...Happy Reading & Enjoy...
......................
"Atap gedung B." Razzan segera memutuskan sambungan teleponnya.
Sedikit berlari menuju gedung B, menaiki dua anak tangga sekaligus.
Begitu sampai ia disuguhkan pemandangan yang tak layak. Sepasang kekasih tengah berciuman dengan mesranya.
"B***g**k!" geramnya dan langsung mengayunkan tinju, menghantam kuat rahang cowok tersebut.
"Aaaa! K-kak Razzan!" pekik siswi itu histeris seraya terduduk takut.
Meskipun terdengar keras, namun Razzan seolah tidak terganggu. Ia terus membabi buta lawannya, tidak membiarkan laki laki itu membalasnya barang sedikit pun.
"Enyah saja lo s**l*n!" maki Razzan sambil menonjok pria yang hampir sekarat di bawahnya.
Bughh Bughh Bughh
"Apa salah wanita gue bodoh?" seperti dirasuki setan, ketua Willdoff satu ini enggan menghentikan amukan nya.
"S-stop Kak!" Vien memberanikan diri mendekat, mencoba menarik tubuh Razzan guna membebaskan kekasihnya.
"S**l*n!" dengan kasar sang empu mendorong tubuh Vien.
Kilatan mata yang membara benar benar membuat Vien tak berkutik.
Razzan tersenyum smirk saat melihatnya.
Mainan baru? Tidak begitu buruk.
Razzan bergerak menghampiri, lagi lagi membuat Vien perlahan memundurkan tubuhnya.
Kekasih? Jangan ditanyakan, dia sudah terkapar tak berdaya.
"K-kak,"
Srett
Vien menangis merasakan sakit di kepalanya, rambut hitam tersebut berada di cengkraman pria ini.
"Apa yang lo lakuin di toilet?" Razzan menatap tajam gadis itu.
"Cu-cuci tangan Kak," Vien menjawab dengan gemetaran takut.
"Awh shh!" rintihnya saat jambakan di rambutnya semakin kuat.
"Gue nggak mandang lo laki atau pun cewek." Razzan semakin menatapnya tajam, jangan lupakan senyum maut tersungging indah di bibirnya.
"Bb-bully anak kelas 10." Sudah, Vien sudah jujur. Ia tidak kuat menahan rasa sakit di kepalanya.
"Dan perlu lo tau, anak kelas 10 itu wanita gue!" tekan Razzan, Vien mematung. Benar benar terkejut mengetahuinya.
Bagaimana bisa seorang ketua Willdoff yang seakan tak tersentuh wanita, tiba tiba memiliki pasangan?
Dan parahnya, ia sudah mengusik wanitanya.
Brakhh
Kesadaran Vien perlahan menghilang setelah Razzan membenturkan kepalanya dengan keras.
Sementara tak jauh dari posisinya, berdiri inti Willdoff.
"Tha, kok nggak lo pisahin sih? Itu cewek Bro!" geram Ozi yang melihat Atha berdiri santai. Mengamati perilaku Razzan seraya melipat ke dua tangannya di depan dada.
"Impas." Atha pun berbalik badan hendak turun ke tangga.
Namun, terpaku saat wanita garang itu muncul bak ketua gangster.
"Kalian?" geramnya.
Sontak Migo dan Ozi berbalik ketika mendengar suara yang sangat familiar di telinganya.
"Waduh, ketua gangster dateng!" bisik Migo panik.
Mengabaikan tiga curut di depannya, Bu Widi, sang guru BK lebih memilih pemandangan lain.
"RAZZAN!" teriaknya menggema.
Dengan buru buru, guru gangster tersebut mendatangi Razzan yang tersenyum puas melihat Vien pingsan.
"Anak ini? Ikut ibu ke BK!" tegas Bu Widi seraya menyeret paksa Razzan.
"Kalian bertiga bawa dua anak itu ke UKS!" pesannya sebelum pergi.
"Kenapa jadi kita yang ngurusin manusia nggak berguna ini?" decak Migo pelan.
"Woy Tha, lo mau kemana Nyet?" tanya Ozi saat Atha pergi dengan gamblangnya.
Pria itu asik bersiul tak mengindahkan temannya yang misuh misuh di belakang.
Ogah banget ngurusin b*d*b*h pingsan, merepotkan. Lebih baik ia menyusul rekannya ke ruang BK, melihat sidang perdana bosnya tersebut.
Sementara di UKS terlihat para cewek cewek berteriak heboh.
"Ini, ini siapa yang udah giniin lo? Perlu kita kasih pelajaran dia mah!" geram Sheva saat mendapati sahabatnya terluka.
"Gue nggak papa." Sahut Ivona sambil meringis pelan, merasakan ngilu di ujung bibirnya.
...🍁🍁🍁...
Hallo ioy, jumpa lagi di part selanjutnya ya:) Selalu dukung ay buat nemenin hari harimu, mwah banyak banyak!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments