Virus I Hate You, Dad

Jonathan berlari tergopoh saat asisten pribadi Xander meneleponnya dan mengatakan system operating perusahaan sedang ditembus oleh seseorang. Pria berdarah Amerika selalu khawatir bila data penting perusahaan diretas kemudian disebar oleh pihak tak bertanggung jawab.

Sebagai perusahaan besar, tentu saja banyak rahasia yang tidak seharusnya diketahui oleh siapa pun. Mulai dari aset, keuntungan serta arus kas perusahaan merupakan suatu hal yang paling mengerikan bila sampai bocor ke tangan orang lain. Kalau sampai tersebar maka kesempatan itu akan digunakan oleh para pesaing bisnis untuk menjatuhkan Jonathan serta Xander selaku CEO perusahaan.

"Xander, apa kamu sudah meminta tim IT kita untuk mengatasinya?" tanya Jonathan sesaat setelah dia tiba di ruang rapat.

"Sudah, Pa. Namun, sampai sekarang anak buah kita belum berhasil menghentikan perbuatan Hacker Little B. Segala macam usaha telah dilakukan tapi belum menemukan titik terang," jawab Xander lirih.

"Shiit! Bagaimana mungkin ini terjadi. Bukankah kita mempunyai sistem pertahanan berlipat ganda, tapi kenapa bisa kebobolan juga?" Jonathan mengumpat kasar. Tubuh terhempas kasar di atas kursi. Pikiran pria itu bercabang, membayangkan apa yang terjadi menimpa perusahaan kalau sampai hacker di seberang sana berhasil memporakporandakan data perusahaan.

"Aku pun tidak tahu." Xander menggelengkan kepala lemah, menyahuti pertanyaan Jonathan. "Selama ini, perusahaan kita selalu aman dari ancaman hacker. Namun, entah kenapa kali ini kita malah menjadi sasaran empuk bagi hacker Little B." Kedua lelaki itu tampak begitu frustasi, beberapa kali Xander dan sang papa mengusap wajah dan menyugar rambut dengan kasar.

"Tuan Xander, maaf. Dengan berat hati, saya ingin memberitahu bahwa kami tidak dapat bersaing dengan hacker Little B. Sebagian data perusahaan tak bisa diselamatkan. Maafkan kami." Fadil yang sejak awal bersikap jumawa di hadapan Xander tertunduk lemas saat mengakui kekalahannya di hadapan lawan. Meskipun telah banyak cara dikerjakan untuk memblokir akses sang hacker, tapi nyatanya kekuatan mereka tidaklah sebanding.

"Apa? Jadi maksudmu, data perusahaan berhasil diretas oleh hacker itu?" pekik Xander sembari menggebrak meja. Dada kembang kempis disertai deru napas memburu.

Lagi dan lagi, Fadil menganggukan kepala. "Benar, Tuan."

Lemas sudah tubuh Jonathan mendengar perkataan salah satu anggota tim IT terhebat di perusahaan. Kepala yang sedari puyeng kembali berdenyut kencang hingga nyaris meledak tatkala sebuah kenyataan menghantam kesadarannya.

"Tidak mungkin! Perusahaanku. I-ini ... tidak mungkin terjadi." Pria berambut mulai keperakan menggelengkan kepala lemah.

Sementara itu, Xander segera mencengkeram kerah kemeja Fadil dalam satu gerakan kemudian menariknya hingga netra pria itu bisa memandangi ketampanan wajah sang CEO. "Jangan bercanda kamu! Bukankah kamu bilang kita punya sistem pertahanan berlapis hingga tak mungkin dengan mudah diretas orang lain!" sungut pria itu berapi-api.

Melihat kilatan emosi terpancar jelas di sorot mata Xander, membuat Fadil menelan saliva dengan susah payah. "B-benar, Tuan. Namun, kemampuan kami kalah jauh dari hacker tersebut. Maafkan kami, Tuan."

"Berengsek! Aku menggajimu untuk mengamankan data perusahaan, bukan untuk mendengarmu meminta maaf!"

Sebuah pukulan keras melayang di wajah Fadil hingga pria itu terhuyung ke belakang, nyaris menubruk dinding. Meringis kesakitan seraya memegangi wajahnya. Sang CEO berniat kembali melesakkan tinjuan ke perut Fadil, tetapi suara alarm berbunyi dan tak lama kemudian sebuah layar besar di depan sana terlihat gambar boneka jerapah memenuhi layar. Setelah gambar jerapah hilang, sebuah tulisan muncul di layar.

Daddy, do you miss me?

Tulisan itu diketik menggunakan huruf kapital semua. Seketika tubuh Xander membeku di tempat seakan paku tak kasat mata menancap di kaki hingga membuat pria itu bergeming. Wajah pucat pasi saat membaca kalimat tersebut. Begitu pun dengan tim IT perusahaan, mereka pasti ketakutan setengah mati saat ini.

Tuhan, please. Jangan sampai apa yang kutakutkan terjadi, batin Fadil lirih.

Tak berselang lama, apa yang ditakutkan Fadil akhirnya terjadi. Sebuah virus I have you, Dad membuat sistem V Pramono Grup eror dan berhasil membobol serta menghapus setengah data milik perusahaan Jonathan.

Fadil, Farhan serta tim IT perusahaan hanya terlihat pasrah saat virus itu mulai membabat habis data perusahaan. Si kembar tidak bisa melakukan apa pun saat antivirus yang baru saja disebar luaskan di pasaran tak mampu menghalau keganasan virus I have you, Dad, saat sedang bergerak lincah seperti anak kecil yang sedang bermain bersama teman-temannya.

***

"Xander, kamu telah mengecewakan Papa. Selama ini kupikir kamu becus mengurusi perusahaan tapi ternyata tidak. Jadi, mulai saat ini perusahaan kembali Papa ambil alih sampai kamu menemukan antivirus yang dapat mengembalikan setengah data perusahaan. Jika tidak maka jangan harap kamu bisa menduduki singgasana ini lagi!" ancam Jonathan sambil mengeraskan rahang hingga menonjol keluar. Wajah merah padam dengan kedua tangan mengepal sempurna.

"Tapi, Pa. Aku--"

"Shut up, Xander! Papa tidak mau lagi mendengar apa pun lagi darimu. Cepat keluar dari ruangan ini sekarang juga!" sembur Jonathan tanpa ingin diganggu gugat.

Melihat betapa emosinya Jonathan membuat Xander terdiam detik itu juga. Bibir terkunci tanpa sanggup berkata. "Maafkan aku karena telah mengecewakanmu." Lantas, dia meninggalkan ruang CEO dengan perasaan campur aduk.

Di hari yang sama, Tania berniat menemui Xander, membahas soal proyek pembangunan mall yang melibatkan dirinya. Sebenarnya dia enggan sekali menemui sang mantan suami di perusahaan sebab gedung pencakar langit itu menyimpan banyak kisah manis mereka saat masih menjadi sepasang suami istri. Menjelang waktu istirahat, mereka sering memadu kasih di ruangan Xander.

Dengan perasaan gamang, Tania berdiri di depan pintu masuk perusahaan. Wanita itu menghirup napas dalam guna mengumpulkan keberania dalam dada. "Kamu harus bersikap profesional, Tania. Jangan biarkan sikapmu ini mengecewakan semua orang!" katanya kepada diri sendiri.

Menarik napas dalam, kemudian mengembuskan secara perlahan. Setelah dirasa cukup tenang, barulah dia melangkahkan kaki jenjang itu masuk ke dalam lobi perusahaan.

"Permisi, Nona. Saya Tania Maharani ingin bertemu dengan Tuan Alexander Vincent Pramono. Apakah beliau ada di ruangan?" tanya Tania kepada salah satu petugas resepsionis di balik meja kerja.

"Apa sudah membuat janji terlebih dulu?" tanya wanita di hadapan Tania. Dia sama sekali tidak tahu kalau wanita di seberang sana adalah mantan istri sang CEO sebab baru dua tahun bekerja di perusahaan V Pramono Grup.

Tania tersenyum gugup. "Sudah, Nona."

"Kalau begitu, bisa perlihatkan ID Anda sebelum bertemu dengan Tuan Xander?"

Tanpa membantah, Tania mengeluarkan kartu identitas dari dalam dompet, kemudian memberikannya kepada wanita berkacamata. "Ini, Nona."

Wanita berseragam batik mencocokkan identitas Tania dengan ID card yang ada di tangannya bertujuan untuk memastikan kembali apakah tamu yang datang ke perusahaan bukanlah pesaing bisnis apalagi orang jahat yang bermaksud menghancurkan perusahaan.

"Nona Tania bisa langsung naik ke lantai delapan. Liftnya di sebelah sana." Wanita itu menunjukan posisi di mana lift berada.

"Baik, terima kasih." Lantas, Tania kembali mengayunkan kaki masuk ke dalam benda persegi terbuat dari besi.

Sepanjang jalan, Tania terus mengatur napas dan merangkai kalimat yang ingin disampaikan kepada Xander. Dia tidak boleh terlihat kikuk apalagi lemah.

Saat pintu lift berdenting dan terbuka, Tania bergegas keluar dan menyusuri lorong menuju ruangan CEO.

Tangan Tania terulur ke depan, mengetuk daun pintu sebanyak tiga kali. Setelah dipersilakan masuk, barulah dia berjalan ke depan. Namun, baru saja melangkah, dia dikejutkan akan sosok seseorang tengah duduk sambil memicingkan mata ke arahnya.

"Tania?"

.

.

.

Terpopuler

Comments

Riana

Riana

🤣🤣🤣aku suka baby arsen...

nama virusnya cocok mantap👍

2023-07-21

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Tania bertemu mantan papa mertua...

2023-07-16

0

Wirda Lubis

Wirda Lubis

lanjut

2023-07-03

0

lihat semua
Episodes
1 Impian yang Sirna
2 Semua Demi Arsenio
3 Aku Bukan Anak Haram
4 Mulut Pedas Orang Kampung
5 Permainan Akan Segera Dimulai
6 Aksi Arsenio
7 Terbongkar
8 Aku Punya Papa
9 Ingin Membantu Mama
10 Arsenio is The Winner
11 Keputusan Tania
12 Hari Pertama di Jakarta
13 Kenapa Ada Dia di sini?
14 Setelah Lima Tahun
15 Keputusan Xander
16 Pertemuan Dua Mata Hazel
17 Sebuah Fakta
18 Serangan Hacker Little B
19 Virus I Hate You, Dad
20 Bertemu Kembali
21 Kecewa
22 Tetangga Rese Bin Julid
23 Mantan Istri VS Calon Istri
24 Pembalasan Arsenio
25 V Pramono Group
26 Sebuah Kesepakatan
27 Permintaan Jonathan
28 Kabar untuk Miranda
29 Hari Baik
30 Arsenio's Birthday
31 Seandainya
32 Bertemu Abraham
33 Dark Devil
34 Arsenio si Bocah Genius
35 Pertempuran Dua Hacker
36 Tes DNA
37 Bertemu Mantan Mertua
38 Mantan Mertua VS Mantan Menantu
39 Bukan Mertua, tapi Mantan Mertua!
40 Sebuah Undangan dari Sang Mantan
41 Engagement
42 Engagement Part II
43 Aib yang Terbongkar
44 Kebenaran yang Terungkap
45 Flash Back
46 Mungkinkah Ibu Kandung Arsenio adalah Tania?
47 Dia Papa-mu, Nak!.
48 Hasil Tes DNA
49 Meminta Penjelasan
50 Di saat Tania Mengadu
51 Pertemuan Dua Lelaki
52 Arsenio adalah Anakku?
53 Secangkir Kopi Cappuccino
54 Maafkan Aku, Tania
55 Aku Talak Kamu!
56 Arsenio Memang Anakmu
57 Jangan Memintaku untuk Kembali!
58 Hukuman untuk Miranda
59 Pembagian Saham Perusahaan
60 Mau Apa Om Jahat Ke Sini?
61 Memaafkan Bukan Berarti Menerimanya dengan Mudah
62 Perminfaan Maaf Xander
63 Rasakan, Emang Enak Dicuekin!
64 Itu Sih Deritamu!
65 MOHON DIBACA
66 Akte Kepemilikan Saham
67 Pertemuan yang Tidak Disengaja
68 Rencana Pertama Xander
69 Pentas Seni di Sekolah
70 Om Itu Adalah ... Papaku
71 Hadiah untuk Arsenio
72 Tidak Akan Membiarkan Arsenio Terluka
73 Seperti Keluarga Bahagia
74 Little Venice, Bogor
75 Mirip Aku?
76 Berhentilah Memanggilnya dengan Sebutan 'Jahat'
77 Apa Hubunganmu dengan Tuan Xander?
78 Modus
79 Buket Bunga Praimrose
80 Bentuk Pertanggung Jawaban Xander
81 Berbaikan?
82 Undangan Makan Malam
83 Masak Bersama Arsenio
84 Like Father Like Son
85 Rencana Perjalanan Dinas
86 Papa Siaga
87 Gangguan Pencernaan
88 Rumah Sakit
89 Akhirnya ....
90 Harus Kuat demi Arsenio
91 Kamu Cemburu?
92 Target Selanjutnya
93 Cibiran Pedas untuk Miranda
94 Apa yang Terlihat Mata, Belum Tentu Sesuai dengan Kenyataan yang Sebenarnya
95 Aku ... Menyesal!
96 Multi Talent
97 Kasmaran
98 Maafkan Mama, Nak
99 Berdamai dengan Masa Lalu
100 Sebuah Pesan Singkat
101 Pertemuan Antara Mantan Menantu dan Mantan Mertua
102 Berbaikan
103 Akur
104 Kecelakaan
105 Dewi Penolong
106 Siuman
107 Dewi Penolong Itu Adalah Tania
108 Berbaikan
109 Rujuk?
110 Dalang di Balik Kecelakaan Miranda
111 "Kamu Bersedia Menungguku?"
112 Detik-Detik Sebelum Kebenaran Terungkap
113 "Halo, Nenek Miranda. Nice To Meet You."
114 Rencana Jonathan
115 Kejutan untuk Miranda
116 Semua Indah pada Waktunya
117 "Aku Bersedia Rujuk denganmu"
118 OTW Halal
119 Miranda VS Monica
120 Tamu Tak Diundang
121 Arsenio is Mirandas's Hero
122 Calon Pemimpin Baru V Pramono Group
123 Konferensi Pers
124 Kejutan untuk Tania
125 "Aku Bersedia"
126 Penyesalan Amanda
127 Before Wedding Days
128 Tamu Misterius
129 Berbaikan
130 Wedding Day
131 Wedding Party
132 Berkenalan dengan Bocah Genius
133 After Wedding Party
134 Melebur Menjadi Satu
135 Rencana Miranda
136 Tawaran Pekerjaan
137 Honeymoon (Paris, Prancis)
138 Kejutan untuk Istri Tercinta
139 Candle Light Dinner Ala Xander
140 Hari Pertama Bekerja
141 Sekretaris Baru
142 Aura Larasati
143 Dua Orang Asing?
144 Idola Masa Depan
145 Pertemuan Pertama dengan Arsenio
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Impian yang Sirna
2
Semua Demi Arsenio
3
Aku Bukan Anak Haram
4
Mulut Pedas Orang Kampung
5
Permainan Akan Segera Dimulai
6
Aksi Arsenio
7
Terbongkar
8
Aku Punya Papa
9
Ingin Membantu Mama
10
Arsenio is The Winner
11
Keputusan Tania
12
Hari Pertama di Jakarta
13
Kenapa Ada Dia di sini?
14
Setelah Lima Tahun
15
Keputusan Xander
16
Pertemuan Dua Mata Hazel
17
Sebuah Fakta
18
Serangan Hacker Little B
19
Virus I Hate You, Dad
20
Bertemu Kembali
21
Kecewa
22
Tetangga Rese Bin Julid
23
Mantan Istri VS Calon Istri
24
Pembalasan Arsenio
25
V Pramono Group
26
Sebuah Kesepakatan
27
Permintaan Jonathan
28
Kabar untuk Miranda
29
Hari Baik
30
Arsenio's Birthday
31
Seandainya
32
Bertemu Abraham
33
Dark Devil
34
Arsenio si Bocah Genius
35
Pertempuran Dua Hacker
36
Tes DNA
37
Bertemu Mantan Mertua
38
Mantan Mertua VS Mantan Menantu
39
Bukan Mertua, tapi Mantan Mertua!
40
Sebuah Undangan dari Sang Mantan
41
Engagement
42
Engagement Part II
43
Aib yang Terbongkar
44
Kebenaran yang Terungkap
45
Flash Back
46
Mungkinkah Ibu Kandung Arsenio adalah Tania?
47
Dia Papa-mu, Nak!.
48
Hasil Tes DNA
49
Meminta Penjelasan
50
Di saat Tania Mengadu
51
Pertemuan Dua Lelaki
52
Arsenio adalah Anakku?
53
Secangkir Kopi Cappuccino
54
Maafkan Aku, Tania
55
Aku Talak Kamu!
56
Arsenio Memang Anakmu
57
Jangan Memintaku untuk Kembali!
58
Hukuman untuk Miranda
59
Pembagian Saham Perusahaan
60
Mau Apa Om Jahat Ke Sini?
61
Memaafkan Bukan Berarti Menerimanya dengan Mudah
62
Perminfaan Maaf Xander
63
Rasakan, Emang Enak Dicuekin!
64
Itu Sih Deritamu!
65
MOHON DIBACA
66
Akte Kepemilikan Saham
67
Pertemuan yang Tidak Disengaja
68
Rencana Pertama Xander
69
Pentas Seni di Sekolah
70
Om Itu Adalah ... Papaku
71
Hadiah untuk Arsenio
72
Tidak Akan Membiarkan Arsenio Terluka
73
Seperti Keluarga Bahagia
74
Little Venice, Bogor
75
Mirip Aku?
76
Berhentilah Memanggilnya dengan Sebutan 'Jahat'
77
Apa Hubunganmu dengan Tuan Xander?
78
Modus
79
Buket Bunga Praimrose
80
Bentuk Pertanggung Jawaban Xander
81
Berbaikan?
82
Undangan Makan Malam
83
Masak Bersama Arsenio
84
Like Father Like Son
85
Rencana Perjalanan Dinas
86
Papa Siaga
87
Gangguan Pencernaan
88
Rumah Sakit
89
Akhirnya ....
90
Harus Kuat demi Arsenio
91
Kamu Cemburu?
92
Target Selanjutnya
93
Cibiran Pedas untuk Miranda
94
Apa yang Terlihat Mata, Belum Tentu Sesuai dengan Kenyataan yang Sebenarnya
95
Aku ... Menyesal!
96
Multi Talent
97
Kasmaran
98
Maafkan Mama, Nak
99
Berdamai dengan Masa Lalu
100
Sebuah Pesan Singkat
101
Pertemuan Antara Mantan Menantu dan Mantan Mertua
102
Berbaikan
103
Akur
104
Kecelakaan
105
Dewi Penolong
106
Siuman
107
Dewi Penolong Itu Adalah Tania
108
Berbaikan
109
Rujuk?
110
Dalang di Balik Kecelakaan Miranda
111
"Kamu Bersedia Menungguku?"
112
Detik-Detik Sebelum Kebenaran Terungkap
113
"Halo, Nenek Miranda. Nice To Meet You."
114
Rencana Jonathan
115
Kejutan untuk Miranda
116
Semua Indah pada Waktunya
117
"Aku Bersedia Rujuk denganmu"
118
OTW Halal
119
Miranda VS Monica
120
Tamu Tak Diundang
121
Arsenio is Mirandas's Hero
122
Calon Pemimpin Baru V Pramono Group
123
Konferensi Pers
124
Kejutan untuk Tania
125
"Aku Bersedia"
126
Penyesalan Amanda
127
Before Wedding Days
128
Tamu Misterius
129
Berbaikan
130
Wedding Day
131
Wedding Party
132
Berkenalan dengan Bocah Genius
133
After Wedding Party
134
Melebur Menjadi Satu
135
Rencana Miranda
136
Tawaran Pekerjaan
137
Honeymoon (Paris, Prancis)
138
Kejutan untuk Istri Tercinta
139
Candle Light Dinner Ala Xander
140
Hari Pertama Bekerja
141
Sekretaris Baru
142
Aura Larasati
143
Dua Orang Asing?
144
Idola Masa Depan
145
Pertemuan Pertama dengan Arsenio

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!