Tak terasa kandungan Ana sudah memasuki usia sembilan bulan, dan Ana pun sedang menanti kehadiran sang buah hati.
Tepat tengah malam, Ana merasakan perutnya terasa sakit, Ana langsung berjalan dan mengetuk pintu kamar sang mamah.
"Tok.... tok..... tok.... mah. " kata Ana sambil mengetuk pintu.
"Mah.... mamah..... " katanya lagi.
"Clek, ada apa sayang? " tanya sang mamah.
"Perut Ana sakit mah. " kata Ana.
"Sayang, seperti nya kamu akan melahirkan sekarang. " kata mamah Arum.
"Pah... papah. " teriak mamah Arum pada papah Adi.
"Ada apa sih mah, ini masih tengah malam, kenapa teriak. " kata papah Adi.
"Pah, Ana mau melahirkan sekarang. " kata mamah Arum.
"Apa mah, ayo kita ke rumah sakit sekarang. " kata papah Adi.
"Pah, panggil Arya dulu. " kata mamah Arum.
Papah Adi pun langsung berlari ke kamar sang putra.
"Tok.... tok..... tok... Arya. " panggil papah Adi.
"Arya... Arya... bangun. " panggil papah Adi lagi.
"Clek, kenapa sih pah, ini masih tengah malam. " kata Arya dengan suara seraknya.
"Ayo cepat kita ke rumah sakit, Ana mau melahirkan. " kata papah Adi.
"Apa pah, kalau begitu ayo kita bawa Ana ke rumah sakit sekarang. " kata Arya.
Dan akhirnya mereka semua berangkat ke rumah sakit, setelah Arya mengambil perlengkapan baby yang sudah di siapkan oleh Ana sebelumnya.
Sementara di kediaman Pradipta, saat ini entah kenapa perut Marvell mendadak mules, dan pinggang nya sangat sakit.
"Tok...tok.... tok... mah, mamah. " panggil Marvell pada sang mamah.
"Clek, ada apa Vell? " tanya sang mamah.
"Mah perut Marvell meles terus dari tadi. " kaya Marvell.
"Memangnya kamu tadi makan apa? " kata mamah Anindira.
"Marvell ga makan yang aneh-aneh ko mah. " jawab Marvell.
" Ya ampun, Marvell apa jangan-jangan anak mu akan lahir. " kata mamah Anindira.
"Mungkin saja mah, terus ini perut Marvell bagaimana mah? " tanya Marvell.
"Ya sudah, ayo kita ke rumah sakit sekarang. " kata mamah Anindira.
"Iya mah. " kaya kata Marvell.
"Pah... papah. " panggil mamah Anindira.
"Iya mah, ada apa sih ini masih tengah malam. " kata papah Riko.
"Pah, kita ke rumah sakit sekarang. " kata mamah Anindira.
"Memang nya ada apa mah. " kata papah Riko.
"Papah ga lihat, muka Marvell sudah sangat pucat begitu. " kata mamah Anindira.
"Ya sudah, ayo kita ke rumah sakit. " kata papah Riko.
Dan mereka pun berangkat ke rumah sakit dengan di antar supir.
Sementara Ana, dia sudah sampai di rumah sakit dan dia sedang di periksa oleh dokter.
"Mari bu, saya periksa dulu. " kata sang dokter.
Ana pun langsung di rebahkan di kasur, dan langsung di periksa sang dokter.
"Ini sudah masuk pembukaan tujuh ya bu, tinggal menunggu tiga pembukaan lagi. " kata sang dokter.
"Dan sebaiknya di bawa jalan, untuk mempercepat pembukaan nya. " kata dokter lagi.
"Baiklah dok, terimakasih. " kata mamah Arum.
"Kalau begitu saya permisi dulu, nanti saya kembali lagi ke sini untuk menegecek pembukaan nya sudah lengkap atau belum. " kata dokter lagi.
Dan dokter pun langsung meninggal kan ruangan Ana.
Saat dokter sudah keluar dari ruangan Ana, papah Adi dan Arya pun masuk.
"Bagaimana mah? " tanya papah Adi.
"Baru pembukaan tujuh pah, masih nunggu tiga pembukaan lagi. " jawab mamah Arum.
"Arya, kamu temani Ana untuk berjalan ya biar cepet sempurna pembukaan nya. " kata mamah Arum pada sang putra.
"Baik mah. " kata Arya.
"Ayo sayang, biar kaka temani kamu berjalan di Koridor rumah sakit saja. " kata Arya.
"Iya ka. " jawab Ana.
Arya dan Ana pun langsung menuju ke luar ruangan, dan berjalan di Koridor rumah sakit.
Sementara Marvell dan yang lainnya baru saja sampai di rumah sakit.
"Vell, ayo kita sudah sampai, ayo kita turun. " kata mamah Anindira.
Dan mereka pun memasuki rumah sakit, saat mereka sedang berjalan di Koridor rumah sakit, tiba-tiba saja mata Marvell menangkap sosok yang dia kenali.
"Pak Arya. " kata Marvell.
Arya yang merasa namanya di panggil pun langsung menoleh.
"Tuan Marvell. " kata Arya.
Dan saat itu juga Ana menoleh dan betapa terkejutnya Marvell saat melihat siapa yang berada di samping Arya.
"Dia." kata Marvell dengan lirih.
Dan Marvell pun menghampiri nya, Ana juga terkejut melihat laki-laki yang telah menanam kan benih pada nya.Tanpa terasa tangan nya semakin erat saat menggenggam tangan Arya.
"Sayang, kamu kenapa? " tanya Arya, yang melihat raut wajah sang adik yang merasa ke takutan.
"Ka Arya ayo kita pergi. " pinta Ana pada sang kaka.
Saat Ana dan Arya akan pergi dari sana, tiba-tiba saja Marvell berlari dan memegang tangan Ana.
"Tunggu." kata Marvell.
"Tuan Marvell, kenapa anda menahan saya dan adik saya? " tanya Arya.
"Adik." kata Marvell.
"Iya dia adik saya satu-satunya. " jawab Marvell.
"Apa dia sudah menikah? " tanya Marvell.
"Kenapa anda ingin tau tentang adik saya? " tanya balik Arya.
"Tuan Arya, saya mohon tolong jawab pertanyaan saya.
" Adik saya belum menikah tuan Marvell. " jawab Arya.
"Siapa ayah dari bayi yang adik anda kandung? " tanya Marvell.
"Kenapa anda ingin tau. " kata Arya.
"Dan anda harus tau kami tidak akan memberitahukan nya pada anda tuan Marvell, karena ini adalah urusan keluarga kami, permisi. " kata Arya.
Dan saat Arya dan Ana akan pergi dari sana, hendak meninggalkan mereka yang berada di sana tiba-tiba saja perkataan Marvell menghentikan langkah Arya.
" Karena aku yakin bayi yang di kandung adikmu adalah anakku. " kata Marvell.
"Apa yang Anda bilang tuan Marvell." kata Arya.
"Iya aku yakin, aku adalah ayah dari bayi yang adik mu kandung. " kata Marvell yakin.
Dan perkataan Marvell membuat Arya emosi, Arya langsung melepaskan tangan sang adik dan berjalan ke arah Marvell, dan setelah sampai di hadapan Marvell, Arya langsung menghadiahi Marvell dengan pukulan.
"Bugggh.bugggh, bugggh. "
"Jadi kau yang sudah menghancurkan hidup adikku. " kata Arya emosi.
"Apa kau tau, kau sudah menghancurkan hidup adiku. " kata Arya.
" kaka, perutku sakit. " teriak Ana dengan diiringi isakan kecil.
"Sayang." kata Arya yang langsung berlari dan menggendong Ana untuk segera masuk ke dalam ruangan nya.
"Sayang.'' kata mamah Arum.
" Mah panggil dokter. " kata Arya.
Dan mamah Arum pun langsung menekan tombol yang ada di samping tempat tidur.
Saat sedang menunggu kedatangan dokter, Marvell dan kedua orang tuanya masuk ke dalam ruangan Ana.
"Untuk apa kamu ke sini, keluar dari sini. " kata Arya masih dengan emosi.
" Maaf kan anak saya nak Arya. " kata papah Riko.
" Ada apa ini sebenarnya? " tanya papah Adi.
Sementara Marvell, dia terus melihat Ana, bahkan Marvell pun berjalan menghampiri Ana, belum sempat Marvell sampai dia di hadang oleh Arya.
" Jang berani mendekati adik ku. " kata Arya.
Arya pun langsung mendorong Marvell, agar dia tidak menghampiri adiknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
LISA
Wah seru nih
2023-01-15
1