Aisyah mengambil bantal dan langsung merebahkan tubuhnya, dia berusaha memejamkan matanya, mencoba melupakan kejadian tadi di ruang tengah.
"Syah, kamu ngerasa aneh nggak sama patung itu?" tanya Dara berbisik.
"Ya, aku juga ngerasa ada yang aneh semenjak pertama kali masuk ke rumah bi Sumi, dan yang anehnya lagi, kenapa kalender di rumahnya bi sumi masih di tahun 2001? Terus, kalender di rumah kakek juga sama," ujar Aisyah.
Dara menyipitkan matanya, dia juga memikirkan hal yang sama dengan Aisyah.
"Wah, sampe segitunya Syah, aku bahkan nggak sempat ngelihatin kalender di sini," tutur Dara, dia takjub dengan ketelitian Aisyah.
"Kamu tadi ngelihat nggak kalau patung panda di rumahnya bi Sumi terlihat seram gitu?"
"Nah, aku juga ngerasain hal yang sama, dan yang tidak habis aku pikir ni ya, kok kakek sama mbak Ningsih kayak menyembunyikan sesuatu gitu dari kita," ujar Dara.
Aisyah semakin pusing aja memikirkan hal-hal aneh itu, banyak sekali tanda tanya yang timbul di otaknya saat ini.
\_\_\_\_\_
Ting!!
Ting!! suara lonceng di tengah malam membangunkan Aisyah dan Dara.
Mereka terjaga di saat bersamaan, tak hanya mereka ternyata Andi dan Rudi juga terjaga, mereka sama-sama ke luar dari kamar.
Dara memegang kuat lengan baju Aisyah, dia berjalan di belakang Aisyah sambil memegang tangannya. "Kalian berdua mau ke mana?" Rudi bertanya.
"Kita mau ngelihat ada apa di luar sana," jawab Aisyah pelan.
Dia tidak ingin membangunkan mbak Ningsih dan Kakek.
"Kayaknya jangan deh Syah, aku takut itu bukan suara lonceng biasa," ujar Rudi tidak setuju.
"Kalau enggak lihat, kita enggak bakal tahu ada apa sebenarnya di kampung ini, dan kakek sama mbak Ningsih kayaknya juga enggak akan mengatakan banyak hal sama kita, tentang semua keanehan ini," tutur Andi.
Aisyah dan Dara setuju dengan apa yang Andi katakan, jadi mereka mengabaikan larangan Rudi.
"Teman-teman, kita kembali tidur aja yuk!" ajak Rudi membujuk.
Dia bukan takut, hanya saja dia tidak ingin melihat sesuatu yang memang tidak perlu dilihat, dan lagi suara itu berasal dari luar rumah bukan dari dalam.
Andi tidak ingin berpikir dua kali, dia langsung mengambil posisi paling depan dan melangkahkan kakinya pelan-pelan menuju jendela, menyingkap sedikit tirai dan mulai mengintip keluar.
"Apa yang kalian lihat?"
"Aaa..!!! Mereka berempat sontak terkejut mendengar suara kakek Joko yang tiba-tiba aja sudah ada di belakang mereka.
Saking fokusnya, mereka bahkan tidak mendengar suara langkah kaki kakek Joko.
"Ya ampun! Kakek bikin kita pada terkejut deh," cicit Dara sembari membalikkan badannya.
"Sana tidur!" suruh kakek, ekspresinya begitu dingin, sepertinya sengaja mencegah mereka supaya tidak melihat ke luar jendela.
Tidak ada yang membantah, semua patuh dan kembali ke kamarnya masing-masing.
Dara dan Aisyah masuk kembali ke dalam kamarnya dengan perasaan kecewa.
Andi dan Rudi juga demikian, mereka juga langsung masuk kembali ke kamar. Namun siapa sangka hal aneh berikutnya kembali terjadi.
Ini lebih mengejutkan lagi, kakek ternyata masih tidur, lalu yang tadi di luar siapa dong?
Andi dan Rudi saling pandang, Rudi menelan salivanya yang terasa kelu. Matanya tak berkedip sama sekali, aura dingin mulai menyelimuti.
"Kita enggak lagi bermimpi kan?" tanya Andi, seraya menatap Rudi dengan penuh ketakutan.
"Aku harap ini hanya mimpi," jawab Andi dia ingin segera memejamkan matanya lagi.
"Rud, coba kamu lihat itu kakek atau bukan!?" suruh Andi.
"Ya kakek lah!" sahut Rudi pelan, tapi dia sedikit menekan suaranya.
Kedua cowok itu kembali tidur, mereka tidur begitu dekat hingga tidak ada jarak sama sekali. Benar-benar ketakutan setengah mati.
Rudi menarik selimut dan menutupi seluruh tubuhnya.
Malam ini begitu banyak hal aneh terjadi, Rudi merasa kalau ini ada hubungannya dengan kejadian di rumahnya bi Sumi.
Cowok itu mulai berspekulasi kalau gangguan dari makhluk halus itu disebabkan karena ikut campur mereka dalam masalah keluarganya bi Sumi.
Aisyah masih tidak bisa tidur, ingin pergi ke kamar mandi untuk berwudhu jelas tidak mungkin, soalnya suasana malam ini begitu tidak bersahabat.
Jadi dia hanya bisa menunggu dua jam lagi, menunggu sampai waktunya shalat subuh.
Ting! suaranya terdengar pelan, Aisyah tidak menghiraukannya. Dia pikir itu hanya halusinasi.
Ting!
Suara kedua terdengar sedikit lebih besar, dia masih juga mengabaikannya.
Hingga...
Ting!!! suaranya lebih besar, dan bersamaan dengan itu pula, sosok yang terus menerus menakuti Aisyah mulai menampakkan wujudnya.
Aisyah terkejut, dia buru-buru memejamkan matanya, tapi dalam hatinya dia tidak pernah putus membaca Ayat-ayat Al-Qur'an. Dia tidak boleh goyah.
Meski sudah menutup matanya, dia tetap masih bisa melihat makhluk itu, karena makhluk itu terus terbayang dipikirannya.
Rambut hitam panjang, wajah yang penuh belatung, dan di tangan kirinya membawa lonceng kecil berwarna hitam. Aisyah dapat merasakan kalau saat ini makhluk itu terus menatapnya sambil berdiri di depan jendela kamar mereka.
"Kenapa malam ini begitu banyak hal aneh terjadi? Ada apa ini?" batin Aisyah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Nayla arafah
duhh
kalau aku sih udah lari terbirit birit kali, bahkan mungkin udah gak karuan dapat pengalaman begini 😪
2024-01-08
1
Liani Purnapasary
jngn 2 kakek itu bukan manusia lg 😱
2023-01-01
2