Bab 18: TERDIAM

Aku tidak rela kamu menjadi milik kakakku Meskipun aku tahu Kak Danis orang yang sangat baik dan bertanggung jawab tapi Bukankah kamu adalah cinta pertamaku. Sudah sewajarnya kamu menjadi milikku bukan milik kakakku. ~Ucap hati Fatih merasa iri hati dan tak sanggup menerima kenyataan.

Keraguan yang nampak dari sorot mata Fatih. Tak seorang pun menyadari itu. Pemuda itu menurut ketika Mama Quinara memberikan cincin pertunangan. Akhirnya tukar cincin berlangsung dengan khidmat penuh ketenangan. Namun, tidak ada yang menyangka. Jika lirikan mata Fatih terus berulang-ulang mencuri pandang ke arah Shena.

Setelah acara tukar cincin. Tante Amora memberikan waktu pada semua anak muda itu untuk berbincang di tempat lain, sedangkan ia dan Quinara akan membicarakan beberapa hal tentang persiapan acara pertunangan secara resmi. Kini Danish duduk disebelah Shena dengan tatapan terus terpatri.

Sementara Naina, Siti dan Fatih hanya saling diam, hingga beberapa pelayan datang membawa cemilan dan minuman segar. Cemilan dari berbagai jenis, membuat Siti bersorak gembira. Gadis satu itu, tidak akan peduli sekitarnya, jika sudah mengenai tentang cemilan.

Lihat saja, dia sudah mengambil sepiring keripik kentang yang ditaburi bumbu warna warni. Benar-benar menggugah selera. Melihat itu, jiwa Shena hanya bisa menggelengkan kepala. Ayolah, di antara mereka ada dua pria, tapi gadis itu masih bersikap santai.

Helaan nafas ntah keberapa, tapi Shena berusaha untuk mencari ketenangan yang nyatanya. Tetap tidak bisa tenang. Di sebelahnya ada Danish, sedangkan di depannya ada Fatih yang masih saja mencuri pandang ke arahnya. Kenapa jadi seperti patung pajangan?

"Mas, bisa kita pulang?" tanya Shena lirih, tapi masih terdengar jelas di telinga Danish.

"Kita akan pulang bersama. Bukankah kamu mau kerumah papa, mama?" Danish membenarkan anak rambut Shena yang terus saja tertiup angin hingga menghalangi pandangan sang istri. "Apa kamu sakit? Mau ke rumah sakit ....,"

Naina yang menyimak memperhatikan tingkah aneh dari Shena. Tidak biasanya gadis bar-bar seperti Shena betah sekali untuk terus diam seperti patung. Apalagi gadis itu, selalu saja mengubah arah pandangan matanya. Seakan tengah menghindari seseorang, tapi siapa?

"Shena, bagaimana dengan masalahku?" tanya Naina mencoba untuk memulai perbincangan agar bisa mencairkan suasana, Siti yang mendengar itu, justru ikut teralihkan dengan mulut penuh makanan.

"Kalian ada masalah? Apa aku boleh tahu?" sahut Fatih mencoba menghentikan rasa sesak di dada, tetapi tangan pemuda itu malah mengepal di bawa meja. "Emm, aku kan hanya ingin mengenalmu. Jadi kita bisa mulai dari hal kecil. Bukan begitu, Ka?"

Pemuda itu benar-benar bersikap manis dan baik seperti biasanya. Tidak peduli apapun yang tersimpan di dalam hatinya. Dia hanya menunjukkan sisi baik dari seorang Fatih. Setidaknya, keinginan hati dan pikiran hanya tersimpan untuk diri sendiri.

"Itu memang diperlukan. Lagi pula, Naina juga akan menjadi adik iparku. Apapun masalahnya, boleh mengadu padaku." Danish menoleh ke arah Naina, lalu kembali menatap istrinya. "SheZa, bukankah tadi kamu bilang ingin menyelesaikan tugas kuliah? Apa ada masalah serius?"

Shena mengangguk pelan, tapi tetap diam. Gadis itu merasa ada orang yang mengikat kepalanya begitu erat. Pusing tak bisa ditahan lagi, tetapi senyuman tipis masih tersungging. Ia tak ingin, orang lain curiga. Padahal bibirnya mulai terlihat pucat.

Ntah kenapa, melihat istrinya diam. Justru menghadirkan rasa khawatir di dalam hatinya. Ia tahu, Shena pasti dalam keadaan tidak baik. Tangan gadis itu bahkan gemetar seakan tidak mendapatkan makanan selama beberapa hari, "Nai, boleh pinjam kamar tamu? Aku ingin bicara berdua dengan istriku."

"Uhuk!"

"Uhuk!'"

"De, minumlah! Kenapa tidak hati-hati." Sambung Dan yang juga khawatir dengan reaksi Fatih.

Naina yang merasa memiliki kewajiban langsung memberikan segelas minuman ke Fatih, "Silahkan."

Gelas itu diterima, tetapi tetap saja setiap kali mendengar kata Shena menjadi milik Danish. Rasanya sungguh panas membara di dalam hatinya. Setelah memastikan Fatih baikan, Naina kembali menatap Shena. "Kakak bisa pakai kamarku. Tenang saja, Shena juga saudariku. Pergilah istirahat. Lihat, wajahmu pucat."

"Aku bisa temenin ....," Siti berniat untuk membantu, tetapi mendapatkan lirikan tajam dari Naina. "Hehehe, gak jadi. Ibu negara udah pake mata pisau. Monggo, suaminya aja yang jagain istri."

"Hmm. Mas, bisa bantu aku ....,"

Ucapan Shena tergantung bersamaan Danish yang tanpa kata mengangkat tubuh istrinya. Pria itu menggendong Shena ala bridal style. Naina tersenyum melihat keromantisan pasangan baru itu. Jujur saja, sesaat ada secercah harapan yang tumbuh di hatinya. Harapan yang ia tanam akan hubungannya bersama Fatih.

Namun, Fatih sendiri harus menahan nafas agar tetap tenang melihat hal paling memuakkan seumur hidupnya. Kini tatapan matanya tak lagi bersahabat, sayangnya semua itu tersamarkan dengan senyuman yang terus saja tersungging. Sementara Siti entah apa yang merasuki gadis satu itu.

Makanan saja diabaikan dan sibuk memainkan ponselnya dengan senyum-senyum sendirian. Tidak tahu aja, si gadis dangdut lagi asyik mengabadikan moment kemesraan Danish dan Shena. Hatinya berkata, jika itu akan menjadi kenangan yang harus ia tunjukkan sebagai wujud persaudaraan.

"Fatih, kamu kuliah dimana?" tanya Naina membuyarkan lamunan tunangannya, pemuda itu mengambil ponsel, lalu berkelana sesaat, hingga menunjukkan sebuah gedung fakultas yang menjadi tempatnya belajar. "Wow, ini sekolah favorit. Apa jurusanmu?"

"Aku sudah lulus tahun kemarin, tapi masih harus kuliah untuk proyek terbaru." jawab Fatih simple dan tak ingin basa-basi.

Siti menyimak tanpa ada niat mengganggu. Meski dia menjadi obat nyamuk, tak apa. Toh makanan di atas meja bisa untuk dia semua. Iya gak? Iya lah. Makanya anteng dan jadi pendengar setia. Percakapan diantara Fatih dan Naina semakin seru, tapi seputar dunia kampus saja. Jujur itu sangat membosankan.

Sementara di dalam kamar. Danish memeluk Shena agar bisa beristirahat. Ingin sekali bertanya, tapi ia tak tega. Apalagi istrinya seperti tengah memikirkan banyak hal. Satu yang dia pahami. Saat ini, mereka masih dalam tahap pengenalan. Tidak mungkin untuk tahu, kehidupan selama bertahun-tahun dalam waktu singkat.

Namun, yang dipeluk hanya bisa memejamkan mata, tetapi tidak bisa untuk menetralkan kegelisahan hatinya yang semakin menjadi. Sungguh, dilema ketika hati dan pikiran terus saja berperang. Sedangkan di kamar hanya ada dia dan Danish. Beda lagi jika bersama kedua sahabatnya. Sudah pasti, akan melepaskan beban dengan cara berbagi cerita.

Satu yang menjadi beban hidupnya. Dimana ia merasa berdiri di atas kapal yang terombang-ambing di lautan. Satu pergerakan saja, dia pasti bisa jatuh tercebur ke dalam air yang begitu luas. Satu sisi masa lalunya Fatih, dan sisi lain Danish yang menjadi suami sahnya.

"Mas, aku mau bicara serius." Shena menyingkirkan tangan Danish yang merengkuh tubuhnya, lalu mengubah posisi untuk duduk. Danish pun ikut duduk. Tatapan keduanya saling bertautan, tatapan yang semakin dalam menyelami dalamnya kebenaran. "Sebenarnya, Aku ...,"

Terpopuler

Comments

Ela Jutek

Ela Jutek

jujur aja She biar lega, dah jadi suami ini dari pada mumet

2022-12-19

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : NIKAH YUK!
2 Bab 2: TERNYATA AKU ....
3 Bab 3: RASA TERKEJUT
4 Bab 4: DANISH DIPANGGIL DAN
5 Bab 5: SEKILAS INGATAN - ANU
6 Bab 6: DIANTARA KEJUJURAN DAN KEPUTUSAN
7 Bab 7: KEPUTUSAN DIBUAT - MAWAR
8 Bab 8: RUMAH KEBUN MAWAR
9 Bab 9: KARENA FATIH, DANISH BERPIKIR
10 Bab 10: Aroma masakan, berujung pelepasan
11 Bab 11: OTW KAMPUS
12 Bab 12: Persahabatan
13 Bab 13: CARA YANG UNIK
14 Bab 14: DRAMA DEMAM CINTA
15 Bab 15: Dunia Luas, tetapi Hubungan Dekat
16 Bab 16: UNTUK NAINA DARI FATIH
17 Bab 17: Menundukkan Pandangan
18 Bab 18: TERDIAM
19 Bab 19: KEJUJURAN SHENA TENTANG MASA LALU
20 Bab 20: DAN Dilema, Shena yang Kuat
21 Bab 21: Perjalanan
22 Bab 22: Keterkejutan Shena
23 Bab 23: Shena Murka, tapi...
24 Bab 24: Emosi
25 Bab 25: Satu Pertanyaan
26 Bab 26: Kenekatan Shena
27 Bab 27: Drama Bastian
28 Bab 28: Breakfast
29 Bab 29: Terselamatkan, Siapa kamu?
30 Bab 30: Si Perfect Girl
31 Bab 31: Mr. Xavier, Koran Bekas
32 Bab 32: IZIN DALAM PASRAH
33 Bab 33: SUASANA KAMPUS
34 Bab 34: TIGA POIN TERAKHIR PASAL LIMA
35 Bab 35: MARKAS
36 Bab 36: Intimidasi Shena, Naina Jujur
37 Bab 37: Perjanjian yang Dilaksanakan
38 Bab 38: Drama di dalam Drama
39 Bab 39: Terabaikan, Menyendiri
40 Bab 40: Karena Undangan
41 Bab 41: Kegelisahan Hati
42 Bab 42: Menikmati Kebersamaan
43 Bab 43: Kamar Shena
44 Bab 44: Naina Pasrah, Shena dan Danish
45 Bab 45: Keputusan Dan, Akhir dari Keputusan
46 Bab 46: Kejujuran Sepahit Jamu Brotowali
47 Bab 47: Kejutan Sederhana
48 Bab 48: Obrolan, Emosi
49 Bab 49: Arti Pemimpin, Curiga
50 Bab 50: Kisah berujung Penyatuan
51 Bab 51: Keingintahuan Shena
52 Bab 52: Keyakinan yang Hancur
53 Bab 53: Mendengarkan Penjelasan
54 Bab 54: Kebenaran yang Menyakitkan
55 Bab 55: Penyesalan Dan
56 Bab 56: Karena Proposal
57 Bab 57: PASRAH
58 Bab 58: Fatih Liar, Sahabat
59 Bab 59: Bosan, Dilema
60 Bab 60: FAKTA
61 Bab 61: Pantaskah?
62 Bab 62: Keluarga, Keputusan Papa
63 Bab 63: Pagi menjelang Siang
64 Bab 64: Pertanyaan Xavier, Pergi
65 Bab 65: SYARAT
66 Bab 66: Usaha Dan, Keputusan Shena
67 Bab 67: Rasa Penasaran
68 Bab 68: Tuan Anderson dan Dilemanya
69 Bab 69: Dunia Fatih
70 Bab 70: Tanya, Rasa Sakit
71 Bab 71: Janji Shena, Emosi...
72 Bab 72: Gigolo Muda
73 Bab 73: Kesepakatan
74 Bab 74: Beberapa jam...
75 Bab 75: Nekat
76 Bab 76: Di dalam Bangunan
77 Bab 77: Emosi Campur Aduk
78 Bab 78: Perumahan Sriwijaya
79 Bab 79: Berjodoh?
80 Bab 80: Satu Kesempatan ~ Mendengarkan?
81 Bab 81: Ketegangan...
82 Bab 82: Syarat Terakhir
83 Bab 83: Malam Terakhir
84 Bab 84: Sisi Lain Shena
85 Bab 85: Keberanian Lisa
86 Bab 86: Malam berlalu...
87 Bab 87: Xavier aneh..
88 Bab 88: Clue yang Terabaikan
89 Bab 89: Ending Season 1
90 Bab 90: Siapa?
91 Bab 91: Pria itu?
92 Bab 92: Hari yang Aneh
93 Bab 93: Keterpurukan yang Tertunda
94 Bab 94: Pertanyaan yang Berulang-ulang
95 Bab 95: Dan menjelaskan, Kegilaan Fatih
96 Bab 96: Satu Tahun Silam
97 Bab 97: Panggilan?
98 Bab 98: Club D'Lux Party
99 Bab 99: Mencoba untuk...
100 Bab 100: Menantu Gadungan, Perjalanan
101 Bab 101: Pemimpin/Pimpinan?
102 Bab 102: Selena Story's
103 Bab103: Isi Bungalow QS
104 Bab 104: Alibi Selena
105 Bab 105: Pertemuan/Perpisahan
106 Bab 106: Menurut? Perintah!
107 Bab 107: Perawatan Salon Juwita
108 Bab 108: Obrolan, Teriakan
109 Bab 109: Dua Situasi
110 Bab 110: Kabur dari Rumah sakit
111 Bab 111: RACUN
112 Bab 112: Antara Hati dan Logika
113 Bab 113: Kakak Beradik
114 Bab 114: Rumah Sakit Sendiri
115 Bab 115: Meyakinkan Ka Dan
116 Bab 116: London Hari 1
117 Bab 117: Kebenaran Lain
118 Bab 118: Arti Hubungan?
119 Bab 119: Sekilas Kisah, Sadar Kembali
120 Bab 120: Nasehat tak Berguna
121 Bab 121: Area Balap, Penawar Racun
122 Bab 122: Kesempatan yang Ternoda
123 Bab 123: Mua Gadis Pelampiasan
124 Bab 124: Singkat
125 Bab 125: Tak lain Dari Masa Lalu
126 Bab 126: Firasat Danish
127 Bab 127: Dan Aneh, Harapan Mua
128 Bab 128: Hubungan Hati
129 Bab 129: Tiga Alasan
130 Bab 130: Kisah Berbalut Luka, Pelarian Sukses
131 Bab 131: Rumah Terbengkalai
132 Bab 132: Mantan Kakak Beradik
133 Bab 133: Kritis Dua Sisi
134 Bab 134: END
135 Bab 135: End Last
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Bab 1 : NIKAH YUK!
2
Bab 2: TERNYATA AKU ....
3
Bab 3: RASA TERKEJUT
4
Bab 4: DANISH DIPANGGIL DAN
5
Bab 5: SEKILAS INGATAN - ANU
6
Bab 6: DIANTARA KEJUJURAN DAN KEPUTUSAN
7
Bab 7: KEPUTUSAN DIBUAT - MAWAR
8
Bab 8: RUMAH KEBUN MAWAR
9
Bab 9: KARENA FATIH, DANISH BERPIKIR
10
Bab 10: Aroma masakan, berujung pelepasan
11
Bab 11: OTW KAMPUS
12
Bab 12: Persahabatan
13
Bab 13: CARA YANG UNIK
14
Bab 14: DRAMA DEMAM CINTA
15
Bab 15: Dunia Luas, tetapi Hubungan Dekat
16
Bab 16: UNTUK NAINA DARI FATIH
17
Bab 17: Menundukkan Pandangan
18
Bab 18: TERDIAM
19
Bab 19: KEJUJURAN SHENA TENTANG MASA LALU
20
Bab 20: DAN Dilema, Shena yang Kuat
21
Bab 21: Perjalanan
22
Bab 22: Keterkejutan Shena
23
Bab 23: Shena Murka, tapi...
24
Bab 24: Emosi
25
Bab 25: Satu Pertanyaan
26
Bab 26: Kenekatan Shena
27
Bab 27: Drama Bastian
28
Bab 28: Breakfast
29
Bab 29: Terselamatkan, Siapa kamu?
30
Bab 30: Si Perfect Girl
31
Bab 31: Mr. Xavier, Koran Bekas
32
Bab 32: IZIN DALAM PASRAH
33
Bab 33: SUASANA KAMPUS
34
Bab 34: TIGA POIN TERAKHIR PASAL LIMA
35
Bab 35: MARKAS
36
Bab 36: Intimidasi Shena, Naina Jujur
37
Bab 37: Perjanjian yang Dilaksanakan
38
Bab 38: Drama di dalam Drama
39
Bab 39: Terabaikan, Menyendiri
40
Bab 40: Karena Undangan
41
Bab 41: Kegelisahan Hati
42
Bab 42: Menikmati Kebersamaan
43
Bab 43: Kamar Shena
44
Bab 44: Naina Pasrah, Shena dan Danish
45
Bab 45: Keputusan Dan, Akhir dari Keputusan
46
Bab 46: Kejujuran Sepahit Jamu Brotowali
47
Bab 47: Kejutan Sederhana
48
Bab 48: Obrolan, Emosi
49
Bab 49: Arti Pemimpin, Curiga
50
Bab 50: Kisah berujung Penyatuan
51
Bab 51: Keingintahuan Shena
52
Bab 52: Keyakinan yang Hancur
53
Bab 53: Mendengarkan Penjelasan
54
Bab 54: Kebenaran yang Menyakitkan
55
Bab 55: Penyesalan Dan
56
Bab 56: Karena Proposal
57
Bab 57: PASRAH
58
Bab 58: Fatih Liar, Sahabat
59
Bab 59: Bosan, Dilema
60
Bab 60: FAKTA
61
Bab 61: Pantaskah?
62
Bab 62: Keluarga, Keputusan Papa
63
Bab 63: Pagi menjelang Siang
64
Bab 64: Pertanyaan Xavier, Pergi
65
Bab 65: SYARAT
66
Bab 66: Usaha Dan, Keputusan Shena
67
Bab 67: Rasa Penasaran
68
Bab 68: Tuan Anderson dan Dilemanya
69
Bab 69: Dunia Fatih
70
Bab 70: Tanya, Rasa Sakit
71
Bab 71: Janji Shena, Emosi...
72
Bab 72: Gigolo Muda
73
Bab 73: Kesepakatan
74
Bab 74: Beberapa jam...
75
Bab 75: Nekat
76
Bab 76: Di dalam Bangunan
77
Bab 77: Emosi Campur Aduk
78
Bab 78: Perumahan Sriwijaya
79
Bab 79: Berjodoh?
80
Bab 80: Satu Kesempatan ~ Mendengarkan?
81
Bab 81: Ketegangan...
82
Bab 82: Syarat Terakhir
83
Bab 83: Malam Terakhir
84
Bab 84: Sisi Lain Shena
85
Bab 85: Keberanian Lisa
86
Bab 86: Malam berlalu...
87
Bab 87: Xavier aneh..
88
Bab 88: Clue yang Terabaikan
89
Bab 89: Ending Season 1
90
Bab 90: Siapa?
91
Bab 91: Pria itu?
92
Bab 92: Hari yang Aneh
93
Bab 93: Keterpurukan yang Tertunda
94
Bab 94: Pertanyaan yang Berulang-ulang
95
Bab 95: Dan menjelaskan, Kegilaan Fatih
96
Bab 96: Satu Tahun Silam
97
Bab 97: Panggilan?
98
Bab 98: Club D'Lux Party
99
Bab 99: Mencoba untuk...
100
Bab 100: Menantu Gadungan, Perjalanan
101
Bab 101: Pemimpin/Pimpinan?
102
Bab 102: Selena Story's
103
Bab103: Isi Bungalow QS
104
Bab 104: Alibi Selena
105
Bab 105: Pertemuan/Perpisahan
106
Bab 106: Menurut? Perintah!
107
Bab 107: Perawatan Salon Juwita
108
Bab 108: Obrolan, Teriakan
109
Bab 109: Dua Situasi
110
Bab 110: Kabur dari Rumah sakit
111
Bab 111: RACUN
112
Bab 112: Antara Hati dan Logika
113
Bab 113: Kakak Beradik
114
Bab 114: Rumah Sakit Sendiri
115
Bab 115: Meyakinkan Ka Dan
116
Bab 116: London Hari 1
117
Bab 117: Kebenaran Lain
118
Bab 118: Arti Hubungan?
119
Bab 119: Sekilas Kisah, Sadar Kembali
120
Bab 120: Nasehat tak Berguna
121
Bab 121: Area Balap, Penawar Racun
122
Bab 122: Kesempatan yang Ternoda
123
Bab 123: Mua Gadis Pelampiasan
124
Bab 124: Singkat
125
Bab 125: Tak lain Dari Masa Lalu
126
Bab 126: Firasat Danish
127
Bab 127: Dan Aneh, Harapan Mua
128
Bab 128: Hubungan Hati
129
Bab 129: Tiga Alasan
130
Bab 130: Kisah Berbalut Luka, Pelarian Sukses
131
Bab 131: Rumah Terbengkalai
132
Bab 132: Mantan Kakak Beradik
133
Bab 133: Kritis Dua Sisi
134
Bab 134: END
135
Bab 135: End Last

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!