Tak terasa hari sudah sore, Ana dan Marvell terbangun karena mendengar twins merengek.
" Ya ampun maaf sayang, mommy ketiduran. " kata Ana, yang langsung menggendong baby Vano.
Begitu pun dengan Marvell yang langsung menggendong baby Viona.
"Ternyata sudah sore mas. " kata Ana.
"Ana mau mandikan twins dulu ya mas. " kata Ana.
"Iya Ana. " kata Marvell.
"Ana mandikan abang Vano dulu ya mas. " kata Ana.
" Iya An, biar ade Viona main sama mas dulu. " kata Marvell.
Ana pun masuk ke kamar mandi dan langsung memandikan abang Vano dengan air hangat, setelah selesai, Ana langsung memandikan ade Viona, sementara abang Vano di pakai kan baju oleh Marvell. Setelah selesai, mereka pun turun ke lantai bawah, dan ternyata kedua orang tua Marvell sedang berada di ruang keluarga.
"Selamat sore, mah, pah. " kata Marvell dan Ana bersamaan.
"Sore nak. " kata mamah Anindira dan papah Riko.
"Wah cucu granma sudah cantik dan ganteng, sini biar granma yang gendong si tampan. " kata mamah Anindira.
"Sini si cantik biar grenpa yang gendong. " kata papah Riko.
Dan akhirnya twins di gendong mamah Anindira dan papah Riko.
"Vell, kamu mau akan tinggal di sini kan? " tanya mamah Anindira.
"Marvell akan tinggal di rumah Marvell sendiri mah. " kata Marvell.
" Kenapa kalian tidak tinggal di sini saja. " kata mamah Anindira.
" Mah, Marvell dan Ana ingin mandiri dulu mah, tapi tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti Marvell, Ana dan twins akan tinggal di sini. " kata Marvell.
"Mah, biarkan Marvell menjadi kepala keluarga yang bertanggung jawab atas istri dan anak-anak nya. " kata papah Riko.
"Lagian rumah mereka tidak jauh mah. " kata papah Riko lagi.
"Baiklah,Ana janji harus sering-sering main ke sini bersama twins, biar mamah tidak kesepian. " kata mamah Anindira.
"Iya mah. " jawab Ana.
Tak terasa jam makan malam pun tiba, akhirnya mereka pun langsung menuju ruang makan, sementara baby twins di titip kan pada bi Marni.
Setelah selesai makan mereka berkumpul kembali di ruang keluarga, dan mengobrol ringan. Sampai baby twins merengek karena sudah mengantuk.
"Sebaik nya kalian bawa baby twins, seperti nya mereka sudah mengantuk. " kata mamah Anindira.
"Iya mah, kami ke atas dulu, mamah dan papah juga sebaik nya istirahat juga. " kata Marvell.
"Iya Vell. " kata mamah Anindira.
Marvell, Ana dan twins pun melangkah menuju lift yang akan membawa mereka ke lantai atas.
Setelah sampai ke lantai atas, tepat nya kamar mereka, Ana langsung memberikan ASI pada twins secara bergantian.
"Maaf ya An, di sini tidak ada box bayi, soalnya aku mempersiapkan semua nya di rumah kita. " kata Marvell.
" Iya ga apa-apa mas. " kata Ana.
"Jadi, twins akan tidur bareng kita di sini. " kata Marvell.
"Kecuali, nanti kalau sudah di rumah kita, twins akan tidur terpisah, dan juga akan ada pengasuh buat mereka. " kata Marvell.
"Kenapa harus pakai pengasuh mas, Ana bisa ko ngurus mereka sendiri. " kata Ana pada sang suami.
"Ana semakin mereka besar, mereka akan semakin aktif, aku ga mau kamu jadi kecapean kalau harus mengurus mereka sendiri. " kata Marvell memberi pengertian pada sang istri.
"Ana, apa mas bisa tanya sesuatu, tapi mas minta kamu jangan marah. " kata Marvell.
"Iya mas, memang nya mas mau tanya apa? " tanya Kirana pada sang suami.
"Apa kamu tidak ingin melanjutkan kuliah? " tanya Marvell.
Mendengar pertanyaan Marvell, Ana pun menundukkan Kepala nya, Marvell yang merasa bersalah pun langsung mengusap kepala Ana.
"Maaf, aku ga bermaksud. " kata Marvell.
'' Mas ga salah, cuma Ana takut kalau Ana harus kuliah. " kata Ana, tak terasa air mata nya menetes membasahi pipi mulus nya.
Marvell pun langsung menarik Ana ke dalam pelukan nya, tak lupa Marvell juga mengusap punggung Ana, agar sang istri menjadi lebih tenang.
"Ya sudah, lebih baik kita istirahat dulu sekarang, ini sudah sangat larut. " kata Marvell pada sang istri, yang hanya di jawab dengan anggukan kepala sang istri.
Marvell pun tidur di sisi ranjang kiri, Ana tidur di sisi kanan ranjang, dan baby twins tentu saja di tengah-tengah mereka.
Tak membutuhkan waktu lama, mereka pun sudah terlelap. Seperti biasa nya twins akan terbangun di tengah malam, dan mereka pun baru tidur kembali saat menjelang subuh.
Marvell dan Ana terbangun saat jam menujukan pukul tujuh pagi, Ana langsung berlari menuju kamar mandi dan langsung membersihkan diri nya, setelah selesai Ana langsung keluar.
Setelah Ana keluar Marvell langsung masuk, dan membersihkan diri nya. Sementara Ana, dia sedang menyiapkan pakaian kerja sang suami.
Tak berselang lama Marvell pun sudah selesai mandi, setelah keluar dari kamarandi Marvell tersenyum melihat semua pakaian nya sudah siap untuk di pakai.
"Mas ini bajub nya, apa mas suka? " kata an sekaligus bertanya pada sang suami.
"Ia Ana aku suka, " kata Marvell dan mengambil baju nya dari tangan Ana.
" Terima kasih. " katanya lagi, dan tak lupa mengecup kening Ana.
Sontak perlakuan Marvell itu membuat wajah Ana seketika menjdi seperti kepiting rebus, pipi nya sudah sangat merah.
" Ana kamu kenapa, apa kamu demam? " tanya Marvell, menggoda sang istri.
" Eng.... Eng....engga mas Ana ga apa-apa. " jawab Ana gugup, dan itu membuat Marvell tertawa.
Marvell pun langsung menarik tubuh Ana masuk dalam pelukan nya,dan Marvell pun kembali mencium kening sang istri.
" Mulai sekarang, kamu harus terbiasa. " kata Marvell, dengan menecup pucuk kepala sang istri.
"Iya mas, Ana tadi cuma kaget saja. " kata Ana pada sang suami.
Dan Ana pun memakai kan dasi Marvell, setelah selesai Ana memakai kan dasi twins pun terbangun, setelah memberikan ASI Ana langsung memandu mereka secara bergantian.
Setelah selesai Ana dan Marvell, langsung membawa twins turun.
"Selamat pagi mah, pah. " sapa kedua nya pada mamah Anindira dan papah Riko.
" pagi nak. " jawab kedua nya.
" Maaf mah, kami kesiangan bangun nya. " kata Ana yang merasa tidak enak pada mertua nya.
"Tidak apa-apa sayang mamah mengerti, pasti twins ngajak kalian bermain. " kata mamah Anindira.
"Iya mah. " jawab Marvell.
"Ya sudah, biarkan Marvell bersama kami dulu, sebaiknya kalian sarapan dulu sekarang." kata mamah Anindira.
" Iya mah. " jawab Ana dan Marvell.
" Titip twins sebentar mah. " kata Ana pada sang mertua.
" Iy sayang. '' kata mamah Anindira.
Marvell dan Ana pun sudah duduk di kursi meja makan, Ana langsung melayani sang suami dan mengambil kan makanan nya, sebelum dia mengambil makanan untuk diri nya.
Marvell sudah terbiasa mendapatkan perlakuan seperti itu dari sang istri,Marvell pun tersenyum pada Ana.
*****T.B.C*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments