Jalan Pulang.

"Aku ingat sekarang Aisyah, kakek pernah mengatakan bahwa sebagian orang menyebut ini kampung mayat atau kampung kematian. Jadi, sebenarnya yang kita lihat selama ini bukanlah manusia tapi...

Tok...

Tok...

Ucapan Dara terhenti bersamaan dengan bunyi pintu diketok.

Dara menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata, "Jangan dibuka!"

Keduanya sepakat untuk tidak membuka, tapi pintu terus digedor-gedor dari luar.

Suara orang-orang minta tolong sudah tak terdengar, dan bau hangus pun tak lagi tercium. Namun, kini bau itu berganti dengan bau anyir dan bau busuk.

Seperti bau bangkai, baunya menusuk ke dalam rongga hidung.

Tok

Tok

Tok

Masih terus diketok, makin lama makin kuat, pintu kamar mereka seperti akan roboh. Aisyah dan Dara mencoba menahannya menggunakan badan mereka.

"Keluar dari sana Aisyah!"

"Lari!"

"Lari lah, ini kesempatan yang baik untuk kalian."

"Pergi dari sana dan temukan jalan pulang sebelum subuh!"

Mendengar suara itu membuat seluruh tubuh Aisyah bergetar hebat.

"Apakah hanya aku yang mendengarnya?"

"Tidak Aisyah, bukan hanya kamu, tapi aku juga mendengar suara itu," ucap Dara.

Mereka sama-sama melihat ke arah jam di dinding, jarum jam sudah menunjukkan pukul 03:00 malam, tinggal dua jam lagi.

Kalau memang apa yang dikatakan oleh suara itu benar, berarti mereka hanya punya waktu dua jam lagi sebelum subuh.

"Pergilah Aisyah, temukan jalan pulang!"

Suara itu terdengar sangat kuat dan memekakkan telinga.

Aisyah dan Dara cepat-cepat membuka pintu, dan mereka melangkah keluar dari kamar yang selama ini mereka tempati.

Mereka sudah sangat takut dan ingin cepat-cepat keluar dari kampung sihir itu.

Saking kalutnya, mereka bahkan tidak mengingat Andi dan Rudi.

"Di mana ini, Aisyah?"

Dara memutar pandangannya ke sekeliling tempat mereka berada sekarang, sebuah kampung yang sepi, tidak ada satu orang pun di sana. Rumah yang sudah habis terbakar api, dan mereka berjalan di tengah orang-orang yang sudah mati, tubuh mereka gosong tak bisa dikenali.

Sambil menutup hidungnya, Aisyah terus berjalan, mereka bahkan tidak berani melihat ke bawah.

"Apakah masih ada yang hidup, Syah?" tanya Dara berbisik.

Di sana juga ada mayat bayi, kampung itu sepertinya dibakar oleh seseorang.

Dingin angin malam seolah membawa terbang tangisan kesedihan para warga kampung itu.

Mereka terus berjalan cepat.

"Kalian adalah roh yang masih memiliki jasad di dunia, kalian jangan lupa kalau kalian masih hidup. Berjalanlah lebih cepat, jangan sampai kalian ditemukan oleh Iblis penghuni kampung ini."

Suara itu kembali terdengar, kali ini Dara dan Aisyah semakin mempercepat langkah mereka.

Dari arah belakang seseorang memanggil "Aisyah, Dara! Kalian mau ke mana? Kalian mau meninggalkan mbak sama kakek?"

Mereka tidak berani menoleh ke belakang, karena sudah pasti itu suara mbak Ningsih.

"Aisyah!"

Dia terus memanggil, membuat Aisyah ketakutan dan jantungnya berdetak kencang.

Keduanya memutuskan untuk berlari secepat mungkin.

Dan...

"Huaaaa..."

Makhluk dengan wajah hitam, mata merah menyala, dan rambut panjang yang awut-awutan berdiri di depan mereka.

Membuat keduanya ambruk ke tanah, hampir saja Aisyah dan Dara kehilangan kesadaran

"Ingin pergi? Kenapa buru-buru Aisyah, Dara. Kalian tidak ingin mengajak mbak sama kakek ikut bersama kalian?" makhluk itu terus mendekat.

"Aisyah, apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Dara dengan suara bergetar.

Aisyah bungkam, kakinya kaku tak bisa digerakkan. Aisyah terus berusaha menggerakkan kakinya.

Dari arah belakang seorang bocah laki-laki datang. Dengan suara keras dia memanggil Aisyah.

"Mbak Aisyah!"

"Mbak Aisyah!"

Bocah laki-laki itu adalah Denis. Dara dan Aisyah serentak melihat ke belakang.

Melihat kedatangan Denis, Dara buru-buru membantu Aisyah bangun, dan mereka segera menghampiri anak laki-laki itu.

"Bagaimana kamu bisa berada di sini?" tanya Aisyah.

"Ini bukan waktu yang tepat untuk bertanya, Mbak, kita harus secepatnya keluar dari kampung ini."

Tanpa berlama-lama lagi, Denis, Aisyah, dan Dara kembali berlari. Kini makhluk halus yang menyerupai mbak Ningsih sudah tidak mengganggu mereka lagi.

Mereka terus berlari, Denis di depan dan mereka berdua mengikuti dari belakang.

Sesaat, ketiganya menghentikan langkah dan mereka bingung melihat tempat di mana sekarang mereka berada. Jalan yang sama, pepohonan yang sama, sungai yang mengalir deras dengan air yang jernih. Mereka sepertinya terus berputar-putar di tempat yang sama.

mungkinkah tersesat?

"Lho, bukankah kita sudah melewati tempat ini?" Denis bingung.

"Kita sepertinya tidak akan bisa keluar dengan begitu mudah dari kampung ini, Denis," ucap Dara.

"Kita cuma punya waktu 40 menit lagi, sebelum subuh kita harus menemukan jalan keluarnya," tutur Aisyah.

"Hihihi..."

Sosok wanita berambut panjang tiba-tiba sudah duduk di atas pohon, mereka kembali diganggu.

"Hihihi..."

Makhluk itu terus tertawa, namun mereka bertiga sudah tidak lagi merasa ketakutan.

Yang ada dipikiran mereka sekarang hanyalah bagaimana caranya agar mereka bisa ke luar dari kampung terkutuk itu.

"Kita harus secepatnya keluar dari sini!" ucap Dara, raut wajahnya tampak khawatir.

Seketika sebuah cahaya putih bersilau terlihat di depan mereka bertiga.

Aisyah mulai menduga-duga bahwa itu adalah jalan mereka untuk ke luar dari kampung tersebut.

Aisyah menyuruh Denis untuk masuk ke dalam cahaya itu lebih dulu. Namun, darah tiba-tiba mencegahnya, dia dengan cepat menarik tangan Denis.

"Jangan, Den! Kita enggak tahu itu cahaya apa, bagaimana kalau ini cuma tipu daya Iblis?"

"Huahaha..."

Terdengar suara tawa yang begitu besar, dan cahaya yang dikatakan mereka juga ikut hilang.

Benar seperti apa yang dikatakan Dara bahwa semua itu hanya tipuan untuk membuat mereka lengah, kalau mereka jadi masuk ke dalam cahaya tersebut entah apa yang akan terjadi.

Bau bangkai dan bau anyir kembali tercium diterpa angin. Sekarang makhluk halus yang selalu mengganggu mereka sudah berdiri mengelilingi mereka bertiga.

Aisyah terduduk lemah, dia tahu kalau yang saat ini mengelilingi mereka adalah Iblis yang menjelma menjadi warga kampung itu, wajah mereka hitam semua.

"Jangan pergi! Berikan jiwa kalian untuk kami!" pinta salah satu di antara mereka.

"Tidak bisa seperti ini terus Aisyah, kita harus segera ke luar dari sini, kita harus mencari cara!"

"Kita sudah dikelilingi oleh makhluk-makhluk itu, sekarang apa yang bisa kita lakukan selain pasrah, mungkin sampai subuh pun kita tidak akan bisa menemukan jalan pulang, kita akan terjebak di sini selamanya," keluh Denis mulai putus asa.

Aisyah mulai memejamkan matanya, dia berdoa kepada Allah supaya memberinya petunjuk untuk masalah yang tengah dihadapinya.

Tak lama setelah itu sebuah cahaya datang, sinarnya sangat terang membuat mata mereka tak kuat melihatnya. Dan makhluk-makhluk itu juga menghilang satu per satu.

****

"Aisyah, kamu sudah sadar, Nak?" bu Indri tersenyum bahagia melihat Aisyah kembali membuka matanya setelah seminggu lebih tak sadarkan diri.

"Aisyah kenapa bisa berada di sini, Bunda?" tanya Aisyah, dia masih terlihat bingung dengan keadaannya saat itu.

"Bus yang kalian tumpangi kecelakaan di sekitar lokasi hutan larangan, bunda rasa bus kalian salah mengambil jalan pintas, Syah. Tidak seharusnya kalian melewati jalan itu," tutur bu Indri bercerita.

Episodes
1 Perasaan Khawatir
2 Lelaki Aneh Di Tengah Malam
3 Mereka Yang Tidak Percaya
4 Penampakan Di Siang Hari
5 Kejadian Tragis
6 Suara-Suara Aneh
7 Makhluk Tak Terlihat
8 Sihir
9 -Kembali Kerasukan
10 - Ada Apa Dengan 2001
11 Gangguan Tengah Malam
12 Dia Yang Terus Mengikuti
13 Rawa Pemujaan
14 Anak Kecil Di Tepi Sungai
15 Malam Yang Menyeramkan
16 Mimpi Yang Sama
17 Di Kuasai Roh Jahat
18 Berada Di Dunia Lain
19 Bukan Mimpi
20 Jalan Pulang.
21 Dia Denis
22 Awal Yang Baru
23 Mulanya Dendam
24 Siapa Di Sana?
25 Kedatangan Ustadz Yusuf
26 Kerasukan
27 Kalajengking
28 Bayi Hilang
29 Mayat Di Sungai
30 Senjata Makan Tuan
31 Masih Menjadi Misteri
32 Darah
33 Kedatangan Sahabat.
34 Kuntilanak
35 Kembang Kantil
36 Lelaki Dalam Mimpi Dara
37 Warga Kampung Di Teror
38 Bukan Maya
39 Berkunjung ke Rumah Tino
40 Bu Tantri Dalangnya
41 Tipuan.
42 Masih Di Teror
43 Daging Ayam
44 Tengah Malam Yang Mencekam
45 Dendam
46 Boneka Panda
47 Boneka setan
48 Dendam warga kampung melati
49 Mbah Yadi Dan Istrinya
50 Kembali Ke Kampung Melati
51 Jalan Pulang Hilang
52 Kakek Datang
53 Tipuan
54 Serbuk Pemikat
55 Rencananya Gagal
56 Nenek Yang Penuh Misteri
57 Penjaga
58 Gagal lagi
59 Bayang
60 Perjalanan
61 Air Terjun Tujuh Kembang
62 Mayat Dalam Lemari
63 Amukan Warga (Akhir)
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Perasaan Khawatir
2
Lelaki Aneh Di Tengah Malam
3
Mereka Yang Tidak Percaya
4
Penampakan Di Siang Hari
5
Kejadian Tragis
6
Suara-Suara Aneh
7
Makhluk Tak Terlihat
8
Sihir
9
-Kembali Kerasukan
10
- Ada Apa Dengan 2001
11
Gangguan Tengah Malam
12
Dia Yang Terus Mengikuti
13
Rawa Pemujaan
14
Anak Kecil Di Tepi Sungai
15
Malam Yang Menyeramkan
16
Mimpi Yang Sama
17
Di Kuasai Roh Jahat
18
Berada Di Dunia Lain
19
Bukan Mimpi
20
Jalan Pulang.
21
Dia Denis
22
Awal Yang Baru
23
Mulanya Dendam
24
Siapa Di Sana?
25
Kedatangan Ustadz Yusuf
26
Kerasukan
27
Kalajengking
28
Bayi Hilang
29
Mayat Di Sungai
30
Senjata Makan Tuan
31
Masih Menjadi Misteri
32
Darah
33
Kedatangan Sahabat.
34
Kuntilanak
35
Kembang Kantil
36
Lelaki Dalam Mimpi Dara
37
Warga Kampung Di Teror
38
Bukan Maya
39
Berkunjung ke Rumah Tino
40
Bu Tantri Dalangnya
41
Tipuan.
42
Masih Di Teror
43
Daging Ayam
44
Tengah Malam Yang Mencekam
45
Dendam
46
Boneka Panda
47
Boneka setan
48
Dendam warga kampung melati
49
Mbah Yadi Dan Istrinya
50
Kembali Ke Kampung Melati
51
Jalan Pulang Hilang
52
Kakek Datang
53
Tipuan
54
Serbuk Pemikat
55
Rencananya Gagal
56
Nenek Yang Penuh Misteri
57
Penjaga
58
Gagal lagi
59
Bayang
60
Perjalanan
61
Air Terjun Tujuh Kembang
62
Mayat Dalam Lemari
63
Amukan Warga (Akhir)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!