Bab 2: TERNYATA AKU ....

"Ekhem! Masih mau nikah, atau?" tanya pria itu sembari mengulurkan tangannya.

Shena langsung menyambut hangat tangan pria tampan di depannya. "Mari ke KUA."

Tanpa Shena sadari, pria yang dipikirnya akan menyelamatkan dirinya dari aliansi perjodohan menahan senyuman di balik wajah tenangnya itu.

Berhubung mobil keduanya cukup rusak parah. Maka mereka memesan taksi, dan membiarkan sang sopir si pria itu mengurus masalah mobil.

"Boleh minta KTP-mu?" pinta sang pria dengan lembut.

Shena mengangguk dan membuka tasnya. Sebuah dompet mini di buka lalu satu card identitas diserahkan ke calon suami dadakan nya itu. "Ini,"

"Ini punyaku, bacalah!" ucap pria itu memberikan KTP asli ke Shena.

"Nama Danish Anderson, status lajang, golongan darah RH null, alamat....,"

Danish tersenyum mendengar bagaimana gadis di sampingnya itu membaca seluruh keterangan di dalam KTPnya tanpa jaim sedikitpun. "Bacalah di dalam hati, aku cukup hafal namaku sendiri."

"Emm. Sorry, ini ku kembalikan saja." Shena memberikan KTP Danish dengan pipi bersemu merah.

Danish menerimanya lalu mengulurkan tangannya ke arah Shena. "Hay Shena Az Zahra calon istriku. Aku Danish Anderson calon imam mu."

Shena tak mampu lagi menahan rasa malunya. Namun, tangannya tetap menyambut uluran tangan Danish. "Hay calon imam dadakan ku,"

"Hehehe, kamu ini lucu sekali. Pertahankan, setelah menikah banyak hal baru yang harus kita lalui bersama." ucap Danish dengan kekehan yang cukup mengubah suasana tegang di dalam mobil taksi itu.

Bahkan sopir taksi ikut tersenyum simpul mendengarkan percakapan dua insan itu.

Mobil taksi berhenti tepat di depan KUA. Shena membuka pintu, sedangkan Danish mengambil dompetnya mengambil tiga lembar kertas merah lalu menyodorkan ke supir taksi di depannya. "Ini, Pak. Terima kasih atas tumpangan hari ini."

"Tapi, Tuan. Ini....,"

"Anggaplah ini rezeki bapak. Doakan agar aku bisa menjadi imam yang baik untuk keluarga baru ku nanti." sela Danish tersenyum tulus lalu membuka pintu mobil.

Lantunan doa sang supir masih cukup terdengar di telinga pria itu dan meng amin kan di dalam hatinya. Gadis cantik dengan gaun motif bunga berlengan brukat itu terlihat gugup dan cemas.

Danish menghampiri Shena yang berdiri menatap plang instansi pemerintah itu dengan mata ragu, "Kita bisa batalkan. Jika kamu ragu, SheZa."

"Kamu panggil Aku, apa?" tanya Shena yang mendengar nama asing.

"SheZa. Mau batalkan atau....,"

Shena bergegas menggandeng lengan kekar Danish, membuat pria itu menurut mengikuti setiap langkah gadis itu tanpa protes.

Beberapa jam kemudian, setelah penantian yang cukup lama. Akhirnya kedua insan itu keluar dari kantor KUA dengan senyuman lega.

"Tunggu disini saja. Aku sudah hubungi sopir lain ku untuk menjemput kita disini." ujar Danish dengan membimbing Shena duduk di bawah pohon rindang.

Shena yang sibuk dengan ponselnya tak memandang Danish. Dimana pria itu masih menatap intens ke arah istri dadakan nya.

"Cantik," gumam Danish dengan senyuman tipis.

Shena merasa bosan setelah melakukan scroll banyak aplikasi, tapi tidak menemukan hal menarik seperti biasanya. "Apa masih lama?"

"Tidak," Danish melirik ke arah jam di pergelangan tangan kirinya. "Itu dia, ayo."

Sebuah mobil terlihat memasuki halaman yang cukup untuk beberapa mobil minibus itu. Danish berdiri melambaikan tangan agar sopirnya menghampiri dirinya.

Ciiit!

"Silahkan, Tuan. Maaf sedikit lama, di depan sana ada kemacetan." lapor sang supir dengan membuka kaca mobil.

Danish hanya mengangguk, tangannya membuka pintu bagian belakang. "SheZa, ayo masuk!"

Mata gadis itu bersinar ketika penantiannya akhirnya usai sudah. Kini keduanya sudah memasuki mobil di kursi penumpang.

"Jalan, Pak Dimo!" titah Danish sembari mengambil paper bag di depannya.

Shena tak terlalu peduli apa yang dilakukan Danish, matanya terasa berat dan memilih memejamkan mata. Keheningan dengan laju mobil yang stabil semakin membuat gadis itu terbuai ke alam mimpi.

"Tuan,...."

"Kita langsung ke hotel tempat pertemuan saja!" titah Danish dengan senyuman penuh arti menatap istri dadakan nya.

Perjalanan ditempuh selama tiga puluh menit dari KUA dan mobil memasuki halaman Anderson Family Hotel. Satpam memberikan hormat ketika mobil sang pemilik hotel melintas menuju tempat parkir umum. Setelah mobil berhenti, Danish tak membangunkan Shena. Namun, pria itu dengan perlahan menggendong tubuh ringan sang istri untuk dibawa ke dalam hotelnya.

Seakan mendapatkan tempat baru untuk bermimpi. Shena mendusel ke dalam dekapan Danish dengan racauan yang sama sekali tak mengganggu pria itu. Sang sopir yang berjalan di belakang majikannya tersenyum melihat betapa Tuan Muda nya bersikap baik dengan gadis itu.

"Silahkan, Tuan." ucap sang sopir yang membantu menekankan tombol lift.

Danish masuk dengan menggendong Shena.

"Pulanglah! Kabari mereka, jika aku sudah ditempat pertemuan."

"Siap, Tuan."

Tiiing!

Pintu lift tertutup, membuat sang sopir berjalan meninggalkan lobi hotel. Sementara Danish sibuk mengamati lekuk wajah istrinya yang ternyata tidurnya seperti bayi.

Semoga kamu tidak terkejut nanti. Aku harap, pernikahan ini menjadi pernikahan pertama dan terakhir ku.~batin Danish menghela nafas.

Tiiing!

Lift kembali terbuka, membuat pria itu keluar lalu berjalan beberapa langkah ke depan hingga sebuah kamar president sweet ada di depannya. Tanpa menggunakan card member, pemindaian retina mata sudah cukup untuk membuka pintu.

Langkah kaki Danish memasuki kamar dengan aroma buah yang menyebar ke seluruh penjuru ruangan. Tujuannya adalah kamar utama dengan ranjang king size.

Perlahan Danish merebahkan tubuh Shena ke atas ranjang. Lalu membiarkan gadis itu menikmati mimpi indahnya kembali.

Satu jam kemudian,

Suara lenguhan terdengar membuat seorang pria yang baru saja selesai memakai jasnya menatap ke arah cermin dimana dari cermin ada pantulan seorang gadis dengan kedua tangan terentang ke atas.

"Bangunlah, SheZa!" pinta Danish, membuat gadis itu mengerjapkan mata dengan kesadaran setengah.

"Kenapa kamu rapi sekali?" tanya Shena mengamati penampilan suami dadakan nya dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Danish mengambil paper bag di depannya. Langkah kakinya berjalan mendekati ranjang sambil menyodorkan paper bag itu ke Shena. ''Mandi, dan pakai ini! Aku tunggu,"

Shena menerimanya lalu membuka paper bag itu. Matanya biasa saja melihat gaun peach dengan mutiara itu. Tanpa jawaban, gadis itu turun dari ranjang berjalan menuju kamar mandi. Sedangkan Danish cukup tak paham kenapa gadis yang dikatakan suka memberontak justru terlihat menurut.

"Apa benar dia orangnya?" gumam Danish mengambil ponselnya lalu membuka gallery dimana ada foto seorang gadis yang memeluk boneka teddy bear.

Wajah yang sama dengan lesung pipi yang sama. Nafasnya tiba-tiba saja terasa sesak, tapi perjalanan hidup baru keduanya baru dimulai. Lamunannya cukup lama hingga tak menyadari jika Shena sudah berdiri di depan cermin dengan gaun pesanannya.

"Ekhem! Tuan, are you okay?" tanya Shena menatap cermin di depannya.

Danish tersadar, dan mengangguk. Sejenak menatap penampilan Shena yang natural tanpa make up pun tetap cantik.

"Ayo, kita turun!" ajak Danish bergerak dari tempatnya berdiri.

Keduanya meninggalkan kamar dengan tangan bergandengan layaknya pasangan baru. Shena bahkan tak sungkan memberikan senyuman terbaik. Tentu saja gadis itu merasa terbebas dari bayangan pernikahan aliansi.

Hidupku menjadi milikku. Selamat aku dari pernikahan dengan alasan perluasan bisnis. Sekarang, aku bisa bernafas lega.~batin Shena.

Pemikiran sederhana itu mendadak membeku. Ketika tatapan matanya tak sengaja bertemu dengan tatapan dua orang yang sangat di kenalinya.

"Daddy, Mama?" gumam Shena yang perlahan melepaskan tangannya dari lengan Danish.

Shena berhenti tepat di depan meja dimana orang tuanya berada dengan jarak tiga meter. Sedangkan Danish tetap berjalan maju menghampiri meja di degannya.

"Malam, Om dan Tante. Maaf membuat kalian menunggu lama." sapa Danish seraya mencium tangan kedua orang tua Shena.

Shena bisa melihat betapa dekatnya suami dadakan nya bersama kedua orang tuanya itu. "Bisa jelaskan, apa yang sebenarnya terjadi?!"

Pertanyaan Shena menyadarkan mereka untuk memberikan penjelasan pada gadis satu itu. Mama Shena berniat menjelaskan. Tetapi ditahan tangan suaminya. "Nak, Danish ini CEO yang kami bicarakan tadi pagi....,"

Jleb!

Perkataan sang daddy tak lagi dapat menerobos gendang telinganya. Semua semakin samar dengan pandangan kabur. Pikirannya tak lagi bisa menampung satu kebenaran yang sungguh riskan.

"Suami dadakan ku ternyata jodoh aliansi ku?" cicit Shena dengan tubuh limbung.

Danish yang melihat tubuh istrinya tak seimbang sigap berlari mendekat, lalu menangkap tubuh Shena yang langsung tak sadarkan diri.

Terpopuler

Comments

𝐈𝐅𝐈𝐅𝐀𝐘 📴

𝐈𝐅𝐈𝐅𝐀𝐘 📴

lah ternyata dia cowok yg mau dijodohin sama Shena, entah nasib lu sial atau beruntung Shen🤣

2023-02-11

1

Syera Almunar

Syera Almunar

Apakah mereka pernah bertemu dimasa lalu atau baru inj .. Kok bisa menyebutnya sheza ..Masih penasaran

2022-12-23

0

#••Embun ™^ad•~💦 🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

#••Embun ™^ad•~💦 🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ

Wahh sungguh tak di sangka, semuanya terkait satu sama lain. seberapapun kamu lari dari orang yang ingin di jodohkan ke padamu, jika memang ia adalah memang labuhan terakhirmu, maka dengan alasan apapun kalian pasti akan bersatu.

2022-12-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : NIKAH YUK!
2 Bab 2: TERNYATA AKU ....
3 Bab 3: RASA TERKEJUT
4 Bab 4: DANISH DIPANGGIL DAN
5 Bab 5: SEKILAS INGATAN - ANU
6 Bab 6: DIANTARA KEJUJURAN DAN KEPUTUSAN
7 Bab 7: KEPUTUSAN DIBUAT - MAWAR
8 Bab 8: RUMAH KEBUN MAWAR
9 Bab 9: KARENA FATIH, DANISH BERPIKIR
10 Bab 10: Aroma masakan, berujung pelepasan
11 Bab 11: OTW KAMPUS
12 Bab 12: Persahabatan
13 Bab 13: CARA YANG UNIK
14 Bab 14: DRAMA DEMAM CINTA
15 Bab 15: Dunia Luas, tetapi Hubungan Dekat
16 Bab 16: UNTUK NAINA DARI FATIH
17 Bab 17: Menundukkan Pandangan
18 Bab 18: TERDIAM
19 Bab 19: KEJUJURAN SHENA TENTANG MASA LALU
20 Bab 20: DAN Dilema, Shena yang Kuat
21 Bab 21: Perjalanan
22 Bab 22: Keterkejutan Shena
23 Bab 23: Shena Murka, tapi...
24 Bab 24: Emosi
25 Bab 25: Satu Pertanyaan
26 Bab 26: Kenekatan Shena
27 Bab 27: Drama Bastian
28 Bab 28: Breakfast
29 Bab 29: Terselamatkan, Siapa kamu?
30 Bab 30: Si Perfect Girl
31 Bab 31: Mr. Xavier, Koran Bekas
32 Bab 32: IZIN DALAM PASRAH
33 Bab 33: SUASANA KAMPUS
34 Bab 34: TIGA POIN TERAKHIR PASAL LIMA
35 Bab 35: MARKAS
36 Bab 36: Intimidasi Shena, Naina Jujur
37 Bab 37: Perjanjian yang Dilaksanakan
38 Bab 38: Drama di dalam Drama
39 Bab 39: Terabaikan, Menyendiri
40 Bab 40: Karena Undangan
41 Bab 41: Kegelisahan Hati
42 Bab 42: Menikmati Kebersamaan
43 Bab 43: Kamar Shena
44 Bab 44: Naina Pasrah, Shena dan Danish
45 Bab 45: Keputusan Dan, Akhir dari Keputusan
46 Bab 46: Kejujuran Sepahit Jamu Brotowali
47 Bab 47: Kejutan Sederhana
48 Bab 48: Obrolan, Emosi
49 Bab 49: Arti Pemimpin, Curiga
50 Bab 50: Kisah berujung Penyatuan
51 Bab 51: Keingintahuan Shena
52 Bab 52: Keyakinan yang Hancur
53 Bab 53: Mendengarkan Penjelasan
54 Bab 54: Kebenaran yang Menyakitkan
55 Bab 55: Penyesalan Dan
56 Bab 56: Karena Proposal
57 Bab 57: PASRAH
58 Bab 58: Fatih Liar, Sahabat
59 Bab 59: Bosan, Dilema
60 Bab 60: FAKTA
61 Bab 61: Pantaskah?
62 Bab 62: Keluarga, Keputusan Papa
63 Bab 63: Pagi menjelang Siang
64 Bab 64: Pertanyaan Xavier, Pergi
65 Bab 65: SYARAT
66 Bab 66: Usaha Dan, Keputusan Shena
67 Bab 67: Rasa Penasaran
68 Bab 68: Tuan Anderson dan Dilemanya
69 Bab 69: Dunia Fatih
70 Bab 70: Tanya, Rasa Sakit
71 Bab 71: Janji Shena, Emosi...
72 Bab 72: Gigolo Muda
73 Bab 73: Kesepakatan
74 Bab 74: Beberapa jam...
75 Bab 75: Nekat
76 Bab 76: Di dalam Bangunan
77 Bab 77: Emosi Campur Aduk
78 Bab 78: Perumahan Sriwijaya
79 Bab 79: Berjodoh?
80 Bab 80: Satu Kesempatan ~ Mendengarkan?
81 Bab 81: Ketegangan...
82 Bab 82: Syarat Terakhir
83 Bab 83: Malam Terakhir
84 Bab 84: Sisi Lain Shena
85 Bab 85: Keberanian Lisa
86 Bab 86: Malam berlalu...
87 Bab 87: Xavier aneh..
88 Bab 88: Clue yang Terabaikan
89 Bab 89: Ending Season 1
90 Bab 90: Siapa?
91 Bab 91: Pria itu?
92 Bab 92: Hari yang Aneh
93 Bab 93: Keterpurukan yang Tertunda
94 Bab 94: Pertanyaan yang Berulang-ulang
95 Bab 95: Dan menjelaskan, Kegilaan Fatih
96 Bab 96: Satu Tahun Silam
97 Bab 97: Panggilan?
98 Bab 98: Club D'Lux Party
99 Bab 99: Mencoba untuk...
100 Bab 100: Menantu Gadungan, Perjalanan
101 Bab 101: Pemimpin/Pimpinan?
102 Bab 102: Selena Story's
103 Bab103: Isi Bungalow QS
104 Bab 104: Alibi Selena
105 Bab 105: Pertemuan/Perpisahan
106 Bab 106: Menurut? Perintah!
107 Bab 107: Perawatan Salon Juwita
108 Bab 108: Obrolan, Teriakan
109 Bab 109: Dua Situasi
110 Bab 110: Kabur dari Rumah sakit
111 Bab 111: RACUN
112 Bab 112: Antara Hati dan Logika
113 Bab 113: Kakak Beradik
114 Bab 114: Rumah Sakit Sendiri
115 Bab 115: Meyakinkan Ka Dan
116 Bab 116: London Hari 1
117 Bab 117: Kebenaran Lain
118 Bab 118: Arti Hubungan?
119 Bab 119: Sekilas Kisah, Sadar Kembali
120 Bab 120: Nasehat tak Berguna
121 Bab 121: Area Balap, Penawar Racun
122 Bab 122: Kesempatan yang Ternoda
123 Bab 123: Mua Gadis Pelampiasan
124 Bab 124: Singkat
125 Bab 125: Tak lain Dari Masa Lalu
126 Bab 126: Firasat Danish
127 Bab 127: Dan Aneh, Harapan Mua
128 Bab 128: Hubungan Hati
129 Bab 129: Tiga Alasan
130 Bab 130: Kisah Berbalut Luka, Pelarian Sukses
131 Bab 131: Rumah Terbengkalai
132 Bab 132: Mantan Kakak Beradik
133 Bab 133: Kritis Dua Sisi
134 Bab 134: END
135 Bab 135: End Last
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Bab 1 : NIKAH YUK!
2
Bab 2: TERNYATA AKU ....
3
Bab 3: RASA TERKEJUT
4
Bab 4: DANISH DIPANGGIL DAN
5
Bab 5: SEKILAS INGATAN - ANU
6
Bab 6: DIANTARA KEJUJURAN DAN KEPUTUSAN
7
Bab 7: KEPUTUSAN DIBUAT - MAWAR
8
Bab 8: RUMAH KEBUN MAWAR
9
Bab 9: KARENA FATIH, DANISH BERPIKIR
10
Bab 10: Aroma masakan, berujung pelepasan
11
Bab 11: OTW KAMPUS
12
Bab 12: Persahabatan
13
Bab 13: CARA YANG UNIK
14
Bab 14: DRAMA DEMAM CINTA
15
Bab 15: Dunia Luas, tetapi Hubungan Dekat
16
Bab 16: UNTUK NAINA DARI FATIH
17
Bab 17: Menundukkan Pandangan
18
Bab 18: TERDIAM
19
Bab 19: KEJUJURAN SHENA TENTANG MASA LALU
20
Bab 20: DAN Dilema, Shena yang Kuat
21
Bab 21: Perjalanan
22
Bab 22: Keterkejutan Shena
23
Bab 23: Shena Murka, tapi...
24
Bab 24: Emosi
25
Bab 25: Satu Pertanyaan
26
Bab 26: Kenekatan Shena
27
Bab 27: Drama Bastian
28
Bab 28: Breakfast
29
Bab 29: Terselamatkan, Siapa kamu?
30
Bab 30: Si Perfect Girl
31
Bab 31: Mr. Xavier, Koran Bekas
32
Bab 32: IZIN DALAM PASRAH
33
Bab 33: SUASANA KAMPUS
34
Bab 34: TIGA POIN TERAKHIR PASAL LIMA
35
Bab 35: MARKAS
36
Bab 36: Intimidasi Shena, Naina Jujur
37
Bab 37: Perjanjian yang Dilaksanakan
38
Bab 38: Drama di dalam Drama
39
Bab 39: Terabaikan, Menyendiri
40
Bab 40: Karena Undangan
41
Bab 41: Kegelisahan Hati
42
Bab 42: Menikmati Kebersamaan
43
Bab 43: Kamar Shena
44
Bab 44: Naina Pasrah, Shena dan Danish
45
Bab 45: Keputusan Dan, Akhir dari Keputusan
46
Bab 46: Kejujuran Sepahit Jamu Brotowali
47
Bab 47: Kejutan Sederhana
48
Bab 48: Obrolan, Emosi
49
Bab 49: Arti Pemimpin, Curiga
50
Bab 50: Kisah berujung Penyatuan
51
Bab 51: Keingintahuan Shena
52
Bab 52: Keyakinan yang Hancur
53
Bab 53: Mendengarkan Penjelasan
54
Bab 54: Kebenaran yang Menyakitkan
55
Bab 55: Penyesalan Dan
56
Bab 56: Karena Proposal
57
Bab 57: PASRAH
58
Bab 58: Fatih Liar, Sahabat
59
Bab 59: Bosan, Dilema
60
Bab 60: FAKTA
61
Bab 61: Pantaskah?
62
Bab 62: Keluarga, Keputusan Papa
63
Bab 63: Pagi menjelang Siang
64
Bab 64: Pertanyaan Xavier, Pergi
65
Bab 65: SYARAT
66
Bab 66: Usaha Dan, Keputusan Shena
67
Bab 67: Rasa Penasaran
68
Bab 68: Tuan Anderson dan Dilemanya
69
Bab 69: Dunia Fatih
70
Bab 70: Tanya, Rasa Sakit
71
Bab 71: Janji Shena, Emosi...
72
Bab 72: Gigolo Muda
73
Bab 73: Kesepakatan
74
Bab 74: Beberapa jam...
75
Bab 75: Nekat
76
Bab 76: Di dalam Bangunan
77
Bab 77: Emosi Campur Aduk
78
Bab 78: Perumahan Sriwijaya
79
Bab 79: Berjodoh?
80
Bab 80: Satu Kesempatan ~ Mendengarkan?
81
Bab 81: Ketegangan...
82
Bab 82: Syarat Terakhir
83
Bab 83: Malam Terakhir
84
Bab 84: Sisi Lain Shena
85
Bab 85: Keberanian Lisa
86
Bab 86: Malam berlalu...
87
Bab 87: Xavier aneh..
88
Bab 88: Clue yang Terabaikan
89
Bab 89: Ending Season 1
90
Bab 90: Siapa?
91
Bab 91: Pria itu?
92
Bab 92: Hari yang Aneh
93
Bab 93: Keterpurukan yang Tertunda
94
Bab 94: Pertanyaan yang Berulang-ulang
95
Bab 95: Dan menjelaskan, Kegilaan Fatih
96
Bab 96: Satu Tahun Silam
97
Bab 97: Panggilan?
98
Bab 98: Club D'Lux Party
99
Bab 99: Mencoba untuk...
100
Bab 100: Menantu Gadungan, Perjalanan
101
Bab 101: Pemimpin/Pimpinan?
102
Bab 102: Selena Story's
103
Bab103: Isi Bungalow QS
104
Bab 104: Alibi Selena
105
Bab 105: Pertemuan/Perpisahan
106
Bab 106: Menurut? Perintah!
107
Bab 107: Perawatan Salon Juwita
108
Bab 108: Obrolan, Teriakan
109
Bab 109: Dua Situasi
110
Bab 110: Kabur dari Rumah sakit
111
Bab 111: RACUN
112
Bab 112: Antara Hati dan Logika
113
Bab 113: Kakak Beradik
114
Bab 114: Rumah Sakit Sendiri
115
Bab 115: Meyakinkan Ka Dan
116
Bab 116: London Hari 1
117
Bab 117: Kebenaran Lain
118
Bab 118: Arti Hubungan?
119
Bab 119: Sekilas Kisah, Sadar Kembali
120
Bab 120: Nasehat tak Berguna
121
Bab 121: Area Balap, Penawar Racun
122
Bab 122: Kesempatan yang Ternoda
123
Bab 123: Mua Gadis Pelampiasan
124
Bab 124: Singkat
125
Bab 125: Tak lain Dari Masa Lalu
126
Bab 126: Firasat Danish
127
Bab 127: Dan Aneh, Harapan Mua
128
Bab 128: Hubungan Hati
129
Bab 129: Tiga Alasan
130
Bab 130: Kisah Berbalut Luka, Pelarian Sukses
131
Bab 131: Rumah Terbengkalai
132
Bab 132: Mantan Kakak Beradik
133
Bab 133: Kritis Dua Sisi
134
Bab 134: END
135
Bab 135: End Last

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!