Bab 17: Menundukkan Pandangan

"Hidupku tidak akan berarti, jika bukan karena Tante. Aku percaya dengan keputusan Tante. Tante adalah segalanya bagi Nai. Jangan pernah berpikir, jika Nai melakukan pengorbanan hanya untuk balas budi. Kebahagiaan di hati seorang ibu akan selalu menjadi berkah untuk anaknya."

Ungkapan hati Naina sungguh membuat tante Amora merasa terharu. Lalu, dia merengkuh tubuh Sang keponakan untuk mendapatkan peluk cium dari seorang ibu. Memang benar ia sangat mencintai gadis itu dengan sepenuh hatinya. Apapun yang ia miliki memang adalah hak dari Naina sendiri, tetapi ia tak ingin berharap hal lain. Selain kebahagiaan dari gadis yang menjadi kehidupannya saat ini.

"Baiklah keponakanku yang cantik. Sekarang kamu bersiap dan segera turun ke bawah. Okay? Lihatlah pemuda yang ingin memilikimu sebagai pasangan. Shena, Siti, kalian bantu Naina untuk bersiap-siap dan antar turun." Pinta tante Amora membuat kedua sahabat sang keponakan mengangguk.

Ketiga gadis itu, membiarkan tante Amora meninggalkan kamar dan kini menjadi tempat saling pandang di antara ketiga sahabat. Kepergian sang tante, membuat Naina mendongak ke atas menatap langit-langit kamarnya. Dia merasa tidak tahu, apalagi yang akan ia perbuat, tetapi satu hal pasti.

Sebagai seorang anak. Dia tak mungkin untuk menolak apa yang menjadi harapan dari tantenya. Siti memeluk Naina dari belakang hanya agar memberikan kekuatan dengan membisikkan semangat baru. Sudah pasti tidak mudah menerima perjodohan yang terjadi secara mendadak.

"Ayo bangun! Kita harus mempersiapkan kamu dengan penampilan terbaik." Shena mengusap wajah Naina, "Aku tahu, ini tidak mudah dan mungkin. Tidak lebih baik dari kehidupanku. Hanya saja, ketika takdir sudah menjadi garis kehidupan kita. Apa yang bisa kita lakukan?"

"Lihat saja diriku. Aku yang ingin menghindari perjodohan, nyatanya malah meminta pria yang menjadi jodohku untuk menikah denganku. Mana gak ada acara perkenalan pula." Shena menertawakan kebodohannya sendiri, lagi pula memang dia terlalu gegabah main ajak nikah anak orang sembarangan. "Ayo, kamu akan jadi tuan putri hari ini."

"Nai, hidup ini selalu penuh misteri. Jadi selama kita masih bisa bersama. Bukankah kita akan selalu mendukung satu sama lain dan itu cukup untuk menjadi cambuk semangat. Jangan sedih karena kita harus bangkit bersama." Shena membimbing Naina untuk berdiri dari tempatnya.

Gadis itu, berusaha untuk tegas memberikan masukan yang positif, dan dibantu dengan Siti. Ketiga gadis itu mulai mempersiapkan Naina agar membuat sahabat mereka terlihat mempesona dan berbeda dari penampilan sehari-hari. Persiapan yang diselingi drama kecil karena bingung memilih gaun yang tepat.

Kesibukan dari ketiga gadis itu memerlukan waktu yang tidak begitu lama, hingga pintu kamar yang berada di lantai atas terbuka. Dimana keluarlah seorang gadis dengan pakaian yang elegan tetapi tidak begitu glamour dengan riasan yang sederhana natural serta rambut yang berhias bando biru tipis dengan aksen mutiara kecil.

Gadis itu mulai menuruni anak tangga satu persatu, hingga membuat perhatian semua orang yang ada di ruang tamu teralihkan padanya. Akan tetapi, Naina terus menundukkan pandangan tak ingin melihat siapa yang akan menjadi calon suaminya. Gadis itu, merasakan detak jantungnya berdebar begitu cepat.

Debaran itu, seperti di saat ia mengikuti ujian terakhir semester. Ya, mungkin karena terlalu gugup saja. Meski begitu, Naina terus melangkahkan kaki satu persatu menuruni anak tangga, tetapi tiba-tiba ada tangan yang menggandengnya. Ternyata Siti ikut turun dan gadis itu memberikan senyuman manis.

Siti hanya mencoba untuk memberikan kekuatan agar sang sahabat mau bersabar dan juga tetap tegar untuk menerima kenyataan. Jika ia kini akan menjadi jodoh seseorang, sedangkan Shena masih ingin di dalam kamar. Gadis itu berada dalam dilema. Apakah ia harus turun atau tidak.

Shena berjalan mondar mandir. Sesekali menyibak rambutnya yang terus saja maju. Setelah berpikir ini dan itu. Dilemanya semakin menjadi-jadi. Tentu saja, jika ia turun akan bertemu dengan Danish, sedangkan niat hati ingin menghindar.

Akan tetapi, ada satu pertanyaan yang tiba-tiba menggerogoti pikirannya. Jika tante Amora mengatakan bahwa Naina mendapatkan seorang pemuda sebagai calon suami. Sementara di bawah sana hanya ada sang mama mertua dan juga suaminya. Lalu, siapa yang akan menjadi jodoh dari sahabatnya itu?

Entah kenapa ada satu pemikiran yang sungguh tidak masuk akal, tapi tetap saja masuk melintasi pikirannya. "Jangan-jangan ....,"

Shena keluar dari kamar. Iya ingin melihat sebenarnya apa yang terjadi di bawah, tetapi gadis itu tidak berniat untuk turun dan hanya ingin melihat dari lantai atas. Tepat di saat ia keluar. Di bawah sana Naina, Siti sudah berdiri di depan dua orang yang ia kenal. Hanya saja, ada seseorang yang berdiri di sebelah tante Amora, tetapi hanya menampakkan sebagian tubuhnya saja.

Pakaian yang tak asing. Seperti baru saja dia melihat. Namun, di mana? Tatapan matanya mencoba untuk mencari tahu dengan bergeser ke arah kanan tiga langkah, lalu ia membulatkan mata dengan mulut menganga. Pemuda itu adalah seseorang dari masa lalunya.

"Fatih, dia di sini?"

Betapa terkejutnya Shena, ketika tahu yang berada di sisi samping tante Amora. Tak lain adalah Fatih. Sejak kapan pemuda itu memiliki hubungan keluarga dengan keluarga Naina? Bukankah selama ini, dia menghilang seperti tak tahu, entah dimana rimbanya.

Benar-benar kebetulan yang tidak bisa dihindari. Disisi lain, Danis yang tak sengaja melirik ke atas melihat ekspresi wajah dari istrinya. Ada pertanyaan. Meski tak bisa menanyakan itu secara langsung. Pria itu berjalan melipir meninggalkan orang-orang, lalu menaiki anak tangga satu persatu. Anehnya adalah Shena masih terpaku menatap ke bawah dan tidak menyadari kedatangannya.

Danis berhenti di samping istrinya, lalu memegang kedua bahu gadis itu. Mengubah posisi Shena menjadi berhadapan dengannya. Kemudian menangkup wajah Shena hingga tatapan mata saling bertemu, "Kamu kenapa? Apa ada yang mengganggumu? Katakan padaku!"

Shena tergagap. Kenapa tiba-tiba Danish ada di depannya? Apakah saking terkejutnya hingga tak menyadari kehadiran sang suami. Akhirnya hanya bisa menggelengkan kepala seraya berusaha memberikan senyuman palsu yang memang ia paksakan. Danish tak ingin memaksa. Meskipun, ia bisa melihat kecemasan dimata sang istri.

"Jika ada apa-apa cerita dan jangan kamu pendam sendiri. Aku tidak tahu, apa alasanmu hingga terkejut seperti itu, hingga tidak menyadari kehadiranku. Apapun yang menjadi masalahmu. Utarakanlah, seluruh isi hati dan pikiranmu, padaku. Tetapi, selama hatimu tidak merasa keberatan. Ayo turun karena yang lain sudah menunggu."

Shena tak ingin memberikan jawaban dan hanya bisa pasrah. Ketika Danish menggandeng tangannya, lalu mengajak Ia turun ke bawah. Keluarga yang tengah sibuk saling berkenalan. Sekali lagi mengalihkan perhatian ke arah tangga. Dimana Shena dan Danish berjalan secara berdampingan. Pasangan baru itu, terlihat begitu serasi karena wajah pria yang tampan bersanding dengan wajah cantik dengan keimutan yang cukup memikat.

Akan tetapi, Shena berusaha untuk menjaga pandangan matanya. Ia terus saja mengalihkan ke arah lain agar tidak bersitatap dengan seseorang di bawah sana. Sayangnya, orang yang ia hindari terus saja menghujaninya dengan tatapan kebingungan dan juga sorot mata kesedihan.

Tidak seorang pun tahu. Saat ini Fatih berusaha menahan emosi yang meledak di dalam hatinya. Pemuda itu sungguh tidak menyangka. Jika Shena akan menjadi kakak iparnya. Memang belum ada yang mengatakan itu, tapi dengan apa yang ia lihat saat ini. Maka sudah cukup menjelaskan bahwa Danish adalah suami dari gadis pemilik tahta hatinya.

Terpopuler

Comments

Ela Jutek

Ela Jutek

yah potek deh

2022-12-18

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : NIKAH YUK!
2 Bab 2: TERNYATA AKU ....
3 Bab 3: RASA TERKEJUT
4 Bab 4: DANISH DIPANGGIL DAN
5 Bab 5: SEKILAS INGATAN - ANU
6 Bab 6: DIANTARA KEJUJURAN DAN KEPUTUSAN
7 Bab 7: KEPUTUSAN DIBUAT - MAWAR
8 Bab 8: RUMAH KEBUN MAWAR
9 Bab 9: KARENA FATIH, DANISH BERPIKIR
10 Bab 10: Aroma masakan, berujung pelepasan
11 Bab 11: OTW KAMPUS
12 Bab 12: Persahabatan
13 Bab 13: CARA YANG UNIK
14 Bab 14: DRAMA DEMAM CINTA
15 Bab 15: Dunia Luas, tetapi Hubungan Dekat
16 Bab 16: UNTUK NAINA DARI FATIH
17 Bab 17: Menundukkan Pandangan
18 Bab 18: TERDIAM
19 Bab 19: KEJUJURAN SHENA TENTANG MASA LALU
20 Bab 20: DAN Dilema, Shena yang Kuat
21 Bab 21: Perjalanan
22 Bab 22: Keterkejutan Shena
23 Bab 23: Shena Murka, tapi...
24 Bab 24: Emosi
25 Bab 25: Satu Pertanyaan
26 Bab 26: Kenekatan Shena
27 Bab 27: Drama Bastian
28 Bab 28: Breakfast
29 Bab 29: Terselamatkan, Siapa kamu?
30 Bab 30: Si Perfect Girl
31 Bab 31: Mr. Xavier, Koran Bekas
32 Bab 32: IZIN DALAM PASRAH
33 Bab 33: SUASANA KAMPUS
34 Bab 34: TIGA POIN TERAKHIR PASAL LIMA
35 Bab 35: MARKAS
36 Bab 36: Intimidasi Shena, Naina Jujur
37 Bab 37: Perjanjian yang Dilaksanakan
38 Bab 38: Drama di dalam Drama
39 Bab 39: Terabaikan, Menyendiri
40 Bab 40: Karena Undangan
41 Bab 41: Kegelisahan Hati
42 Bab 42: Menikmati Kebersamaan
43 Bab 43: Kamar Shena
44 Bab 44: Naina Pasrah, Shena dan Danish
45 Bab 45: Keputusan Dan, Akhir dari Keputusan
46 Bab 46: Kejujuran Sepahit Jamu Brotowali
47 Bab 47: Kejutan Sederhana
48 Bab 48: Obrolan, Emosi
49 Bab 49: Arti Pemimpin, Curiga
50 Bab 50: Kisah berujung Penyatuan
51 Bab 51: Keingintahuan Shena
52 Bab 52: Keyakinan yang Hancur
53 Bab 53: Mendengarkan Penjelasan
54 Bab 54: Kebenaran yang Menyakitkan
55 Bab 55: Penyesalan Dan
56 Bab 56: Karena Proposal
57 Bab 57: PASRAH
58 Bab 58: Fatih Liar, Sahabat
59 Bab 59: Bosan, Dilema
60 Bab 60: FAKTA
61 Bab 61: Pantaskah?
62 Bab 62: Keluarga, Keputusan Papa
63 Bab 63: Pagi menjelang Siang
64 Bab 64: Pertanyaan Xavier, Pergi
65 Bab 65: SYARAT
66 Bab 66: Usaha Dan, Keputusan Shena
67 Bab 67: Rasa Penasaran
68 Bab 68: Tuan Anderson dan Dilemanya
69 Bab 69: Dunia Fatih
70 Bab 70: Tanya, Rasa Sakit
71 Bab 71: Janji Shena, Emosi...
72 Bab 72: Gigolo Muda
73 Bab 73: Kesepakatan
74 Bab 74: Beberapa jam...
75 Bab 75: Nekat
76 Bab 76: Di dalam Bangunan
77 Bab 77: Emosi Campur Aduk
78 Bab 78: Perumahan Sriwijaya
79 Bab 79: Berjodoh?
80 Bab 80: Satu Kesempatan ~ Mendengarkan?
81 Bab 81: Ketegangan...
82 Bab 82: Syarat Terakhir
83 Bab 83: Malam Terakhir
84 Bab 84: Sisi Lain Shena
85 Bab 85: Keberanian Lisa
86 Bab 86: Malam berlalu...
87 Bab 87: Xavier aneh..
88 Bab 88: Clue yang Terabaikan
89 Bab 89: Ending Season 1
90 Bab 90: Siapa?
91 Bab 91: Pria itu?
92 Bab 92: Hari yang Aneh
93 Bab 93: Keterpurukan yang Tertunda
94 Bab 94: Pertanyaan yang Berulang-ulang
95 Bab 95: Dan menjelaskan, Kegilaan Fatih
96 Bab 96: Satu Tahun Silam
97 Bab 97: Panggilan?
98 Bab 98: Club D'Lux Party
99 Bab 99: Mencoba untuk...
100 Bab 100: Menantu Gadungan, Perjalanan
101 Bab 101: Pemimpin/Pimpinan?
102 Bab 102: Selena Story's
103 Bab103: Isi Bungalow QS
104 Bab 104: Alibi Selena
105 Bab 105: Pertemuan/Perpisahan
106 Bab 106: Menurut? Perintah!
107 Bab 107: Perawatan Salon Juwita
108 Bab 108: Obrolan, Teriakan
109 Bab 109: Dua Situasi
110 Bab 110: Kabur dari Rumah sakit
111 Bab 111: RACUN
112 Bab 112: Antara Hati dan Logika
113 Bab 113: Kakak Beradik
114 Bab 114: Rumah Sakit Sendiri
115 Bab 115: Meyakinkan Ka Dan
116 Bab 116: London Hari 1
117 Bab 117: Kebenaran Lain
118 Bab 118: Arti Hubungan?
119 Bab 119: Sekilas Kisah, Sadar Kembali
120 Bab 120: Nasehat tak Berguna
121 Bab 121: Area Balap, Penawar Racun
122 Bab 122: Kesempatan yang Ternoda
123 Bab 123: Mua Gadis Pelampiasan
124 Bab 124: Singkat
125 Bab 125: Tak lain Dari Masa Lalu
126 Bab 126: Firasat Danish
127 Bab 127: Dan Aneh, Harapan Mua
128 Bab 128: Hubungan Hati
129 Bab 129: Tiga Alasan
130 Bab 130: Kisah Berbalut Luka, Pelarian Sukses
131 Bab 131: Rumah Terbengkalai
132 Bab 132: Mantan Kakak Beradik
133 Bab 133: Kritis Dua Sisi
134 Bab 134: END
135 Bab 135: End Last
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Bab 1 : NIKAH YUK!
2
Bab 2: TERNYATA AKU ....
3
Bab 3: RASA TERKEJUT
4
Bab 4: DANISH DIPANGGIL DAN
5
Bab 5: SEKILAS INGATAN - ANU
6
Bab 6: DIANTARA KEJUJURAN DAN KEPUTUSAN
7
Bab 7: KEPUTUSAN DIBUAT - MAWAR
8
Bab 8: RUMAH KEBUN MAWAR
9
Bab 9: KARENA FATIH, DANISH BERPIKIR
10
Bab 10: Aroma masakan, berujung pelepasan
11
Bab 11: OTW KAMPUS
12
Bab 12: Persahabatan
13
Bab 13: CARA YANG UNIK
14
Bab 14: DRAMA DEMAM CINTA
15
Bab 15: Dunia Luas, tetapi Hubungan Dekat
16
Bab 16: UNTUK NAINA DARI FATIH
17
Bab 17: Menundukkan Pandangan
18
Bab 18: TERDIAM
19
Bab 19: KEJUJURAN SHENA TENTANG MASA LALU
20
Bab 20: DAN Dilema, Shena yang Kuat
21
Bab 21: Perjalanan
22
Bab 22: Keterkejutan Shena
23
Bab 23: Shena Murka, tapi...
24
Bab 24: Emosi
25
Bab 25: Satu Pertanyaan
26
Bab 26: Kenekatan Shena
27
Bab 27: Drama Bastian
28
Bab 28: Breakfast
29
Bab 29: Terselamatkan, Siapa kamu?
30
Bab 30: Si Perfect Girl
31
Bab 31: Mr. Xavier, Koran Bekas
32
Bab 32: IZIN DALAM PASRAH
33
Bab 33: SUASANA KAMPUS
34
Bab 34: TIGA POIN TERAKHIR PASAL LIMA
35
Bab 35: MARKAS
36
Bab 36: Intimidasi Shena, Naina Jujur
37
Bab 37: Perjanjian yang Dilaksanakan
38
Bab 38: Drama di dalam Drama
39
Bab 39: Terabaikan, Menyendiri
40
Bab 40: Karena Undangan
41
Bab 41: Kegelisahan Hati
42
Bab 42: Menikmati Kebersamaan
43
Bab 43: Kamar Shena
44
Bab 44: Naina Pasrah, Shena dan Danish
45
Bab 45: Keputusan Dan, Akhir dari Keputusan
46
Bab 46: Kejujuran Sepahit Jamu Brotowali
47
Bab 47: Kejutan Sederhana
48
Bab 48: Obrolan, Emosi
49
Bab 49: Arti Pemimpin, Curiga
50
Bab 50: Kisah berujung Penyatuan
51
Bab 51: Keingintahuan Shena
52
Bab 52: Keyakinan yang Hancur
53
Bab 53: Mendengarkan Penjelasan
54
Bab 54: Kebenaran yang Menyakitkan
55
Bab 55: Penyesalan Dan
56
Bab 56: Karena Proposal
57
Bab 57: PASRAH
58
Bab 58: Fatih Liar, Sahabat
59
Bab 59: Bosan, Dilema
60
Bab 60: FAKTA
61
Bab 61: Pantaskah?
62
Bab 62: Keluarga, Keputusan Papa
63
Bab 63: Pagi menjelang Siang
64
Bab 64: Pertanyaan Xavier, Pergi
65
Bab 65: SYARAT
66
Bab 66: Usaha Dan, Keputusan Shena
67
Bab 67: Rasa Penasaran
68
Bab 68: Tuan Anderson dan Dilemanya
69
Bab 69: Dunia Fatih
70
Bab 70: Tanya, Rasa Sakit
71
Bab 71: Janji Shena, Emosi...
72
Bab 72: Gigolo Muda
73
Bab 73: Kesepakatan
74
Bab 74: Beberapa jam...
75
Bab 75: Nekat
76
Bab 76: Di dalam Bangunan
77
Bab 77: Emosi Campur Aduk
78
Bab 78: Perumahan Sriwijaya
79
Bab 79: Berjodoh?
80
Bab 80: Satu Kesempatan ~ Mendengarkan?
81
Bab 81: Ketegangan...
82
Bab 82: Syarat Terakhir
83
Bab 83: Malam Terakhir
84
Bab 84: Sisi Lain Shena
85
Bab 85: Keberanian Lisa
86
Bab 86: Malam berlalu...
87
Bab 87: Xavier aneh..
88
Bab 88: Clue yang Terabaikan
89
Bab 89: Ending Season 1
90
Bab 90: Siapa?
91
Bab 91: Pria itu?
92
Bab 92: Hari yang Aneh
93
Bab 93: Keterpurukan yang Tertunda
94
Bab 94: Pertanyaan yang Berulang-ulang
95
Bab 95: Dan menjelaskan, Kegilaan Fatih
96
Bab 96: Satu Tahun Silam
97
Bab 97: Panggilan?
98
Bab 98: Club D'Lux Party
99
Bab 99: Mencoba untuk...
100
Bab 100: Menantu Gadungan, Perjalanan
101
Bab 101: Pemimpin/Pimpinan?
102
Bab 102: Selena Story's
103
Bab103: Isi Bungalow QS
104
Bab 104: Alibi Selena
105
Bab 105: Pertemuan/Perpisahan
106
Bab 106: Menurut? Perintah!
107
Bab 107: Perawatan Salon Juwita
108
Bab 108: Obrolan, Teriakan
109
Bab 109: Dua Situasi
110
Bab 110: Kabur dari Rumah sakit
111
Bab 111: RACUN
112
Bab 112: Antara Hati dan Logika
113
Bab 113: Kakak Beradik
114
Bab 114: Rumah Sakit Sendiri
115
Bab 115: Meyakinkan Ka Dan
116
Bab 116: London Hari 1
117
Bab 117: Kebenaran Lain
118
Bab 118: Arti Hubungan?
119
Bab 119: Sekilas Kisah, Sadar Kembali
120
Bab 120: Nasehat tak Berguna
121
Bab 121: Area Balap, Penawar Racun
122
Bab 122: Kesempatan yang Ternoda
123
Bab 123: Mua Gadis Pelampiasan
124
Bab 124: Singkat
125
Bab 125: Tak lain Dari Masa Lalu
126
Bab 126: Firasat Danish
127
Bab 127: Dan Aneh, Harapan Mua
128
Bab 128: Hubungan Hati
129
Bab 129: Tiga Alasan
130
Bab 130: Kisah Berbalut Luka, Pelarian Sukses
131
Bab 131: Rumah Terbengkalai
132
Bab 132: Mantan Kakak Beradik
133
Bab 133: Kritis Dua Sisi
134
Bab 134: END
135
Bab 135: End Last

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!