Tak terasa pagi sudah tiba, saat Ana membuka matanya, yang pertama kali di lihat nya adalah Marvell yang sedang menggendong baby girl nya. Sementara baby boy nya sedang di gendong mamah Anindira.
" Mah. " panggil Ana pada sang mamah.
"Kamu sudah bangun nak. " kata mamah Arum.
Mendengar, perkataan mamah Arum, Marvell pun menoleh ke arah Ana, dan tanpa sengaja mata mereka berdua saling bertatapan.
Baby girl yang di gendong Marvell pun tiba-tiba saja menangis, mamah Arum pun langsung meminta Marvell membawa sang cucu kepada Ana.
"Nak Marvell, tolong bawa kemari, mungkin baby girl nya sudah haus. " kata mamah Arum.
"Iya tante. " kata Marvell.
Setelah Marvell berada di hadapan Ana, Marvell pun langsung memberikan sang putri pada Ana.
Ana langsung mengambil sang putri dari Marvell, saat sudah berada di gendongan Ana sang putri pun langsung berhenti menangis.
"Wah ternyata kamu mau sama mommy girl. " kata Marvell pada sang putri dan mengelus pipi sang putri.
Mendengar perkataan Marvell, tanpa Ana sadari dia sudut bibir nya tertarik ke atas.
"Maaf, bisakah anda keluar dulu, saya akan memberikannya ASI. " kata Ana.
" Baiklah. " kata Marvell.
"Girl, daddy keluar dulu ya. " kata Marvell, kemudian dia juga mengecup kening sang putri.
Marvell pun langsung berjalan menuju sang mamah dan mencium kening sang putra.
"Boy, daddy keluar dulu ya. " kata Marvell.
Saat Marvell sedang mencium kening sang putri, Ana bisa mencium harum maskulin dari tubuh Marvell.
Setelah semua laki-laki yang berada di ruangan Ana keluar, Ana pun langsung memberikan ASI pada sang putri. Mamah Anindira pun menghampiri Ana dengan menggendong baby boy.
"Nak, boleh tante berbicara sebentar. " kata mamah Anindira, Ana menganggukan kepala nya sebagai jawaban.
"Sebelum nya tante minta maaf atas perbuatan putra tante. " kata mamah Anindira.
Mamah Anindira pun menceritakan semua nya bagaimana sang putra mencari Ana dan bagaimana sang putra mengalami apa yang biasanya ibu hamil rasakan.
Mendengar perkataan mamah Anindira, Ana pun tertunduk, dia juga tidak bisa menyalahkan sepenuhnya pada laki-laki itu.
"Nak, maafkan anak tante. " kata mamah Anindira.
"Tante, ga usah minta maaf. Ana cuma masih takut. " kata Ana lirih.
"Tante tau nak, tapi kalau bisa beri kesempatan anak tante untuk menebus semua kesalahan anak tante nak. " kata mamah Anindira.
Ana tidak menjawab pertanyaan mamah Anindira,
setelah Ana selesai memberikan ASI pada kedua bayinya, mamah Anindira pun memberi taukan kepada para lelaki yang berada di luar.
Saat mereka semua sudah berada di dalam ruangan, papah Riko pun memulai pembicaraan serius.
"Sebelum nya saya atas nama keluarga besar meminta maaf pada putri ibu dan bapak, dan putra Kami Marvell akan bertanggung jawab. " kata papah Riko.
"Maksud anda tuan Riko? " tanya papah Bagas.
" Maksudnya, putra saya Marvell akan menikahi putri tuan Bagas, bagaimana apa keluarga tuan Bagas bersedia menerima lamaran putra saya. " kata papah Riko.
" Maaf tuan Riko sebelum nya, tapi saya harus membicarakan nya terlebih dahulu, terlebih lagi kepada putri saya. '' kata papah Bagas.
"Karena bagaimana pun, yang akan menjalankan nya adalah putri saya, jadi saya akan menyerah kan semuanya pada sang putri. " kata papah Bagas lagi.
"Baiklah tuan Bagas, saya dan keluarga akan menunggu keputusan keluarga tuan Bagas. " kata papah Riko.
Dan mereka pun melanjutkan perbincangan yang lebih santai, tak terasa waktu sudah sore, papah Riko dan mamah Anindira pun berpamitan.
Sementara Marvell sedang menggendong baby girl nya, sementara baby boy nya masih terlelap.
"Nak Marvell, boleh om minta tolong? "tanya papah Bagas
" Boleh om. " jawab Marvell.
"Tante dan om mau pulang dulu ke rumah, mau mengambilkan pakaian ganti dulu. " kata papah Bagas.
" Pah, Ana bisa sendri, lagian ka Arya sebentar lagi pasti datang. " kata Ana yang merasa takut dan tidak enak.
" Nak, sebelum kaka kamu ke sini, mamah dan papah tidak akan tenang meninggalkan kamu sendiri nak. " kata mamah Arum.
"Tapi mah. " kata Ana.
"Baik lah tante, om, saya akan menjaga mereka bertiga. " kata Marvell memotong perkataan Ana.
"Terima kasih nak Marvell. " kata mamah Arum.
"Nak, mamah dan papah pulang dulu ya. " kata mamah Arum.
"Iya mah, hati-hati di jalan." kata Ana, pada kedua orang tua nya.
"Iya sayang. " kata mamah Arum, tak lupa dia juga mengelus kepala sang putri.
" Nak Marvell, om titip puteri om. " kata papah Bagas.
" Iya om, tante, jangan khawatir. " kata Marvell.
"Kalau begitu, kami pulang dulu. " kata papah Bagas.
"Iya, hati-hati di jalan om, tante. " kata Marvell.
Dan kedua orang tua Ana pun keluar dari ruangan Ana, setelah kedua orang tua Ana sudah keluar, di ruang rawat Ana hanya ada keheningan.Marvell pun memutus untuk duduk di sofa, Marvell pun langsung mengambil handphone nya dan mulai terlihat sibuk dengan ponselnya.
Sementara Ana, dia mulai terlelap. Tak berselang lama, terdengar baby girl menangis, Marvell pun berjalan dan menghampiri box baby nya dan mengambil sang putri.
"Sayang, kenapa menangis. " kata Marvell.
"Diam ya sayang, kasihan mommy pasti lelah. " kata Marvell lagi, dan langsung menggendong dan membawanya ke arah sofa.
Marvell pun mengajak sang putri berbicara, meskipun dia tau tak akan mendapatkan jawaban dari sang putri. Marvell hanya bisa melihat senyum di wajah sang putri saat dia tersenyum.
"Kamu sangat cantik, sama seperti mommy mu. " kata Marvell.
Pipi Ana menjadi bersemu merah,saat dia mendengar perkataan Marvell.Ana yang sebenarnya sudah terbangun sejak sang putri menangis.
Tak lama kemudian sang putri pun menangis, karena dia sudah mulai haus dan lapar.
" Sayang, kenapa menangis, apa kamu lapar? " kata Marvell.
"Tapi mommy masih tidur. " kata Marvell lagi.
"Emmm, tuan bisa bawa kemari baby nya, biar saya berikan ASI. " kata Ana dengan ragu.
"Oh, kamu sudah bangun, maaf pasti kamu ter ganggu. " kata Marvell.
"Tidak apa-apa tuan. " kata Ana.
Dan Marvell pun langsung berjalan ke arah Ana, untuk memberikan sang putri. Setelah Marvell memberikan sang putri.
"Maaf bisa tuan keluar dulu sebentar. " kata Ana.
"Baik lah. " jawab Marvell.
Tapi, sebelum Marvell keluar dari ruang rawat Ana, ternyata sang putra malah menangis.Marvell pun langsung menggendong sang putra dan akan membawa nya untuk duduk di sofa, di mana tadi dia duduk bersama sang putri
" Aku akan menutup tirai nya. " kata Marvell.
Marvell pun langsung menutup tirai, kemudian dia berjalan menuju sofa. Marvell pun langsung duduk dan mengajak sang putra bercerita, dia melakukan hal yang sama.
****T.B.C****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Yuly Yanty
maaf ya Thor,kaya nya ada penulisan cerita yang mengulang2 ya..ada beberapa kali ku baca bagian ana yg menerima Marvel..tapi kok bab ini di ulang lagi tentang menunggu keputusan ana..novel nya bagus kok Thor,,cuma kurang teliti dan cerita nya formal aja..jadi yang baca mungkin cepat bosan..makasih Thor,maaf kalo kritikan menyakiti .
2024-06-24
0
perjuangan ✅
knp jln ceritanya terlalu formal sih, biasa aja kali seperti yg ada di novel² yg lain,
2023-05-03
0
♣__GK ADA COVER__♥™
semangat author
2023-02-01
0