Tak terasa sudah satu minggu, dan hari ini Marvell , Ana dan twins sudah siap untuk pindah ke rumah Marvell.
" Mah, pah ka Arya, Ana ikut pulang dulu ya bersama suami Ana. " pamit Ana pada keluarga nya.
"Iya sayang, kamu harus sering-sering main ke sini bawa twins, kami pasti merindukan kalian. " kata mamah Arum.
"InsyaAllah mah. " kata Ana pada sang mamah.
Dan akhirnya mereka pun langsung masuk ke dalam mobil, dan setelah mereka masuk Marvell pun langsung melakukan mobil nya menuju rumah mamah Anindira terlebih dahulu sebelum menuju rumah Marvell sendiri.
"Ana, kita akan ke rumah mamah dulu, sebelum kita pulang ke rumah kita sendiri. " kata Marvell pada sang istri.
" I.... i..... iya mas. " kata Ana gugup.
"Ana santai saja, jangan gugup begitu. " kata Marvell dengan mengelus pucuk kepala sang istri.
Dan perlakuan Marvell membuat wajah Ana merah merona, melihat itu Marvell menarik sudut bibir nya.
Akhirnya mereka pun sampai di rumah besar keluarga pradipta, Marvell dan Ana pun langsung keluar dengan Ana menggendong abang Vano sedang kan Marvell menggendong ade Viona.
Ana terpana melihat rumah mewah di hadapan nya, Ana tidak menyangka kalau dia akan menikah dengan seorang Marvell pradipta.
"Kenapa kamu malah berdiri di situ, ayo masuk. " kata Marvell menyadarkan sang istri.
"Ah, i... i... iya mas. " kata Ana saat tersadar dari keterkejutan nya.
" Asalamualaikum. " kata kedua nya saat mereka sudah masuk.
"Walaikumsalam." kata mamah Anindira, dan papah Riko.
" Kenapa kalian ke sini tidak memberi tau kami. " kata mamah Anindira.
"Sengaja mah, kita mau buat kejutan buat mamah dan papah. " kata Marvell.
"Wah, cucu granma dan granpa masih tidur saja, ayo bangun sayang. " kata mamah Anindira, sambil mengelus pipi cucu laki-laki nya.
"Mah, biarkan Marvell dan Ana duduk dulu, mereka pasti cape. " kata papah Riko pada sang istri.
"Oh iya mamah lupa, sini sayang duduk dulu. " kata mamah Anindira pada sang menantu.
"Iya mah, terima kasih. " kata Ana pada mertua nya.
Akhirnya mereka semua duduk di sofa, dan mereka pun berbincang. Tak berselang lama, baby twins mulai merengek, seperti nya mereka sudah mulai merasa lapar.
"Wah seperti nya cucu granma sudah lapar. " kata mamah Anindira.
"Marvell, sebaiknya kamu bawa mereka ke kamar mu, supaya Ana bisa memberikan ASI pada mereka. " kata mamah Anindira lagi.
"Iya mah. " kata Marvell.
"Ayo Ana, kita ke lantai atas. " kata Marvell pada sang istri.
"Iya mas. " jawab Ana.
"Mah, pah, kami ke atas dulu ya. " kata Ana pada sang mertua nya.
"Iya sayang. " kata mamah Anindira.
Dan akhirnya Marvell dan Ana beserta baby twins pun langsung naik ke lantai atas menggunakan lift.
Dan sampai lah mereka di kamar yang biasa nya Marvell tempati saat menginap di rumah kedua orang tua nya.
"Baiklah Ana, kamu berikan ASI pada baby Viona dulu, biar baby Vano aku bawa duduk di balkon saja. " kata Marvell pada sang istri.
"Mas, di luar sudah mulai panas, yang ada nanti abang Vano malah jadi sakit. " kata Ana.
"Mas tenang saja, bukan nya mas Marvell suami Ana sekarang jadi cepat atau lambat bukan nya Ana harus sudah terbiasa dengan keadaan ini. " kata Ana panjang lebar.
Dan Marvell pun menuruti perkataan sang istri, dia tetap berada di sana. Sementara Ana walaupun dia sebenarnya gugup, tapi dia berusaha untuk santai dan harus terbiasa.
Ana mulai membuka kancing baju nya, setelah terbuka Ana pun mulai membuka salah satu penutup gunung kembar nya. Ana langsung mendekatkan p*t*ng s*s* nya pada mulut baby Viona.
Baby Viona langsung m*ny*s*p nya, dan berhenti menangis. Sementara Marvell yang melihat itu, pikiran nya menjadi trepeling ke mana-mana.
"Mas, siniin abang Vano nya, soalnya ade Viona sudah tidur. " kata Ana yang mampu membuat kesadaran Marvell kembali.
"Oh iya. " kata Marvell, yang langsung berdiri dan menghampiri Ana.
Saat Marvell sudah dekat dengan Ana, dan memberikan sang putra pada istri nya, sekilas Marvell dapat melihat gunung kembar sang istri. Marvell langsung berjalan menuju kamar mandi, karena dia takut tidak bisa mengontrol diri nya.
"Aku mandi dulu. " katanya dengan berlari.
Ana pun hanya terbengong tidak mengerti, sementara di dalam kamar mandi, Marvell memegang dada nya.
"Ya ampun, kalau di suguhi pemandangan seperti ini setiap hari nya, aku bisa lepas kontrol. " kata Marvell pada diri nya sendiri.
Marvell pun langsung menyalakan air shower, dia sengaja mandi dengan air dingin untuk menidurkan adik kecil nya.
Tak berselang lama,Marvell pun sudah selesai dengan mandi nya. Marvell keluar dengan hanya menggunakan handuk saja, dan itu membuat Ana terpesona.
Melihat itu Marvell hanya bisa menarik sudut bibir nya ke atas.
"Ehemmmmm." Marvell sengaja berdeham, dan itu membuat Ana tersadar dari ke terpesona nya.
"Ana mandi dulu mas. " kata Ana yang langsung berjalan melewati Marvell, dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.
"Ya ampun, ada apa dengan jantung ku. " gumam Ana sambil memegang dada nya.
Ana pun langsung menghidupkan shower air hangat, setelah selesai Ana bingung karena dia lupa membawa handuk.
"Bagaimana ini, aku lupa bawa baju ganti. " kata Ana pada dirinya sendiri.
"Clek.... " Ana membuka pintu nya sedikit, dan meminta tolong pada sang suami.
"Mas, maa Marvell, boleh Ana minta tolong? " tanya Ana pada sang suami.
"Minta tolong apa An. " kata Marvell.
"Aku lupa bawa baju ganti, mas bisa tolong ambil kan di dalam koper. " kata Ana yang merasa tidak enak pada sang suami.
"Baik lah tunggu sebentar. " kata Marvell.
Tak berselang lama pintu kamar mandi pun di ketuk dari luar.
"An... An... Ana, ini baju nya. " kata Marvell.
"Clek... " Ana membuka pintu sedikit, dia hanya mengulurkan tangan nya.
Setelah Ana mendapatkan baju ganti nya, Ana langsung menutup pintu nya kembali.
"Terima kasih mas. " kata Ana dari balik pintu.
Marvell pun hanya tersenyum dengan tingkah sang istri, Marvell pun berjalan lagi menuju sofa, dan duduk di sana dengan memangku laptop nya.
" Mas, sedang apa? " tanya Ana yang duduk di samping nya.
"Oh ini, lagi cek kerjaan. " kata Marvell yang menoleh pada sang istri sebentar, dan kembali lagi pokus pada laptop nya.
" Mas, boleh Ana istirahat dulu sebentar? " tanya Ana pada sang suami.
"Tentu saja, kamu istirahat saja dulu, sebelum nanti twins bangun. " kata Marvell pada istri.
Ana pun berjalan menuju tempat tidur dan langsung merebahkan diri nya di samping baby Vano.
Saat Marvell sudah selesai dengan pekerjaan nya, Marvell tersenyum saat melihat ketiga kesayangan nya sudah terlelap. Marvell pun berjalan mendekati mereka, Marvell pun langsung merebahkan dirinya di samping baby Viona.
*****T.B.C*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments