"Suami dadakan ku ternyata jodoh aliansi ku?" cicit Shena dengan tubuh limbung.
Danish yang melihat tubuh istrinya tak seimbang sigap berlari mendekat lalu menangkap tubuh Shena yang langsung tak sadarkan diri.
"Shena!" Seru orang tua gadis itu serempak, tapi melihat sikap Danish yang sigap memberikan rasa syukur karena mereka telah memilih pasangan yang tepat untuk anak semata wayangnya.
Danish menggendong Shena, lalu mendudukkan gadis itu di sofa yang memang sudah menjadi tempatnya. Dibantu sang ibu mertua yang menyodorkan segelas air putih. Wajah cantik menjadi pucat pasi. Sudah pasti, istrinya terkejut. Akan tetapi, kebenaran tidak bisa disembunyikan. Hubungan yang baru dimulai harus berjalan di jalan yang lurus.
"Nak, apa tidak sebaiknya bawa ke kamar saja? Biar pembicaraan lebih aman." Ucap Daddy mertua yang ingin meminimalisir kejadian tak diinginkan, bagaimanapun mereka adalah keluarga terpandang. Jadi harus tahu tempat dan kondisi.
Danish mengangguk setuju, "Mari, kita pindah. Boleh kabari Bunda dan Ayah. Saya akan menggendong SheZa."
"Siapa SheZa?" tanya Mama Shena yang tidak paham, membuat Danish salah tingkah.
Rasa penasaran sang istri, membuat Daddy William menyenggol lengan wanitanya, lalu menggelengkan kepala. Dari nama awal saja sudah jelas. Jika SheZa panggilan kesayangan untuk putri mereka. Pertanyaan menjadi terabaikan, hingga keempat orang itu meninggalkan tempat pertemuan dan berjalan menyusuri lorong hotel.
Ntah kenapa lorong yang dilewati teramat sepi. Apa mungkin sudah dipesan oleh keluarga Danish? Sepertinya Daddy William lupa, kalau hotel itu milik keluarga Anderson. Perjalanan dari cafe ke kamar bulan madu hanya membutuhkan waktu lima menit karena menggunakan lift khusus dan menyusuri lorong istimewa.
Pintu kamar terbuka setelah Danish berdiri di depan papan pemindai retina, "Ayo masuk ke dalam, Ma, Dad."
Danish berjalan di depan karena harus segera membaringkan tubuh Shena yang masih saja tidak sadarkan diri. Lalu disusul Mama Melati, dimana wanita itu terpesona dengan interior tempat tinggal sang putri. Mewah, elegan dan juga rapi serta bersih. Meski kamar putrinya juga mewah, setidaknya kehidupan setelah pernikahan tidak akan berbeda jauh.
Sementara Daddy William tersenyum bahagia. Meski tidak bisa menjadi wali di saat putrinya melakukan pernikahan. Tetap saja, jodoh yang dia siapkan menjadi suami Shena. Tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan. Bukan hanya tentang fasilitas, tapi tentang keluarga besan yang sudah mendapatkan kepercayaannya.
Dimana Anderson dan Quinara yang menjadi orang tua sang menantu, juga merupakan sahabatnya. Siapa sangka akan meminang Shena untuk putranya yang bernama Danish. Meski dibalik perjodohan itu penyatuan kerja sama bisnis. Tetap saja kebaikan dan juga sifat penyayang keluarga Anderson tidak bisa diragukan lagi. Begitu juga dengan persahabatan mereka yang sudah seperti saudara.
"Kenapa Mama dan Daddy masih berdiri? Duduklah, aku akan buatkan teh dulu." Ucap Danish setelah menyelimuti Shena yang terbaring di tempat tidur mereka.
"Tidak usah, Nak. Mama ingin menemani Shena, saja." tolak Mama Melati, membuat sang menantu menganggukkan kepala tak ingin memaksakan.
Mama Melati berjalan menghampiri ranjang, membuat Danish membiarkan tanpa harus melarang. Saat istrinya tersadar, sudah pasti ibu mertua yang bisa menenangkan. Sembari menunggu, Daddy William malah mengajak menantunya untuk duduk di balkon. Mungkin saja tengah melakukan perbincangan antar sesama pria.
Rasa terkejut yang menyerang Shena, juga dirasakan oleh seorang wanita di belahan bumi lain. Dimana wanita itu menatap nanar ke arah foto yang baru saja, dia buka dari salah satu pesan tanpa nama. Foto yang memberikan kejelasan akan statusnya saat ini, sedangkan kilauan cincin di jemari tangan berkata lain.
Pria yang duduk bersama seorang wanita dengan wajah tertutup tengah duduk di depan pak penghulu dengan pulpen di tangan menandatangani buku nikah. Tentu saja, foto itu memancing emosinya. Bagaimana bisa, ada yang membuat lelucon seperti itu, tapi wajah pria itu adalah wajah calon suaminya.
"Aaarrrggghhh .... "
"Tidak! Ini pasti hanya lelucon. Aku percaya tunangan ku hanya mencintai diriku. Siapa yang bisa mengabaikan kecantikan seorang Tiara Fernando? Tidak seorangpun. Aku harus segera kembali ke Indonesia."
Wanita itu tak mau mengambil resiko. Cincin yang melingkar manis di jarinya menjadi haknya. Bukan wanita lain yang akan menjadi istri calon suaminya. Meski banyak yang mencoba untuk mendekati. Dia sendiri akan memastikan, semua pesaing hilang tanpa bisa memulai mengambil miliknya.
Tekad dari Tiara begitu menggebu-gebu dan tanpa memikirkan pekerjaannya yang masih harus tinggal di London selama seminggu lagi. Wanita itu segera berkemas dan tidak lupa memesan tiket pulang, sedangkan si pemberi pesan tersenyum penuh arti dan melaporkan pada sang bos. Jika pekerjaan sudah dilakukan sesuai perintah.
"Ay, kenapa terburu-buru? Bagaimana, jika putra kita tahu. Dia pasti akan marah, Aku tidak mau hanya karena hal ini. Justru menantu kita yang menderita.''
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
𝐈𝐅𝐈𝐅𝐀𝐘 📴
Tiara siapa lagi astaga? jangan bilang dia tunangan Danish🙄
2023-02-11
1
Syera Almunar
Udah mulai ada panggilan kesayangan ternyata ululu ... Smoga ini memang berjodoh ... Dan bukan keterpaksaan
2022-12-23
0
#••Embun ™^ad•~💦 🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ
Bersiap-siaplah akan terjadi perang dunia ini, pasti masnya bimbang tapi , sarankubya mas mending mas mantapkan aja pernikahan mas dan putusin tunangan mas itu.
2022-12-23
0