Suara-Suara Aneh

Malam yang dingin dengan suasana yang sedikit horor, Aisyah mengajak Dara untuk duduk di luar rumah, dia merasa bosan di dalam terus.

"Aisyah sayang... Ngapain kita keluar? memangnya kamu enggak takut nanti ngelihat hantu-hantu bergentayangan?" tanya Dara bermaksud menakut-nakuti.

"Ngapain takut sih Dar, kalau mati kita juga sendiri," jawab Aisyah santai.

"Kamu mau duduk di luar, ya? Mari mbak Ningsih temani!" ajak mbak Ningsih yang kebetulan mendengar desas-desus di ruang tengah.

"Sana, keluar aja sama mbak Ningsih!" suruh Dara, dia kemudian kembali merebahkan tubuhnya di sofa dan mulai menekuni kembali kegiatannya yang tadi sempat tertunda karena diajak ngobrol sama Aisyah.

"Keasyikan baca novel kamu Dar, baca Alquran sana! Biar nggak diganggu setan!" Aisyah mengingatkan.

"Jangan bicara kayak gitu, sana keluar!" usir Dara sambil memukul punggung Aisyah dengan kesalnya menggunakan novel yang dibacanya.

"Idih, kasar banget," ucap Aisyah yang terakhir kalinya sambil berlalu pergi bersama mbak Ningsih.

Baru beberapa menit berlalu setelah Aisyah dan Mbak Ningsih keluar, Dara merasa ada yang tidak beres di dalam ruangan tempat dia duduk bersantai.

Saat ini dia sedang sendiri, Rudi dan Andi sudah pergi bersama kakek Joko ke rumahnya bi Sumi, untuk menjenguk anak beliau yang sedang sakit.

Srett!

Srett!

Dara mulai mendengar suara-suara aneh.

Dara menggaruk-garuk kupingnya yang tidak gatal itu, dia merasakan pendengarannya sedikit tidak beres.

Suaranya seperti sayatan pisau, tapi Dara tidak tahu asalnya dari mana. Tanpa ada rasa takut di hati, dia dengan beraninya pergi menuju dapur untuk melihat ada apa di sana.

"Dara!! Mbak Ningsih memanggil Dara, baru saja dia hendak ke dapur eh, sudah dipanggil mbak Ningsih.

"Dara! Kesini dulu!" seru mbak Ningsih memanggil.

"Iya Mbak, sebentar!" sahut Dara, dia mengurungkan niatnya pergi ke dapur. Akhirnya Dara keluar juga dengan perasaan masih penasaran.

"Ngapain di dalam terus? Mending duduk di sini ngobrol-ngobrol bareng kita," ucap Mbak Ningsih.

"Tau tuh Dara, lagi berani duduk sendiri mungkin, Mbak. Ya kita biarkan aja," timpal Aisyah.

"Mbak, di dapur ada siapa ya?" Dara bertanya penasaran.

Matanya menyipit menatap Mbak Ningsih dan Aisyah.

"Jelas nggak ada siapa-siapa, kita kan cuma bertiga di sini," yang dijawab Aisyah.

"Emangnya kenapa, Dara?" mbak Ningsih juga ikut heran dengar pertanyaan Dara.

"Tadi Dara dengar suara-suara aneh gitu, kayak suara orang sedang menajamkan pisau," ungkap Dara.

Aisyah merapatkan kursinya dengan kursi yang diduduki Dara, bukan karena dia takut, tapi karena dia ingin mendengar lebih jelas cerita Dara.

"Perasaan kamu aja kali Dar," bantah mbak Ningsih mencoba menepiskan pikiran buruk Dara. Wanita itu dapat menebaknya, Dara pasti tengah berpikiran bahwa itu adalah suara-suara yang berasal dari gangguan makhluk halus.

Dara terdiam, mengiyakan saja apa yang dikatakan mbak Ningsih meski dirinya tidak bisa percaya begitu saja.

"Suasana di kampung ini masih terasa nyaman Mbak, tapi kenapa ya ada hal semacam ini, pemujaan setan," keluh Aisyah.

"Coba saja kampung ini sama seperti kota kita Aisyah, pasti aku bakal betah berlama-lama di sini, apalagi kampung ini suasana di pagi harinya indah banget." tambah Dara.

"Kalau saja kebakaran hari itu tidak terjadi, mungkin semua masih hidup," mbak Ningsih mulai berandai-andai, tatapannya luruh ke depan.

"Kebakaran???"

Tanya Aisyah dan Dara kompak, mereka sama-sama kaget saat mendengar kata-kata yang keluar dari mulutnya mbak Ningsih yang sepertinya mbak Ningsih pun tidak menyadarinya.

"Eh, kebakaran? siapa yang bilang kebakaran?" mbak Ningsih jadi gelagapan.

"Lah, tadi Mbak sendiri yang bilang kebakaran," jawab Aisyah mengingatkan.

"E-enggak, kalian salah dengar kali!" mbak Ningsih menyangkalnya.

Aisyah saling bertukar pandang dengan Dara, mereka mulai merasa mbak Ningsih sedikit aneh, kayaknya ada sesuatu yang mbak Ningsih tidak ceritakan kepada mereka.

Tentang apa? Apanya yang kebakaran? Ini masih menjadi tanda tanya.

"Mbak menyembunyikan sesuatu dari kita, ya?" Aisyah kemudian bertanya, tidak ingin memendam rasa penasarannya.

"Tidak ada Aisyah, mbak tidak menyembunyikan apapun kok, nanti kalian juga tahu sendiri, tidak ada yang bisa mbak sembunyikan dari kalian berdua," tutur wanita itu. Dia tersenyum, tapi senyumnya penuh misteri yang membuat Aisyah dan Dara semakin penasaran dan bertanya-tanya.

Dara dan Aisyah tidak salah dengar, mbak Ningsih mengatakan dengan cukup jelas tentang peristiwa kebakaran, tapi kebakarannya kapan? Dan apa maksudnya itu?

Terpopuler

Comments

ghina amd

ghina amd

udah berhari hari ninggalin teman2nya di bis, koq tenang2 aja ya? gak ada yg nyari kah?

2024-03-05

1

lihat semua
Episodes
1 Perasaan Khawatir
2 Lelaki Aneh Di Tengah Malam
3 Mereka Yang Tidak Percaya
4 Penampakan Di Siang Hari
5 Kejadian Tragis
6 Suara-Suara Aneh
7 Makhluk Tak Terlihat
8 Sihir
9 -Kembali Kerasukan
10 - Ada Apa Dengan 2001
11 Gangguan Tengah Malam
12 Dia Yang Terus Mengikuti
13 Rawa Pemujaan
14 Anak Kecil Di Tepi Sungai
15 Malam Yang Menyeramkan
16 Mimpi Yang Sama
17 Di Kuasai Roh Jahat
18 Berada Di Dunia Lain
19 Bukan Mimpi
20 Jalan Pulang.
21 Dia Denis
22 Awal Yang Baru
23 Mulanya Dendam
24 Siapa Di Sana?
25 Kedatangan Ustadz Yusuf
26 Kerasukan
27 Kalajengking
28 Bayi Hilang
29 Mayat Di Sungai
30 Senjata Makan Tuan
31 Masih Menjadi Misteri
32 Darah
33 Kedatangan Sahabat.
34 Kuntilanak
35 Kembang Kantil
36 Lelaki Dalam Mimpi Dara
37 Warga Kampung Di Teror
38 Bukan Maya
39 Berkunjung ke Rumah Tino
40 Bu Tantri Dalangnya
41 Tipuan.
42 Masih Di Teror
43 Daging Ayam
44 Tengah Malam Yang Mencekam
45 Dendam
46 Boneka Panda
47 Boneka setan
48 Dendam warga kampung melati
49 Mbah Yadi Dan Istrinya
50 Kembali Ke Kampung Melati
51 Jalan Pulang Hilang
52 Kakek Datang
53 Tipuan
54 Serbuk Pemikat
55 Rencananya Gagal
56 Nenek Yang Penuh Misteri
57 Penjaga
58 Gagal lagi
59 Bayang
60 Perjalanan
61 Air Terjun Tujuh Kembang
62 Mayat Dalam Lemari
63 Amukan Warga (Akhir)
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Perasaan Khawatir
2
Lelaki Aneh Di Tengah Malam
3
Mereka Yang Tidak Percaya
4
Penampakan Di Siang Hari
5
Kejadian Tragis
6
Suara-Suara Aneh
7
Makhluk Tak Terlihat
8
Sihir
9
-Kembali Kerasukan
10
- Ada Apa Dengan 2001
11
Gangguan Tengah Malam
12
Dia Yang Terus Mengikuti
13
Rawa Pemujaan
14
Anak Kecil Di Tepi Sungai
15
Malam Yang Menyeramkan
16
Mimpi Yang Sama
17
Di Kuasai Roh Jahat
18
Berada Di Dunia Lain
19
Bukan Mimpi
20
Jalan Pulang.
21
Dia Denis
22
Awal Yang Baru
23
Mulanya Dendam
24
Siapa Di Sana?
25
Kedatangan Ustadz Yusuf
26
Kerasukan
27
Kalajengking
28
Bayi Hilang
29
Mayat Di Sungai
30
Senjata Makan Tuan
31
Masih Menjadi Misteri
32
Darah
33
Kedatangan Sahabat.
34
Kuntilanak
35
Kembang Kantil
36
Lelaki Dalam Mimpi Dara
37
Warga Kampung Di Teror
38
Bukan Maya
39
Berkunjung ke Rumah Tino
40
Bu Tantri Dalangnya
41
Tipuan.
42
Masih Di Teror
43
Daging Ayam
44
Tengah Malam Yang Mencekam
45
Dendam
46
Boneka Panda
47
Boneka setan
48
Dendam warga kampung melati
49
Mbah Yadi Dan Istrinya
50
Kembali Ke Kampung Melati
51
Jalan Pulang Hilang
52
Kakek Datang
53
Tipuan
54
Serbuk Pemikat
55
Rencananya Gagal
56
Nenek Yang Penuh Misteri
57
Penjaga
58
Gagal lagi
59
Bayang
60
Perjalanan
61
Air Terjun Tujuh Kembang
62
Mayat Dalam Lemari
63
Amukan Warga (Akhir)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!