- Ada Apa Dengan 2001

Setelah Loli sadar, Aisyah meminta minuman yang tadi dibuat oleh mbak Ningsih untuk diberikan kepada Loli.Sebelumnya dia membacakan beberapa doa seperti Al-fatihah, ayat Kursi, An-nas, dan lainnya. Baru kemudian air itu diberikan kepada Loli.

Loli merasa sedikit lega setelah meminum air yang dibuat dari daun bidara itu. "Tubuh aku sakit semua, Bu!" keluh gadis itu dengan suaranya yang masih lemah.

"Sekarang bagaimana? Sudah mendingan kan?" tanya mbak Ningsih.

Dia tidak langsung menjawab, matanya mulai menatap Aisyah dan Dara dengan pandangan asing. Wajar saja, karena baru kali ini dia dan Aisyah bertemu.

"Kamu pasti heran melihat mereka, ya? Kenalkan, ini Aisyah, dia yang tadi sudah membantu kakek untuk mengobati kamu," ucap bi Sumi memberi tahu.

Loli tersenyum, dia dengan sopannya langsung menjabat tangan Aisyah, "Makasih Kak, sudah membantu aku!" ucapnya lembut.

"Iya, sama-sama!" balas Aisyah.

"Kek, sekarang apa yang harus saya lakukan?" tanya bi Sumi, mereka duduk berkumpul di sana, di ruang tengah.

"Menurut Bi Sumi sendiri, apa ada orang yang iri sama Bi Sumi?" tanya Kakek.

Bi Sumi mencoba mengingat-ingat siapa yang kira-kira tidak menyukainya.

"Bibi Tiwi, Bu!" ucap Loli.

"Tiwi? Apa mungkin dia melakukan semua ini?" bi Sumi tidak yakin akan dugaan anaknya.

"Kenapa tidak? Bukankah sudah beberapa kali bibi datang ke sini untuk meminta surat tanah yang almarhum ayah suruh simpan?" Loli mengingatkan.

"Kayaknya kamu benar juga, mungkin ibu harus segera memberikan surat itu kepada bibi kamu, kalau tidak nyawa kamu bisa terancam," ucap bi Sumi dengan rasa takut.

"Sebaiknya memang begitu, dari pada terjadi hal yang tidak diinginkan lebih baik Bi Sumi memberikan apa yang mereka inginkan," Aisyah dan yang lainnya juga setuju dengan keputusan bi Sumi.

\_\_\_\_\_\_

Mereka pulang dari rumah bi Sumi saat jam sudah menunjukkan pukul 10:00 malam.

Badan Aisyah terasa pegal-pegal begitu juga Andi dan Rudi, mereka sangat kewalahan karena memegang Loli yang kerasukan.

"Beruntung banget Aisyah bisa ikut ngebantu kakek, kalau tidak entah bagaimana jadinya tadi," ucap kakek Joko seraya terkekeh.

"Iya, ternyata Aisyah pintar juga ngobatin orang yang lagi kesurupan hehe..." tutur Andi diiringi tawanya.

"Kakek, aku penasaran sama patung panda kecil yang ada di rumahnya bi Sumi," Dara mulai mengungkap rasa penasaran yang sejak tadi disimpannya.

"Iya, sama, Dar," ujar Rudi ikut menimpali. "Tadi aku juga melihat ada yang aneh dengan patung itu," sambungnya lagi.

Kakek dan mbak Ningsih saling pandang, sepertinya mereka mengetahui sesuatu tentang patung itu.

"Sebaiknya kalian masuk ke kamar dan segera tidur ya, soalnya besok kakek mau ngajak kalian ke kebun!" suruh kakek seperti sengaja menghindar dari pertanyaan mereka.

"Yah, Kakek kan belum jawab pertanyaan kita," Dara terlihat kecewa.

"Besok saja sambung lagi ceritanya. Ayo tidur!" ajak mbak Ningsih, wanita itu langsung pergi menuju kamarnya. Sedangkan Andi dan Rudi, mereka berdua tidur bertiga dengan kakek Joko.

Aisyah semakin curiga dengan sikap yang ditunjukkan kakek dan mbak Ningsih, satu per satu mereka pergi dari ruang tengah dan masuk ke dalam kamar. Hanya tinggal Aisyah seorang sekarang.

Dia mulai memperhatikan kalender yang di tempel di dinding, tahunnya juga sama seperti kalender di rumahnya bi Sumi.

"Kenapa tahun 2001? Seharusnya ini tahun 2022, apa mungkin aku terlempar ke tahun... Ah aku tidak boleh memikirkan yang bukan-bukan," monolog Aisyah, dia langsung menepiskan pikiran buruknya.

"Na..."

"Na..."

"Na..."

???

Aisyah mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan, mencari-cari asal suara itu, jelas saja itu bukan suara manusia, Aisyah tahu itu.

Dia hanya ingin memastikan saja, makhluk seperti apa itu, kenapa terus mengganggunya?

"Pergi!!!"

Kembali bisikan Iblis terdengar di telinganya, Aisyah mulai merinding.

Sekarang kakinya mulai terasa kaku, tak bisa digerakkan.

Aisyah hanya bisa memejamkan matanya sambil membaca Ayat Kursi, berharap makhluk-makhluk halus yang tengah mengganggunya segera pergi.

"Pergi!!" Aisyah masih mendengar suara itu, dan kali ini sedikit keras, bukan lagi bisikan.

Aisyah masih tidak bergeming dari tempatnya.

"Pergi!" jeritnya di samping Aisyah.

Sontak Aisyah terkejut dan membuka matanya.

Gadis itu segera bangun dan masuk ke dalam kamar, baru sampai di depan pintu, matanya tanpa sengaja menangkap sosok bayangan hitam yang melintas di depannya, begitu cepat.

Aisyah masih bersikap santai tidak peduli dengan apa yang dilihatnya tadi.

"Kamu kenapa, Syah?" Dara ternyata masih terjaga, dia belum tidur saat itu.

"Nggak kenapa-kenapa." Aisyah menyembunyikan apa yang dilihatnya dari Dara, dia tidak ingin sobatnya itu takut.

Terpopuler

Comments

Ayunda Abdullah

Ayunda Abdullah

asikk bnget bacaanya,dag dig dug serr dibuat sm othorr wkwkw

2024-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 Perasaan Khawatir
2 Lelaki Aneh Di Tengah Malam
3 Mereka Yang Tidak Percaya
4 Penampakan Di Siang Hari
5 Kejadian Tragis
6 Suara-Suara Aneh
7 Makhluk Tak Terlihat
8 Sihir
9 -Kembali Kerasukan
10 - Ada Apa Dengan 2001
11 Gangguan Tengah Malam
12 Dia Yang Terus Mengikuti
13 Rawa Pemujaan
14 Anak Kecil Di Tepi Sungai
15 Malam Yang Menyeramkan
16 Mimpi Yang Sama
17 Di Kuasai Roh Jahat
18 Berada Di Dunia Lain
19 Bukan Mimpi
20 Jalan Pulang.
21 Dia Denis
22 Awal Yang Baru
23 Mulanya Dendam
24 Siapa Di Sana?
25 Kedatangan Ustadz Yusuf
26 Kerasukan
27 Kalajengking
28 Bayi Hilang
29 Mayat Di Sungai
30 Senjata Makan Tuan
31 Masih Menjadi Misteri
32 Darah
33 Kedatangan Sahabat.
34 Kuntilanak
35 Kembang Kantil
36 Lelaki Dalam Mimpi Dara
37 Warga Kampung Di Teror
38 Bukan Maya
39 Berkunjung ke Rumah Tino
40 Bu Tantri Dalangnya
41 Tipuan.
42 Masih Di Teror
43 Daging Ayam
44 Tengah Malam Yang Mencekam
45 Dendam
46 Boneka Panda
47 Boneka setan
48 Dendam warga kampung melati
49 Mbah Yadi Dan Istrinya
50 Kembali Ke Kampung Melati
51 Jalan Pulang Hilang
52 Kakek Datang
53 Tipuan
54 Serbuk Pemikat
55 Rencananya Gagal
56 Nenek Yang Penuh Misteri
57 Penjaga
58 Gagal lagi
59 Bayang
60 Perjalanan
61 Air Terjun Tujuh Kembang
62 Mayat Dalam Lemari
63 Amukan Warga (Akhir)
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Perasaan Khawatir
2
Lelaki Aneh Di Tengah Malam
3
Mereka Yang Tidak Percaya
4
Penampakan Di Siang Hari
5
Kejadian Tragis
6
Suara-Suara Aneh
7
Makhluk Tak Terlihat
8
Sihir
9
-Kembali Kerasukan
10
- Ada Apa Dengan 2001
11
Gangguan Tengah Malam
12
Dia Yang Terus Mengikuti
13
Rawa Pemujaan
14
Anak Kecil Di Tepi Sungai
15
Malam Yang Menyeramkan
16
Mimpi Yang Sama
17
Di Kuasai Roh Jahat
18
Berada Di Dunia Lain
19
Bukan Mimpi
20
Jalan Pulang.
21
Dia Denis
22
Awal Yang Baru
23
Mulanya Dendam
24
Siapa Di Sana?
25
Kedatangan Ustadz Yusuf
26
Kerasukan
27
Kalajengking
28
Bayi Hilang
29
Mayat Di Sungai
30
Senjata Makan Tuan
31
Masih Menjadi Misteri
32
Darah
33
Kedatangan Sahabat.
34
Kuntilanak
35
Kembang Kantil
36
Lelaki Dalam Mimpi Dara
37
Warga Kampung Di Teror
38
Bukan Maya
39
Berkunjung ke Rumah Tino
40
Bu Tantri Dalangnya
41
Tipuan.
42
Masih Di Teror
43
Daging Ayam
44
Tengah Malam Yang Mencekam
45
Dendam
46
Boneka Panda
47
Boneka setan
48
Dendam warga kampung melati
49
Mbah Yadi Dan Istrinya
50
Kembali Ke Kampung Melati
51
Jalan Pulang Hilang
52
Kakek Datang
53
Tipuan
54
Serbuk Pemikat
55
Rencananya Gagal
56
Nenek Yang Penuh Misteri
57
Penjaga
58
Gagal lagi
59
Bayang
60
Perjalanan
61
Air Terjun Tujuh Kembang
62
Mayat Dalam Lemari
63
Amukan Warga (Akhir)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!