Marvell mengajak sang putra bercerita, ternyata saat Kevin masih sedang berbicara pada sang putra, tiba-tiba saja pintu ruang rawat Ana di buka, dan masuk lah Arya dan langsung duduk di sofa di hadapan Marvell.
"Kenapa kamu masih berada di sini? " tanya Arya.
" Maaf tuan Arya, tapi tadi ibu anda yang meminta tolong untuk menjaga Ana dan baby twins. " kata Marvell.
"Baiklah." kata Arya pada akhir nya.
"Oekkkkk..... oekkkkk..... oekkkkk. " tangis baby boy.
"Cup... cup.... cup.... sebentar jagoan, biar ade kenyang dulu ya, nanti giliran abang yang mommy berikan ASI. " kata Marvell.
" Ka Arya, maaf bisa bawa baby boy nya ke sini. " kata Ana, yang tau bahwa sang kaka sudah berada di ruang rawat nya.
" Iya dek. " kata Arya.
" Maaf tuan Marvell, bisa kembali kan keponakan saya. " kata Arya.
Marvell pun langsung memberikan sang putra pada Arya. Setelah Marvell memberikan nya pada Arya dan melihat Arya berjalan menuju ranjang Ana yang masih di tutup, Marvell pun memutuskan untuk keluar dari ruang rawat Ana.
Dan di sini lah Marvell berada di taman rumah sakit. Sudut bibir Marvell terangkat, saat dia melihat ada pasangan muda di mana sang istri telah mengandung, dan ada juga di mana keluarga kecil yang akan pulang dengan membawa anggota keluarga baru.
Tanpa terasa air mata Marvell, dalam hati nya dia berharap bisa seperti mereka. Tanpa Marvell sadari, sedari tadi ada orang yang memperhatikan nya dari jauh.
"Kau kenapa? " tanya seseorang.
"Saya baik-baik saja tuan. " jawab Marvell dengan sedikit mengusap air mata nya.
"Jangan bicara terlalu pormal, kita sedang tidak berada di kantor." kata Arya.
Ya orang yang memperhatikan Marvell adalah Arya, dia memutuskan untuk menyusul Marvell, saat dia tak sengaja melihat Marvell keluar dari kamar Ana.
"Apa yang tadi kamu tangisi? " tanya Arya lagi pada Marvell.
Marvell pun mengalihkan pandangan nya dari Arya, dia menatap kembali keluarga kecil yang ada di sekitar taman yang sedang tertawa.
"Aku hanya sedang melihat mereka. " kata Marvell, dan Arya pun menatap apa yang di tatap Marvell.
"Kenapa dengan mereka? " tanya Arya, yang tidak mengerti.
"Mereka sangat bahagia, aku ingin seperti mereka, memiliki keluarga yang utuh seperti mereka. Mempunyai keluarga yang bahagia, hanya itu yang aku ingin kan. " kata Marvell lagi.
"Sejak kejadian di kota xxxxxx, hidup ku tidak tenang, aku selalu merasa bersalah pada gadis yang sudah aku rusak masa depan nya. Aku selalu mencari nya tapi sayang pencarian ku tidak pernah ada hasil nya. " kata Marvell menatap lurus ke depan.
"Sampai pada suatu hari, aku selalu mual dan tubuh ku selalu lemas, tapi saat aku di periksa dokter mengatakan aku tidak apa-apa. Saat aku mengatakan apa yang aku rasakan dokter bilang aku seperti mengalami kehamilan simpatik, aku semakin merasa bersalah. " jelas Marvell lagi, tanpa Marvell sadari air mata nya menetes, Arya yang mendengar itu pun merasakan sedih dalam hati nya.
Sementara di tempat lain, tepatnya di kamar rawat Ana, Ana menetes kan air mata nya mendengar perkataan dari Marvell lewat sambungan telepon dari sang kaka.
Tak terasa sudah satu minggu berlalu, Ana pun sudah di ijinkan pulang, Marvell dan keluarga nya pun mengantarkan keluarga Ana.
Setelah sampai, dan berbincang sebentar Marvell dan keluarga nya pun berpamitan untuk pulang ke kediaman keluarga pradipta.
"Tunggu... " kata Ana tiba-tiba menghentikan keluarga Marvell yang akan pulang.
"Ada apa nak? " tanya sang mamah.
"Ana hanya mau bilang.... " kata Ana yang sedikit gugup.
" Kenapa nak? " tanya mamah lagi.
" Sebenarnya Ana cuma mau bilang kalau Ana,
Ana bersedia untuk menikah. " kata Ana.
Dan perkataan Ana membuat semua orang yang berada di sana sedikit kaget mendengar perkataan Ana.
"Apa kamu serius nak? " tanya mamah Anindira, yang hanya di angguki oleh Ana.
"Alhamdulillah." kata semua nya yang berada di sana.
"Baiklah, kalau begitu kita akan melakukan persiapkan pernikahan nya saat Ana selesai masa nifas nya. " kata mamah Anindira dengan antusias.
Setelah melakukan pembicaraan yang serius tentang rencana pernikahan Ana dan Marvell, akhirnya keluarga Marvell pun berpamitan untuk pulang.
Hari sudah malam, Ana saat ini sedang berada di dalam kamarnya, dan tiba-tiba saja sang mamah masuk kedalam.
"Kamu sedang apa nak? " tanya mamah Arum pada sang putri.
"Apa keputusan yang Ana ambil tidak salah mah. " kata Ana.
"Nak, mamah yakin nak Marvell adalah anak yang baik, dia akan bisa membuat kamu bahagia nak. " kata mamah Arum.
Mamah Arum pun langsung memeluk sang putri ke dalam pelukan nya, dan mengelus rambut sang putri, Ana hanya menganggukkan kepala nya di dalam pelukan sang mamah.
"Kamu lihat putra dan putri mu pasti akan senang, mereka akan mendapatkan keluarga yang utuh. " kata mamah Arum.
"Iya mah. " kata Ana, dengan senyum di ujung bibir nya.
"Ya sudah, sekarang kamu istirahat dulu, sebelum kedua anak mu bangun. " kata mamah Arum.
"Iya mah. " jawab Ana.
Mamah Arum pun keluar dari kamar sang putri, sedangkan Ana pun langsung naik ke atas tempat tidur nya, dan membaringkan tubuh nya di atas tempat tidur nya.
Saat ini Ana sudah tertidur, saat jam menunjukan pukul satu dini hari tiba-tiba saja sang putri menangis, Ana pun langsung terbangun dan mengambil sang putri untuk memberikan nya ASI. Setelah sang putri sudah tertidur sang putra pun terbangun, Ana pun langsung memberikan ASI pada sang putra. Setelah selesai menberikan ASI pada kedua anak nya, dan ke dua nya sudah tertidur kembali, Ana pun langsung naik ke atas tempat tidur nya, dan Ana pun kembali tertidur.
Tak terasa pagi pun sudah tiba, Ana sudah membawa ke dua anak nya untuk berjemur di pagi hari.
"Wah ponakan om lagi apa nih? " tanya Arya pada dua ponakan nya.
"Lagi berjemur om. " kata Ana.
"Tapi jangan lama-lama ya, nanti ponakan om ini bisa gosong. " canda Arya.
"Wah om nya jahat. " kata Ana.
"Bercanda." kata Arya.
Di rasa sudah cukup Ana pun membawa ke dua anak nya untuk masuk dan membersih kan kedua anaknya.
Setelah selesai, Ana membawa kedua anak nya dan membawa mereka turun ke bawah, dan ternyata kedua orang tua nya sudah berada di sana.
"Wah cucu-cucu nenek dan kake sudah tampan dan cantik. " kata mamah Arum.
Saat mereka masih mengobrol tiba-tiba saja suara bel rumah berbunyi.
"Ting tong... ting tong.... ting tong... " suara bel rumah Ana.
"Asalamualaikum." kata Marvell yang sudah masuk ke dalam rumah Ana.
"Walaikumsalam." jawab mereka semua di sana bersamaan.
Marvell pun langsung mencium tangan kedua orang tua Ana, dan bersalaman dengan Arya. Marvell pun tersenyum ke arah Ana, sementara Ana menundukkan kepala nya karena malu.
"Wah prince dan princess nya daddy sudah tampan dan cantik. " kata Marvell pada kedua anaknya.
*****T.B.C*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Rizky Sandy
pernikahan di bawah umur thor,,,, pernikahan dini dong,,,,😁😁😁😁
2023-06-01
1
Vinoya Chan
wah udah disuruh manggil Daddy aja nih 😁😁
2023-02-01
0
Ning Mar
smg marvel dan ana lekas jatuh cinta dehhh
2023-01-23
0