Bab 9: KARENA FATIH, DANISH BERPIKIR

SheZa. Are you okay?" tanya Danish menghampiri istrinya yang terdiam dengan mata terbelalak, seakan mendapatkan berita yang penting dan memberikan aliran listrik.

Hening!

Danish mengambil alih gagang teleponnya, lalu menjawab panggilan itu, "Siapa ini?"

[Kakak, kenapa tidak bilang udah di Indonesia? Aku masih camping, tapi tenang. Besok pasti sudah balik. Ngomong-ngomong, tadi siapa yang angkat, Ka? Istrinya, ya.]

"Hmm. Tidak sopan bicara seperti itu, pulanglah ke rumah Papa, Mama. Paham? Sekarang aku tutup telponnya." ujar Danish mengakhiri panggilan tanpa menunggu jawaban dari seberang.

Tatapan mata Dan hanya tertuju pada SheZa. Dimana istrinya masih terdiam seperti tengah memikirkan sesuatu. Apalagi wajah ceria berubah menjadi pucat. Ada apa gerangan? Kenapa perubahan terjadi begitu mendadak. Apa itu berkaitan dengan adik angkatnya?

Tanpa ingin menambah ketegangan. Direngkuhnya tubuh sang istri, tak lupa mengusap puncak kepala agar istrinya bisa kembali tenang. Sejenak membiarkan waktu terhenti bersama helaan nafas dalam. Sentuhan. Tangan yang melingkar ke pinggang, membuat Dan semakin mengeratkan pelukan.

Sepuluh menit kemudian, Dan mengulurkan segelas air, "Minumlah! Ini akan melegakan. Bisa katakan. Apa yang sebenarnya terjadi padamu?"

"Aku tidak kenapa-napa. Tadi ku pikir itu teman ku, Aku tidak tahu. Jika itu orang lain ....,"

"Tenanglah. Dia itu adik angkatku, tapi keluarga kami sudah menganggap Fatih sebagai anak kandung. Jangan kaget, ketika dirumah utama ada pemuda yang selalu bersikap tengil. Fatih anak yang baik, hanya saja terlalu penyendiri."

Bunga tersenyum menahan sesuatu yang mengusik hatinya. Nama yang keluar dari bibir Danish. Bukan sembarang nama. Apakah mungkin orang yang sama? Tidak. Jika sama, sudah pasti anak itu muncul di hadapannya. Nyatanya, selama dua tahun terakhir menghilang ditelan bumi.

"SheZa, kenapa melamun? Apa kamu khawatir soal tugas kuliah? Jika iya, katakan siapa nama dosen mu. Aku akan meminta keringanan." Ujar Danish mengembalikan kesadaran Shena, gadis itu menggelengkan kepala.

"Aku bisa menyelesaikan masalah kampusku sendiri. Terima kasih, tapi cukup fokus dengan masa lalu yang masih terjebak di antara kita. Boleh aku istirahat? Rasanya sangat lelah."

Danish mengusap kepala Shena. Meski sorot mata terlihat jelas dipenuhi dilema. Dia tak ingin memaksakan kehendaknya, "Tidurlah."

Pria itu membimbing istrinya untuk berbaring di ranjang, tak lupa menyelimuti tubuh Shena agar tidak kedinginan. Setelah memastikan wanitanya memejamkan mata. Satu kecupan kening menjadi perpisahan. Barulah ia rela beranjak dari sisi sang istri.

Ceklek!

Kepergian Danish yang keluar meninggalkan kamar, membuat Shena menyibak selimut yang menutupi tubuh nya. Yah, dia hanya berpura-pura tertidur, sedangkan hatinya berselimut rasa gundah gulana. Satu nama terngiang-ngiang di telinganya. Fatih.

Pemuda keturunan Jawa bercampur Jepang. Pemilik mata sipit dengan wajah khas orang Jawa yang oriental. Rambut yang selalu rapi, tapi tidak klimis. Fatih Raka Gibran. Sepintas kenangan terakhir kembali muncul melintas mengingatkan sebuah janji di antara anak remaja yang labil.

Saat semua anak sibuk merayakan malam perpisahan. Justru dia dan Fatih memilih duduk bersama di taman sekolah bangku atas. Di bawah cahaya rembulan. Senyuman yang selalu menghiasi wajah keduanya. Sungguh malam yang dipenuhi aroma bunga.

"Za, setelah ini, kita akan jarang ketemu, tapi aku janji akan kembali hanya untukmu." Fatih meraih tangan Shena, membiarkan pandangan matanya jatuh tenggelam dalam netra sang pujaan hati. "Apa kamu mau menunggu ku? Demi masa depan bersama."

Shena mengangguk tanpa ada kata untuk bisa menjelaskan rasa bahagianya, tetapi malam itu hanya tinggal kenangan. Semua karena, sebuah kebenaran terungkap satu minggu setelah malam perpisahan. Dimana, dia melihat Fatih tengah berciuman mesra dengan seorang gadis yang ternyata mantan musuh di saat masa SMA.

Setiap kata yang keluar dari bibir Fatih menjadi duri yang menusuk. Ternyata pemuda itu hanya memiliki janji manis tanpa bisa dinikmati. Meski, waktu telah berlalu selama dua tahun. Tetap saja, ada getaran yang membangkitkan rasa kecewa di dalam hatinya.

Shena memegangi dadanya yang terasa sesak, bahkan tanpa sadar. Sekali lagi, air matanya jatuh hanya karena luka yang selama ini dia pendam, "Shena, semua itu sudah berakhir. Jangan diingat lagi! Sampai kapan hatimu menimbun penyakit yang bisa menjadi virus masalah? Ingat saja, saat ini, kamu telah bersuami."

"Fatih hanya nama masalalu yang bahkan tidak pernah menghapus air matamu. Lupakan dan fokus pada duniamu saat ini. Pastikan pernikahan yang baru dimulai mendapatkan kebahagiaan yang bisa saling melengkapi. Lagi pula, di dunia ini banyak pria yang memiliki nama sama."

Di dalam kamar dalam kesendiriannya. Shena mencoba meyakinkan dirinya sendiri. Jika semua akan baik-baik saja. Namun, berbeda dengan Danish, dimana pria itu tengah memikirkan cara untuk menyelesaikan masalahnya dengan sang tunangan Tiara.

Permintaan sang istri tidaklah salah. Justru benar, karena sekali orang tahu status diantara dia, Tiara dan Shena. Orang akan berpikir, jika istrinya menjadi seorang perebut. Sebagai suami, sudah kewajibannya untuk meluruskan masalah yang ada. Antisipasi juga harus dilakukan.

Tuuk!

Tuuk!

Tuuk!

Suara ketukan meja, membuat Danish tenggelam dalam kemelut permasalahannya. Pria itu mencoba untuk menarik garis lurus hingga dia teringat ponselnya. Buru-burulah benda pipih itu diraihnya. Ketika ponsel kembali diaktifkan. Banyak sekali pesan masuk. Termasuk panggilan tak terjawab.

"Seratus pesan, dan lima puluh dua panggilan tak terjawab dari Tiara. Apa ini tidak berlebihan? Biasanya hanya tiga pesan dalam satu hari." Gumam Danish, membuka pesan dari Tiara.

Pria itu menscroll dengan membaca setiap pesan secara teliti. Selain kata cinta, rindu dan juga hal tidak penting lainnya. Satu pesan menarik perhatian. Pesan yang bertuliskan sebuah pertanyaan. *Sayang, apa kamu selingkuh disana?*.

Kenapa tiba-tiba ada pesan seperti itu? Seharusnya, dia yang mengirim pesan pertanyaan itu, tapi sudah pasti ada yang tidak beres. Tanpa menunda, tangannya mengetikkan sesuatu. Mengirimkan sebuah pesan ke nomor sang mama. Setelah menunggu beberapa saat. Terlihat layar ponsel menyala kembali.

"Astagfirullah, punya Mama sama Papa, gini amat. Pantas saja Tiara kirim pesan seperti itu. Ulahnya saja, orang tua ku sendiri. Ya sudahlah, sekarang aku harus menyelesaikan juga. Apapun yang sudah bukan milikku, tidak perlu aku pedulikan lagi."

Danish merenggangkan otot tangannya. Setelah seharian mengubah takdir hidupnya. Tentu yang tersisa rasa lelah yang mendera. Ponsel yang masih menyala dibiarkan begitu saja. Mata yang tinggal setengah watt mulai terpejam. Apalagi AC di dalam ruangan kerjanya cukup menjadi kenyamanan.

Waktu yang berlalu menjadi masa lalu. Keesokan harinya, suara dari arah dapur terdengar cukup jelas. Tetapi bukan itu yang menarik perhatian seisi rumah. Melainkan aroma harum masakan yang sangat menggelitik perut. Teriakan lapar tak bisa ditunda lagi.

"Bi Yati pasti masak enak. Sebaiknya aku keluar, tapi cuci muka dulu." Ucap Danish beranjak dari tempat duduknya.

Terpopuler

Comments

🎯™Neli SyifaE𝆯⃟🚀 ⍣⃝కꫝ🎸

🎯™Neli SyifaE𝆯⃟🚀 ⍣⃝కꫝ🎸

Shena, kamu jangan melihat ke masalalu dan hapuslah nama itu dihatimu karena kamu sekarang udah sah menjadi istri seorang Danish, seorang istri yang harus patuh sama suaminya

2022-12-25

0

Raka saputra

Raka saputra

duh, denish kenapap istrimu begitu hening, ditanya kok malah diam

2022-12-17

5

❤️⃟Wᵃf Zhang zhing li♚⃝҉𓆊

❤️⃟Wᵃf Zhang zhing li♚⃝҉𓆊

bik yati msak enak pasti enak nih, smpi seisi rumah tergiur ingin segera makan

2022-12-17

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : NIKAH YUK!
2 Bab 2: TERNYATA AKU ....
3 Bab 3: RASA TERKEJUT
4 Bab 4: DANISH DIPANGGIL DAN
5 Bab 5: SEKILAS INGATAN - ANU
6 Bab 6: DIANTARA KEJUJURAN DAN KEPUTUSAN
7 Bab 7: KEPUTUSAN DIBUAT - MAWAR
8 Bab 8: RUMAH KEBUN MAWAR
9 Bab 9: KARENA FATIH, DANISH BERPIKIR
10 Bab 10: Aroma masakan, berujung pelepasan
11 Bab 11: OTW KAMPUS
12 Bab 12: Persahabatan
13 Bab 13: CARA YANG UNIK
14 Bab 14: DRAMA DEMAM CINTA
15 Bab 15: Dunia Luas, tetapi Hubungan Dekat
16 Bab 16: UNTUK NAINA DARI FATIH
17 Bab 17: Menundukkan Pandangan
18 Bab 18: TERDIAM
19 Bab 19: KEJUJURAN SHENA TENTANG MASA LALU
20 Bab 20: DAN Dilema, Shena yang Kuat
21 Bab 21: Perjalanan
22 Bab 22: Keterkejutan Shena
23 Bab 23: Shena Murka, tapi...
24 Bab 24: Emosi
25 Bab 25: Satu Pertanyaan
26 Bab 26: Kenekatan Shena
27 Bab 27: Drama Bastian
28 Bab 28: Breakfast
29 Bab 29: Terselamatkan, Siapa kamu?
30 Bab 30: Si Perfect Girl
31 Bab 31: Mr. Xavier, Koran Bekas
32 Bab 32: IZIN DALAM PASRAH
33 Bab 33: SUASANA KAMPUS
34 Bab 34: TIGA POIN TERAKHIR PASAL LIMA
35 Bab 35: MARKAS
36 Bab 36: Intimidasi Shena, Naina Jujur
37 Bab 37: Perjanjian yang Dilaksanakan
38 Bab 38: Drama di dalam Drama
39 Bab 39: Terabaikan, Menyendiri
40 Bab 40: Karena Undangan
41 Bab 41: Kegelisahan Hati
42 Bab 42: Menikmati Kebersamaan
43 Bab 43: Kamar Shena
44 Bab 44: Naina Pasrah, Shena dan Danish
45 Bab 45: Keputusan Dan, Akhir dari Keputusan
46 Bab 46: Kejujuran Sepahit Jamu Brotowali
47 Bab 47: Kejutan Sederhana
48 Bab 48: Obrolan, Emosi
49 Bab 49: Arti Pemimpin, Curiga
50 Bab 50: Kisah berujung Penyatuan
51 Bab 51: Keingintahuan Shena
52 Bab 52: Keyakinan yang Hancur
53 Bab 53: Mendengarkan Penjelasan
54 Bab 54: Kebenaran yang Menyakitkan
55 Bab 55: Penyesalan Dan
56 Bab 56: Karena Proposal
57 Bab 57: PASRAH
58 Bab 58: Fatih Liar, Sahabat
59 Bab 59: Bosan, Dilema
60 Bab 60: FAKTA
61 Bab 61: Pantaskah?
62 Bab 62: Keluarga, Keputusan Papa
63 Bab 63: Pagi menjelang Siang
64 Bab 64: Pertanyaan Xavier, Pergi
65 Bab 65: SYARAT
66 Bab 66: Usaha Dan, Keputusan Shena
67 Bab 67: Rasa Penasaran
68 Bab 68: Tuan Anderson dan Dilemanya
69 Bab 69: Dunia Fatih
70 Bab 70: Tanya, Rasa Sakit
71 Bab 71: Janji Shena, Emosi...
72 Bab 72: Gigolo Muda
73 Bab 73: Kesepakatan
74 Bab 74: Beberapa jam...
75 Bab 75: Nekat
76 Bab 76: Di dalam Bangunan
77 Bab 77: Emosi Campur Aduk
78 Bab 78: Perumahan Sriwijaya
79 Bab 79: Berjodoh?
80 Bab 80: Satu Kesempatan ~ Mendengarkan?
81 Bab 81: Ketegangan...
82 Bab 82: Syarat Terakhir
83 Bab 83: Malam Terakhir
84 Bab 84: Sisi Lain Shena
85 Bab 85: Keberanian Lisa
86 Bab 86: Malam berlalu...
87 Bab 87: Xavier aneh..
88 Bab 88: Clue yang Terabaikan
89 Bab 89: Ending Season 1
90 Bab 90: Siapa?
91 Bab 91: Pria itu?
92 Bab 92: Hari yang Aneh
93 Bab 93: Keterpurukan yang Tertunda
94 Bab 94: Pertanyaan yang Berulang-ulang
95 Bab 95: Dan menjelaskan, Kegilaan Fatih
96 Bab 96: Satu Tahun Silam
97 Bab 97: Panggilan?
98 Bab 98: Club D'Lux Party
99 Bab 99: Mencoba untuk...
100 Bab 100: Menantu Gadungan, Perjalanan
101 Bab 101: Pemimpin/Pimpinan?
102 Bab 102: Selena Story's
103 Bab103: Isi Bungalow QS
104 Bab 104: Alibi Selena
105 Bab 105: Pertemuan/Perpisahan
106 Bab 106: Menurut? Perintah!
107 Bab 107: Perawatan Salon Juwita
108 Bab 108: Obrolan, Teriakan
109 Bab 109: Dua Situasi
110 Bab 110: Kabur dari Rumah sakit
111 Bab 111: RACUN
112 Bab 112: Antara Hati dan Logika
113 Bab 113: Kakak Beradik
114 Bab 114: Rumah Sakit Sendiri
115 Bab 115: Meyakinkan Ka Dan
116 Bab 116: London Hari 1
117 Bab 117: Kebenaran Lain
118 Bab 118: Arti Hubungan?
119 Bab 119: Sekilas Kisah, Sadar Kembali
120 Bab 120: Nasehat tak Berguna
121 Bab 121: Area Balap, Penawar Racun
122 Bab 122: Kesempatan yang Ternoda
123 Bab 123: Mua Gadis Pelampiasan
124 Bab 124: Singkat
125 Bab 125: Tak lain Dari Masa Lalu
126 Bab 126: Firasat Danish
127 Bab 127: Dan Aneh, Harapan Mua
128 Bab 128: Hubungan Hati
129 Bab 129: Tiga Alasan
130 Bab 130: Kisah Berbalut Luka, Pelarian Sukses
131 Bab 131: Rumah Terbengkalai
132 Bab 132: Mantan Kakak Beradik
133 Bab 133: Kritis Dua Sisi
134 Bab 134: END
135 Bab 135: End Last
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Bab 1 : NIKAH YUK!
2
Bab 2: TERNYATA AKU ....
3
Bab 3: RASA TERKEJUT
4
Bab 4: DANISH DIPANGGIL DAN
5
Bab 5: SEKILAS INGATAN - ANU
6
Bab 6: DIANTARA KEJUJURAN DAN KEPUTUSAN
7
Bab 7: KEPUTUSAN DIBUAT - MAWAR
8
Bab 8: RUMAH KEBUN MAWAR
9
Bab 9: KARENA FATIH, DANISH BERPIKIR
10
Bab 10: Aroma masakan, berujung pelepasan
11
Bab 11: OTW KAMPUS
12
Bab 12: Persahabatan
13
Bab 13: CARA YANG UNIK
14
Bab 14: DRAMA DEMAM CINTA
15
Bab 15: Dunia Luas, tetapi Hubungan Dekat
16
Bab 16: UNTUK NAINA DARI FATIH
17
Bab 17: Menundukkan Pandangan
18
Bab 18: TERDIAM
19
Bab 19: KEJUJURAN SHENA TENTANG MASA LALU
20
Bab 20: DAN Dilema, Shena yang Kuat
21
Bab 21: Perjalanan
22
Bab 22: Keterkejutan Shena
23
Bab 23: Shena Murka, tapi...
24
Bab 24: Emosi
25
Bab 25: Satu Pertanyaan
26
Bab 26: Kenekatan Shena
27
Bab 27: Drama Bastian
28
Bab 28: Breakfast
29
Bab 29: Terselamatkan, Siapa kamu?
30
Bab 30: Si Perfect Girl
31
Bab 31: Mr. Xavier, Koran Bekas
32
Bab 32: IZIN DALAM PASRAH
33
Bab 33: SUASANA KAMPUS
34
Bab 34: TIGA POIN TERAKHIR PASAL LIMA
35
Bab 35: MARKAS
36
Bab 36: Intimidasi Shena, Naina Jujur
37
Bab 37: Perjanjian yang Dilaksanakan
38
Bab 38: Drama di dalam Drama
39
Bab 39: Terabaikan, Menyendiri
40
Bab 40: Karena Undangan
41
Bab 41: Kegelisahan Hati
42
Bab 42: Menikmati Kebersamaan
43
Bab 43: Kamar Shena
44
Bab 44: Naina Pasrah, Shena dan Danish
45
Bab 45: Keputusan Dan, Akhir dari Keputusan
46
Bab 46: Kejujuran Sepahit Jamu Brotowali
47
Bab 47: Kejutan Sederhana
48
Bab 48: Obrolan, Emosi
49
Bab 49: Arti Pemimpin, Curiga
50
Bab 50: Kisah berujung Penyatuan
51
Bab 51: Keingintahuan Shena
52
Bab 52: Keyakinan yang Hancur
53
Bab 53: Mendengarkan Penjelasan
54
Bab 54: Kebenaran yang Menyakitkan
55
Bab 55: Penyesalan Dan
56
Bab 56: Karena Proposal
57
Bab 57: PASRAH
58
Bab 58: Fatih Liar, Sahabat
59
Bab 59: Bosan, Dilema
60
Bab 60: FAKTA
61
Bab 61: Pantaskah?
62
Bab 62: Keluarga, Keputusan Papa
63
Bab 63: Pagi menjelang Siang
64
Bab 64: Pertanyaan Xavier, Pergi
65
Bab 65: SYARAT
66
Bab 66: Usaha Dan, Keputusan Shena
67
Bab 67: Rasa Penasaran
68
Bab 68: Tuan Anderson dan Dilemanya
69
Bab 69: Dunia Fatih
70
Bab 70: Tanya, Rasa Sakit
71
Bab 71: Janji Shena, Emosi...
72
Bab 72: Gigolo Muda
73
Bab 73: Kesepakatan
74
Bab 74: Beberapa jam...
75
Bab 75: Nekat
76
Bab 76: Di dalam Bangunan
77
Bab 77: Emosi Campur Aduk
78
Bab 78: Perumahan Sriwijaya
79
Bab 79: Berjodoh?
80
Bab 80: Satu Kesempatan ~ Mendengarkan?
81
Bab 81: Ketegangan...
82
Bab 82: Syarat Terakhir
83
Bab 83: Malam Terakhir
84
Bab 84: Sisi Lain Shena
85
Bab 85: Keberanian Lisa
86
Bab 86: Malam berlalu...
87
Bab 87: Xavier aneh..
88
Bab 88: Clue yang Terabaikan
89
Bab 89: Ending Season 1
90
Bab 90: Siapa?
91
Bab 91: Pria itu?
92
Bab 92: Hari yang Aneh
93
Bab 93: Keterpurukan yang Tertunda
94
Bab 94: Pertanyaan yang Berulang-ulang
95
Bab 95: Dan menjelaskan, Kegilaan Fatih
96
Bab 96: Satu Tahun Silam
97
Bab 97: Panggilan?
98
Bab 98: Club D'Lux Party
99
Bab 99: Mencoba untuk...
100
Bab 100: Menantu Gadungan, Perjalanan
101
Bab 101: Pemimpin/Pimpinan?
102
Bab 102: Selena Story's
103
Bab103: Isi Bungalow QS
104
Bab 104: Alibi Selena
105
Bab 105: Pertemuan/Perpisahan
106
Bab 106: Menurut? Perintah!
107
Bab 107: Perawatan Salon Juwita
108
Bab 108: Obrolan, Teriakan
109
Bab 109: Dua Situasi
110
Bab 110: Kabur dari Rumah sakit
111
Bab 111: RACUN
112
Bab 112: Antara Hati dan Logika
113
Bab 113: Kakak Beradik
114
Bab 114: Rumah Sakit Sendiri
115
Bab 115: Meyakinkan Ka Dan
116
Bab 116: London Hari 1
117
Bab 117: Kebenaran Lain
118
Bab 118: Arti Hubungan?
119
Bab 119: Sekilas Kisah, Sadar Kembali
120
Bab 120: Nasehat tak Berguna
121
Bab 121: Area Balap, Penawar Racun
122
Bab 122: Kesempatan yang Ternoda
123
Bab 123: Mua Gadis Pelampiasan
124
Bab 124: Singkat
125
Bab 125: Tak lain Dari Masa Lalu
126
Bab 126: Firasat Danish
127
Bab 127: Dan Aneh, Harapan Mua
128
Bab 128: Hubungan Hati
129
Bab 129: Tiga Alasan
130
Bab 130: Kisah Berbalut Luka, Pelarian Sukses
131
Bab 131: Rumah Terbengkalai
132
Bab 132: Mantan Kakak Beradik
133
Bab 133: Kritis Dua Sisi
134
Bab 134: END
135
Bab 135: End Last

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!