Sekarang Ana dan kedua bayinya sudah berada dalam satu ruangan, kedua keluarga pun sudah berada di sana juga untuk membahas masalah Ana dan Marvell.
"Sebelum nya saya minta maaf, saya tidak bermaksud untuk menghancurkan masa depan putri anda tuan. " kata Marvell dengan menundukan matanya.
"Kamu laki-laki b*r*ngs*k." kata Arya emosi, saat Arya akan menghajar Marvell lagi, namun di cegah sang papah.
"Nak, kamu jangan marah dulu, kita dengar kan dulu apa yang sebenarnya terjadi. " kata papah Bagas.
" Nak Marvell, sekarang cerita kan apa sebenarnya yang terjadi? " tanya papah Bagas.
Dan akhirnya, Marvell pun menceritakan semua yang terjadi, bahwa dia di jebak dan minuman yang dia pesan sudah di campurkan obat p*r*ngs*ng, sehingga dia melakukan itu pada Ana tanpa dia sadari.
"Sekali lagi saya minta maaf tuan, dan saya akan bertanggung jawab dengan apa yang sudah saya lakukan. " kata Marvell panjang lebar.
" Maksud nak Marvell? " tanya papah Bagas.
"Saya akan menikahi putri anda, setelah masa nafasnya selesai. " kata Marvell sungguh-sungguh.
"Aku tidak setuju. " kata Arya tegas.
"Nak Marvell, sebelumnya saya minta maaf, saya akan membicarakan ini dulu dengan keluarga saya. " kata papah Bagas.
" Baiklah, kalau begitu kami permisi dulu tuan Bagas. "kata papah Riko.
" Maaf, apa saya boleh melihat baby twins dulu tuan. " kata Marvell meminta ijin.
'' Ti... " kata Arya.
"Silahkan nak Marvell. " kata papah Bagas memotong ucapan sang putra.
"Terima kasih tuan. " kata Marvell.
Dan Marvell pun langsung menghampiri kedua bayinya yang berada di box bayi di sebelah ranjang Ana, saat Marvell sudah sampai, dia langsung mengusap kepala kedua bayinya.
"Daddy pulang dulu ya my prince and princess. " kata Marvell, kemudian Marvell pun langsung mengecup anaknya secara bergantian.
Setelah itu Marvell langsung meliri ke arah Ana yang berada di sebelah box bayinya. Ana pun langsung menggenggam tangan sang mamah.
" Saya benar- benar minta maaf. " kata Marvell
Dan akhirnya Marvell dan keluarga nya pun keluar dari ruang rawat Ana, sementara setelah kepergian keluarga Marvell, papah Bagas pun langsung membicarakan tentang Ana dan kedua bayinya.
"Pah, Arya ga setuju kalau Ana harus menikah dengan laki-laki itu. " kata Arya.
" Nak papah tidak akan memaksa adik mu untuk mau menikah dengan pria itu atau tidak. " kata papah Bagas.
"Tapi papah dan mamah hanya minta kamu untuk memikirkan nasib kedua anak mu juga. " kata papah Bagas lagi.
" Pah, kenapa bicara seperti itu,seolah-olah Ana harus menerima laki-laki itu. " kata Arya.
"Papah tidak menekankan adik mu untuk menerima dia, tapi apa kamu pernah memikirkan tanggapan orang lain nanti nya pada kedua keponakan mu. " kata papah Bagas.
" Papah hanya tidak ingin kalau orang lain akan menyebut adikmu perempuan murahan dan keponakan kamu nanti nya di panggil dengan sebutan anak h*r*m." kata papah Bagas dengan menahan air mata nya.
Setelah mengatakan itu papah Bagas pun langsung keluar dari ruangan rawat Ana. Papah Bagas langsung berjalan menuju taman yang berada di rumah sakit itu.
"Pah." kata mamah Arum,menepuk pelan pundak sang suami.
" Mah papah juga marah pada orang yang telah merusak masa depan putri papah, tapi papah tidak bisa membayangkan betapa beratnya kehidupan yang akan Ana jalani. " kata papah Bagas, tanpa terasa air matanya menetes.
"Papah akan hancur jika ada orang yang menghina nya nanti mempunyai anak tapi status nya masih belum menikah, dan bagaimana nanti anak-anaknya, mereka semua akan menyebutkan sebagai anak h*r*m, papah tidak akan sanggup mah. " kata papah Bagas.
Mamah Arum yang mendengar ketakutan sang suami pun langsung memeluknya dan memenangkan sang suami, mamah Arum pun ikut meneteskan air matanya.
"Mamah tau pah, mamah juga sama seperti papah. Mamah takut kalau putri dan cucu kita akan dihina orang lain, mamah juga takut pah. " kata mamah Arum.
Tanpa mereka sadari pembicaraan mereka berdua di dengar oleh sang putra. Arya pun meneteskan air matanya saat mendengar ketakutan kedua orang tuanya.
"Maafkan Arya, mah, pah, Arya tidak mengerti dengan ketakutan kalian berdua, dan seharusnya Arya tau, jika di sini selain Ana, kalian juga terluka dengan ini. " kata Arya lirih.
Sementara di dalam ruang rawat, Ana sedang melihat kedua anaknya, jika dulu dia takut kalau anaknya akan menjadi bahan bulian orang lain. Tapi sekarang, setelah dia bertemu dengan ayah dari bayinya dia juga masih takut.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang. " kata Ana lirih.
"Clek." suara pintu ruang inap Ana di buka.
" Ka Arya. " kata Ana.
" Kenapa belum tidur? " tanya Arya sambil mengusap pucuk kepala adik nya itu.
" Ana tidak bisa tidur ka. " jawab Ana jujur.
" Apa kamu sedang memikirkan ucapan laki-laki itu? " tanya Arya lagi.
Ana tidak menjawab pertanyaan kaka nya itu, Ana malah menundukkan kepalanya.
" Kaka tau ini pilihan yang sulit, tapi kaka pikir apa mungkin kamu harus menerima tawaran laki-laki itu Ana. " kata Arya.
" Kaka juga tidak mau kalau kamu, dan keponakan kaka di hina orang lain, hati kaka pasti akan sangat sakit, apalagi perasaan dan hati mamah dan papah. " kata Arya lagi.
Tak berselang lama, pintu kamar pun terbuka, ternyata itu adalah orang tua mereka.
" Sayang, kenapa belum tidur, ini sudah sangat malam? " tanya mamah Arum.
" Ana belum ngantuk mah. " jawab Ana.
" Tapi kamu harus istirahat, biar nanti saat twins bangun kamu sudah istirahat. " kata mamah Arum.
"Iya mah. " kata Ana kemudian.
" Mah, Ana akan terima permintaan maaf laki-laki itu. " kata Ana.
" Maksudnya sayang? " tanya mamah Arum.
" Ana setuju untuk menikah dengan laki-laki itu mah, setelah masa nifas Ana selesai. " kata Ana.
"Sayang, apa kamu serius? " tanya mamah Arum.
" Iya mah, pah, Ana ga mau kalau nanti anak-anak Ana akan di buli orang lain. " jawab Ana jujur.
" Sayang, papah yakin, kalau nak Marvell anak yang baik, kalian pasti bisa bahagia. " kata mamah Arum.
Ana hanya menggunakan kepala nya saja, sebagai jawaban. Dan tak lama kemudian, salah satu dari bayi Ana terbangun, mamah Arum pun langsung mengambilnya dan memberikannya pada Ana untuk di s*s*i.
" Nak, sepertinya anak mu sudah haus. " kata mamah Arum.
Papah Bagas dan Arya pun langsung keluar, dari ruangan Ana. Setelah papah dan kakanya keluar Ana pun mulai memberikan ASI pada anak nya secara bergantian.
" Sayang sekarang kamu istirahat ya. " kata mamah Arum, setelah mamah Arum menidurkan cucu nya secara bergantian.
" Iya mah. " jawab Ana.
Dan Ana pun mulai merebahkan dirinya, Ana juga mulai terlelap.
*****T.B.C*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
Roxana Agriche
Masa nafasnya selesai ya Mati lah 🤣🤣🤣
2024-06-25
0
Yuni Rasyid
kok udah tukar nama papa Adi jadi Bagas .heran bin ajaib
2024-06-23
0
Sri Sri
seharusnya nama2 tida ketuker papanya adi jadi bagas
2023-03-05
1