Tak terasa sudah hampir dua bulan sejak kejadian itu, perut Ana pagi ini begitu sangat mual, dan saat Ana akan kembali lagi ke dalam kamar nya, tiba-tiba saja dia pingsan.
Sementara di bawah, kedua orang tua Ana masih menunggu sang putri untuk sarapan pagi.
"Pah, kenapa Ana masih belum turun? " tanya mamah Arum.
"Lebih baik mamah lihat, Ana sedang apa. " kata papah Adi.
"Iya pah, kalau begitu mamah ke kamar Ana Dulu." kata mamah Arum.
Dan mamah Arum pun langsung berjalan menuju kamar sang putri.
"Tok.... tok.... tok..... Ana sayang. " panggil mamah Arum.
Karena tidak mendapat jawaban dari sang putri, mamah Arum pun langsung masuk ke dalam kamar Ana.
"Ana sayang. " kata mamah Arum.
Karena tidak mendapat jawaban dari sang anak, mamah Arum pun mencari Ana, saat mamah Arum membuka pintu kamar mandi, berapa terkejut nya dia saat melihat sang anak yang tergeletak.
"Ana..... " teriak mamah Arum.
Papah Adi pun kaget mendengar teriakan sang istri pun langsung berlari menuju kamar sang putri di mana istri nya berada.
Saat papah Adi sudah sampai di kamar sang putri , papah Adi pun ikut terkejut melihat sang anak yang pingsan di pangkuan sang istri.
"Mah, ada apa dengan Ana? " tanya papah Adi.
"Mamah ga tau pah, saat mamah kesini Ana sudah pingsan. " jelas mamah Arum.
Dan akhirnya mereka pun membawa Ana ke rumah sakit, setelah menempuh hampir dua puluh menit, mereka pun sampai di rumah sakit.
Ana langsung di larikan ke IGD untuk segera mendapatkan pertolongan.Setelah Ana selesai di periksa Ana pun langsung di bawa ke ruangan VIP. Papah Adi dan mamah Arum pun langsung mengikuti brankar yang di dorang perawat, menuju ruang rawat nya.
"Sayang, kamu kenapa? " tanya mamah Arum saat sudah berada di ruang rawat sang putri dan menggemgam tangan nya.
"Mamah harus tenang, nanti kita tanya pada dokter. " kata papah Adi.
Dan tak berselang lama, akhirnya Ana pun terbangun, Ana mulai membuka matanya perlahan.
"Enggh, ini di mana? " tanya Ana saat dia sudah membuka mata nya.
"Sayang, kamu sudah bangun. " kata mamah Arum.
"Ini dimana mah? " tanya Ana.
" Di rumah sakit sayang, tadi kamu pingsan di kamar mandi." kata sang mamah
Tak berselang lama dokter pun masuk ke dalam ruang rawat Ana.
"Selamat pagi. " sapa sang dokter
"Pagi dok. '' kata papah Adi Dan mamah Arum bersamaan.
" Dokter putri saya sakit apa? " tanya papah Adi.
Sang dokter tersenyum mendengar pertanyaan papah Adi.
"Selamat tuan dan nyonya sebentar lagi anda akan menjadi kake dan nenek. " kaya kata sang dokter.
"Maksud dokter apa? " tanya papah Adi tidak mengerti.
"Maksudnya putri bapak sedang mengandung. " Jawab sang dokter.
Duarrrrr.....
Bagagai petir di siang bolong, mereka bertiga sangat terkejut dengan apa yang di katakan sang dokter.
" Tidak anda pasti bohong dokter. " kata Ana yang sudah menangis.
"Maaf nona, tapi anda memang sedang mengandung dan usia kandungan anda sudah mencapai empat minggu. " dokter pun menjelaskan kondisi Ana.
"Tidak Ana tidak mau bayi ini. " teriak Ana histeris.
"Sayang tenang. " kata sang mamah berusaha menenangkan sang putri.
"Tidak mah, Ana tidak mau bayi ini. " teriak Ana semakin histeris.
Dan sang dokter pun terpaksa menyuntikkan obat penenang kepada Ana, dan perlahan Ana pun mulai tenang.
"Kalau begitu saya permisi dulu. " kata dokter tersebut.
" Iya silahkan dok. " jawab papah Adi.
"Sekarang bagaimana pah? " tanya mamah Arum.
" Kita tunggu sampai Ana bangun mah, kita akan tanyakan ini. " kata papah Adi.
-
-
Sementara di sebuah rumah megah, seorang laki-laki sedang menahan gejolak di dalam perutnya. Laki-laki itu adalah Marvell, sejak tadi pagi dia sudah mondar mandir ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya.
Mamah Anindira masuk ke dalam kamar sang putra, dan saat melihat sang putra yang sedang memuntahkan isi perutnya, mamah Anindira pun langsung mengusap punggung sang putra.
"Sayang, kamu kenapa? " tanya mamah Anindira.
"Engga tau mah, tiba-tiba saja perut ku mual. " jawab Marvell.
"Ya sudah kamu istirahat dulu, biar mamah panggilkan dokter dulu. " kata mamah Anindira, yang membantu Marvell untuk ke tempat tidurnya.
Tak berselang lama dokter pun tiba, dan papah Riko pun sudah berada di kamar sang putra.
"Selamat pagi tuan, nyonya. " sapa sang dokter.
"Pagi dok. " jawab keduanya bersamaan.
"Dokter, tolong periksa anak saya, sedari pagi dia muntah. " kata mamah Anindira.
"Baik nyonya, saya akan memeriksa tuan muda. " kata sang dokter.
Dan dokter pun memeriksa keadaan Marvell, saat sudah selesai, mamah Anindira pun langsung bertanya.
"Anak saya sakit apa dok? " tanya mamah Anindira.
"Tuan muda baik-baik saja nonya. " kaya kata sang dokter.
"Tapi kenapa putra saya muntah-muntah dok? " tanya mamah Anindira.
"Sebelum nya saya minta maaf, apa tuan muda sudah menikah? " tanya sang dokter.
"Maksudnya apa dok? " tanya mamah Anindira.
"Maksud saya, dari gejala yang tuan muda katakan tadi, seperti nya tuan muda terkena couvade syndrome atau bisa di sebut juga kehamilan simpaik." kata sang dokter.
"Di mana saat istri sedang hamil tapi sang suami yang mengalami morning sickness, seperti yang tuan muda alami saat ini. " jelas sang dokter.
"Baik lah terima kasih dokter. " kaya kata papah Riko.
"Kalau begitu, saya permisi tuan. " kata sang dokter.
"Iya, silahkan dokter. " kata papah Riko.
Setelah sang dokter pergi, papah Riko pun langsung bertanya pada sang putra.
"Marvell, siapa wanita yang kamu hamili? " tanya papah Riko.
Marvell pun tidak bisa menjawab pertanyaan sang papah, karena dia sendiri tidak tau.
"Marvell Pradipta. " kata papah Riko dengan nada tinggi.
"Pah sabar, kita tanyakan hal ini pelan-pelan. " kata mamah Anindira dan mengelus punggung sang suami.
"Marvell, siapa wanita itu? " tanya mamah Anindira lembut.
"Maaf mah, Marvell sendiri tidak tau siapa wanita itu. '' kata Marvell.
" Maksud kamu apa Marvell, atau jangan-jangan kamu sering bermain wanita di luar sana. " kata papah Riko yang semakin emosi.
"Pah." kata mamah Anindira.
"Tidak pah, maksud Marvell.... " kata Marvell dan menjelaskan apa yang terjadi di kota xxxxxx.
"Begitu pah cerita nya. " kata Marvell.
"Papah tidak mau tau, kamu harus mencari gadis itu dan bertanggung jawab padanya. '' kata papah Riko.
Dan papah Riko pun meninggalkan kamar sang putra, sementara mamah Anindira, dia mengusap kepala sang putra.
" Sayang, mamah tau kamu tidak berniat merusak hidup siapapun, tapi apa yang di katakan papah tadi ada benarnya. Kamu harus mencarinya, kasian gadis itu, kalau dia harus menjalani kehamilannya seorang diri. " kata mamah Anindira panjang lebar.
"Apalagi dia pasti mendapatkan hinaan dari orang lain. " kata mamah Anindira.
Setelah itu mamah Anindira pun meninggalkan sang putra.
****To be continued****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
rei chaby
marvel top cer ya... ,🤣🤣🤣
2023-02-01
0
ahmad tolhah
lanjut thor
2022-12-14
3
sella surya amanda
lanjut
2022-12-13
1