Terlalu larut dalam rasa hingga lupa harus berbuat apa. Danish memilih mencari aman dengan berjalan meninggalkan kamarnya. Ntah kemana perginya kepintaran anak itu. Belum tanya siapa nama dan bagaimana penampilan si dokter. Eh, sudah kabur keluar begitu saja. Melihat itu, William memilih mengirimkan pesan singkat agar sang menantu tidak mendapatkan masalah baru.
Triing!
"Siapa yang mengirim pesan," Danish bergumam seraya mengambil ponsel dari sakunya, disaat layar terbuka terlihat begitu banyak notifikasi. Pria itu sengaja membisukan banyak pesan, kecuali pesan dari keluarga. "Astagfirullah, untung saja Daddy William mengirim profil dokternya."
Danish berniat untuk memasukkan kembali ponselnya, tapi sebuah panggilan tertera di layar benda pipih itu. Nama yang selalu menjadi pengisi hatinya selama dua tahun terakhir. Siapa yang akan menyangka. Dia bermimpi untuk menjadikan pemilik nama itu sebagai pasangan. Namun takdir berkata lain.
Beberapa hari yang lalu. Disaat dia berkunjung ke London untuk memberikan kejutan pada sang kekasih yang sibuk bekerja sebagai seorang desainer. Justru dengan mata kepalanya sendiri melihat sang kekasih tengah bermesraan di depan kamar hotel, bahkan tak segan menikmati pagutan manja tanpa tahu rasa malu.
Hancur. Yah, hatinya terasa dihantam palu. Sakit yang menggerogoti tidak menyisakan sedikit ruang untuk menyelesaikan pengkhianatan itu. Tanpa memberitahukan atau meminta penjelasan. Danish memilih kembali ke Indonesia, dan di saat yang sama. Ternyata orang tua nya telah menyiapkan perjodohan. Dimana perjodohan itu untuk menjadi jalan keluar rasa patah hatinya.
Jujur saja, permintaan orang tua sudah salah. Maka dari itu menolak, hingga wajah lugu dengan senyum lesung pipi nampak memenuhi layar ponselnya. Ntah kebetulan atau apa, tapi wajah Shena sebelas duabelas dengan wajah Tiara. Meski begitu, jelas Shena berwajah cantik natural. Bukan maksud untuk membandingkan. Hanya saja memang seperti itu.
Mungkin saja, takdir memang mengharapkan dia untuk berjodoh dengan gadis bernama Shena Az Zahra. Di saat dalam perjalanan pulang. Mobil yang dia tumpangi tak sengaja mengalami insiden kecelakaan. Siapa yang bisa melawan takdir? Tidak ada. Takdir Tuhan selalu bekerja dengan tanpa persetujuan setiap umatnya.
Insiden itu mempertemukan Danish dengan gadis yang menjadi jodohnya. Apalagi ketika Shena mengajaknya menikah tanpa mengenal siapa dirinya. Jika dipikirkan, sungguh suatu kebetulan. Ntah kenapa, tangannya terulur memberikan harapan pada gadis itu.
Ucapan yang selama ini dipersiapkan untuk meminang Tiara sudah hangus terbakar. Tidak peduli dengan caranya benar atau salah. Kenekatan menikahi Shena seperti dorongan kuat yang mengusik hatinya. Bukan hanya penolakan yang diterima keluarga, tapi melihat situasi.
Kedua orang tua sepakat menyetujui pernikahan itu. Meski tanpa kehadiran mereka, tetap saja, Danish memberikan hak orang tua Shena dengan cara yang unik. Dimana acara pernikahan kilat itu, seseorang menjadi mata-mata dengan menayangkan secara langsung acara ijab kabul.
Bukan hanya itu saja, Danish merancang sedemikian rupa dalam waktu singkat agar pernikahan itu sah dimata negara dan juga agama. Meski untuk melakukan semua itu, dia harus berpura-pura sakit perut dan izin ke kamar mandi berulang kali.
Jika mengingat semua itu, sudah pasti hanya bisa mengucapkan satu kata *ribet*. Perjuangan awal baru dimulai karena yang harus dikhawatirkan baru saja mengirimkan pesan akan kembali ke Indonesia. Danish tidak membuka pesan dari tiara, apalagi menjawab panggilan wanita itu.
Aku mencintaimu, tapi dulu. Sekarang hati, jiwa dan raga ku hanya untuk istriku, SheZa. Semua yang telah usai. Tidak ditakdirkan untuk kembali dalam hidupku. Babak tentang kita sudah berakhir, tepat disaat bibirmu menikmati usapan bibir lain.~batin Danish mematikan ponselnya, lalu kembali memasukkan ke dalam saku celana.
Langkah kaki Danish menuju lift, dan di saat bersamaan. Pak manager keluar dari dalam lift dengan membawa beberapa file. Pria itu terlihat gugup. Apakah setakut itu dengannya?
"Pak manager, Kamu kenapa? Disini tidak ada hantu. Kenapa wajahmu pucat sekali." Ujar Danish membuat pak manager terhenti dengan jemari memegang file semakin erat.
"Tuan, anu, saya ....,"
Danish mengerutkan alis, "Anu itu apa? Bapak ini, kebiasaan pake bahasa aneh. Sudahlah. Bagaimana dengan permintaan ku? Apa Papa sudah menyetujui. Katakan!"
Gugup pastinya. Lagian, si bos bahasa umum seperti itu tidak tahu. Semua orang aja pada tahu, apa itu anu. Eh, ternyata tuan muda malah tidak memahami bahasa sehari-hari, "Sudah, Tuan. Tuan Besar hanya memberikan waktu satu bulan untuk masa magang menjadi chef dan seperti yang Anda minta. Chef khusus hanya untuk acara pesta."
"Ok, cepat temui Papa dan Mama. Hati-hati, Nyonya Besar masih mode on."
Penyataaan Danish membuat Pak manager hanya menelan saliva kasar. Enteng bener anak bicara seperti itu, tapi memang peringatan itu, patut dijadikan tameng agar tidak salah bicara. Sebenarnya ada untung dan rugi memiliki bos humble seperti Tuan Muda.
Akan tetapi, terkadang tidak bisa menjadi seenaknya sendiri. Bagaimanapun harus ingat posisi. Siapa bos dan siapa anak buah. Siapapun yang bekerja di tempat keluarga Anderson. Pasti dijamin betah kecuali bagi para orang yang serakah.
Pak manager melanjutkan perjalanan ke kamar Tuan muda, sedangkan Danish sendiri masuk ke dalam lift untuk menjemput dokter yang akan memeriksa keadaan sang istri. Ketenangan pria itu jelas terlihat dari sorot matanya, tetapi pria di bawah yang tengah menunggu di lobi harus bersabar dan berulang kali melirik ke jam tangan di pergelangan tangan kirinya.
Pak satpam yang merasa curiga dengan tingkah aneh pria berkaos polos yang menenteng koper kecil, akhirnya memutuskan untuk berjalan menghampiri pria itu. Langkah kakinya semakin mendekat mengikis jarak yang ada. Langkah, demi langkah, hingga teralihkan dengan suara lift yang terbuka.
Kedatangan Danish membuat para karyawan menunduk hormat, begitu juga dengan pak satpam. Dimana mereka memberikan jalan agar Tuan Muda bisa lewat. Padahal jalan di ruangan itu tidak terbatas. Sungguh, kelakuan manusia ada saja.
"Hay, Dokter Justin. Saya, Danish. Menantu dari Daddy William. Mari!" Danish mempersilahkan pria berkaos polos yang justru memberikan tatapan aneh, lihatlah mata itu menelisik dari atas sampai bawah, "Halo? Apa yang kamu lihat? Ayo! Istriku harus diperiksa."
"Kamu suami Shena?" tanya Dokter Justin.
Ekspresi wajah murung dengan nada suara meremehkan, membuat Danish membalas tatapan mata si dokter, "Aku suami Shena Az Zahra binti William Handoyo. Apa sudah jelas? Jika sudah, cepatlah."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
🎯™Neli SyifaE𝆯⃟🚀 ⍣⃝కꫝ🎸
bagus Danish, untung kamu belum melangkah lebih jauh sama si Tiara, belum apa2 dia udah selingkuh
2022-12-22
1
AL
kenapa judulnya ada ANU nya wkwkwkw
2022-12-17
1
༄༅⃟𝐐Vee_hiatus☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
ternyata oh ternyata tiara ketahuan selingkuh
2022-12-17
1