5. Suasana Bali

Deburan disertai riaknya ombak, senang tiasa berhempas ke tepi pantai. Sore menjelang senja sangat bagus jika bersantai di tepi pantai. Menikmati angin yang sepoi-sepoi dan sunset yang sebentar lagi akan memperlihatkan keindahannya.

Farhan sedang berada di pantai Kuta Bali sore ini. Di temani Prisli juga, istri tercinta yang tengah berbadan dua. Bukan untuk melihat kehadiran sunset, bukan juga untuk jalan-jalan, melainkan hanya ingin menemui klien bisnisnya. "Jadi bagaimana pak? bapak jadi membeli Villanya? (klien berpikir dan melihat lagi dari kejauhan villa milik Farhan). Saya jamin bapak nggak bakalan menyesal membelinya. Villa ini keberadaannya strategis. Berada dekat dengan pantai Kuta. Sangat banyak pengunjung. Sebenarnya saya juga tidak ingin menjualnya, tapi karena kemaren bapak katanya butuh villa, sebagai rekan kerja yang sudah berbisnis lama dengan bapak, saya relakan villa ini buat dibeli oleh bapak. Jadi bagaimana pak? masih mikir-mikir lagi? saya nggak bakalan nawarin dua kali loh (sambil tersenyum). Kalau kelamaan mikir, nanti ke buru saya berubah pikiran lagi ni".

"Baik lah. Saya sangat suka dengan disain villanya klasik dipadupadankan dengan modern. Bagus. Saya jadi membelinya. Terima kasih nak Farhan bersedia menjualnya pada saya" (bersalaman). Ucap Klein Farhan.

"Ya pak. Terima kasih kembali pak". Ucap Farhan.

Klein Farhan pun berlalu pergi. Sekarang hanya tinggal Farhan dan Prisli. "Kita langsung pulang yangg?". Tanya Prisli.

"Rencana iya. Emangnya kamu ingin pergi ke suatu tempat?". Tanya Farhan. "Iya yangg. Kita lihat sunset bentar ya yangg. Bentar lagi muncul tu. Setelah itu baru kita pulang. Ya?". Pinta Prisli dengan manja.

"Magrib nanti yangg. Kamu kan lagi hamil. Nggak baik orang hamil, magrib-magrib masih diluar rumah. Pamali yangg". Ucap Farhan dengan wajah serius.

"Masih aja percaya hal gituan. Sama kayak nenek aku kamu yangg. Nggak papa yangg. Bentar doang. Ini permintaan anak kamu juga loh. Kamu mau anak kamu nanti lahir ileran?. Nggak mau kan?". Prisli betek.

"Ya udah. Kita ke tepi pantai lihat sunset nya sekarang. Senang?". Berusaha sedikit tersenyum. Prisli mengangguk senang. Mereka berjalan menuju tepi pantai untuk melihat pemandangan yang indah itu.

Beberapa menit duduk, mengamati pantai, akhirnya yang ditunggu muncul juga. Pucuk dicinta ulang pun tiba. Sunset Nya sudah muncul. "Indah bangat ya yangg. Jadi ingat zaman kita pacaran dulu. Kita sering bangat main ke pantai. Karena kita sama-sama penyuka pantai. Akhirnya kita putuskan untuk tinggal menetap di Bali setelah menikah. Biar bisa sering-sering duduk dan main di pantai. Seru kan mas?". Ucap Prisli.

Farhan hanya menanggapinya dengan dahaman. Dan "Udah selesai lihatnya kan yangg? Kita pulang ya. Anginnya udah terlalu kencang. Kasian nanti kamu masuk angin, dan si bayi nanti juga ikutan masuk angin. Ya?". Pinta Farhan dengan nada sedikit halus.

"Ya udah mas. Aku juga udah terpenuhi ke keinginannya. Jadi anak kita nanti pas lahir nggak bakalan ileran deh". Ucap Prisli dengan tersenyum lebar.

"Ya sudah sekarang kita masuk mobil ya? dan langsung pulang. Oke?". Ucap Farhan sambil membantu istirnya untuk berdiri dari duduknya.

"Ya mas". Ujar Prisli. Mereka berjalan menuju mobil. Dan berlalu meninggalkan pantai Kuta. Di tengah perjalanan pulang, Prisli merasakan kram di perutnya. Farhan panik dengan hal itu. Ia segera membawa Prisli ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit, Prisli langsung diperiksa oleh dokter. Setelah selesai, dokter keluar untuk memberi tahu kondisi pasien.

"Pasien baik-baik saja. Ia hanya perlu istirahat. Jadi bapak bantu ingatkan istrinya untuk banyak istirahat dan kalau bisa kurangi aktivitas diluar rumah jika sudah malam. Angin malam kurang bagus untuk ibu-ibu hamil". Terang dokter.

"Baik dok. Tapi penyebab perut Isti saya keram kenapa dok?". Tanya Farhan dengan nada serius.

"Selama kehamilan, rahim akan terus berkembang sehingga menyebabkan yang namanya ligamen dan otot yang menopang rahim menjadi tegang. Hal itu yang dapat menimbulkan kram perut saat hamil muda. Namun, Bapak dan bumil tidak perlu khawatir bila mengalami hal ini karena kram perut saat hamil muda umumnya merupakan kondisi yang normal terjadi (Farhan menarik napas lega). Meski umum terjadi, kram perut saat hamil tetap perlu diwaspadai karena bisa menjadi tanda adanya gangguan serius. (Farhan menarik napas panjang). Jadi bapak harus lebih sering memberikan perhatian lebih pada istrinya. Agar istri bapak happy dan perkembangan bayi di dalam juga berjalan dengan baik. Jangan buat ibu hamil banyak berpikir atau stress ya pak. Karena itu bisa berpengaruh pada tumbuh kembangnya bayi yang ada dalam kandungan". Jelas dokter panjang kali lebar.

"Baik dok. Tapi apakah ada cara untuk mengatasi keram saat hamil dok?". Tanya Farhan.

"Biasanya cara umum untuk mengatasi kram perut pada ibu hamil, hanya perlu istirahat dan coba ganti posisi ("Ganti posisi maksudnya dok?" Sela Farhan). Bentar pak, sabar, (sambil tersenyum) saya belum selesai menjelaskannya (Farhan mengangguk paham). Misalnya, dari berdiri jadi duduk, dari duduk atau berdiri jadi berbaring, atau mengganti posisi tidur yang lebih nyaman ("Uhmm begitu dok. Kirain berganti posisi apa tadi dok". Ucap Farhan dengan ekspresi nggak enak. Dokter cantik itu hanya melemparkan senyumnya). Bisa juga berendam di bak mandi air hangat, tapi hati-hati jangan sampai istri bapak terpeleset ya pak". Sambung dokter dengan tersenyum.

"Baik dok. Terimakasih banyak atas kesabaran dokter dalam menanggapi pertanyaan saya dan informasi yang dokter berikan pada saya dok. Makasih dok". Ucap Farhan sambil sedikit mengeluarkan senyumnya.

"Ya pak sama-sama. Itu emang sudah tugas saya sebagai dokter pak. Kalau begitu saya permisi dulu pak. Masih ada urus pasien lain". Ucap dokter dengan kembali melemparkan senyumnya. Kemudian berlalu pergi.

"Ya dok. Dokter cantik juga (tersenyum). Ya ampun ingat han, Lo udah ada istri. Ampun deh ni anak (menepuk jidatnya untuk sadar)". Farhan masuk ke dalam ruang rawat Prisli. "Kamu udah rasa mendingan yangg?". Sambil memegang tangan Prisli. "Udah mas. Nggak perlu di rawat kan mas? kata dokter boleh langsung pulangkan?". Tanya Prisli.

Farhan diam sejenak "Mas lupa tanya soal itu. Bentar ya mas tanya ke dokter nya dulu ("ada kesempatan lagi ni ketemu dokter cantik"). "Kenapa harus temuin dokter mas, siapa tahu dokternya sekarang lagi cek pasien lain. Tanya suster atau ke resepsionis aja mas. Biar cepat pulang nya mas. Aku nggak mau lama-lama di rumah sakit yangg". Ujar Prisli.

"Ya yangg. Aku tanya suster dulu ya". Ucap Farhan sambil berjalan keluar ruangan untuk menemui suster. "Kenapa aku ingin ketemu dokter tu lagi ya? Astaga!. Istighfar Farhan! Kamu udah punya istri. Jangan pikirin cewek lain. Istri mu lebih cantik dan lebih dari segalanya! ingat!! (menepuk pelan kedua pipinya untuk sadar). Farhan telah selesai menemui suster dan kembali keruangan Prisli. Kata suster dokter telah memberi pesan padanya kalau pasien atas nama Prisli boleh langsung pulang. Tidak perlu rawat inap. Istirahat yang cukup saja di rumah. Farhan dan Prisli menuju mobil dan pulang ke rumah mereka.

....Bersambung...

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!