39 (Markas Besar)
40
Bab 40 (Penyiksaan)
41
Bab 41 (Razzan Kecewa)
42
Bab 42 (Berubah)
43
Bab 43 (Kehidupan Gue)
44
Bab 44 (Papa Tidak Setuju)
45
Bab 45 (Gagal Terbang)
46
Bab 46 (Surat Wasiat)
47
Bab 47 (Ada di Negara Ini!)
48
Bab 48 (Terbakar)
49
Bab 49 (Biang Kerok)
50
Bab 50 (Papa Miskin)
51
Bab 51 (Ruang Privat)
52
Bab 52 (Meet You!)
53
Bab 53 (Pria Letoy)
54
Bab 54 (Restu Beril)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!