Malam Yang Menyeramkan

Derap langkah kaki terdengar pelan, tetesan air hujan yang jatuh mengenai atap rumah menghasilkan suara yang berisik. Angin bertiup kencang di luar.

Aisyah mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut kamar. Suasana menjadi seram tiba-tiba.

"Kenapa ada suara langkah kaki? Padahal ini sudah larut malam?" dia berkata pelan.

Dara yang di sampingnya sudah mulai terlelap dalam tidurnya.

Langkah kaki itu semakin lama semakin terdengar kuat. Bersamaan dengan itu pula terdengar suara lonceng yang terus berbunyi.

Ibliss!!!

Makhluk jahanam itu datang lagi

Aisyah menenangkan debaran jantungnya, tangannya mulai terasa dingin.

Wajah hitam dengan mata merah menyala, lidah menjulur keluar dan dia merangkak di atas langit-langit kamar, rambutnya panjang dan menyentuh lantai.

Ingin sekali Aisyah berteriak dan membangunkan Dara. Tapi itu tidak mungkin, kalau dia melakukannya berarti dia takut pada Iblis itu.

Iblis itu masih merangkak di atas atap, sejenak berhenti. Dia memutar-mutarkan kepalanya, ingin membuat Aisyah takut.

Aisyah memberanikan diri membuka matanya dengan lebar, dia melihat ke arah Iblis itu.

Tangannya mencoba menggapai tasbih yang diletakkannya di samping Dara.

Iblis itu menyeringai menampakkan taringnya.

Setelah itu dia melompat turun ke lantai, dan berdiri di depan ranjang Aisyah.

A'udzubillahhiminassyaitanirrajim

Bismillahirrahmanirrahim...

Dengan fasih dan khusyu' Aisyah membaca Ayat Kursi, An-nas, dan Al-falaq. Dia tidak ingin rasa takut membuat imannya goyah.

Iblis itu tertawa menggelegar. Suaranya membuat Aisyah hampir tidak fokus dengan bacaannya.

"Teruslah, teruslah membacanya Aisyah kau tidak akan bisa mengalahkan ku! Hahaha... Kalian manusia hanya makhluk yang lemah.

Aisyah tetap menfokuskan pikirannya, supaya bacaannya tidak salah.

Suara petir terdengar menggelegar, hujan semakin deras. Dan yang paling aneh adalah kenapa Dara tidak terjaga saat mendengar suara Iblis itu? Apa mungkin hanya Aisyah yang bisa melihat dan mendengarnya?

Iblis itu semakin mendekat, Aisyah terus membaca ayat-ayat Alquran yang dia hafal.

"Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang maha tinggi lagi maha agung," ucap Aisyah di akhir bacaannya.

Seketika Iblis itu menghilang bersamaan dengan bangunnya Dara.

"Syah, kamu masih belum tidur juga? sudah jam dua loh!" ucapan Dara mengagetkannya.

"Astaghfirullah... Kamu ngagetin aja!" Aisyah tersadar, dia melihat ke tempat di mana Iblis tadi berdiri.

"Kamu ngapain duduk sambil memegang tasbih? Kamu lagi ngigau ya?" Dara bergurau

Aisyah hanya menjawab dengan senyumannya. "Aku enggak bisa tidur."

Bruak!!!

"Suara apa itu?" Dara membulatkan matanya karena kaget.

"Ayo kita lihat!" ajak Aisyah

"Jangan!" cegah Dara

Gadis itu memegang tangan Aisyah kuat-kuat. Rasa takut mulai menyelimuti.

"Jangan kesana!"

Terdengar bisikan di telinganya Dara, suara yang mencegahnya untuk pergi.

"Pergi! Pergi! Lihat apa yang terjadi di luar sana!"

Bisikan lain terdengar di telinga Aisyah. Bisikan yang berbeda-beda.

Aisyah mendengar bisikan itu, dan dia menurutinya. Sedangkan Dara mengabaikan bisikan di telinganya, dia tidak punya pilihan lain selain ikut bersama Aisyah.

Mereka membuka pintu kamar pelan-pelan agar tidak menimbulkan bunyi.

Pyar!!!

Di luar suara petir masih terdengar menggelegar. Angin semakin berhembus kencang, kini mereka mulai mencium bau amis di dalam rumah.

Tok

Tok

Tok

Terdengar bunyi pintu diketok, sudah larut malam tidak mungkin ada orang yang bertamu.

Apalagi sedang hujan lebat begini

Dara bersembunyi di belakang Aisyah, dia benar-benar takut.

"Sekarang apa yang harus kita lakukan Dara?" dia bertanya meminta pendapat Dara.

"Jangan membuka pintu, kita lihat saja melalui jendela"

Mereka pun berjalan menuju jendela, dan betapa terkejutnya Aisyah saat melihat Andi dengan mulut berlumuran darah sedang memakan seekor ayam.

Dia memegang dadanya. "Ada apa Syah, apa yang kamu lihat?" Tanya Dara ketika melihat perubahan wajah Aisyah yang mendadak pucat.

"Andi, Andi di luar," Aisyah menjawab gugup sambil menunjuk ke luar jendela.

Giliran Dara yang melihatnya, dan tiba-tiba

Huaaaa!!!

Sosok yang mirip Andi itu sudah berada di depan kaca jendela, dan membuat Dara kaget.

Spontan dia menutup gorden itu, tubuhnya ambruk ke lantai. Dia merasakan seluruh otot-ototnya lemas.

Mulut Dara bungkam, dia tidak sanggup mengeluarkan suara sedikit pun, air matanya mengalir karena shock berat.

Aisyah langsung memeluk sahabatnya.

Ternyata tak berhenti sampai di situ, lampu ruang tengah tempat di mana mereka berada sekarang tiba-tiba mati.

Jleb...

Suasana gelap gulita, Aisyah dan Dara tidak bisa melihat apa pun.

"Mbak..."

"Mbak Ningsih!!!

Panggil Aisyah dengan suara keras. Tapi tak ada sahutan.

Dara menggigil ketakutan dalam pelukan Aisyah.

"Kakek!!!"

"Kakek! Mbak Ningsih!!!" Aisyah tak berhenti memanggil.

Tapi mengapa? Mengapa tidak ada yang mendengar suara mereka.

"Rudi!! Rudi...Tolongin kita, Rud!" Dara baru bisa mengeluarkan suaranya.

Suasana semakin mencekam, hujan juga tidak berhenti turun. Bau busuk menyebar kemana-mana, Aisyah menutup hidungnya.

"Syah, sebaiknya kita kembali ke kamar."

"Iya, sebaiknya kita memang kembali ke kamar." Aisyah membantu Dara bangun, mereka berjalan sambil berpegangan tangan.

Sangat gelap, mereka bahkan harus meraba-raba jalan dengan kakinya. Dan saat itu kaki Dara ditarik dari belakang hingga dia jatuh ambruk ke lantai.

"Aaaa....." dia menjerit.

"Dara... Dara kamu di mana?" Aisyah mulai khawatir

"Aisyah tolong aku! Ada yang menarik kaki aku." Dara menendang-nendang kakinya agar terlepas dari cengkeraman makhluk halus itu.

Aisyah kalang kabut, dia takut terjadi sesuatu dengan Dara. Saat ini suasana juga gelap gulita.

"Dasar Iblis jahannam, keluar kamu! Jangan ganggu teman aku!" bentak Aisyah.

Tidak ada jawaban apa pun, malah tubuh Aisyah terpelanting begitu hebat hingga punggungnya menabrak dinding.

"Akhh..." Aisyah meringis menahan sakit. Rasanya tulang-tulang rusuknya seperti patah.

Makhluk itu seperti sedang menguji kesabaran Aisyah, gadis itu benar-benar marah.

Dara sudah lepas dari cengkeraman Iblis itu, dia merangkak perlahan menuju tempat Aisyah terlempar.

"Aisyah... Aisyah kamu di mana?"

"Aku di sini Dara."

Akhirnya Dara menemukan Aisyah. Mereka membaca doa bersama-sama meminta pertolongan dari Allah, tidak tahu makhluk seperti apa yang saat ini tengah mereka hadapi auranya begitu kuat.

\*\*\*\*

Keesokan harinya ketika membuka mata, Aisyah dibuat terkejut dan tak habis pikir dengan apa yang dilihatnya.

Semakin aneh saja, mereka sekarang sudah berada di tepi sungai. Dara juga ada di sana, dia masih tertidur.

"Dara... Dara bangun, Dar!" panggil Aisyah.

"Uh..." Dara menggeliat, dia tidak sadar kalau sekarang dirinya sedang berada di dalam hutan di tepi sungai.

"Dara, bangun!" ucap Aisyah tepat di samping telinganya.

"Aku masih ngantuk, Syah."

"Bangun sekarang Dara, buka mata kamu dan lihat sekarang kita berada di mana!" suruh Aisyah.

Dara membuka matanya yang masih terasa berat, dia masih sangat ngantuk.

Glek...

Dara mengerjabkan matanya beberapa kali, berharap dia sedang bermimpi.

"Sejak kapan kamar kita jadi tembus pandang begini, Syah?" di tengah keadaan seperti itu sempat-sempatnya Dara melontarkan pertanyaan konyolnya.

"Please Dara, jangan berlagak bodoh seperti itu, kita sekarang sedang berada di tepi sungai," ucap Aisyah.

"Mungkinkah sekarang kita sedang bermimpi?" Dara semakin bingung.

Sebenarnya apa yang terjadi?

???

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Liani Purnapasary

Liani Purnapasary

waduhhh knp ya mereka ber 2😨😨😧😧

2023-01-05

0

lihat semua
Episodes
1 Perasaan Khawatir
2 Lelaki Aneh Di Tengah Malam
3 Mereka Yang Tidak Percaya
4 Penampakan Di Siang Hari
5 Kejadian Tragis
6 Suara-Suara Aneh
7 Makhluk Tak Terlihat
8 Sihir
9 -Kembali Kerasukan
10 - Ada Apa Dengan 2001
11 Gangguan Tengah Malam
12 Dia Yang Terus Mengikuti
13 Rawa Pemujaan
14 Anak Kecil Di Tepi Sungai
15 Malam Yang Menyeramkan
16 Mimpi Yang Sama
17 Di Kuasai Roh Jahat
18 Berada Di Dunia Lain
19 Bukan Mimpi
20 Jalan Pulang.
21 Dia Denis
22 Awal Yang Baru
23 Mulanya Dendam
24 Siapa Di Sana?
25 Kedatangan Ustadz Yusuf
26 Kerasukan
27 Kalajengking
28 Bayi Hilang
29 Mayat Di Sungai
30 Senjata Makan Tuan
31 Masih Menjadi Misteri
32 Darah
33 Kedatangan Sahabat.
34 Kuntilanak
35 Kembang Kantil
36 Lelaki Dalam Mimpi Dara
37 Warga Kampung Di Teror
38 Bukan Maya
39 Berkunjung ke Rumah Tino
40 Bu Tantri Dalangnya
41 Tipuan.
42 Masih Di Teror
43 Daging Ayam
44 Tengah Malam Yang Mencekam
45 Dendam
46 Boneka Panda
47 Boneka setan
48 Dendam warga kampung melati
49 Mbah Yadi Dan Istrinya
50 Kembali Ke Kampung Melati
51 Jalan Pulang Hilang
52 Kakek Datang
53 Tipuan
54 Serbuk Pemikat
55 Rencananya Gagal
56 Nenek Yang Penuh Misteri
57 Penjaga
58 Gagal lagi
59 Bayang
60 Perjalanan
61 Air Terjun Tujuh Kembang
62 Mayat Dalam Lemari
63 Amukan Warga (Akhir)
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Perasaan Khawatir
2
Lelaki Aneh Di Tengah Malam
3
Mereka Yang Tidak Percaya
4
Penampakan Di Siang Hari
5
Kejadian Tragis
6
Suara-Suara Aneh
7
Makhluk Tak Terlihat
8
Sihir
9
-Kembali Kerasukan
10
- Ada Apa Dengan 2001
11
Gangguan Tengah Malam
12
Dia Yang Terus Mengikuti
13
Rawa Pemujaan
14
Anak Kecil Di Tepi Sungai
15
Malam Yang Menyeramkan
16
Mimpi Yang Sama
17
Di Kuasai Roh Jahat
18
Berada Di Dunia Lain
19
Bukan Mimpi
20
Jalan Pulang.
21
Dia Denis
22
Awal Yang Baru
23
Mulanya Dendam
24
Siapa Di Sana?
25
Kedatangan Ustadz Yusuf
26
Kerasukan
27
Kalajengking
28
Bayi Hilang
29
Mayat Di Sungai
30
Senjata Makan Tuan
31
Masih Menjadi Misteri
32
Darah
33
Kedatangan Sahabat.
34
Kuntilanak
35
Kembang Kantil
36
Lelaki Dalam Mimpi Dara
37
Warga Kampung Di Teror
38
Bukan Maya
39
Berkunjung ke Rumah Tino
40
Bu Tantri Dalangnya
41
Tipuan.
42
Masih Di Teror
43
Daging Ayam
44
Tengah Malam Yang Mencekam
45
Dendam
46
Boneka Panda
47
Boneka setan
48
Dendam warga kampung melati
49
Mbah Yadi Dan Istrinya
50
Kembali Ke Kampung Melati
51
Jalan Pulang Hilang
52
Kakek Datang
53
Tipuan
54
Serbuk Pemikat
55
Rencananya Gagal
56
Nenek Yang Penuh Misteri
57
Penjaga
58
Gagal lagi
59
Bayang
60
Perjalanan
61
Air Terjun Tujuh Kembang
62
Mayat Dalam Lemari
63
Amukan Warga (Akhir)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!